NovelToon NovelToon
Air Mata PernikahanKu

Air Mata PernikahanKu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Angst / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:174.9k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Dista Keinadira, harus menelan rasa pahit kala Pamannya menjadikan sebagai alat penebus hutang. Kepada sosok pria lajang tua kaya raya yang memiliki sifat dingin dan sulit ditebak yaitu, Lingga Maheswara.



Pernikahan yang hanya dianggap nyata oleh Dista itu selalu menjadi bumerang dalam rumah tangga mereka. Lingga selalu berbuat kasar kepada Dista yang selalu saja mengharapkan cinta darinya.



•••••
"Satu ucapan cintaku akan setara dengan derasnya air mata yang akan kau keluarkan, Istriku.." Kata Lingga disela isak tangis menyakitkan Dista.



∆∆∆
Halo, jangan lupa follow dan dukung selalu🙃

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMP~BAB 34

Harapan Malik pupus sudah, ia tidak melihat Dista dikamarnya. Bahkan tidak ada tanda-tanda jika Dista masih ada dikamar, Malik takut kalau Dista kemungkinan panik melihat para bodyguard itu terus berlari pergi begitu saja. Malik mengusap wajahnya kasar, ia harus menemukan Dista sebelum para bodyguard itu yang menemukan wanita malang itu. 

“Kau mencari siapa?” tanya Erlan. Mungkin Malik bisa menipu para bodyguard Lingga, tapi tidak akan bisa menipu Erlan. 

“Aku akan menjelaskan semuanya nanti, Ayah…Saat ini Dista sangat penting bagiku, aku harus melindungi wanita itu,” Malik berlalu pergi setelah mengatakan hal yang bermakna dalam bagi Erlan. 

Bahkan Mawar sampai heran melihat putranya yang terlihat panik, ketahuilah Malik tidak pernah seperti ini sebelumnya. 

“Sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Mawar kepada suaminya. 

“Kemungkinan anak kita akan menjadi pembinor, sayang,” jawab Erlan yang mana membuat Mawar langsung melotot sempurna. 

Dista terus berlari hingga kini ia berada di Taman diarea sekitar perumahan elite itu. Rasanya kaki Dista pegal, ia tidak sanggup jika harus berlari lebih jauh lagi. Dengan napas yang ter senggal senggal, Dista melangkah duduk dibangku Taman. 

“Huh.. Setidaknya aku aman disini,” ucap Dista sembari mengelus dadanya. 

Ujung hijab pashmina yang Dista pakai, ia jadikan sebagai penyeka keringat yang mengalir di pelipisnya. Tatapan mata Dista tertuju pada pasangan suami istri yang terlihat mesra sekali. Jujur, Dista iri akan itu. 

“Sepertinya aku tidak akan merasakan kebahagiaan pernikahan seperti yang dialami wanita itu,” gumam Dista di dalam hati. 

Jangankan untuk mesra, dihargai saja sebgai manusia atau sebagai istri sudah membuat Dista senang melebihi apapun. Tapi, hal seperti itu terasa berat sekali untuk Dista dapatkan. Lingga selalu menganggapnya sebagai sampah yang tidak pantas untuk bahagia. Sebenarnya Dista bingung, alasan apa yang membuat Lingga ataupun orang seperti Paman dan Bibinya begitu benci. 

Mata Dista mendongak menatap langit sore yang sangat damai malam ini. Ia tidak tahu harus kemana lagi, tapi berdiam diri juga bukanlah jalan yang bagus untuknya. Mata Dista tertuju pada angkutan umum yang terlihat sedang mencari penumpang. Langsung saja Dista berlari ke arah sana, ia berencana ingin pergi keluar kota untuk melarikan diri dari Lingga ataupun bahkan Malik. 

Baru melangkah beberapa langkah tiba-tiba saja tangan Dista ditarik seseorang. Ia menjerit kecil tapi cepat sekali mulutnya dibekap oleh orang itu. Dista melotot sempurna kala melihat Lingga yang menangkap dirinya, tatapan mata pria itu sungguh tajam. 

