kehadirannya tak pernah di harapkan. kelahirannya di anggap kesalahan besar dan bencana.
ia lahir karena sebuah kesalahan.
Dia...
seorang anak haram dari seorang pengusaha terkenal.
Ryicki Mahendra Setiawan Ananta.
dia lahir dari rahim seorang wanita malam yang sengaja di jadikan jebakan untuk menghancurkan nama baik sang pengusaha.
mampukah ia menjalani kehidupannya dengan baik,
setelah hal buruk juga perlakuan buruk tanpa keadilan kerap kali ia terima dalam setiap jengkal langkahnya.
dalam setiap hembusan nafasnya,
hanya hinaan yang ia terima.
dialah gadis cantik berwajah dingin...
Maurelia Agastya prameswari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3 perlakuan yang tak pernah berubah.
Seorang pria paruh baya dengan tubuhnya yang masih terlihat tegap dan wajahnya yang tampan,
Kini berdiri tegak tak jauh dari tempat itu.
Bibir Maura semakin mengatup melihat kehadiran seseorang yang tak lain adalah tuan Ricky Mahendra Setiawan Ananta itu.
Seorang pria yang seharusnya ia jadikan sebagai tempat untuk mengadu dan bermanja manja ria karena hanya ada laki laki itu satu satunya orang tuanya yang masih ada.
Sementara tentang sang ibu,
Ia tak tahu sama sekali.
Tapi apa daya,
Hal itu tak akan pernah bisa di lakukan oleh seorang Maurelia Agastya Prameswari kepada sosok laki laki itu meski sebenarnya ia sangat ingin melakukannya.
Jangankan untuk memeluk, untuk mendekat saja rasanya itu tak mungkin.
Ia tahu....
laki laki itu sangat membencinya dan enggan untuk sekedar berdekatan dengannya.
Rasa enggan laki laki itu kepadanya sangat kentara dan dapat dengan jelas ia rasakan.
Jangankan untuk berdekatan, untuk bertegur sapa ketika keduanya tak sengaja bertemu saja sangat jarang di lakukan laki laki itu.
Hanya jika ada hal penting saja, laki laki itu terpaksa bicara dengannya.
Seperti saat ini contohnya.
Sejak kecil,
Sejak ingatannya mulai bisa merekam jejak jejak kenangannya di masa kecil.
Tak ada secuil kenangan yang melekat di hati Maura tentang laki laki itu.
Sepanjang ingatannya,
Laki laki itu hanya ada, hanya bicara dan hanya memperhatikan Kayla dan Keyla saja.
tak pernah sekalipun laki laki itu menganggap keberadaannya meski ia juga berada di tempat yang sama dengan kedua kakak kembarnya itu.
Tuan Ricky selalu menjaga jarak dengannya sejak dulu.
Bahkan Maura sendiri pun tak pernah memanggil laki laki itu dengan panggilan seperti yang di pakai si kembar untuk memanggil laki laki itu.
Yakni
Papi....
Ya....
Tak pernah sekalipun Maura pernah memanggil papi kepada Ricky Setiawan Ananta.
" kenapa kalian hanya diam....?! Tidak adakah yang bisa menjelaskan kepadaku kenapa kalian berkumpul di sini sementara pestanya di adakan di sebelah ?! " tanya pria baya itu dengan tatapan menatap lurus kepada sosok gadis berambut panjang tergerai di hadapannya itu.
" kakak ipar...
Anak haram ini mencoba menggoda kekasih Keyla.
Sepertinya,
Dia benar benar mewarisi watak ibunya.
Dasar murahan...." Natalia akhirnya yang menjawab pertanyaan tuan Ricky dengan nada berapi api sambil menunjuk nunjuk wajah Maura dengan ujung jarinya.
Ricky menoleh dan menatap sejenak kepada Natalia.
" itu tidak benar....aku...." kata kata Maura yang mencoba membela diri tak bisa berlanjut ketika mata tajam seorang Ricky kembali teralih kepadanya.
Niatnya yang ingin membela dirinya sendiri agaknya sia sia.
Seperti sebelum sebelumnya, pria baya itu tak akan pernah memberi kesempatan kepada dirinya untuk membela diri.
Apalagi membela dirinya.
" kau selalu saja membuat keributan dan permasalahan dimanapun kau berada.
Tidakkah kau lihat ini adalah pesta ulang tahun anak anakku ?! " sentak tuan Ricky memotong begitu saja kalimat Maura.
( anak anakku....?! ) cicit Maura di dalam hati.
Sungguh sakit rasanya hati gadis itu. Bagai teriris sembilu rasanya.
Wajah Maura seketika berubah pias dan memucat.
Rasa sakit yang ia rasakan seolah menguar pada wajahnya.
Matanya menyipit menatap laki laki itu.
" cepat kembali ke kamarmu, jangan pernah menunjukkan batang hidungmu sebelum acara ini selesai....kau mengerti ?! " sentak tuan Ricky sekali lagi dengan suara yang cukup menggelegar kepada gadis yang menatapnya dengan wajah pias dan memucat itu.
Natalia tersenyum puas melihat respon sang kakak ipar kepada Maura.
Ya....
Selama ini, hanya tuan Rickylah satu satunya orang yang mampu membuat seorang Maura bereaksi.
Dan juga hanya tuan Rickylah, satu satunya orang yang bisa mengendalikan kegilaan seorang Maura meski tanpa perbincangan sekalipun.
Ya....
Dua orang itu memang sangat jarang dan hampir tak pernah berinteraksi.
Apalagi saling berbincang.
Tak lama,
Maura nampak memutar tubuhnya dan segera melangkah pergi dengan langkah lebar meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata dan dengan diringi oleh tatapan mata orang orang yang ia tinggalkan di tempat itu.
