Kasandra mendapatkan bukti dari seseorang kalau calon suaminya selingkuh dengan adik tirinya. Hal itu membuat Kasandra sangat terpukul karena sebentar lagi dirinya akan menikah.
Dewi mengajak Kasandra, Rohma dan Fitri pergi ke pesta ulang tahunnya di hotel bintang 5. Untuk menghilangkan kesedihan Kasandra minum alkohol untuk pertama kalinya.
Tanpa mengetahui kalau Dewi adalah kaki tangan adik tirinya. Di mana Dewi menjebak Kasandra dengan memberikan pria liar.
Kasandra sangat beruntung karena seorang pria tampan menolongnya. Karena terpengaruh obat yang diberikan Dewi melalui anggur yang di minumnya, membuat Kasandra merayu pria tersebut hingga akhirnya mereka melakukan cinta satu malam.
Ayahnya marah dan menyiksa Kasandra hingga akhirnya Kasandra pergi ke luar negri. 6 tahun kemudian Kasandra kembali dan berniat untuk membalas dendam.
Apakah rencananya berhasil? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya dan tidak terasa pula hari sudah menjelang siang di mana Kasandra seperti biasa menjemput putra semata wayangnya yang sebentar lagi pulang sekolah.
Perjalanan yang lumayan macet membuat Kasandra datang terlambat membuat Kasandra mencari keberadaan putranya yang bernama Richardo. Namun putranya tidak ada di sekolah membuat Kasandra menemui wali kelas putranya yang sedang mengobrol dengan salah satu orang tua murid.
Kasandra menunggu orang tua murid itu selesai bicara hingga beberapa saat mereka selesai mengobrol dan orang tua murid pergi meninggalkan sekolah bersama anaknya.
"Maaf Bu, Richardo kok tidak ada ya?" Tanya Kasandra dengan wajah kuatir.
"Maaf Mama Richardo, Richardo sudah di jemput oleh seseorang." Jawab wali kelas Richardo.
"Bagaimana bisa Bu Guru membiarkan saja seseorang menjemput putraku?" Tanya Kasandra dengan nada kesal.
"Richardo tadi mengatakan kalau pria itu adalah Ayah angkatnya dan menurutku hubungan keduanya sangat dekat. Karena itu Aku membiarkan pria itu membawa Richardo." Jawab wali kelas Richardo.
"Ayah angkat?" Tanya Kasandra dengan wajah terkejut.
"Iya." Jawab wali kelas Richardo.
"Bu Guru. Lain kali jika Richardo di jemput oleh seseorang, baik Anda atau putraku mengenalnya tetap saja tidak boleh membawa putraku pergi." Pinta Kasandra.
"Baik, Saya mengerti dan Saya minta maaf akan hal ini." Ucap wali kelas Richardo.
"Tidak apa-apa." Jawab Kasandra.
Kemudian Kasandra berpamitan lalu berjalan ke arah parkiran mobil sambil mengeluarkan ponselnya yang di simpannya di dalam tas.
Kasandra langsung mencari nomer ponsel Richard setelah ketemu Kasandra menekan tombol berwarna hijau dan sambungan pertama langsung di angkat.
'Kak Richard, kemana kamu membawa putraku?" Tanya Kasandra dengan nada kesal.
"Putramu sedang makan di tempatku jadi datanglah ke sini sekarang sekalian kita makan bersama." Jawab Richard yang tidak marah ketika Kasandra marah-marah dengan dirinya.
"Kak Richard sangat berani menculik putraku dan Aku bisa menghubungi polisi untuk menangkap Kak Richard. Karena Kak Richard sudah melakukan penculikan anak kecil tanpa sepengetahuan orang tuanya." Ucap Kasandra dengan nada masih kesal.
"Richardo juga putraku jadi bagaimana bisa di sebut perdagangan manusia dengan menculik putramu?" Tanya Richard.
"Omong kosong, Richardo adalah putraku." Ucap Kasandra dengan nada tegas.
"Ya ... Ya ... Richardo adalah putramu dan juga putra angkatku." Ucap Richard.
"Kirim lokasimu sekarang juga, Aku akan ke sana." Ucap Kasandra tanpa menjawab ucapan Richard.
"Baik." Jawab Richard dengan singkat.
