KEHADIRANMU MENGUBAH HIDUPKU bukan sedekar bicara tentang Cinta biasa namun tentang perjalanan hidup yang mereka lalui.
Diambil dari sebuah kita nyata perjalanan Hidup sebuah keluarga yang berasal dari keluarga miskin. Perselisihan dalam rumah tangga membuat Anak mereka yang baru lahir menjalani kehidupan tanpa seorang ayah. Sampai anaknya tumbuh dewasa. Perjalanan sebuah keluarga ini tidaklah mudah deraian air mata berbaur dalam setiap langkah mereka. Kehidupan yang penuh perjuangan untuk sebuah keluarga kecil tanpa adanya kepala keluarga. Mereka lalui dengan ikhlas hingga mereka menemukan kebahagiaan yang sedikit demi sedikit mereka dapatkan dan membuat mereka semua bahagia.
Bagaimanakah perjalanan kisahnya?
Ikuti terus Kisah ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SitiKomariyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan Yuni
” Yuni bangun nak! Cepatlah sadar nak, kita harus menyelesaikan semua masalah ini nak." Ujar ibu calon mertua kusno.
Satu jam kemudian yuni terbangun. Yuni menangis sejadi-jadinya, ia merasa telah dibohongi oleh kusno. Ia begitu bingung pernikahan sudah didepan mata. Tenda sudah dipasang, semua persiapan sudah dilakukan. Hanya kurang satu hari lagi ia menikah dengan kusno.
Kini impiannya bersama dengan kusno lelaki yang sangat ia cintai telah hancur lebur. Justru kini ia merasa malu pada dirinya sendiri. Bahkan dengan istri kusno, ia menyesal telah menampar dan mempermalukan istri kusno didepan umum.
Ia berlari mencoba mencari marni kesana kemari. Namun ia tak menemukan marni justru ia melihat kusno yang sedang duduk dengan santainya. Yuni menghampiri kusno kemudian mengusirnya dari rumah.
“ Pergi dan enyah kamu dari sini mas! Tak kusangka kau adalah pria beristri. Dan bodohnya aku sampai bisa tertipu dengan kata-kata manis yang keluar dari mulutmu!" Ucap yuni yang mendorong kusno untuk keluar dari rumahnya.
“ Yuni besok kita akan menikah, tolong maafkan aku. Aku menyesal yuni, tolong jangan tinggalkan aku yuni," ujar kusno.
“ Aku lebih memilih tidak menikah denganmu mas, tak masalah bagiku. Masih banyak pria yang menyukaiku, bukan hanya kamu. Apa katamu mas! Maaf! Ingat selalu dalam benakmu mas, aku tidak akan memaafkan pria sepertimu yang tega menelantarkan anak dan istrimu! Pergi kamu!" Ucap yuni dengan begitu geram.
Yuni kemudian kekamar dan mengambil semua pakaian kusno. Lalu ia masukkan kedalam tas milik kusno, kemudian memberikan pada kusno.
“ Bawa semua barang-barangmu! Jauh-jauh kamu dariku!" ujar yuni sembari menutup pintu rumahnya.
Semua orang yang hadir hanya bis menonton saja. Tidak ada yang berani berkata-kata, apa lagi ikut campur masalah keluarga yuni. Satu persatu orang-orang yang sedang sibuk membantu persiapan menikah pulang satu persatu. Semua atas permintaan yuni serta orang tua yuni.
Didalam hati yuni, ingin rasanya ia mengucapkan banyak terimakasih pada marni serta meminta maaf atas perlakuannya terhadap marni. Kemudian yuni berinisiatif mencari marni kerumah pak kasno. Bersyukurnya yuni masih bisa menemui marni disana.
Ia mengutarakan isi hatinya serta menyesali perbuatannya. Marni juga dengan mudah memaafkan kesalahan yuni.
“ Aku bisa mengerti keadaanmu yuni, tapi satu saran dariku. Sebelum kamu menikahi pria yang kamu cintai, cari tahu dulu alasan dibalik orang tua yang tidak merestui hubungan kalian." Ujar marni menjelaskan dengan nada lembut.
“ Terimakasih mba marni, sungguh aku sangat malu padamu. Betapa bodohnya aku menjadi wanita yang hanya terpesona dengan ketampanannya saja." Jawab yuni menyesali perbuatannya.
“ Tidak mengapa marni, sekarang pulangnya hari mulai gelap. Orang tuamu pasti sedang mencarimu. Bukankah kamu kesini tanpa sepengetahuan orang tuamu?” ujar marni mengingatkan yuni.
Yuni hanya menganggukkan kepalanya, ia merasa sangat malu pada marni. Kemudian ia pamit pulang pada marni. Mereka berjabat tangan dan saling berpelukan untuk sebuah tanda sudah saling memaafkan.
