kisah seorang kakak beradik yang saling menyayangi kemanapun adiknya pergi kakaknya selalu ikut,semua berubah saat tahu ternyata sang adik hanya anak angkat,sejak saat itu mereka berpisah setelah dewasa mereka kembali dipertemukan dan saling jatuh cinta,tetapi hubungannya ditentang oleh kedua orang tuanya,Bagaimana kisah selanjutnya?
Tunggu kelanjutan kisah Cinta Tak Direstui author ya🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meninggalkan Rumah
Di pantai Ira sangat bahagia dia bermain air,berlari larian seperti anak kecil dan membuat istana dari pasir bersama El juga Ira.
"Kak ayo cari makan aku lapar,ayo kak,"Rengek Luna pada El
"Cari saja maka sendiri kamu gak lihat aku masih membuat rumah,"Jawab El
"Iihhh kayak anak kecil,"Kesal Luna sambil menghentak hentakkan kakinya ke pasir dan pergi meninggalkan keduanya
"Kakak jangan begitu,susul Luna kak kasihan dia,"Ucap Ira
"Sudah biarkan saja,toh dia juga sudah dewasa kan,lanjut saja yuk buat istananya,"Jawab El
"Kak,ayah sama bunda jadi pindah ya?"Tanya Ira
"Iya dek kita akan pindah ke korea bersama kamu juga,"Jawab El
"Kok keluar negeri katanya ke luar kota,"Ucap Ira
"Ayah memilih ke korea karena disana jabatan ayah menjadi direktur dek,kita akan sekolah disana dan kamu bisa bertemu boyband kesukaan kamu,"Jawab El
Ira termenung jika dirinya ikut ke korea bagaimana nasib ibu kandungnya,dia tak tega walau bagaimanapun ibunya adalah orang yang telah mengandung dan melahirkan dirinya meski tak merawatnya.
"Heh kok melamun?"El mengagetkan adeknya
"Apaan seh kak,kak seandainya aku gak ikut apa kakak akan melupakan aku?"Tanyanya
"Hei kenapa bicara begitu,kalau kamu gak ikut kakak juga akan disini bersama kamu,"Jawab El
"Jangan dong kak,bukannya kaka ingin membuat rumah seperti ini kalau kakak disini gak akan maju lah kak bukannya dikorea banyak tempat kuliah seperti apa yang kakak inginkan bukan,"Ucap Ira
"Tapi kalau gak ada kamu kakak gak akan bisa dek,kakak gak semangat,"Kata El
"Kak meski tanpa aku kakak harus mewujudkan cita cita kakak,karena aku ada disini,dihati kakak,"Ira menyentuh dada kakaknya.
Belum sempat menjawab Luna sudah kembali dia merengek mengajak pulang,dan mau gak mau El harus menuruti kemauan Luna dengan bujukan Ira tentunya.
Dirumah Bu Lusi,bu Mila datang menemuinya keduanya duduk belum ada yang membuka percakapan mereka sibuk dengan pikiran masing masing.
"Apa Luna baik baik saja disana,"Bu Lusi akhirnya menanyakan anaknya Luna
"Iya dia baik,sekarang dia sedang ke pantai bersama El juga Ira,"Jawab bu Mila
"Bu tolong ijinkan Ira ikut bersama kami,jangan pisahkan aku dengan Ira karena anak itu sangat membutuhkan aku,"Kata bu Mila
"Bu Mila kamu juga jangan egois putriku kamu bawa sedangka putri kandungku juga kamu bawa lalu aku bersama siapa,aku juga sangat menyayangi Luna walau kenyataanya dia bukan anak kandung saya,memang soal materi saya tidak bisa menuruti apa yang dia mau,tapi sebisa saya selalu membahagiakan dia walau dengan sederhana,"Jelas bu Lusi
"Bukan begitu bu,saya dan suami saya hanya berniat menyekolahkan mereka agar mereka bisa meraih cita cita mereka,kami tidak akan mengambil putri kalian,suatu hari nanti kami pasti akan kembali kesini,"Jelas bu Mila
"Maaf silahkan anda pergi dari sini,aku rasa sudah cukup percakapan kita hari ini,"Usir bu Lusi.
"Bu tolong dengarkan saya dulu,"Ucap bu Mila
"Pergiiii,"Bentak bu Lusi
Akhirnya bu Mila meninggalkan rumah bu Lusi,memang rumah itu sederhana tapi juga nyaman,warung baksonya juga selalu ramai,menurutnya Luna tidak begitu kekurangan karena masih banyak anak diluar sana yang terlantar.
