Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 34
Kediaman Arthur Hasibuan
Tim penyidik dari Kejaksaan akhirnya datang melaksanakan agenda penggeladahan dan penyitaan barang bukti tindak pidana kasus yang menimpa Arthur Hasibuan.
Untuk kepentingan penyelidikan Arthur Hasibuan dan asistennya Wira Prasetio ditahan sementara oleh pihak Kejaksaan di rumah tahanan milik negara.
Sedangkan Daniel Ryder kabur entah kemana. Motel yang ditempati dibiarkan kosong terbengkalai.
Penggeladahan juga dilakukan di Agency Rosalie Entertainment milik Nyonya Rosalie Casandra istri dari Arthur Hasibuan.
Cyra Sachikirani hanya termenung menatap pintu utama bangunan Rosalie Entertainment yang sudah dipasang segel polisi
*Don't cross line police
Dengan gugup Olivia Natassia menelpon Evelyn Arasely.
"Halo Oliv,ada apa?" ucap Evelyn Arasely disela makan siangnya bersama Sagara Abhiseva diruang kerjanya
"Eehh... yang kau sampaikan padaku waktu itu, benar adanya Eve,Agency kita eee... Agency Rosalie Entertainment digeledah polisi" ucap Olivia Natassia dengan khawatir
"Kau tak perlu takut,seluruh staff disitu hanya pekerja tidak ada sangkut pautnya dengan saham dan manajemen Agency" ucap Evelyn Arasely
"Benarkah? Oh Tuhan,syukurlah..." ucap Olivia Natassia
"Kau ada dimana sekarang?" tanya Evelyn Arasely
"Hhhmmm... aku dijalan menuju apartemen,aku harus segera berpikir keras untuk menemukan pekerjaan baru Eve" ucap Olivia Natassia
"Tak perlu khawatir,aku sudah membuka usaha untukmu Oliv,datanglah ke Cafe Flower and beauty di simpang lima Murtala Timur, Cafe itu milikmu sekarang,kau CEO sekarang Oliv" ucap Evelyn Arasely seraya menatap sang suami
"Thank you" bisiknya kepada sang suami
Sagara Abhiseva hanya tersenyum dan mengaguk pelan.
"Ohhh Tuhan,Eve kau adalah malaikatku, I love you so much Eve" seru Olivia Natassia terdengar bahagia sekali
Saluran telpon pun terputus.
"Terimakasih Kak,sudah peduli kepada Olivia Natassia juga" ucap Evelyn Arasely menggenggam tangan sang suami
"Hhhmmm... Olivia Natassia sudah seperti Kakakmu kan,dia menjagamu dengan baik" ucap Sagara Abhiseva
Rafael Nelson nampak masuk.
"Pak Sagara,Kejaksaan telah selesai melaksanakan penggeladahan dan penahanan terhadap Pak Arthur Hasibuan dan Wira Prasetio, sedangkan Daniel Ryder berhasil kabur Pak" lapor Rafael Nelson
Sagara Abhiseva menyipitkan matanya.
"Berhasil kabur? ini penahanan bersifat tertutup mengapa bisa bocor jika akan dilakukan penggeladahan dan penahanan?" ucap Sagara Abhiseva
"Maaf Pak" jawab Rafael Nelson
"Sudahlah,itu biar pihak kepolisian yang mengurusnya,kita ke kantor Kejaksaan sekarang, aku ingin mengikuti proses interogasi pihak Kejaksaan terhadap Pak Arthur Hasibuan dan asistennya" ucap Sagara Abhiseva seraya bangkit
"Kalian berangkat sekarang?" tanya Evelyn Arasely
"Iya Eve,kau pulanglah lebih dahulu,aku mungkin bisa sampai malam di kantor Kejaksaan nya" ucap Sagara Abhiseva
"Hhhmmm... baiklah,berhati-hati lah kalian" ucap Evelyn Arasely
"Kau juga ya sayangku,harus pulang dengan supir dan langsung ke rumah,telpon aku segera jika kau butuh sesuatu" ucap Sagara Abhiseva seraya mencium kening sang istri dengan lembut.
Sagara Abhiseva dan Rafael Nelson pun melangkah keluar ruangan.
Evelyn Arasely hanya menarik nafas panjang.
Kantor Kejaksaan
Arthur Hasibuan nampak terdiam dan sedikit murung. tidak ada kata yang ingin diucapkannya.
Jaksa penuntut umum Bisma Adipati dan Abimanyu Wijaya,tetap berusaha dengan sabar dan sesuai standar prosedur operasional kode etik profesi mereka.
"Pak Arthur Hasibuan kami menghormati Bapak sebagai senior kami di dunia Hukum dan penegakan keadilan,maka kami meminta dengan hormat Bapak bisa bekerjasama lah dengan kami, jawab semua pertanyaan kami dengan singkat dan jelas,kami yakin Bapak paham kan standar prosedur operasional dan kode etik dalam penyidikan" ucap Bisma Adipati seraya menatap Pak Arthur Hasibuan
Arthur Hasibuan hanya menarik nafas panjang.
