NovelToon NovelToon
Bersaing Dengan Masa Lalu

Bersaing Dengan Masa Lalu

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Susah payah Jasmine berjuang meluluhkan hati Juna, pria yang terkena kaku dan sangat sulit di dekati wanita mana pun. 2 Tahun berjuang hingga akhirnya dia dan Juna resmi menjalin hubungan. Jasmine pikir, dia telah berhasil mendapatkan hati Juna, menjadi satu-satunya wanita yang menempati hatinya.

Namun ternyata anggapannya salah besar, sebab ada seseorang di masa lalu yang mampu bertahta di hati Juna selama bertahun-tahun lama. Jauh sebelum Jasmine mengenal Juna.

Di saat Jasmine dan Juna sudah menikah, Tiba-tiba sosok wanita di masa lalu Juna muncul kembali dan mengalihkan semua perhatian Juna. Haruskah Jasmine meneruskan pernikahannya, atau melepaskan Juna begitu saja setelah melewati perjuangan yang sulit.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Juna baru kembali dari toilet. Pria itu mengukir senyum kala melihat kedekatan Jasmine dengan Joshua. Tadi Juna sempat melihat keduanya terkekeh bersama. Siapa yang tidak bahagia melihat putranya bisa dekat dengan Jasmine. Karna Juna berharap putranya bisa menganggap Jasmine sebagai Ibunya juga.

Tanpa Juna tau, sebelum keduanya terkekeh seperti itu, Joshua sempat melontarkan kaya-kata yang menimbulkan rasa nyeri di hati Jasmine. Namun Jasmine berusaha menepisnya karna perkataan itu keluar dari anak kecil yang baru berusia 7 tahun. Jasmine sangat tau jika Joshua n masih polos, anak itu belum paham apa yang terjadi walaupun di ceritakan berkali-kali. Terlebih Juna juga tidak bilang jika Joshua hadir di luar pernikahan, karna khawatir akan menimbulkan luka di hati Joshua ketika dia sudah paham nantinya.

"Sedang bahas apa.?" Tanya Juna sembari mengusap pucuk kepala Jasmine.

"Joshua sangat pintar, dia membetulkan jawaban gurunya yang salah. Guru itu sampai tidak berani menatap Joshua karna malu." Ujar Jasmine.

Joshua mengangguk-anggukan kepalanya. "Daddy, aku sampai di larang banyak bertanya karna terkadang para guru kesulitan menjawab. Sangat tidak seru. Aku ingin pindah sekolah saja rasanya." Keluh Joshua dengan menyilangkan kedua tangan di dadanya. Dia menunjukkan ekspresi kesal.

Juna mengangguk paham, sebenarnya dia juga sudah membicarakan hal ini dengan Vierra agar memindahkan Juna ke sekolah internasional. Namun Vierra mempertimbangkan banyak hal karna jarak apartemen dan perusahaan tempat Vierra bekerja cukup jauh dari sekolah internasional.

"Baik, nanti Daddy pertimbangkan lagi. Secepatnya kamu akan pindah sekolah." Kata Juna sembari mengusap bahu putranya.

"Terimakasih Daddy." Joshua tersenyum lebar.

Keduanya lantas memulai kakan siangnya ketika semua pesanan sudah sampai. Joshua sesekali bercerita, membuat suasana menjadi ramai.

"Aku mau ke toilet sebentar." Jasmine beranjak dari kursinya.

"Biar aku antar." Juna hendak berdiri juga, tapi Jasmine menahannya.

"Nanti Joshua sendirian. Aku bisa pergi sendiri, jangan khawatir."

"Baiklah, hati-hati."

Jasmine mengangguk dan bergegas pergi ke toilet.

Joshua tampak menatap punggung Jasmine yang sudah menjauh, lalu pandangannya beralih pada Juna.

