Tak disangka, Alfano Yudhistira seorang CEO angkuh terkena jebakan musuhnya yang memiliki dendam karena lelaki itu telah menghancurkan bisnisnya dengan memberikan obat yg menyebabkan Alfano bermalam bersama gadis yang tidak ia kenal.
Disisi lain, gadis itu merupakan karyawan swasta yang baru saja dipecat dari perusahan besar yang tak lain adalah perusahaan Alfano karena dikhianati oleh pacar sekaligus partner kerja. Ia bernama Asmara Raniata, gadis desa yg berhasil merantau di ibukota tapi naas, kegadisannya diambil oleh CEO mantan perusahaan tempat dia bekerja.
Apakah dari hubungan semalam itu menumbuhkan benih kehidupan dan membuat ikatan antara kedua manusia tak saling kenal menjadi takdir hidup bersama ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aksi ala detektif
Setelah bertemu si penjual rumah yg ditinggali Asmara dan sebelahnya, Jaka menyelesaikan jual beli rumah itu dengan mulus tanpa hambatan hingga sore hari akta beli sudah dicetak. Tinggal menunggu sertifikat rumahnya di notaris yg membutuhkan beberapa hari proses.
Jaka pun menghubungi bosnya untuk menginformasikan perintah telah dilaksanakan dengan sempurna.
"Pak Alfano. Perintah anda sudah terselesaikan hari ini untuk membeli rumah di Bandunh atas nama saya" kata Jaka dengan nada resmi , berniat menggoda Alfano.
"Terima kasih. Anda memang asisten terbaik saya" sahut Alfano mengikuti nada resmi lalu mereka tertawa bersama sama.
"Hahahahhahahaa" suara tawa mereka.
"Thank you ya Jak. Gak rugi aku liburin kamu hari ini" puji Alfano dengan nada normal dan bersahabat.
"Yoi. Yakan aku kerja buat nurutin perintahmu selama kamu bayar aku gede ya aku bakal ngelakuinnya yg penting halal" ujar Jaka.
"Hahaha bener. Yaudah, aku mau meeting terakhir sore ini. Kamu nikmatin aja sisa liburanmu. Besok siap siap tugasmu numpuk" ucap Alfano dengan senyuman smirk yg tidak bisa dilihat Jaka.
"Beres! Apa sih yg gak bisa gue lakukin!" seru Jaka sombong sebelum mereka mengakhiri telepon.
Saat ini , Jaka sudah perjalanan menuju apartemennya. Lalu ia ingat belum mengirimkan alamat Asmara pada Alfani.
"Oh iya lupa. Tadi Alfani minta alamat Asmara ya. Nanti aja deh kalau udah sampek apartemen" lirih Jaka sambil lanjut menyetir mobilnya dengan tenang.
.
Di tempat lain, di sebuah restauran Enak Kabeh banyak pelanggan yang makan malam disitu. Terlihat wanita hamil di dapur sedang bekerja untuk memasak makanan para pelanggan itu.
"Mbak Mara, kamu belum istirahat siang loh tadi, emang gapapa masak banyak makanan gini?" tanya salah satu karyawan yg juga menjadi asisten chef.
"Iya gapapa. Aku lagi semangat banget ini" jawab Asmara sambil memainkan tangannya membolak balikkan nasi goreng di wajan.
"Hmm. Dari kemarin kayaknya, mbak mara semangat gini, lagu berusaha ngalihin pikiran ya?" tanya asisten chef yg memiliki nama Hani.
"Nggak juga. Nggak tau bayiku pingin aku kerja terus, kalau dibuat leyeh leyeh dia malah nakal bikin perutku kram" ucap Asmara.
"Udah deh Han, kamu lanjutin masak mie gorengnya aja ya. Nggak usah khawatirin aku. Aku bisa jaga kondisi kok" lanjut Asmara dengan lembut pada Hani sehingga karyawannya itu melanjutkan aktivitasnya juga.
"Aku harus sibuk biar bisa lupain baji**** itu" batin Asmara untuk menyemangati dirinya.
Tapi semangatnya kalah dengan kondisinya ternyata. Setelah semua pesanan pelanggan selesai dimasak oleh bagian dapur hingga pesanan terakhir karena sudah close order jam 8 malam, Asmara yang berniat keluar dapur untuk berganti pakaian di ruang istirahat, tiba tiba merasa pusing dan mual.
Buru buru wanita hamil yg sudah masuk trimester kedua itu membekap mulutnya agar tidak muntah di lantai dapur dan berjalan cepat keluar dapur menuju kamar mandi restaurant. Tapi tanpa sengaja ia menabrak seorang ibu - ibu yang berpakaian modis dan masih tampil cantik diusianya yg mungkin sudah lebih dari 50 tahun.
Untung saja ibu itu langsung memegang tubuh Asmara yg hampir terjatuh kebelakang karena terkejut, tapi Asmara malah melepas tangan ibu itu dan masuk kamar mandi buru buru tanpa meminta maaf karena sebenarnya dia yg salah sudah menabrak seorang tamu restauran, sudah ibu ibu lagi.
Herannya, ibu itu tidak marah dilewati wanita hamil itu setelah ia ditabrak meskipun nabraknya juga pelan dan tidak membuat ia merasa tersakiti. Malah ia tersenyum dan memilih masuk ke kamar mandi dan melihat Asmara sedang muntah di westafel.
"Huek..huek.." suara muntahan Asmara.
