NovelToon NovelToon
Pinjam Rahim - Istri Ketiga

Pinjam Rahim - Istri Ketiga

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mommy Ghina

Alya Zafrina Sadekh 23 thn, wanita yang terlihat biasa saja, di tawarkan oleh Istri CEO yang menjabat sebagai Direktur tempat Alya bekerja untuk pinjam rahimnya dengan imbalan sebesar 2 milyar.

Erick Triyudha Pratama 35 thn sudah menikah selama 10 thn dengan Agnes Rivalia 30 thn, belum juga memiliki anak. Demi mendapatkan seorang penerus keluarga Pratama, akhirnya Agnes mencari karyawan yang tidak cantik yaitu Alya, untuk pinjam rahimnya agar bisa melakukan pembuahan melalui inseminasi bukan melalui hubungan suami istri.

Agnes meminta Alya menjadi madunya, sampai anaknya dilahirkan, setelahnya akan bercerai. Dan Alya baru tahu jika CEO nya memiliki 2 istri, istri kedua bernama Delila Safrin 25 thn, berarti Alya jadi istri ketiga.

Tidak ada rasa cinta antara Alya dan Erick, mereka menikah demi status anak yang akan hadir di rahim Alya. Penuh misteri dari sosok Alya yang berpenampilan tidak cantik.

Bagaimana kelanjutan rumah tangga Alya dengan Erick sebagai istri ketiganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alya sakit

Esok hari

Rumah Alya

Mama Yanti dan Bik Sur pagi ini terlibat repot. Di dapur Bik Sur sibuk membuat bubur untuk Non Alya, sedang Mama Yanti bolak balik dari kamar Alya ke dapur, semenjak tengah malam tubuh Alya mulai panas tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya kemarin pagi.

Wajah cantik wanita itu terlihat pucat, seluruh tubuhnya sudah tertutup dengan selimut tebal. Dahinya terlihat handuk kecil yang menempel, di kompres untuk membantu menurunkan panas tubuh wanita cantik itu.

Jika sudah terjatuh sakit begini, wanita cantik itu hanya bisa berbaring lemah dan tidur untuk beberapa hari, cara memulihkan kesehatan badannya.

“Alya, bangun sebentar dulu yuk. Kamu harus makan dulu, lalu minum obat,” ucap Mama Yanti sambil mengganti handuk kompresannya.

Sayup-sayup wanita cantik itu mendengar suara lembut mama Yanti, kedua kelopak matanya tampak bergerak-gerak, tak lama mulai mengerjap-ngerjap.

“Ehm.......,”gumam lemah Alya.

“Makan dulu, lalu minum obat. Biar panas kamu turun,” pinta Mama Yanti.

Alya mulai menyibak selimutnya, dan bangun dari pembaringannya pelan-pelan, kemudian menyandarkan punggungnya di headboard ranjang.

“Mau mama suapi?” tawar Mama Yanti, yang sudah memegang mangkok bubur.

“Iya Mah,” jawab Alya dengan suara lemahnya. Menerima suapan dari mamanya. Habis satu mangkuk bubur, kemudian mama Yanti memberikan obat penurun panas.

“Sekarang kamu bisa istirahat lagi,” ujar Mama Yanti.

“Iya Mah, makasih.” Kini mama Yanti meninggalkan kamar anaknya, agar  bisa beristirahat. Sebelum melanjutkan istirahatnya, Alya mengambil handphonenya yang berada di atas nakas, kemudian mengirim pesan ke bagian HRD jika hari ini izin tidak bisa datang ke kantor karena sedang sakit, dan mengirim pesan juga ke beberapa teman satu divisinya. Di rasa sudah cukup mengirim pesan, handphonenya di non aktifkan agar istirahatnya tidak terganggu dari deringan handphonenya yang masuk.

Wanita itu kini kembali membaringkan tubuhnya dan kembali menyelimuti tubuhnya. Tak butuh waktu lama Alya memejamkan matanya.

