Xiao Ming, seorang ahli pedang terkenal yang disegani oleh semua orang. Dia memandang dunia dengan cara yang sangat naif.
Semua orang mengakui kemampuannya tapi tidak dengan penampilannya, dia memiliki wajah yang terluka akibat pedang sehingga orang orang diam diam takut dengan penampilannya.
Sampai akhirnya, dia akan menikah dengan gadis impiannya. Siapa yang menyangka bahwa gadis yang dicintainya ini mengkhianatinya dan membunuhnya di malam pernikahan demi mengambil kekuatannya.
Dia meninggal dengan penuh penyesalan , untungnya Dewa berbelas kasih kepadanya dan membiarkannya untuk terlahir kembali ke tubuh seorang anak yang tidak berguna.
Akankah Xiao Ming berhasil untuk membalaskan dendam orang yang membunuhnya?
Halo semuanya, bisa mampir ya untuk kelanjutan kisah Xiao Ming! Terimakasih banyak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7 - Bunga Cahaya Es
Xiao Ming tanpa sadar ikut terlelap dengan Ming'er yang ada di dalam pelukannya , kali ini dia benar benar tidur dengan sangat nyenyak. Mungkin karena telah terlalu lelah atau karena dia memeluk sesuatu yang membuatnya merasa aman dan nyaman sehingga dia bisa dengan santai melepaskan semua kewaspadaan nya.
Ketika dia bangun, dia menyadari bahwa pelukannya telah kosong dan Ming'er sudah tidak ada lagi. Tentu saja dia langsung panik sebelum akhirnya melihat bahwa Ming'er sedang berbaring di atas batu dengan santai dan tidak tampak menderita lagi.
Setelah melihat dia bangun, Ming'er langsung berlari mendekatinya sembari menjulurkan lidahnya dengan antusias.
"Syukurlah kamu sudah sembuh, di masa depan kamu harus menurut padaku dan menjadi anak baik. " Ucap Xiao Ming mengelus kepala Ming'er.
Ming'er menganggukkan kepalanya dengan antusias, lalu dia menarik naik pakaian Xiao Ming yang membuat Xiao Ming mengerutkan dahinya.
Seolah olah Ming'er ingin dia ikut dengannya menuju ke sebuah tempat, jadi Xiao Ming mengikuti langkah Ming'er dengan perlahan. Mereka mulai berjalan menjauh dari gua persembunyian mereka.
Xiao Ming menatap sekitar dengan tatapan waspada, semakin lama semakin dalam dan semakin dingin, hal ini membuat Xiao Ming agak ragu. Tapi, Ming'er tampaknya sangat yakin dengan tempat ini sehingga Xiao Ming memilih untuk mempercayainya.
Mereka berjalan sangat jauh dan setelah tinggal selama seminggu, Xiao Ming tidak tahu bahwa ada jalan tersembunyi ini, selama ini dia hanya berpikir bahwa disini penuh dengan pohon rindang.
Tidak menyangka bahwa ada jalan rahasia yang sangat dingin seperti ini, sampai akhirnya dia tiba di sebuah kolam es yang sangat dingin sampai sampai mengeluarkan asap yang sangat tebal.
Xiao Ming menahan nafasnya dalam dalam dan tersenyum dengan begitu cerah seolah olah telah menemukan harta karun.
"Aku benar benar beruntung ! Ming'er, kamu adalah bintang keberuntunganku !" Seru Xiao Ming dengan bahagia dan Ming'er melompat lompat dengan kaki pendeknya.
Dia tampak sangat bahagia melihat Xiao Ming begitu bahagia seperti ini, dia mengetahui sesuatu pada saat ini. Pantas saja cuaca di pegunungan ini sangat dingin tapi pada saat yang sama juga panas sehingga membentuk keseimbangan yang luar biasa.
Ini karena di Gunung ini terdapat dua buah tanaman legendaris, yaitu Bunga Cahaya Es dan Bunga Matahari Api.
Kedua tanaman ini adalah tanaman langka yang bahkan sulit untuk ditemukan di Benua Yue, pantas saja ini bisa membuat Ming'er sakit sampai hampir mati kedinginan.
Ini memang keberuntungan besar baginya, kedua jenis bunga ini, hanya bisa diserap olehnya yang memiliki 7 jenis elemen. Jika tidak maka orang itu akan meledak, kecuali orang tersebut sudah berada di puncak bagian semi abadi.
Selain itu, kedua jenis bunga ini juga bukan hanya memiliki manfaat seperti itu, tapi juga mereka akan membentuk Kolam Cahaya Es dan Kolam Matahari Api yang memiliki elemen yang sangat berlawanan.