"Daddy, tidak bisakah Daddy tinggal bersamaku dan Mommy saja.? Aku dan Mommy lebih membutuhkan Daddy. Aku rasa Tante Jasmine baik-baik saja jika tanpa Daddy, dia sudah dewasa."

Juna berhenti mengunyah, dia langsung mengambil air putih dan meneguknya untuk memaksa makanan di dalam mulutnya masuk ke lambung.

Pria yang memiliki garis rahang tegas itu menatap putranya untuk beberapa saat. Dia cukup terkejut mendengar putranya bisa bicara seperti itu.

"Joe, ada beberapa hal yang hanya bisa di pahami oleh orang dewasa. Daddy sangat menyesal karna tidak bisa menjanjikan apapun padamu untuk tinggal bersama dengan kamu dan Mommy. Jika kamu merindukan Daddy, kamu bisa ikut Daddy dan tinggal bersama beberapa minggu di Indonesia. Tapi tanpa Mommy." Tutur Juna lembut. Dia berpindah tempat duduk ke sebelah Joshua dan menggenggam tangannya.

"Meskipun kita tidak tinggal bersama, Daddy janji akan menjadi Daddy yang baik untuk kamu. Kita bisa sering bertukar kabar lewat telfon. Joe boleh menelfon Daddy kapanpun." Bujuk Juna saat melihat raut wajah Joshua berubah sendu.

"Aku tidak suka seperti ini. Teman-teman ku bisa tinggal bersama Daddy dan Mommy, kenapa aku tidak." Joshua menarik tangannya dari genggaman Juna.

"Apa Joe ingin ikut Daddy.? Kita tinggal bersama dengan Tante Jasmine sampai Joe puas, nanti Daddy antar kembali ke sini." Tawarnya yang masih berusaha membujuk Joshua.

Joshua menggeleng. "Aku tidak mau meninggalkan Mommy sendirian."

Juna tidak bicara lagi karna Jasmine sudah kembali dari toilet. Juna khawatir obrolan dia dengan Joshua akan menyakiti perasaan Jasmine. Meski tanpa sepengetahuan Juna, Jasmine sudah menduga kalau Joshua sudah mengutarakan keinginannya pada Juna. Dan entah seperti apa jawaban Juna, Jasmine mencoba untuk tidak penasaran karna takut akan mengganggu pikirannya.

"Ada yang ingin kamu pesan lagi sayang.?" Tanya Juna pada Jasmine.

Jasmine menggeleng "Aku sudah kenyang."

"Kalau begitu kita pergi sekarang. Main di game center dengan Joshua sepertinya seru." Juna tampak bersemangat. Biasanya dia bermain dengan Bryan di Timezone, sekarang malah bermain dengan putranya sendiri. Juna

Jasmine mengangguk setuju. Dia tidak akan mengganggu kebersamaan Juna dengan Joshua. Apapun yang di inginkan Juna ataupun Joshua selama pergi bersama, Jasmine enggan untuk menginterupsi.

Sementara itu, Joshua terlihat bingung mendengar percakapan Juna dan Jasmine. Dia tidak paham karna menggunakan bahasa Indonesia. Walaupun berdarah Indonesia asli, tapi Joshua hanya mengerti beberapa kata saja. Itu karna Mommynya hanya mengajarkan bahasa Inggris, bahasa Jerman dan bahasa Jepang tentunya.

"Daddy dan Tante bicara apa.?" Joshua penasaran sempat mendengar Juna menyebut namanya.

"Daddy ingin bermain di game center denganmu. Ayo berangkat." Juna menggandeng Joshua turun dari kursinya. Tiga orang itu kemudian meninggalkan restoran. Joshua di apit oleh Juna dan Jasmine yang sama-sama menggandeng tangan Joshua.

Untungnya Joshua tetap bersikap baik pada Jasmine meski sepengetahuan Joshua, Jasmine adalah penghalang untuk dia dan Mommynya tinggal bersama dengan Juna. Mungkin karna pembawaan Jasmine yang sabar dan terlihat sangat tulus. Apalagi anak-anak cukup peka pada orang-orang di sekitarnya, mereka paling tau mana yang tulus dan tidak.