Kemudian Kasandra memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak lalu masuk ke dalam mobil. Hingga beberapa saat ponselnya berdering sekali tanda ada pesan masuk.
Kasandra membaca pesan tersebut kemudian meletakkan ponselnya di samping pengemudi. Lalu Kasandra mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke tempat lokasi tempat yang di tunjuk oleh Richard.
Hingga lima belas menit kemudian Kasandra sudah sampai di restoran yang di tunjuk oleh Richard. Kemudian Kasandra mengatakan ke pelayan restoran untuk menunjukkan ruangan vvip.
Pelayan restoran itupun langsung mengantarkan Kasandra ke ruangan VVIP. Sampai di ruangan VVIP Kasandra melihat Richard sedang meletakkan potongan daging kecil ke piring Richardo membuat Kasandra tersenyum.
Kasandra duduk di samping kiri Richardo sedangkan Richard duduk di samping kanan Richardo. Di mana Richardo berada di tengah-tengah mereka.
"Mommy. Mommy akhirnya sampai di sini karena Aku hampir mati kelaparan." Ucap Richardo dengan wajah polosnya.
"Dasar kucing kecil yang rakus." Ucap Kasandra sambil mencolek hidung Richardo.
"Kamu berani berteriak bahwa kamu lapar tapi kamu berani pergi bersama orang asing itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun." Ucap Kasandra sambil menatap Richard dengan tatapan kesal.
"Kamu membuat Ibuku kuatir tahu." Sambung Kasandra sambil kembali menatap ke arah Richardo.
"Mommy, Dia bukan orang asing tapi Dia adalah Ayah angkatku." Jawab Richardo.
Richard yang wajahnya agak kecewa dengan ucapan Kasandra kini berubah tersenyum ketika mendengar ucapan Richardo. Hal itu membuat Richard mengangkat ibu jarinya ke arah Richardo sambil tersenyum bahagia.
"Kak Richard, kenapa memesan makanan begitu banyak? Apakah Kak Richard ingin mengundang seseorang selain Aku?" Tanya Kasandra sambil mengambil makanan kesukaannya lalu memakannya.
"Aku hanya mengundang kalian berdua dan secara khusus untuk memesan makanan favoritmu dan juga makanan favorit Richardo." Jawab Richard dengan jujur.
"Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ..." Kasandra langsung terbatuk-batuk ketika mendengar ucapan Richard.
"Minumlah." Ucap Richard sambil menuangkan air mineral ke gelas lalu menyodorkannya ke Kasandra.
Kasandra langsung mengambilnya kemudian meminumnya agar keseleknya segera hilang.
"Aku memesan makanan pedes di mana kamu suka makanan pedes sedangkan Richardo, Aku pesan makanan manis karena Richardo suka makan makanan yang manis. Jadi semuanya sudah tersedia sesuai selera kalian berdua." Ucap Richard menjelaskan.
"Ternyata Kak Richard memeriksanya dengan cukup teliti." Ucap Kasandra.
Selesai mengatakan hal itu Richard mengupas kulit udang untuk diberikan ke Kasandra. Agar Kasandra bisa memakannya tanpa perlu mengupas kulitnya.
"Sejak kapan Kak Richard menjadi begitu pandai menyenangkan orang?" Tanya Kasandra.
"Aku ... Aku hanya ingin menyenangkanmu." Ucap Ricard sambil memberikan udang yang sudah di kupas tanpa menatap ke arah Kasandra.
"Makanlah sendiri." Ucap Kasandra sambil mendorong tangan Richard.
"Kalau begitu Aku akan memberikan udang ini ke putraku." Ucap Richard sambil mengarahkan udangnya ke mulut Richardo.
"Putramu?" tanya ulang Kasandra dengan wajah terkejut.
"Putramu dan putra angkatku." Jawab Richard meralat ucapannya.
Kasandra hanya terdiam sedangkan Richardo yang ingin disuapi oleh Richard langsung membuka mulutnya kemudian Richard memasukkan udang ke dalam mulut Richardo. Hal itu membuat Kasandra tersenyum melihat Richard menyuapi Richardo.
Mereka pun makan bersama sambil sesekali mereka melirik tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Sedangkan di tempat yang berbeda di mana Bela dan Dewi berada di salah satu kafe yang terkenal di kota itu.
