Lanjutan ke-dua Dari Lahirnya Kaisar Langit...
Disini menceritakan tentang petualangan Lin Tian Di alam langit...
Di sini akan berkisah tentang perjalanan Lin Tian di alam langit, menjadi penguasa satu alam dan berjuang untuk mencapai istana langit, megemban tugas dari kaisar langit terdahulu Lin Tian berjalan dalam jalan yang penuh dengan kesulitan...
Perjalanan yang akan membuat Lin Tian selangkah demi selangkah menuju tahtanya untuk menjadi seorang kaisar langit! dewa dari segala para dewa dan penguasa seluruh alam langit!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RandikaP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Meledakan Diri
"Delapan elemen menyatu...!" ucap Lin Tian.
BOOMM..
BOOMM..
Pedang elemen berubah menjadi bersinar saat berbagai elemen masuk ke dalam pedang itu, dan wajah Lin Tian terlihat semakin pucat saat itu juga.
"Itu?" wajah Ming Bi'er bergetar saat melihat apa yang di lakukan Lin Tian, dia tentu tahu teknik apa itu.
Bahkan Mu Jing'er dan Lin Xin berhenti menyerang musuh mereka saat melihat sinar berwarna warni muncul dari pedang Lin Tian.
"Tidak! kamu gila? hentikan!" ucap Lin Xin cemas.
"Sepupu kecil jangan!" ucap Mu ninger.
Lin Tian tidak mendengarkan teriakan para wanita itu, dia telah memutuskan untuk mencoba teknik yang akan dia gunakan ini.
"Pedang delapan elemen, tebasan Kehancuran!" ucap Lin Tian melayangkan sebuah tebasan ke arah Kaisar kematian.
Melihat tebasan yang datang kaisar kematian merasakan ancaman dan berusaha menghindar, tapi saat dia akan berhasil menghindar sesosok pria muncul tepat di belakangnya.
"Matilah!" ucap Lin Tian mengayunkan lagi pedang nya..
BOOMM....
"Agh!!!!" kaisar kematian berteriak kesakitan saat serangan pedang Lin Tian mengenainya.
Lalu dari serangan itu perlahan seluruh tubuh kaisar kematian seperti tersedot oleh sesuatu, dan mulai menghilang perlahan di tempat dia berada.
"Musnahkan!" ucap Lin Tian.
BOOMM...
Kaisar kematian pun langsung seketika menghilang dan hanya menyisakan beberapa darah yang menetes ke tanah di tempat dia menghilang.
"Dia mati?" ucap jenderal hitam dengan marah merasakan kalau aura kehidupan kaisar kematian telah menghilang.
Jenderal hitam melihat ke arah Lin Tian dengan serius, pemuda ini benar-benar sudah melampaui harapan nya, dan jika dia terus tumbuh maka akan berbahaya bagi dia dan juga tuannya.
"Anak ini harus mati!" ucap jenderal hitam.
Ming Bi'er langsung di sibukan dengan beberap rantai aneh yang selalu mengelilinginya, meskipun dia berhasil menghindar tapi rantai itu selalu akan keluar lagi dan mengikuti kemanapun dia pergi.
Tapi saat dia akan menggunakannya kekuatan ruang wajah nya berubah melihat kalau Jenderal hitam menyerang ke arah Lin Tian yang sedang berusaha untuk memulihkan dirinya.
"Sial!" ucap Ming Bi'er dengan marah, dia berusaha kabur dari rantai tapi gagal.
"Mati!" ucap Jenderal hitam.
Lin Tian yang melihat jenderal hitam menyerang tidak takut dia membuka mata dan sebuah senjata tombak muncul di tangannya.
Anehnya tombak itu hanya seukuran jari telunjuk saja, saat Lin Tian akan melemparkan tombak kecil itu sebuah benda jatuh tepat dengan keras menabrak jenderal hitam.
BOOMM..
"Ugh!" jenderal hitam langsung memuntah kan darah dan terpental ke tanah dengan keras.
BOOMM...
"Hm?" Lin Tian yang melihat itu kaget, dia awalnya akan menggunakan senjata tombak kaisarnya ini untuk menghentikan jenderal hitam.
Meskipun tidak dapat membunuh jenderal hitam dia yakin itu akan membuat nya terluka parah jika terkena senjata ini.
"Sial! kenapa aku selalu sial?" ucap sosok yang juga terlihat menginjak jenderal hitam.
Dia tentu adalah Lin Guang, saat dia terbebas dari formasi itu dia di lemparkan oleh Lin Sang dengan keras keluar dari formasi.