Crist menghela nafas pelan dan samar,
kepergian Maura dari tempat itu seakan meninggalkan adanya ruang kosong di sudut hatinya.
Cintanya kepada Maura sebenarnya memang tak main main.
pemuda itu memang sungguh sungguh mencintai gadis itu setengah mati.
" Crist....kau di sini ?! Aku mencarimu sejak tadi " Seorang gadis cantik berhijab tiba tiba telah nampak berada di tempat itu dan berkata dengan suara lembut kepada Crist.
Crist menjadi salah tingkah.
" kembalilah kepestamu Keyla, masih ada banyak tamu yang harus kau temui....
dan kau tuan muda Lewis.
Pestanya ada di taman samping, bukan di sini " kata Tuan Ricky bernada dingin kepada sosok pemuda yang ia tahu adalah teman dekat salah satu putri kembarnya, sekaligus putra salah satu rekan bisnisnya.
" baik tuan,
maaf...tadi saya tersesat...." jawab Crist dengan tergagap.
Kemudian ia mengikuti langkah Keyla yang telah meraih tangannya lebih dulu dan meninggalkan tempat itu.
" kakak ipar...." Natalia mendekat kepada tuan Ricky.
" pergilah Natalia, di sini bukan tempat di adakannya pesta " kata tuan Ricky sembari pergi meninggalkan Natalia begitu saja.
" tapi kakak ipar..."
" aku lelah....aku tak ingin berdebat saat ini " potong tuan Ricky kemudian melanjutkan langkahnya meningggalkan tempat itu.
Meninggalkan Natalia yang menatapnya dengan tatapan tajam.
Bertahun tahun ia berada di sisi laki laki itu semenjak sang kakak tiada.
Hingga tanpa sadar, ia bahkan telah mengorbankan masa mudanya demi laki laki itu dan si kembar.
Tapi...
Tak pernah sekalipun laki laki itu menoleh kepadanya.
Natalia meremas kuat kuat ujung hijabnya.
" kau harus menghargai pengorbananku ini kakak ipar " desis Natalia.
Flass off
Cklek....
Pintu kamar Maura terbuka dari luar dan menampilkan sosok seorang wanita berwajah lembut meski tak begitu cantik yang hampir seusia dengan Ricky juga Natalia tapi mungkin lebih muda beberapa tahun.
namun penampilannya terlihat sangat sederhan sekali.
Dress gamis dan hijab instan saja yang melengkapi penampilannya.
Wanita itu masuk dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.
" nona Maura..." sapa wanita itu kepada Maura yang sepertinya tak menyadari kehadirannya.
tak mendapat respon bahkan jawaban.
Wanita paruh baya itu meletakkan nampan yang ia bawa di atas meja yang ada di kamar itu.
kemudian ia melangkah ke arah balkon dan mendekat ke arah Maura.
" nona Maura.... " wanita itu kembali mengulang sapaannya.
Kali ini Maura merespon.
Gadis itu menolehkan kepalanya dan menatap wanita berwajah lembut itu.
" kau mengejutkanku saja bibi Atika...." sungut Maura.
" aku sudah memanggilmu sejak tadi, tapi sepertinya kau sedang sangat sibuk memperhatikan pesta itu " jawab wanita yang di panggil bibi Atika itu sambil melongok sejenak ke bawah.
Melihat sumber perhatian yang menjadi pusat perhatian Maura.
" pestanya meriah juga ya....nona Maura iri atau...nona ingin bergabung dan menjadi bagian dari pesta itu ?! " goda wanita baya itu kepada Maura.
" ckk....!! " Maura hanya berdecak kesal.
" ada apa bibi Atika kemari, hanya mau meledekku ?! " sungut Maura lagi.
" ha ha ha....meledek ?! " bi Atik tertawa sejenak.
" memangnya anda akan mempan dengan sebuah ledekan dariku ?! " goda bi Atik lagi.
wanita itu sangat tahu dengan persis bagaimana selama ini nonanya itu menghadapi ejekan dan bulian di luar sana, bahkan di rumah ini juga.
Ejekan atau hinaan tak akan cukup membuat seorang Maurelia Agastya Prameswari menangis apalagi memohon di hadapan orang orang itu.
Sepertinya hati gadis itu telah kebal dan membeku dengan berbagai hinaan dan ejekan yang telah ia terima sejak kecil dari mereka.
Khususnya keluarga besar tuan Ananta sendir, yakni kedua orang tua laki laki itu yang notabene adalah kakek dan neneknya sendiri.
Tuan Akil Setiawan Ananta dan nonya Laura Setiawan Ananta.
Terlebih lebih tante si kembar dari pihak sang mami.
Nona Natalia Masayu Jordy.
Adik kandung mendiang nyonya Natasya Masayu Jordy.
Momi si kembar dan istri tuan Ricky.
Namun,
Satu satunya hal yang membuat gadis itu rapuh adalah sikap dingin dan pilih kasih tuan Ricky kepadanya.
Tak jarang,
Maura menangis terisak dan menjerit dalam diam karena perlakuan laki laki itu.
Dan jika sudah seperti itu, Maura akan mengurung diri di dalam kamar hingga berjam jam.
Sementara Atika.
Tak ada yang bisa ia lakukan selain menunggu gadis cantik asuhannya itu di depan pintu kamarnya.
serrraaaangngng....🔫🔫🗡️🗡️💣💣
btw, majikanmu masih hidup jadi perjuangin... kalau perlu minta tolong sama kakek nenek Maura. mereka kayaknya udah mulai sayang sama Maura.
biar Ricky nyesel udah nyia-nyiain anak kandung sendiri demi anak orang.
anak yang kata-katain anak pelacur malah anak gadis baik-baik. justru yang dianggap istri yang baik malah seorang wanita murhn