"Aku beberapa kali hubungi Rohma tapi ponselnya tidak aktif." Ucap Bela yang merasa bersalah terhadap Rohma karena dirinya tidur dengan Vino.
"Akupun juga sama dan Aku sangat yakin kalau Rohma mati di bunuh sama Vino." Ucap Dewi dengan nada yakin.
"Kemungkinan besar seperti itu. Aku merasa bersalah gara-gara Aku Rohma mati di tangan Vino." Ucap Bela sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat karena masih merasa bersalah dengan Rohma.
"Jangan merasa bersalah atas kematian Rohma karena cepat atau lambat Rohma akan mati jika menjalin hubungan yang tidak jelas dengan Vino. Terlebih Kita sudah berulang kali mengatakan ke Rohma untuk pergi dari kehidupan Vino tapi Rohma tidak pernah mau mendengarkan ucapan kita." Jawab Dewi yang sama sekali tidak merasakan sedih.
"Apa yang kamu katakan benar juga karena kita sering melihat banyaknya luka pada Rohma ketika jiwa psikopat Vino terbangun." Ucap Bela.
Dewi hanya menganggukkan kepalanya sedangkan Bela hanya terdiam dan pikirannya melayang jauh entah kemana membuat Dewi ikut terdiam.
"Oh ya di telepon kamu mengatakan kalau pernikahanku gagal karena ulah Kasandra. Apakah itu benar?" Tanya Bela setelah beberapa saat mereka terdiam.
"Tentu saja benar. Aku tidak sengaja melihat Kasandra sebelum di hari pernikahanmu memberikan flash disk ke Fitri. Jadi Aku sangat yakin kalau isi flash disk itu adalah video kamu dengan Vino." Jawab Dewi.
"Kalau begitu Aku akan memberitahu Ayah sekarang." Ucap Bela sambil berdiri namun di tahan oleh Dewi.
"Tidak ada gunanya kamu memberitahukan ke Ayahmu karena apapun kebenarannya, kamu harus menikah dengan Vino menggantikan Kasandra." Ucap Dewi tanpa memperdulikan apa yang terjadi dengan Bela.
Walau Bela dan Rohma adalah sahabatnya namun demi ambisinya memiliki Richard sama sekali tidak mempedulikan apa yang terjadi dengan sahabatnya. Dewi rela melakukan apa saja walau harus mengorbankan orang lain dan juga rela mengorbankan keluarganya.
"Bukankah kamu tahu kalau Vino seorang psikopat? Jadi bagaimana mungkin Aku bisa menikah dengan pria psikopat yang sangat suka menyiksa wanita? Terlebih jika Aku menikah dengan Vino yang ada Aku tidak bisa bernafas karena menunggu kematianku yang tidak Aku tahu kapan itu terjadi." Ucap Bela dengan wajah frustrasi.
"Dewi, bisakah kamu membantuku?" Tanya Bela penuh harap sambil menggenggam tangan Dewi.
"Tentu saja Aku akan membantumu tapi Bela, apakah kamu yakin ingin melakukan ini?" Tanya Dewi penuh harap.
"Aku sangat yakin, memangnya kenapa?" Tanya Bela penasaran.
"Karena ini ada hubungannya dengan Kasandra. Karena Kasandra bagaimana pun juga adalah Kakakmu." Ucap Dewi.
"Kakak apa? Kasandra sudah sangat menyakitiku dan Aku tidak bisa hidup karena pernikahanku dengan Alex gagal akibat ulahnya. Jadi Aku ingin Dia tidak bisa menjalani kehidupannya dengan mudah." Ucap Bela.
"Kemungkinan terburuknya, kita akan mati bersama." Sambung Bela sambil menahan amarahnya.
"Jangan terlalu ekstrem. Kita hanya perlu memberinya pelajaran." Ucap Dewi.
'Maaf Bela, jika Aku egois demi Aku bisa menyingkirkan Kasandra lewat tanganmu.' Sambung Dewi dalam hati.
"Apa yang harus Aku lakukan?" Tanya Bela.
"Kamu hanya perlu melakukan satu hal dan sisanya Aku yang mengatur semuanya." Jawab Dewi.
Bela yang mendengarkan ucapan Dewi tersenyum jahat kemudian Dewi menceritakan rencana jahatnya terhadap Bela dan apa yang harus di lakukan oleh Bela.
tq thor. hebat. ttp smangat .