“Akhirnya aku menemukanmu, kau benar-benar memancing kemarahanku!” ucap Lingga penuh penekanan, menarik paksa Dista untuk mengikutinya. Tidak perduli dengan Dista yang memberontak, Lingga tetap memaksa membawa wanita itu masuk ke dalam mobil. 

Didalam mobil Lingga memaksa Dista untuk tetap tenang, ia memasang seatbelt kepada Dista yang terus berusaha untuk keluar. 

“Diam! Tenanglah, atau aku akan membunuhmu!” Ancam Lingga dengan penuh penekanan, barulah Dista sedikit tenang. 

Tatapan mata Dista sungguh tajam kepada Lingga yang juga memberikan tatapan tajam. Keduanya saling adu tatap, hingga Lingga sendiri yang mengakhiri semua itu. 

“Kau pria tidak tahu diri!” Maki Dista, ia berteriak didalam mobil. 

“Diam, Dista!” Bentak Lingga, suara barinthon itu membuat Dista terdiam. “Kau telah memancing kemarahanku, kau kabur dan malah bermesraan dengan Malik? Dimana akalmu?!” Bentak Lingga balik. 

Dista terkekeh. “Impas bukan? Bukannya kau juga kawin dengan Vania? Kenapa kau tidak rela melihat ku dengan Malik? Kenapa?!” bentak Dista balik. 

PLAK

Satu tamparan dari Lingga mendarat lagi pada pipi Dista, bahkan berbekas. Dista terdiam sembari memegang pipinya yang sangat sakit, sungguh sakit. Dengan mata yang sudah memerah karna akan banjir air mata, Dista menatap kearah Lingga yang seakan tidak merasa bersalah sama sekali. 

“Mas, aku rela kalau kau ingin bersama dengan Kak Vania. Kalian bahagialah, lepaskan aku dari kehidupan menyakitkan ini, Mas..” Pinta Dista dengan suara paraunya. 

Lingga mengalihkan pandangannya kearah lurus kedepan, ia menyalakan mesin mobil lalu melaju dengan kecepatan tinggi. Dista hanya diam menatap kearah Lingga yang tidak menjawab apa yang sama sekali ia katakan tadi. Susah payah Dista menahan air matanya sendiri, ia tidak mau terlihat tidak berdaya lagi di hadapan Lingga yang tidak punya hati itu. 

Perlahan Dista menyandarkan kepalanya pada jendela mobil, ia melamun menatap perjalanan yang terlewati. Terlalu lelah untuk bicara apapun lagi, sejak kapan Dista bisa menentukan kehidupan sendiri? Sedari kecil ia selalu menjalani kehidupan yang tidak pernah ia inginkan sebenarnya. 

Sementara Lingga sesekali melirik kearah Dista, ia lega karna telah menemukan Dista dengan sangat mudah. Sungguh Lingga tidak menyangka jika Malik bisa mengkhianati dirinya seperti ini, Lingga akan membatasi pergerakan dari Dista saat ini dan seterusnya.

Mobil Malik berhenti di perkarangan Mansion, pertama ia keluar terlebih dahulu. Lalu, memaksa Dista untuk keluar. Menarik tangan Dista untuk cepat berjalan, ia kesal setengah mati kepada Dista yang telah berani mengacaukan suasana hatinya. Dista melihat Mansion mewah itu sebagai bangunan neraka untuknya. Semenjak datang tidak pernah sekalipun Dista merasa bahagia, yang ada hanya tangisan dan jeritan yang menyakitkan. 

“Dimana Vania?” tanya Lingga kepada kepala pelayan yang menunduk hormat padanya. 

“Nona Vania pergi ke Mall, Tuan. Katanya mau arisan gitu, akan pulang sedikit malam katanya,” jawaban dari kepala pelayan membuat Lingga hanya mengangguk saja. 

“Ayo ikut aku!” Lingga terus menarik tangan Dista untuk menaiki tangga. Sungguh Dista tidak menyangka jika Lingga membawa Vania kedalam Mansion ini. 