Membuat dia jatuh agak menyedihkan seperti sekarang, tentu dia agak sedih karena setiap kali bersama dengan kakek nya dia akan di pukuli tanpa sebab.
"Awas saja, jika aku mencapai alam dewa penguasa akan ku tendang pantat si tua bangka itu" ucap Lin Guang dalam hatinya.
"Uhuk!"
"Hm? kenapa terasa lembut di bawah?" ucap Lin Guang dengan aneh.
"Waw... ibu!" ucap Lin Guang kaget melihat seseorang yang penuh dengan darah di bawah kakinya itu.
Tentu orang itu adalah Jenderal hitam yang menyedihkan, karena kejatuhan Lin Guang hampir semua tulang nya patah dan organ dalamnya pun terluka parah.
Tentu itu juga karena Lin Guang meskipun hanya dewa penguasa tingkat menengah tapi kekuatan tubuhnya sama dengan dewa penguasa tingkat tinggi.
"Uhuk!" jenderal hitam memuntahkan darah lagi karena injakan dari Lin Guang.
Tak berselang lama Ming Bi'er berhasil bebas dari rantai yang mengikatnya, tentu itu juga karena jenderal hitam juga sudah terluka sangat parah.
Swish...
"Nenek? apa kabar..? hehehe.. kamu masih cantik seperti biasa" ucap Lin Guang memuji Ming Bi'er dengan wajah agak kaku.
"Aku akan menyelesaikan mu setelah semua disini beres!" ucap Ming Bi'er.
"Iya dewa...! apa salahku lagi sekarang?" ucap Lin Guang tak berdaya di dalam hatinya.
"Alam elemen memang kuat, ternyata benar apa kata tuanku! kami tidak seharusnya membuat musuh dengan kalian" ucap jenderap hitam yang sudah sekarat tapi masih tetap tersenyum.
"Apa kamu fikir selama ini alam elemen diam saja dan berarti kami ini Yang paling lemah? tapi benar tuan mu mengatakan yang sebenarnya di antara alam lain hanya alam elemen yang bisa membuat dia ketakutan" ucap Ming Bi'er dengan dua bola matanya yang seperti lubang hitam menatap jenderal hitam.
"Hehehe... aku tahu ini salah ku, tapi..." wajah jenderal hitam dengan kejam menatap Ming Bi'er dan Lin Guang dengan wajah jahat.
Swishh...
"Kemana dia nek?" ucap Lin Guang yang kebingungan.
"Tapi ngomong-ngomong dia siapa yah?" fikir Lin Guang dengan memegang dagunya.
Bang...
"Aduh? nenek kenapa kamu memukul ku?" ucap Lin Guang yang merintih kesakitan karena kepalanya di pukul oleh Ming Bi'er.
"Diam!" ucap Ming Bi'er serius, dia memindai dimana jenderal hitam itu menghilang.
Tapi itu tidak berhasil dia benar-benar kehilangan jejaknya, Ming Bi'er yakin kalau orang itu tidak akan bisa lari jauh dari alam kehancuran ini.
Lin Tian yang terlihat diam sedang memulihkan energi nya juga terlihat kaget dengan menghilang nya jenderal hitam, dia memindai seluruh alam kehancuran.
Dan saat dia merasa akan kehilangan jejak dari jenderal hitam, wajah Lin Tian terlihat takut dia dengan keras kepala berdiri dan langsung terbang menuju ke dimana banyak pasukan dari alam kehancuran sedang bertempur.
Dan di tempat itu juga ibukota alam Kehancuran berada, tepat di sana antara pertempuran dan ibukota kehancuran jenderal hitam muncul.
"Hahaha .... mari ku jadikan tempat ini menjadi gunung mayat!" ucap jenderal hitam.
Semua energinya terkumpul menjadi satu di dalam perutnya, perlahan badannya mulai membesar seketika itu dan Lan Jingyi yang melihat itu langsung cemas berteriak.
"Semuanya mundur!" teriak Lan jingyi Dengan keras.
Mendengarkan teriakan Lan jingyi tidak ada yang ragu mereka langsung berusaha mundur lebih jauh dari sana.
"Hahaha.. terlambat! hidup untuk tuan" ucal jenderal hitam.
BOOMM....
"Tidak!" ucap Lan jingyi cemas melihat ledakan itu juga, dia berusaha untuk menghindar tapi dia juga cemas dengan keadaan rakyat di ibukota.
BOOMM...
Ledakan hasil dari meledaknya jenderal hitam sendiri sangat lah besar, bahkan membuat tempat itu terlihat berkabut tapi sesuatu yang aneh muncul yang membuat semua rakyat dan pasukan alam kehancuran bergetar melihat itu.
"Kenapa?"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...