Ibu itu mendekat di samping Asmara dan meminta izin untuk melakukan sesuatu pada wanita hamil itu.
"Maaf nak, apakah ibu boleh membantumu?" tanya ibu itu dengan lembut. Asmara yg sudah mulai lemas hanya menganggukan kepala.
Akhirnya dengan izin Asmara , tangan ibu itu terangkat untuk memegang rambut Asmara agar memudahkan wanita itu muntah tanpa takut terkena rambutnya. Satu tangannya lagi memijat tengkuk leher Asmara.
"Sudah enakan?" tanya ibu itu setelah melihat Asmara sepertinya sudah tidak bisa memuntahkan apa apa lagi.
Asmara pun meluruskan badannya setelah membersihkan mulutnya dengan air sebelum ia menjawab pertanyaan ibu yg telah membantunya.
"Sudah bu. Terima kasih banyak sudah dibantu dan saya mohon maaf banget tadi nabrak ibu karena saya buru buru takut muntah di lantai" jawab Asmara dengan raut wajah lemas dan penuh penyesalan.
Ibu tadi tersenyum dan menjawab "Gapapa wanita cantik, ibu juga gapapa kok. Lagian ibu tau banget rasanya mual karena hamil, itulah rasa dimana sebenarnya ibu kangenin kalau ingat anak2 ibu udah pada gede" ucap ibu itu dengan senyuman yg tidak lelah ia tunjukkan pada Asmara.
Asmara pun merasa lega karena kebaikan tamu tersebut. Takutnya kalau tidak terima , bisa bisa restaurannya dapat review buruk.
"Oh ya, kamu cantik banget. Pasti anaknya kalau cewek cantik kayak ibunya dan kayaknya suaminya juga ganteng" puji ibu itu yang sebenarnya memiliki maksud lain.
Asmara terdiam ketika mendengar kata suami. Sebenarnya ia bingung mau jawab bohong atau jujur karena setiap jawaban itu memiliki konsekuensi. Akhirnya ia menjwab dengan bohong karena ia pikir menyembunyikan nama baik dirinya untuk restauran lebih baik.
"Amiin, terima kasih banyak bu atas pujiannya" jawab Asmara dengan lembut dan memaksakan senyuman sambil mengelus perut buncitnya.
Ibu itu pun melihat perut buncit Asmara dan ada gelagat ingin menyentuhnya juga.
"Ibu boleh pegang? Ibu juga gak sabar pingin punya cucu tapi 2 anak ibu susah banget ngasihnya" ujar ibu itu dengan wajah memelas.
"Boleh, silahkan" jawab Asmara.
Ibu itu pun memegang perut Asmara dan merasakan tendangan.
"Wow!!! Dia nendang ya!" seru bahagia ibu itu.
"Iya bu, seminggu ini mereka udah aktif banget sampek bikin saya kalang kabut dibuatnya" sahut Asmara dengan candaan.
"Mereka? Bayinya kembar?" tanya ibu heran dan langsung penasaran.
"Alhamdulillah, bayinya kembar" jawab Asmara dengan senyum yg natural dan asli tidak dibuat buat kayak sebelumnya.
"MasyaAllah. Ibu ikut seneng juga nih, pasti suami kmu juga seneng ya langsung dikasih 2 anak" celetuk ibu itu.
Lagi lagi ada kata suami membuat Asmara jadi canggung lagi dan ibu itu menyadari perasaan tidak nyaman dari Asmara ketika membahas suami. Ibu itu pun mengalihkan pembicaraan.
"Yampuun maaf. Kok malah saya ajak bicara di kamar mandi begini. Maaf ya nak, tapi ibu boleh tau nama kamu biar nanti kalau kesini lagi saya mau ngobrol sama kamu lagi. Kamu kerja disini kan? Kelihatan dari seragamnya hehe. Soalnya mungkin beberapa minggu ini, saya akan tinggal di Bandung nemenin putri saya proyek pembangunan. Tapi dia tuh bakal sibuk kerja, jadi mau jadiin kamu temen ngobrol saya gitu" ucap ibu itu.
"Nama saya Asmara, bu. Boleh, nanti kalau saya ada waktu luang dan ibu datang kesini untuk menikmati hidangan dari kami akan saya temani" jawab Asmara dengan lembut.
Ibu itu pun tersenyum penuh kepuasan dan mengajak Asmara untuk keluar dari kamar mandi.
"Itu anak saya. Dia seorang arsitek. Kakaknya ada di Jakarta, kapan kapan akan saya ajak kesini deh" kata ibu itu ketika melihat keberadaan putrinya di meja makan.
"Putri ibu cantik banget, nggak heran sih karena ibu juga cantik banget" puji Asmara ketika melihat putri ibu itu yang sedang tersenyum padanya juga.
"Iya dong siapa dulu ibunya hahaha. Yaudah, kamu pasti mau beres beres tutup restauran ya. Saya ke putri saya dulu ya, nyelesain makan malam" pamit ibu itu.
Baik bu, silahkan. Akan kami tunggu kehadirannya lagi" ujar Asmara.
Ibu itu pun berjalan menuju putrinya dan duduk dihadap seorang wanita cantik yg sedang tersenyum padanya.
"Gimana mom, berhasil?" tanya si putri.
"Beres. Momi itu aktris yg bisa dihandalkan" jawab ibu itu dengan bangga.
Ternyata mereka adalah Ibu Laras dan Alfani yang sedang bermain detektif untuk mendekati Asmara 😁