“Berhenti, Mas…” Dista tetap bersikukuh berhenti berjalan hingga mau tidak mau Lingga berhenti juga. 

Lingga menoleh kearah Dista yang berdiri dengan tatapan wajah yang sangat menyedihkan. “Kenapa kau membawa Vania kesini? Kenapa, Mas?” tanya Dista dengan ekspresi wajah yang terlihat lelah. 

“Dia ingin tinggal disini, maka harus disini. Tidak ada tempat lain lagi untuk dia, maka sebagai orang yang mencintai Vania.. Aku menyediakan tempat untuknya disini.” Jawab Lingga tanpa memikirkan perasaan dari Dista sama sekali. 

“Kau punya banyak Mansion, Mas.. Bahkan kau dengan mudah bisa menyewa Apartemen untuknya, tidak harus membawa dia di tempat yang ada foto pernikahan kita!” Tangan Dista menunjukkan kearah foto pernikahan mereka yang memang terpajang besar didinding. 

Sebagai seorang wanita yang telah diakui Lingga ke dunia bahwa Dista adalah istri Sahnya, maka foto pernikahan mereka harus dipajang ditempat yang seharusnya. 

“Kenapa aku harus memperdulikan perasaan mu? Katakan, kenapa aku harus memikirkan semua itu? Bukankah menyakiti mu sudah lebih menyenangkan dari pada apapun,” Respon dari Lingga membuat Dista tidak bisa berkata apapun. 

1
Delvyana Mirza
koq da tamat aja ya,apa akhir dari cerita nya,
Delvyana Mirza
Ya Tuhan apa kabar dengan cerita ini ya,kenapa belum ada kabar nya,
christina paya wan
kenapa selalu peran wanita utama di buat bodoh tak berdaya ya..menjengkelkan sekali
Shifa Burhan
lingga lelaki paling bodoh kayak tidak ada wanita lain saja, cari wanita lain saja bukan wanita yang jelas mencampakkanmu dan lebih memilih pria lain,

saat kau terpuruk dia tertawa bahagia dengan lelaki pilihannya, lingga lelaki bodoh masih banyak wanita yang mau berjuang bersamamu dan menjaga perasaanmu

teruntuk author jadi novelis yang adil tidak memandang dari sisi pemeran utama wanita saja

coba kau diposisi lingga, pria yang kau cinta lebih memilih wanita lain dan kau terpuruk dan dia hidup bahagia dengan wanita itu, apakah author masih mau mengejar lelaki itu
Shifa Burhan
ciri2 novel wanita
*pelakor dilaknat dan pebinor dipuja2
*semua perbuatan pelakor dilaknat tapi semua perbuatan pebinor benarkan
*intrakasi suami dengan pelakor dipandang menjiiikan tapi interaksi istri dengan pebinor dibenarkan
*pelakor dibinasakan sedang pebinor begitu spesial sangat diperlakukan lembut, berhasil merasakan pemeran utama wanita, semua tentang sangat diperhatikan
*pada akhirnya semua hanya tentang kebahagiaan pemeran utama wanita sedangkan pemeran utama pria dibuat kayak lelako bodoh yang terus2 mengemis cinta
Jetty Eva
ngaur...
Anonymous
Lahh kok udah tamat aja 😭😭😭
Konny Rianty
lanjut thorrrr" bgs cerita nya bikin Dista hamil.anak laki2 thorrr
Holipah
ko tamat
YuWie
ealahh..ternyata dirimu yo ditolak sama cewek..begitu kok sadis nya minta ampun.
YuWie
hah.. bala apa yg enaknya ditimpakan ke lingga
Delvyana Mirza
Kenapa belum uf thor
Retno Harningsih
lanjut
Delvyana Mirza
Akhirnya Kak Zio punya adik,
sandi Gelau
hamil dista..
Delvyana Mirza
Ah aku senang kalau liat Lingga bucin dech,
Holipah
wah otw lingga junior
sandi Gelau
moga kekal bahagia lingga dan dista..junior lingga hadir ni..mkn syg delete lingga
Ambo Nai
lingga junior hadir
Dian Fitriana
update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!