Pertarungan, pertumpahan darah, air mata, itu adalah peristiwa yang biasa terjadi di dunia kultivator.
Dunia kacau oleh perang setelah Kaisar Manusia menghilang dalam waktu yang sangat lama.
Suatu waktu, sebuah meteor melesat ke arah sebuah dunia di sudut Alam Semesta.
Lin Yan, bayi yang terjatuh dari langit dan ditemukan oleh pasangan tua yang sedang mengembara.
Takdir apa yang akan membawanya?
Dari mana asalnya?
Siapa yang mengirimnya?
Semua itu adalah misteri untuk sosok Lin Yan.
Dengan tombak ditangannya, Lin Yan akan memulai jalannya mencapai puncak, mencari identitas sejatinya serta mengukir namanya dengan gelar, Raja Naga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 06 - Bakat Lin Yan
Pelatihan Lin Yan akan dimulai. Ia tidak menyadari bahwa dalam seminggu lagi, ia akan berpisah dari kakek dan neneknya. Walaupun saat ini ia tidak terlalu memiliki motivasi, ia tetap menjalankannya. Karena kakek dan neneknya mengatakan bahwa suatu hari ia akan mengerti mengapa ia harus menjadi kultivator, ia pasti akan bekerja sebaik mungkin dalam pelatihan.
“Edarkan qi yang ada di tubuhmu. Setiap orang akan mampu merasakan qi di udara jika melatih buku dasar pelatihan qi. Kau telah mempelajarinya dan tidak akan sulit untuk mengedarkan qi di tubuhmu yang baru saja kau serap dari udara.” lanjut Lin Ming dengan penjelasan yang membuat siapa saja akan bingung.
Lin Yan yang telah membaca buku pelatihan dasar qi, telah menyerap qi di udara. Ia merasakan sedikit panas ditubuhnya. Saat qi mulai beredar di setiap sel-sel tubuhnya, ia merasakan bahwa qi yang ia serap bergerak ke jalur khusus di dalam tubuhnya dan ia tau bahwa itu adalah meridian.
Lin Yan merasakan bahwa qi yang bergerak di tubuhnya perlahan-lahan menembus sesuatu di setiap jaringan yang ada di tubuhnya.
Kabut putih perlahan merembes di tubuh Lin Yan. Lin Ming dan Lin Xi tau bahwa cucu mereka berhasil dalam percobaan pertama.
“Sepertinya Yan'er memang sangat berbakat dalam bidang kultivasi. Dalam sejarah yang telah aku lihat, anak-anak seperti Yan'er hanya bisa dihitung dengan jari.” Lin Ming berkata dengan nada datar tetapi di dalam ucapannya itu, Lin Xi tau bahwa suaminya terlihat sangat senang.
Mereka berdua terus memperhatikan Lin Yan yang terus mengedarkan qi sambil menyerapnya diudara sekaligus.
Mata Lin Ming dan Lin Xi pun menyipit karena tubuh Lin Yan memang tidak normal sama sekali. Saat penyerapan terjadi, mereka berdua paham bahwa tubuh Lin Yan seperti jurang tak berdasar saat menyerap qi.
Di sekitar mereka, jumlah qi yang beredar pun menipis dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Juga, yang membuat Lin Ming dan Lin Xi tercengang, tidak ada kotoran sama sekali yang keluar dari pori-pori Lin Yan yang artinya tubuh Lin Yan sangatlah unik. Biasanya jika seseorang membuka meridian, qi yang beredar akan mengeluarkan sejumlah kotoran yang menyumbat di dalam meridian.
“Huft..” Lin Yan menghembuskan nafas karena ia merasa tidak ada gunanya menyerap qi lagi disekitarnya karena tampak sudah sangat tipis.
“Aku berhasil kakek. Apakah aku sudah menjadi kultivator?” tanya Lin Yan sedikit semangat karena ia merasa bahwa menjadi kultivator tidak sulit sama sekali.
“Ya, lumayan bahwa kau bisa mencapai hasil ini dalam sekali percobaan.” Lin Ming tentu saja tidak akan memuji Lin Yan agar tidak besar kepala dan sombong.
“Sekarang saatnya untuk melihat bakat bawaanmu.” Lin Ming mengabaikan wajah Lin Yan yang tampak canggung karena ia mengatakan lumayan. Ia mengeluarkan bola kristal putih dari udara tipis yang membuat Lin Yan terkejut.
Setelah menghampiri Lin Yan, Lin Ming mengulurkan bola yang ada di tangannya ke arah Lin Yan. “Letakkan tanganmu di bola ini. Kau hanya perlu menyalurkan qi ke dalam bola.”