"Darimana bun?"Sapa pak Broto
"Kembalikan Luna pada ibunya,"Jawabnya
"Bun kamu ini bicara apa,Luna anak kita dia darah daging kita apa kamu tidak menyayanginya,"Ucap Pak Broto.
"Tidak,aku tidak menyayanginya kembalikan dia pada ibunya,"Tegasnya lagi
"Kita sudah membahas ini dan kamu setuju jika Luna ikut kita,kasihan dia tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena biaya,apa kamu gak memikirkan masa depan dia bun,dia anak kita kita sebagai orang tua wajib menyekolahkannya hingga tercapai cita citanya apa kamu tega melihat Luna hanya menjadi penjual bakso tanpa memiliki pendidikan,"Jelas pak Broto
"Lalu bagaimana dengan Ira,siapa yang akan menyekolahkan dia siapa yang akan menyayangi dia,hanya aku yang peduli saat ini pada Ira,hanya aku yang menyayangi dia,apa ayah akan menyerahkan Ira pada wanita itu sama saja ayah tidak memikirkan pendidikan Ira apa ayah memikirkan dia sekarang,semenjak ayah tahu kebenaran itu ayah tak pernah sedikitpun memperhatikan dia tak pernah sedikitpun ayah mengajaknya belanja atau mengobrol ayah selalu sibuk dengan Luna dan Luna,"Jelas bu Mila.
Pak Broto tidak bisa menjawab apa yang telah dipertanyakan oleh istrinya karena memang benar setelah tahu kebenaran itu pak Broto seolah melupakan ada Ira itulah yang membuat Ira berfikir untuk tidak ikut pindah karena pastinya kedua orang tuanya tidak akan akur hanya karena dirinya.
Sesampainya dirumah El,dan Ira langsung membersihkan diri sedangkan Luna mengadukan sikap El kepada Ayahnya,Luna yang sebelumnya memiliki pribadi lemah lembut sekarang menjadi sombong dan angkuh karena keadaan yang berubah seratus derajat.
"Kak aku gak ikut makan malam ya,"Ucap Ira
"Kenapa dek kamu belum makan,"Jawab El
"Kan sudah ada Luna kak,kalian keluarga yang harmonis sekarang,"Lirih Ira
"Dek jangan bicara begitu,ayo kita makan sama sama kakak gak akan makan kalau kamu gak ikut makan malam,"Tegas El
Dan Ira digandeng El diajak duduk dan makan malam bersama,makan malam hari ini terasa berbeda seperti banyak beban diantara mereka,Luna justru terlihat senang dan bermanja manja pada pak Broto dia merasa senang karena ayahnya lebih sayang dirinya daripada Ira.
"Sayang kamu mau makan pakai apa nak?"Tanya Bu Mila
"Sayur saja bun,"Jawab Ira
"Kamu makan yang banyak ya Ir biar gak sakit sakitan El ambilkan susu buat Ira ya,"Kata bu Mila
"Terimakasih bun,"Jawab Ira dalam batinya berkata
"Mungkin ini makan malam aku bersama kalian,"Batin Ira
Sedangkan Luna sangat kesal karena kakak dan ibunya tidak menganggap dirinya ada.Tengah malam Ira terbangun dia dengan hati hati keluar dari kamar dan menuju kamar kakaknya dia akan membawa baju kesayangan kakaknya untuk kenang kenangan dia disaat kakaknya jauh dari dirinya.
"Kak maafkan Ira,Ira terpaksa pergi dari sini Ira bukan siapa siapa kalian,Ira ingin kalian saling menyayangi tanpa aku,"Lirih Ira
Ira keluar dia memandang ke arah kamar ibu dan ayahnya"Ayah bunda terimakasih selama ini sudah merawat Ira membesarkan Ira dan menyayangi Ira sampai kapanpun kalian tetap dihati Ira,maafkan Ira ayah bunda,"Lirihnya
Malam itu Ira benar benar pergi dia meminta tolong pak Edi untuk mengantar ke rumah bu Lusi awalnya pak Edi tidak mau takut dimarahi pak Broto dan Istri tapi Ira menjelaskan semuanya kepada pak Edi sampai akhirnya pak Edi mengantar Ira kerumah bu Lusi,sebelumnya Ira sudah berpesan agar tidak bicara pada ayah dan bundanya,pak Edi merasa sangat iba dengan nasih Ira padahal pak Edi sangat menyayangi Ira juga karena kebaikan anak majikannya itu.