"Saya meminta hak saya untuk menghubungi pengacara terlebih dahulu,sampai pengacara saya datang barulah saya akan bicara dan menjawab pertanyaan tentang kasus ini" ucap Arthur Hasibuan
"Baiklah,silahkan,siapa yang ingin Bapak hubungi?" tanya Abimanyu Wijaya
"Sagara Abhiseva,dia putraku dia pengacara hebat di Kota ini,pengacara dari kantor Firma Hukum A & E,kalian tidak mungkin tidak mengenalnya" jawab Arthur Hasibuan
"Baiklah,kami akan coba menghubungi Pak Sagara Abhiseva langsung" ucap Bisma Adipati lagi seraya meraih ponselnya
Sedangkan Sagara Abhiseva berada di ruangan sebelah melihat langsung proses penyidikan ini melalui kaca jendela dua arah,namun tanpa Pak Arthur Hasibuan sadari sebelumnya.
"Halo,dengan kantor Firma Hukum A & E Partner anda terhubung dengan resepsionis otomatis, silahkan tekan nomor extensi tujuan anda atau tekan 0 untuk layanan informasi" jawab mesin otomatis itu
Bisma Adipati pun menekan angka 0.
"Halo,selamat siang dengan resepsionis Firma Hukum A & E,ada yang bisa kami bantu?" ucap staff resepsionis itu
"Halo,selamat siang Nona,kami dari pihak Kejaksaan ingin mengkonfirmasi adanya permintaan bantuan hukum,atas nama tersangka Arthur Hasibuan yang ditujukan langsung kepada Bapak Sagara Abhiseva,mohon penjelasan prosedurnya Nona" ucap Bisma Adipati
"Baiklah Pak,tunggu sebentar akan kami alihkan kepada Paralegal tim satu Pak Sagara Abhiseva" ucap staff resepsionis itu
Beberapa detik kemudian.
"Halo,dengan paralegal tim satu Firma Hukum A & E,Evelyn Arasely,ada yang bisa kami bantu?" ucap Evelyn Arasely
Mendengar itu,Sagara Abhiseva menajamkan mata dan pendengarannya.
"Baik Nona Evelyn Arasely,kami dari pihak Kejaksaan ingin mengkonfirmasi adanya permintaan bantuan hukum atas tersangka Arthur Hasibuan,yang ditujukan langsung kepada pengacara Bapak Sagara Abhiseva,mohon penjelasan prosedurnya Nona?" ucap Bisma Adipati lagi
Tak terdengar suara sejenak.
"Maaf,atas kasus Bapak Sofyan Martadinata?" tanya Evelyn Arasely dengan suara yang mulai sedikit bergetar
"Eve,bertahanlah" gumam Sagara Abhiseva
"Ya betul sekali Nona Evelyn,atas kasus Bapak Sofyan Martadinata" jawab Bisma Adipati
Evelyn Arasely kembali terdiam sejenak.
"Mohon maaf,sesuai standar prosedur operasional dan kode etik profesi Hukum di Firma Hukum A & E,tidak diperbolehkan adanya bantuan hukum terhadap tersangka dengan pengacara dari Firma Hukum yang sama yang ditunjuk oleh pihak penggugat dalam hal ini pihak Bapak Sofyan Martadinata,permintaan bantuan hukum kami tolak dengan tegas" ucap Evelyn Arasely dengan nada datar namun tegas
"That's My Girl" gumam Sagara Abhiseva saat mendengar jawaban Evelyn Arasely
"Baiklah Nona Evelyn,terimakasih atas informasinya" ucap Bisma Adipati seraya menutup telpon
Arthur Hasibuan hanya tertegun mendengar langsung jawaban Evelyn Arasely.
"Bapak Arthur dengar sendiri bukan,jawaban dari Firma Hukum A & E,mereka secara profesional menolak memberikan bantuan hukum karena didasari dengan kode etik dan standar prosedur operasional Firma Hukum mereka" ucap Bisma Adipati
"Jika Bapak Arthur tetap menginginkan pengacara, pihak Kejaksaan akan menyiapkan pengacara umum dengan standar kasus probono" ucap Abimanyu Wijaya
Arthur Hasibuan memejamkan matanya mendengar hal itu,dia tidak menyangka sama sekali roda kehidupannya berputar miris seperti ini dulu dialah pengacaranya yang menentukan nasib dari para kliennya,sekarang malah dia yang harus membutuhkan bantuan hukum dari orang lain.
"Saya ingin menghubungi istri dan anak saya dulu" ucap Arthur Hasibuan lagi
"Baiklah Pak Arthur,silahkan" ucap Bisma Adipati seraya menyerahkan ponselnya
Kediaman Arthur Hasibuan
"Ma... Mama bangun Ma... jangan seperti ini,Cyra takut Ma..." lirih Cyra Sachikirani melihat mata sang Mama terpejam
"Habis kita Cyra,habis harta Mama sayang,habislah kita Cyra,habislah Papa mu Cyra" gumam Nyonya Rosalie Casandra dengan mata terpejam.
Cyra Sachikirani hanya bisa menangis seraya menatap nanar kertas peringatan yang ditempel oleh pihak Kejaksaan
*Rumah disita,dalam penyidikan pihak Kejaksaan