Lin Yan hanya mengangguk dan tidak bertanya tentang dari mana bola itu muncul sebelumnya. Ia menaruh tapak tangannya lalu menyalurkan qi dalam jumlah tertentu.
Bola perlahan bersinar terang pertama. Lalu tidak lama kemudian berubah menjadi kuning lalu ke hijau, biru. Tidak lama kemudian bola berubah menjadi merah yang membuat Lin Ming dan Lin Xi sangat terkejut karena memang benar bahwa bakat Lin Yan sangatlah tinggi.
Tetapi tidak hanya sampai di situ. Bola tersebut kemudian berubah menjadi hitam dalam waktu kurang dari 1 detik dan hal yang membuat Lin Ming dan Lin Xi terkejut terjadi.
Prang!
Bola tersebut pecah menjadi serpihan kristal.
Lin Yan yang awalnya berkonsentrasi sambil menutup matanya, tiba-tiba terkejut juga karena ada suara ledakan terdengar dan telapak tangannya sedikit kesemutan.
“Apa yang terjadi kakek? Apakah aku melakukan kesalahan?” tanya Lin Yan buru-buru.
Kedua sosok tua itu terdiam saat mendengar pertanyaan Lin Yan. Mereka berdua pun berpikir keras tentang apa yang terjadi sebelumnya. Mereka sudah hidup dalam waktu yang lama dan tidak pernah menemukan kejadian seperti itu sebelumnya.
“Apa itu tadi? Aku merasakan ada sesuatu yang tidak diketahui yang membuat bola pemerikasaan bakat meledak!” Lin Ming berpikir keras dan mencoba mengingat semua catatan kuno tapi tidak pernah menemukan hal seperti itu.
Lin Xi pun tenggelam dalam pikirannya sendiri karena kejadian tersebut.
“Kakek, nenek.. apa yang terjadi?” Lin Yan memiringkan kepalanya karena kakek dan neneknya tampak seperti sedang melamun.
“Oh? Tidak ada apa-apa. Kakek dan nenek telah mengetes bakat bawaanmu.” Lin Ming yang tersadar dari pikirannya langsung berbicara.
“Jadi? Bagaimana dengan bakatku kakek?” Lin Yan bertanya dengan semangat.
“Bakatmu lumayan tinggi. Jadi kakek dan nenek akan menyesuaikan porsi latihan untukmu.” balas Lin Ming dengan nada tabah seperti biasa.
“Benarkah? Aku tau bahwa aku memang berbakat!” Lin Yan langsung mengangkat sedikit kepalanya dan merasa bangga pada dirinya sendiri.
Bletak!
Sebuah pukulan mendarat di kepala Lin Yan. “Jangan bangga bocah bau! Banyak pemuda di luar sana yang mempunyai bakat sepurmu! Asal kau tau saja, dari puluhan ribu bakat tinggi, hanya beberapa yang bertahan hidup sampai saat ini!” Lin Ming langsung menguliahi Lin Yan sekali lagi.
Lin Yan memegang kepalanya dan merasa malu. Ia langsung sadar bahwa dirinya terlalu sombong.
“Sepertinya kami harus mengajari Yan'er tentang perilaku yang layak juga untuk seroang kultivator.” batin Lin Ming dan Lin Xi bersamaan.
“Selanjutnya, kita akan memulai pelatihan sesungguhnya!” Lin Ming kemudian menyeringai yang membuat bulu-bulu di tubuh Lin Yan berdiri tegak.
“Dengar bocah! Kami akan melatihmu sekeras mungkin. Kami tidak akan bersikap lunak saat melatihmu. Jadi, persiapkan dirimu sebaik mungkin.” lanjut Lin Ming dengan nada sedikit jahat. Tentu ia akan membuat pelatihan neraka untuk Lin Yan agar potensi penuhnya terbangun dalam waktu singkat.
Bahkan Lin Xi pun berpikiran sama dengan suaminya.
Satu hal yang mereka pahami saat ini, kejadian sebelumnya tentu membuat mereka berdua terkejut luar biasa. Tetapi, ada hal lainnya yang membuat Lin Ming dan Lin Xi bingung sampai saat ini.
Dengan jumlah qi yang telah di serap oleh Lin Yan dalam beberapa jam, tingkat kultivasinya hanya berada di level dasar seorang kultivator.
Biasanya, bakat tinggi yang memiliki akar spiritual merah akan memiliki tingkat kultivasi bawaan penuh. Yang artinya, setiap kali seseorang yang memiliki akar spiritual merah akan langsung mencapai puncak level tingkat kultivasi dan hanya butuh waktu singkat untuk ke level berikutnya.
Namun di sisi lain, Lin Yan tidak seperti itu dan mereka berdua paham bahwa itu berhubungan dengan bola pendeteksi bakat yang berubah menjadi hitam lalu meledak.