🌹🌹

Perusahaan Pratama

Pria ganteng beserta asistennya terlihat gagah melangkah memasuki lobby perusahaan Pratama. Seperti biasa wajahnya terlihat dingin, apalagi jika para karyawatinya menatap kagum terhadap pemilik perusahaan.

Setibanya di ruang kerjanya, Erick duduk di kursi kebesarannya. Dengan menghela napas panjang, seperti ada rasa kecewa di pagi harinya, tapi apa ya?

“Rio, tolong panggilkan Alya suruh ke ruangan saya segera, secepatnya?” titah Erick.

“Baik Pak Bos,” Rio bergegas menuju ruang finance yang berada di lantai tujuh.

Tak selang berapa lama, Rio sudah kembali ke ruang CEO.

“Maaf Pak CEO, menurut info hari ini Alya tidak masuk kerja, kata teman-temannya sakit,” lapor Rio.

“Apa sakit....!” seru Erick

“Pak Bos, bukannya Alya kemarin habis di tabrak oleh Pak Bos sendiri. Biasanya jika habis terjatuh, badannya pada sakit. Dan mungkin saja sekarang Alya berasa sakitnya.

Erick menganggukkan kepalanya, paham akan maksud perkataan asisten pribadinya. Kemudian Rio kembali ke ruang kerjanya.

TOK.....TOK.....TOK

“Mas Erick.....” sapa Agnes, wanita itu langsung masuk ke ruang kerja suaminya. Kemudian mengecup pipi suaminya. Sepertinya pagi ini wajah cantik Agnes terlihat bahagia.

“Terima kasih ya Mas Erick, telah menerima Alya jadi ibu pengganti. Kata mama semalam sudah lamaran ya dengan Alya,” ucap Agnes.

“Semuanya saya lakukan demi kamu,” jawab Erick membalas kecupan di pipi Agnes.

“Paling tidak itu hanya untuk setahun aja kok Mas, kalau Alya berhasil mengandung anak Mas Erick, rumah tangga kita akan semakin lengkap dengan kehadiran anak. Dan tugas Alya telah selesai.”

DEG

Hati Erick berdenyut mendengar kata untuk setahun. Akan tetapi segera di tepis oleh Erick.

Kenapa terasa sakit......batin Erick.

“Dan satu lagi Mas Erick, ada beberapa persyaratan yang di ajukan oleh Alya jadi harus kita terima.”

“Persyaratan....maksudnya apa?” tanda tanya buat Erick.

“Nanti aku akan jelaskan, kalau kita bertiga bertemu. Yang terpenting hari ini aku bahagia, mendapat kabar baik ini. I love you Mas Erick,” ujar mesra Agnes.

“I love you too,” balas Erick. Agnes langsung meraup bibir Erick penuh dengan nafsu, mereka saling berpagutan. Akan tetapi tiba-tiba wajah Alya terlintas di pelupuk mata pria itu, hingga akhirnya pria itu melepaskan pagutannya yang sudah mulai memanas.

“Saya masih banyak pekerjaan,” ucap Erick.

“Iya aku paham, hari ini Mas Erick pulang ke mansion kan? Tidak menginap di mansion utama?”

“Iya malam ini saya pulang ke mansion.”

“Baiklah kalau begitu selamat bekerja ya Mas,” ucap manis Agnes.

“Ya....,”

Setelah Agnes keluar dari ruangannya, Erick meraup wajahnya dengan kasar. Wajahnya seperti orang bingung.

“Persyaratan apa yang diajukan perempuan itu, kenapa saya tidak tahu hal itu,” gumam Erick sendiri.

Tanpa banyak berpikir lagi, Erick segera mengambil handphonenya yang berada di meja kerja, kemudian langsung menghubungi ke nomor Alya.

Berulang kali nomor handphone Alya tidak bisa di hubungi.

“Huft, apa sakitnya begitu parah, sampai handphonenya tidak aktif,” gumam Erick bermonolog.

