Evelyn Dan Sagara

Evelyn Dan Sagara

Part 1

Kota B,Februari 2024

Sebuah rumah yang nampak mewah di kompleks perumahan elit. mobil mewah dengan merk limited edition nampak berjejer di garasi rumah itu. jendela rumah yang terbuat dari kaca membuat kesan mewah dan modern.

Di halaman hingga teras terdapat beberapa pot tanaman bongsai dan disisi teras yang luas itu nampak kolam ikan hias.

Masuk kedalam rumah yang sangat luas dengan perabotan yang nampak mewah. sebuah cermin besar menyambut ketika pintu utama dibuka,lalu pada dinding berikutnya terpampang sebuah foto keluarga.

Sebuah mesin robotik penyedot debu otomatis nampak wara-wiri diruang keluarga. suara mesin treadmill terdengar dari ruang gym yang nampak luas itu,terdapat beberapa alat gym merk terbaru dan nampak mahal.

Seorang pria dengan tampilan postur tubuh yang tinggi dan bahu yang lebar serta perut sixpack ditambah kulit putih bersihnya,nampak sangat mempesona.

Sagara Abhiseva,seorang pengacara kelas A yang terkenal di Kota B. memiliki salah satu dari tiga Firma Hukum terbesar di Kota B itu.

Memulai rutinitas paginya dengan berolahraga. setelah dirasa cukup berkeringat,Sagara pun menghentikan olahraganya. melakukan peregangan sedikit,baru beranjak keluar dari ruang gym itu.

"Oke Eve,shut down the lamp" ucap Sagara

"Oke Boss Saga,the lamp is shut down" jawab mesin robotik otomatis itu

Lampu pun otomatis mati. rumahnya dilengkapi sistem robotik smart house dengan perintah suara.

Sagara menuju dapur. melewati tangga hanya dengan dua lompatan saja dengan kaki panjangnya itu.

"Bi Nara,jus ku sudah siap?" tanya Sagara kepada asisten rumah tangga.

Seorang wanita paruh baya yang terlihat sangat bersahaja itu.

"Sudah Tuan Saga,nih lengkap dengan sarapannya salad sayur plus granolanya" ucap Bi Nara sambil tersenyum

"Oke,terimakasih ya Bi" ucap Sagara seraya mengenakan kaos tanpa lengan

Setelah duduk di kursi meja makan.

"Oke Eve,tampilkan laporan Rafael Nelson pagi ini"

ucap Sagara seraya meminum jus nya

"Oke Boss Saga,laporan Rafael Nelson ditampilkan" jawab mesin robotik otomatis itu

Segera tampil dilayar tv berukuran tujuh puluh inci itu,laporan indeks harian kasus yang sedang dan akan ditangani oleh firma hukum pimpinan Sagara Abhiseva.

Sagara Abhiseva mematut tiap slide laporan itu hingga matanya tertumpu pada satu berkas kasus probono yang akan mereka tangani.

Sagara Abhiseva tertarik dengan nama terdakwa tersebut.

"Sofyan Martadinata?" eja Sagara seraya mengerutkan keningnya

"Eve,telpon Rafael Nelson sekarang" ucap Sagara lagi

"Oke Boss,segera menelpon Rafael Nelson" balas Eve dengan suaranya merdunya

Tiga puluh detik kemudian.

"Halo Pak Sagara,selamat pagi" ucap Rafael Nelson

"Pagi,Rafael ada laporan kasus probono yang baru saya terima atas nama terdakwa Sofyan Martadinata,kasus money laundry dan penggelapan dana APBD Kota B,tapi ini sudah terjadi tujuh tahun yang lalu,kenapa kasusnya kembali blow up?" tanya Sagara

"Maaf Pak Sagara,saya belum sampai kepada berkas itu,nanti setelah rapat pembagian kasus kepada pengacara muda kita,baru saya buka berkasnya" jawab Rafael Nelson

"Sofyan Martadinata itu bukankah dia?" ucapan Sagara Abhiseva terputus

"Iya Pak Sagara,dugaan anda betul,dia Walikota yang menjabat di Kota B selama sepuluh tahun dan terlibat kasus money laundry,suap dan penggelapan dana APBD" jawab Rafael Nelson

"Hhhmmm.... baiklah,satu jam dari sekarang kita bertemu di kantor" ucap Sagara Abhiseva

"Baik Pak Sagara,siap" jawab Rafael Nelson

Saluran telpon pun terputus.