Yuni pulang dengan perasaan tenang, sesampainya dirumah ia menceritakan semua kejadian yang ia alami bersama marni. Orang tua yuni juga merasa bersalah kepada marni. Beruntungnya mereka yuni sudah meminta maaf pada marni.
Keesokan harinya orang tua yuni mengajak yuni untuk silaturahmi ketempat pak kasno. Sesampainya dirumah pak kasno mereka disambut dengan baik. Marni keluar dari dalam membawakan minuman dan dua piring pisang goreng untuk mereka.
Sembari menikmati makanan yang tersedia mereka berbincang-bincang sebentar kemudian pamit pulang. Baru saja orang tua yuni pulang terlihat kusno pulang kerumah pak kasno.
Semua keluarga hanya diam membisu tidak ada yang mau menyapa kusno kecuali marni.
“ Sudah pulang mas, ku kira kamu tidak akan kembali," ujar Marni.
Seperti biasa marni masih menghormati kusno sebagai suaminya. Kemudian marni meminta kusno untuk keruang tengah karena ada hal yang akan dibicarakan padanya.
Kini kusno hanya bisa terdiam tanpa kata ketika pak kasno dan iman menyidangnya. Semua alasan yang kusno berikan tidak ada gunanya. Bahkan saat ia berkata jika marni juga menghianatinya.
“ Omong kosong, semua yang kmu tuduhkan pada marni tidaklah benar. Itu semua adalah kebohongan yang diperbuat oleh adikmu sendiri Sri. Seharusnya kamu lebih tau siapa marni dan percaya padanya," ujar Iman.
“ Aku tidak peduli, lagipula aku juga sudah sering mengirim uang untuk marni," jawab kusno.
“ Uang yang kamu kirimkan, marni tidak pernah menerimanya. Justru uang itu digunakan oleh adikmu Sri untuk berfoya-foya. Ini surat dari kakakmu Turyo, bacalah," ujar Iman memberikan sepucuk surat yang titipan untuk kusno.
Setelah membaca pesan dari kakaknya, ia begitu menyesali perbuatannya. Ayah kusno tak mau berbicara banyak hal. Ia menyerahkan semua keputusan pada marni. Kusno mendekati marni dan meraih tangan marni.
Mencoba membuat marni memaafkan kesalahannya. Tapi usaha yang ia lakukan tidak membuahkan hasil. Marni justru melepaskan tangannya dan tidak menginginkannya kembali.
Entah ada angin dari mana tisna kecil yang berada di pangkuan marni merangkak mendekati kusno. Kusno mendekatkan wajahnya menginginkan agar tina mencium ayahnya. Namun bukan ciuman yang didapatkan kusno dati anaknya. Justru rambut kusno ditarik begitu kuat oleh tisna hingga kepala kusno terbentur lantai.
Kemudian tisna merangkak kembali mendekati kakeknya.
“ Tisna sayang kamu tidak boleh seperti itu pada ayahmu," ujar pak kasno dengan suara lembut sembari membelai rambut tisna yang terlihat mulai panjang dan berwarna coklat terang.
“ Ayah, ayah, ayah," terdengar suara mungil dari tisna.
Lalu kusno ingin meraih tisna tapi ternyata tangan kusno digigit tisna. Dan tisna tidak mau di gendong kusno, justru tisna terlihat ketakutan saat melihat ayahnya sendiri.
Kemudian Iman mendekati tisna dan meraih tisna yang berada dibelakang kakeknya mencoba bersembunyi. Terlihat Tisna kecil terdiam dan merasa nyaman saat bersama dengan iman.
“ Sini nak ikut ayah, kamu harus jadi anak baik ya. Tisna sayang itu juga ayahmu, sekarang tisna minum susu dulu ya sama ibu. Ayah mau bicara dulu sama kakek dan ayah tisna," ujar iman mencoba menjelaskan pad tisna kecil yang begitu dekat pada iman.
Mata kusno berkaca-kaca ingin rasanya ia menangis saat anaknya sendiri saja tidak mengenalinya lagi. Justru anaknya begitu dekat dengan iman, bahkan sampai memanggilnya Ayah.
Hati kusno merasa hancur, ditambah lagi setelah selesai menyusui tisna. Marni datang dan dihadapan iman serta ayah kusno. Ia meminta diceraikan. Namun kusno bersikeras tidak mau menceraikan marni. Tapi Marni juga bersikeras ingin bercerai.
Adu mulut antara marni dan kusno membuat ayah kusno tak bisa melarang marni untuk rujuk kembali. Hingga terucap dari mulut kusno sebuah kata yang bisa disebut sebagai talak pertama.
“ Lebih baik sekarang kamu pulang kerumah orang tuamu,"ucap kusno.
“ Akhirnya kata-kata ini terucap juga dari mulutmu mas. Inilah yang aku harapkan selama ini," ujar marni.