Pria itu terlihat gelisah dalam duduknya, sambil mengurus pekerjaan, tangannya pun tak henti untuk kembali memencet nomor handphone Alya. Dan hasilnya masih sama, masih belum aktif.

“Seharusnya kalau sakit, handphone tetap di aktifkan. Biar tahu kondisinya. Ini kenapa pakai di non aktifkan!” kesal Erick sendiri.

“Enggak tahu apa, orang bolak balik telepon, biar tahu kondisinya!!” gerutu Erick sendiri.

“Rio, ke ruangan segera!!!” pinta Erick, melalui line teleponnya.

“Baik Pak Bos,” jawab Rio, bergegas ke ruang CEO.

“Ya Pak Bos, ada yang bisa saya bantu?” tanya Rio, yang baru saja masuk.

“Hari ini jadwal saya padat, tidak?”

“Jadwal Pak Bos hari ini tidak ada pertemuan dengan klien atau partner. Hanya memeriksa beberapa dokumen.”

“Kalau begitu, temani saya ke rumah Alya,” pinta Erick.

“Loh bukannya baru kemarin Pak Bos sudah ke rumah Alya?”

“Memangnya saya tidak boleh ke rumah Alya?” balik tanya Erick.

“Bukannya begitu Pak Bos, gak enak aja baru kemarin sore sampai malam Pak Bos di rumah Alya. Sekarang Pak Bos mau ke sana lagi.”

“Ck......tidak ada larangan ke rumah calon istri,” ketus Erick.

“Apa....jadi Pak Bos beneran menerima Alya jadi calon istri. Pak Bos gak malu punya istri dengan wajah dan penampilan yang tidak cantik!!”

“Lebih tepatnya bukan istri, hanya ibu pengganti. Istri saya cukup Agnes dan Delila. Saya terpaksa menerimanya demi kedua orang tua saya dan istri saya Agnes,” tegas Erick.

“Oh syukurlah kalau begitu, saya pikir selera Pak Bos udah berubah. Tapi ternyata tidak.”

“Tenang saja Rio, saya tidak suka dengan Alya. Saya masih pria normal, suka dengan wanita yang cantik. Dan Alya bukan kriteria saya.” Begitu enteng Erick berucap seperti itu, semoga itu benar jika pria itu tidak menyukai Alya wanita tidak cantik alias jelek.

bersambung

1
Erni Yusra
pura2 tu
Rhima Erdhina
kayak orang susah aja pak Erik. katanya CEO masak untuk beli rumah baru aja GK mampu. katanya Alya istri satu2 nya tp, dapat rumah bekas
Nur Liana
maka nya ric,jngn suka menghina kena batu nya kan😁😁
Pijor Gultom73
ada lucu2 nya cerita nya/Facepalm//Facepalm/ rio2 malang amat nasib hp mu
Anik Asih
bisa bikin tertawa baca cerita ini
Pijor Gultom73
bilang nya jngn ganteng2 terus dong thor
Suharsi Suharsi
Buruk
Adhyta Wahyuningsih
Luar biasa
Rhima Erdhina
ternyata pak ceo tergoda juga. ati2 gak bisa lepas dr pesona cewek jelek ya pak
Silfi Himmatul Aliyah
Luar biasa
Dikdik Suarna
jadi suka sama alya dan pak erik
Vien Habib
Luar biasa
Maimuna Simbula
bagus dan menarik dan seru pula senag bacanya
Anonymous
k
Callmean
hmmm
Siti Nurbaidah
lnjutttttt
Dewi Anjasmaraa
selamat ya Erik dan Alya, semoga baby twin menjadi anak yang Soleh 🤗🤗
Dewi Anjasmaraa
ahhh... baper akuu
Dewi Anjasmaraa
Alya istri ke tiga dan yang terakhir..
Dewi Anjasmaraa
semoga anaknya satu mirip Daddy satu lagi mirip mommy..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!