Selama dia bisa menyerap semuanya untuk dirinya sendiri, maka tidak perlu takut bahwa dia tidak akan menang.
Jangankan Tahap Regenerasi Qi, dia bahkan bisa mengalahkan kakek Xiao setelah kembali dari sini. Tiba tiba, dia sudah tidak ingin lagi untuk kembali dalam dua bulan. Dia akan berada di sini sampai waktu Kompetisi Kota Yunhe akan dimulai.
Ming'er menatap Kolam Cahaya Es dengan rasa takut, sebelum ditemukan oleh Xiao Ming, maka Ming'er pasti sudah jatuh ke dalam Kolam Cahaya Es jika tidak maka mustahil bahwa Ming'er akan sakit seperti kemarin di hutan ini.
Xiao Ming merasa bahwa kulitnya mengering, dia masih berjarak satu meter dari Kolam Cahaya Es tapi dampaknya ini, dia sudah merasakan dengan sangat jelas sampai sampai dia tidak bisa menahan diri untuk menggertakkan giginya.
Dia terus berjalan selangkah demi selangkah tapi ketika sisa lima langkah dari kolam itu, dia merasa bahwa lututnya melemah dan dia jatuh berlutut.
Dia samar samar mendengar Ming'er mengaum dengan khawatir, tapi Xiao Ming sendiri tahu bahwa tidak ada jalan kultivasi yang mudah.
Dia mengatakan bahwa dia bisa menahan dingin dan panasnya kedua bunga langka ini, tapi tidak mengatakan bahwa dia tidak akan menderita.
Dia mendorong tubuhnya ke depan dan merasa bahwa seluruh tubuhnya dihancurkan oleh angin dingin. Xiao Ming merangkak ke tepi Kolam Cahaya Es sebelum akhirnya bisa memasukkan kakinya ke dalam Kolam Cahaya Es.
Dia merasa bahwa seluruh tubuhnya telah diterjang oleh badai salju, seluruh tubuhnya dingin sampai sampai alisnya membeku. Bahkan dia tidak bisa mengatakan apa apa lagi.
Xiao Ming menenangkan dirinya dan memaksa dirinya untuk tetap fokus dengan tujuannya pada saat ini karena dengan begini dia baru bisa menyerap energi Qi murni yang berlimpah disini.
Xiao Ming mulai menyerap Qi es murni ini dengan rakus. Dantian miliknya seolah olah merupakan reinkarnasi dari hantu kelaparan.
Dantian miliknya bahkan belum kenyang setelah menyerap begitu banyak Qi. Di masa depan, itu pasti akan sangat sulit baginya untuk meningkatkan kultivasi, hanya saja kekuatan yang dimilikinya juga pasti adalah hal yang menakjubkan dan mengesankan di dunia persilatan.
Dia memadatkan kultivasi nya, karena ini adalah pondasinya di masa depan. Ibarat rumah dengan pondasi yang lemah maka akan jatuh dengan mudah.
Kultivasi juga sama seperti itu. Setiap proses, bahkan jika itu adalah proses yang paling sederhana dan sering dilupakan oleh semua orang, itu semua akan menjadi penting pada saat tertentu.
Dia berkultivasi dengan cepat selama tiga jam dan pada titik ini , Dantiannya sudah tidak mampu untuk menampung kekuatan lagi dan ini merupakan saatnya untuk menembus tahap Regenerasi Qi.
Dia memejamkan matanya dengan erat dan tiba tiba ada ledakan besar di dalam kekuatannya, yang menyebabkan Ming'er terdorong mundur beberapa meter.
Padahal Ming'er berjarak beberapa meter darinya dan masih terdampak begitu besar yang menunjukkan bahwa perkembangan kekuatannya luar biasa.
Dia sudah melihat bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menerobos karena dia sudah menekan kultivasi nya selama ini dan dia juga telah melatih kekuatan fisiknya sampai ke titik tertentu.
Dia membuka matanya dan menatap lurus ke depan, pada saat ini kekuatannya hanya berada di Tingkat 1 Tahap Regenerasi Qi , tapi dengan kekuatannya pada saat ini dia takut, orang dengan kekuatan di Tingkat 3 Tahap Regenerasi Qi sekalipun tidak bisa menahan kekuatannya.
Tempat pertama pada Kompetisi Kota Yunhe sudah dipastikan akan menjadi miliknya, salah sendiri karena mereka harus bertemu dengan dirinya yang merupakan reinkarnasi dari Dewa Legendaris.
Pada saat tertentu, mendengar namanya saja sudah akan membuat orang gemetar ketakutan.
...----------------...
Jangan lupa like, komen dan share ❤
Hari ini bakal up 3 chapter ya
...1/3 ...
😁