...******...

"Joshua tidur." Ujar Jasmine. Dia sedang menoleh kebelakang, menatap Joshua yang tampak damai dalam tidurnya. Hampir 3 jam Joshua menghabiskan waktu bersama Juna di game center. Joshua cukup aktif, hampir semua permainan dia coba tanpa ada kata lelah. Juna sampai kewalahan mengimbangi energi Joshua yang tidak ada habisnya. Begitu juga dengan Jasmine. Energinya terkuras karna mengikuti kemanapun Joshua melangkah. Sekarang saat melihat Joshua tertidur pulas, Jasmine tidak merasa heran. Joshua pasti kelelahan.

"Kita bawa ke hotel saja, aku ingin tidur dengan Joshua." Tutur Juna. Matanya menatap kaca spion di depannya untuk melihat putranya di jok belakang.

"Apa Vierra tidak keberatan.?" Jasmine tampak tidak yakin akan di beri ijin oleh Vierra.

"Aku Daddynya, aku juga punya hak." Sahut Juna yang enggan menerima larangan dari siapapun.

"Sayang, tolong kamu telfon Vierra. Bilang padanya kalau malam ini Joshua tidur di hotel dengan kita."

Jasmine mengambil ponsel Juna dan segera menghubungi Vierra.

"Halo Je.? Kamu dan Joshua ada dimana.?" Suara lembut Vierra di seberang sana sempat membuat Jasmine terdiam beberapa saat. Jujur dia cukup kaget mendengar nada bicara Vierra.

"Kami dalam perjalanan menuju hotel. Mas Juna ingin membawa Joshua menginap dengan kami, untuk malam ini saja." Ucap Jasmine to the point.

"Halo.? Kamu mendengarkan ku kan.?" Jasmine kembali bicara karna hanya ada keheningan di seberang sana.

"Tidak, kalian tidak bisa membawa Joshua ikut bersama kalian meski hanya malam ini. Pulangkan Joshua ke apartemen ku, aku tunggu sekarang."

Tut,, tut,,

Sambungan telfon terputus, Vierra mematikan telfonnya sepihak.

"Bagaimana.?" Juna melirik Jasmine sekilas karna sambil menyetir.

"Tidak boleh."

"Terserah dia saja, aku akan tetap membawa Joshua ke hotel." Juna tampak tak ambil pusing dengan larangan Vierra.

Jasmine ingin bicara, tapi mengurungkan niat dan memilih untuk tidak ikut campur.

1
Yani Mulyani
Biasa
Datu Zahra
malem pertama, pake pengaman. asli kalau gue ogah sih, enggak mau bikin bini hamil ada cara lain. penghinaan sumpah
Dee
Luar biasa
Dee
Ucapan adalah do'a kalau jadi berarti baby nya made in rumah sakit 🤭
Elicia Yeung
Luar biasa
Rina Rina
Alhamdulillah akhirnya
Shisiel Afwan
Kecewa
Shisiel Afwan
Buruk
Rina Rina
aduh Juna gk jentel bgt sih
Rina Rina
Thor tega bgt sih Ama Jasmine kasian Lo dia
berbaik hati la sama dia
Rina Rina
amin
Wahyu Ningsih Aiug
Kecewa
Wahyu Ningsih Aiug
Buruk
Akun Lima
samapi bab ini kesimpulannya gw doain athornya mati kecelakaan kelindes mobil amin
Supiah Susilawati
Luar biasa
Ayna Adam
kak Icha q menunggu kelanjutannya kisah Joshua dan Jenny😘
Marliah
kesian sama jasmine/Sob/
Marwah Rahman
iya kali abang ❤️ adik nya nggak masuk akal🙄
Wahyuningsih
kpn dilanjut?
melting_harmony
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!