Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Apple Knox 32
Apple masuk ke ruangan kerjanya dan Knox juga masuk ke ruangannya juga.
"Selamat pagiiii ..." sapa Apple pada semua karyawan yang ada di ruangannya.
Apple tersenyum cantik seperti biasanya.
"Haaiiii , Appleeee ..." sahut semua karyawan dengan kompak dan tersenyum pada kekasih sang bos itu.
"Terima kasih sudah menjawab salamku. Aku membawa kue. Ini buatan chef di mansion Knox. Kalian mau?" ucap Apple.
"Wwoooow ... Jadi Tuan Knox memakai chef untuk menangani urusan dapurnya? Amazing," ucap Ellie.
Fawn dan yang lainnya akhirnya mendekati meja di mana Apple menaruh kue kue itu.
"Ini sangat enak, Apple," ucap Fawn.
"Kalian suka? Besok akan kubawakan lagi," sahut Apple.
"Kau tinggal bersama Tuan Knox?" tanya Ellie sambil mengunyah.
"Ya, dia melamarku secara resmi semalam," jawab Apple dan menunjukkan cincin berliannya.
"Uwooo ... Kau sangat beruntung sekali," ucap Eliie dan yang lainnya.
"Setelah magang, kurasa kau harus bekerja di sini," kata Adelia.
"Ya, itu benar. Kami akan kehilangan dirimu jika kau pergi dari sini," ucap Fawn yang kemudian memeluk Apple.
"Aku tetap akan kemari meskipun sudah tak magang di sini," jawab Apple.
Semua tampak berbaur dengan Apple kecuali Annie yang masih tak suka dengan keberadaan Apple.
Dan Apple tak peduli dengan hal itu.
*
Jam makan siang pun tiba dan Knox menjemput Apple di ruangannya.
Fawn yang ada di sisi Apple tampak menyikut tangan Apple karena Knox sudah ada di pintu.
Apple melihat Fawn.
"Pangeranmu," bisik Fawn sambil melihat ke arah pintu.
Apple melihat ke arah Knox yang tersenyum padanya.
Apple pun membalas senyumannya dan membereskan barangnya lalu membawa tasnya.
"Ayo," ucap Apple dan memegang tangan Knox.
Knox tersenyum dan mereka berjalan menuju lift.
Knox dan Apple menyapa beberapa pegawai yang kebetulan berpapasan dengan mereka.
"Knox!!" panggil seseorang ketika Knox akan masuk ke dalam lift.
Knox dan Apple menoleh secara bersamaan.
Mereka melihat Seven dan Twilla berjalan ke arah mereka.
"Hei, kalian kemari?" tanya Knox.
"Ya, ada yang ingin kami bicarakan," jawab Twilla.
"Ada apa?" tanya Knox.
"Margie kecelakaan," jawab Twilla dan melihat ke arah Apple.
"Lalu?" tanya Knox.
Twilla mengerutkan keningnya.
"Kau tak menjenguknya karena kami ingin menjenguknya. Kita bisa pergi bersama," ucap Twilla.
"Kurasa aku tak perlu menjenguknya," kata Knox.
Apple melihat ke arah Knox.
"Jenguk saja, Honey. Bukankah dia mantan pacarmu? Setidaknya kalian dulu berteman baik," kata Apple dan membuat Twilla cukup terkejut dengan reaksi Apple yang sama sekali tak cemburu.
"Aku malas melihatnya," ucap Knox.
"Setelah makan siang kita bisa ke sana," kata Apple.
"Tidak, akua tak ingin ke sana," ucap Knox.
"Baiklah," jawab Apple tersenyum dan tak ingin memaksa Knox.
"Baiklah kalau begitu. Kami akan pergi sendiri," kata Seven.
"Kalian sudah makan siang? Jika belum, kita bisa makan siang bersama," ucap Apple dengan ramah.
Twilla masih tak suka melihat kebaikan Apple yang menurutnya dibuat buat itu.
"Belum," jawab Seven.
"Kalau begitu, ayo kita makan siang bersama," kata Knox.
Lalu mereka berempat pun pergi ke restoran yang ada di dekat perusahaan.
Twilla pun terpaksa ikut meskipun sebenarnya dirinya enggan untuk ikut bersama Apple.
Dalam sesi makan siang itu, mereka saling mengobrol dan seperti biasa Apple akan menjadi peramai suasana karena dia sepertinya memiliki banyak stok cerita menarik yang selalu terdengar menarik bagi orang yang mendengarnya.