Niat hati, merantau ke luar negeri untuk merubah nasib. Namun karena suatu kejadian, dua pemuda polos nan lugu itu malah terlibat dalam kehidupan asmara enam janda muda. Mampukah mereka lepas dari jeratan janda yang penuh pesona? Atau mereka terjerumus dalam larutnya dunia para janda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Bakpau!
"Kamu pegangin kursi ini, aku mau naik! Mau nyari barang di atas lemari!"
"Aku yang pegang kursi, Miss?" tanya Yoyo dengan wajah yang sukar diartikan. Bahkan saking gugupnya, setiap kata yang Yoyo ucapkan, terdengar seperti ada jeda yang membatasinya.
Wajar saja jika Yoyo gugup. Bagaimana mungkin seorang wanita berbaju super pendek dan bergelombang naik ke atas kursi dan di bawahnya ada seorang pria? Itulah pertanyaan yang terlontar dari benak Yoyo. Sudah pasti, peluang untuk melihat sesuatu yang tersembunyi sangat terbuka lebar bagi pria itu.
"Bagaimana kalau aku yang naik aja, Miss?" usul Yoyo sebelum A mey menjawab pertanyaann pertama yang Yoyo lontarkan. Bukannya sok suci, tapi Yoyo takut terjadi hal hal yang tidak inginkan. Meski dia bukan pemuda jahat, tapi dia laki laki normal. Melihat pakaian A mey saja, sudah ada yang mengeras dibagian bawah tubuh Yoyo, apa lagi membiarkan A mey naik. Entah apa yang akan terjadi.
"Ya udah, naiklah," balas A mey pasrah. Akhirnya Yoyo bersiap siap naik ke atas kursi dan A mey manjaganya. "ambilin kotak yang berwarna merah jambu ya, Yo?"
"Iya, Miss," balas Yoyo begitu sudah naik.
"Wahh! Ternyata kamu tinggi juga ya, Yo. Atap lemari aja kelewatan. Untung kamu yang naik, jadi mudah nyari kotaknya." seru A mey penuh pujian.
Yoyo hanya tersenyum lebar, matanya fokus meneliti setiap kotak yang ada di atas lemari dalam ruang penyimpanan barang yang tidak terpakai. Tak butuh waktu lama, matanya menangkap kotak yang mungkin dicari majikannnya. Tangannya kanan Yoyo bergerak dan terulur ke arah benda itu berada.
"Ini kotaknya?" tunjuk Yoyo begitu berhasil mengamnbilnya.
"Iya benar itu!" seru A mey. "Uh! Akhirnya ketemu juga."
Yoyo langsung turun dari kursi dan menyerahan kotak yang agak berdebu. A mey menerimanya dengan riang. Sepertinya kotak itu sangat berharga bagi wanita itu.
"Makasih ya, Yo."
Sama sama, Miss," balas Yoyo. "Masih ada yang akan dicari lagi nggak Miss?"
"Nggak ada, udah ini aja," jawab A mey sambil membuka kotak itu.
Sebenarnya Yoyo penasaran ingin bertanya lebih, tapi dia harus tahu batasannya sebagai pekerja di rumah itu. Yoyo pun memilih pamit terlebih dahulu untuk meninggalkan ruangan itu. Namun baru saja kaki Yoyo melangkah, dia dikagetkan dengan suara teriakan.
"Akh! Ada kecoak!" teriak A mey sambil kedua kakinya dihentakan ke lantai dengan keras dan bagian bawah dress dia kibas kibaskan pakai tangan. "Yo, tolong ada kecoak naik ke tubuhku!"
Yoyo menoleh dan matanya lansung membulat sempurna. Bukan karena mendengar kecoak yang naik ke atas tubuh, tapi cara A mey mengibaskan pakaiannya.
"Miss A mey cuma pake baju satu? dalamnya polosan? Astaga! Mataku ternoda!" Yoyo cuma berani ngomong dalam hati.
"Yoyo! Kok malah bengong!" bentak A mey sambil terus mengibaskan dressnya.
"Eh iya, Miss, iya," balas Yoyo agak gugup. Saat Yoyo mendekat dia hanya mengedarkan pandangannya ke sekitar lantai sedangkan A mey naik ke atas kursi.
"Cari Kecoaknya, Yo! Cepat!"
"Iya ini lagi di cari," balas Yoyo dengan mata yang terus jelalatan ke arah lantai. "Sepertinya kecoaknya sudah pergi, Miss. Nggak ada jejaknya!"
"Kecoak mana bisa ninggalin jejak kaki, Yoyo! Ada ada aja kamu!"
"Hehehe ... iya juga," balas Yoyo sambil cengengesan. "Tapi kayaknya udah pergi deh. Miss ngerasa nggak? Di tubuh Miss A mey ada yang bergerak?"
Tubuh Amey pun terdiam sambil sesekali menarik bajunya. "Sepertinya sudah nggak ada, Ighh."
Yoyo pun kembali tersenyum lebar, lalu dia berjongkok memunguti barang barang yang berserekan dari kotak milik A mey. sedangkan wanita yang ada disana memilih duduk dikursi dan memperhatikan Yoyo merapikan barang miliknya.
"Ini kok seperti perhiasan ya, Miss?" tanya Yoyo saat memegang benda bernama cincin.
"Itu cuma contoh, Yo. Desain lama. Mau aku bikin lagi buat dipasarkan."
"Wahh! Miss Amey bisa mendesain perhiasan?"
"Iya, aku dan Kak A win, kan desainer perhiasan. Gimana contohnya? Bagus nggak?"
"Bagus, Miss. Pasti kalau ini asli, harganya sangat mahal."
"Kalau yang asli, harganya sama dengan gaji kamu satu tahun kerja disini, Yo."
"Wow!" ungkap Yoyo takjub. Dia kembali memunguti sisa disa benda berbentuk lingkaran itu. Saat dia akan mengambil contoh cincin yang ada di bawah kursi, mata Yoyo kembali membulat sempurna.
"Astaga! Ada bakpau!"
...@@@@@@...
semangat
author bikin cerita nya nalar dikit
canda aja thoor