"Rafael menutup saluran telpon" lapor Eve

"Oke Eve,terimakasih" ucap Sagara Abhiseva

"Oke Boss Saga" jawab Eve lagi

Sagara Abhiseva pun beranjak menuju kamarnya.

Apartemen sederhana dipinggir Kota B.

"Evelyn... buka pintu mu,Ev,apa kau ada didalam? bangun woyyy" Olivia Natassia menggedor pintu Apartemen itu

Tidak ada respon dari sang pemilik kamar. Olivia Natassia pun membuka paksa pintu apartemen itu dengan jepit rambutnya.

*Klik... pintu terbuka

"Entah ini bakat ku menjadi seorang pencuri atau memang apartemen tua ini yang rapuh" ucap Olivia Natassia seraya masuk kedalam

"Astagaaa... Evelyn ini kamar apa kandang b*b* sih Ev,bangunlah come on" seru Olivia Natassia seraya menyingkap gorden dan membuka jendela

Sinar matahari pun masuk menimpa wajah Evelyn yang masih bergulung dengan selimutnya diatas tempat tidur itu.

Merasa silau,Evelyn pun menarik selimut itu membungkus tubuhnya.

"Ya Tuhan,Evelyn... bangun lah,apa kamu lupa hari ini kamu ada wawancara di kantor Firma Hukum terbesar di Kota ini Ev" ucap Olivia Natassia seraya menarik selimut dari tubuh Evelyn

"Aaarrrggghhhh.... Oliv,stop... berisik tahuuuu" balas Evelyn seraya menarik kembali selimut itu

"No Evelyn,wake up sekarang juga,sudah tiga bulan sejak kepulangan mu dari Inggris,mau sampai kapan kamu mengurung diri di apartemen tua ini,plis Evelyn Arasely" seru Olivia Natassia lagi

Evelyn Arasely pun menggeliat sejenak dan memaksa tubuhnya untuk bangun.

"Hoooaaammm.... memang sudah jam berapa sih Oliv? suara cempereng mu itu lho merusak telinga dan suasana pagi yang damai ini" gumam Evelyn Arasely

"Jam tujuh lewat lima belas menit Evelyn,bukankah wawancara mu jam setengah sembilan?" ucap Olivia seraya memungut satu persatu pakaian Evelyn yang berserakan dilantai

"Sudah dimundurin ke jam sembilan Nyonya Oliv tua" ledek Evelyn

"Tua... tua... kita hanya beda dua tahun Evelyn dan jika saya tua,sudah seharusnya kamu memanggil saya Kakak atau Nona ya Ev" ketus Olivia

"Siap Kak Oliv yang tua" ledek Evelyn lagi

"Bangun gak kamu... dasar kebo... dan demi Tuhan Evelyn tolong kau bersihkan apartemen mu ini,sangat menjijikkan berada disini,ya Tuhan Ev" sarkas Olivia lagi

Evelyn hanya tersenyum lebar mendengar omelan sang sahabatnya itu,seraya melangkah menuju kamar mandi.

"Nyonya Olivia tua yang jomblo,tolong siapkan pakaian dan sarapanku ya,jangan lupa bersihkan sepatuku juga,oke?" ucap Evelyn seraya tertawa lebar menutup pintu kamar mandi

"Evelyn Arasely..." suara Olivia membuat dinding apartemen itu bergetar bersamaan sebuah botol air mineral melayang mengenai pintu kamar mandi.

"Strike Olivia tua..." ledek Evelyn lagi dari dalam kamar mandi

Olivia pun tertawa mendengar itu,mereka telah bersahabat selama lima belas tahun terhitung sejak SMA.

Terpopuler

Comments

we

we

mampir di tunggu kelanjutannya

2024-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!