NovelToon NovelToon
PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Perperangan
Popularitas:483.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Liu Bai, dianggap sebagai pemuda tak berguna oleh semua orang karena dia tidak memiliki kemampuan apapun dibandingkan dengan pemuda se generasi nya, tingkah lakunya yang terkadang konyol serta selalu membuat marah orang lain membuatnya semakin di kucilkan.

Suatu hari Liu Bai tidak sengaja bertemu dengan kultivator yang terluka parah, sebelum kultivator itu meninggal, dia sempat memberikan seluruh kekuatan dan keahliannya kepada Liu Bai, dengan mendapatkan warisan besar serta metode dan keahlian dari sosok tersebut, akhirnya Liu Bai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan para pemuda se generasi nya, namun perjalanan Liu Bai terus berlanjut demi memberantas kekuatan jahat, apakah perjalanan Liu Bai akan berhasil, mari kita ikuti bersama petualangan Liu Bai yang berjudul, Penguasa Angin Benua Timur, selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menangkap Roh berkemampuan Raja

Liu Bai yang sedang fokus berkultivasi merasakan nyeri di dalam tubuhnya ketika dua bayangannya dihancurkan oleh lawannya, kini dia sudah merasakan efek samping dari rasa sakit ketika tubuh bayangan yang dia buat itu lenyap, namun Liu Bai tetap memfokuskan diri karena Qi nya sudah meluap, jika tidak segera ditingkatkan, bisa-bisa dia kehilangan seluruh Qi nya.

Dengan cepat Liu Bai menarik seluruh Qi yang menyebar di seluruh ruang bawah tanah, segel tangannya berubah cepat lalu aliran Qi menyerupai air mengalir menyerbu masuk ke dalam tubuh Liu Bai, hal itu disaksikan langsung oleh Xiu Lei.

Liu Bai kembali merasakan sakit lainnya, walau tidak begitu menyakitkan, namun dia merasakan jika Tubuh bayangan yang satunya juga terluka, hal itu membuat Liu Bai tidak bisa menunda-nunda waktu lebih lama lagi, jika sampai tubuh bayangannya yang memiliki Roh para Ahli ikut dilenyapkan, bisa-bisa dirinya yang akan terluka.

Seluruh ruang bawah tanah mulai bergetar seolah-olah akan runtuh, hal itu disebabkan oleh kekuatan Liu Bai yang mulai menyatu dan secara perlahan-lahan, cahaya berkedip-kedip di belakang punggung Liu Bai, cahaya itu tidak begitu terang, namun sangat jelas jika itu adalah cahaya dari pembentukan kaki energinya yang akan keluar jika dirinya berhasil naik ke Tahap Raja.

Pusaran angin terbentuk menutupi tubuh Liu Bai, hembusannya juga membuat Xiu Lei kesulitan untuk melihat tubuh Liu Bai karena banyak debu dan bebatuan yang beterbangan, hembusan dari pusaran angin itu berlangsung selama beberapa menit lalu angin kencang itu lenyap begitu saja.

Situasi di dalam ruang bawah tanah kembali hening, hanya terdengar suara dentuman serta ledakan pertarungan dari luar, sedangkan Xiu Lei memperhatikan Liu Bai yang masih duduk tenang dengan Aura Kemerahan nya yang menyerupai zirah darah.

Secara perlahan-lahan, Liu Bai membuka matanya, dan dia merasakan kekuatannya yang semakin meningkat setelah berhasil naik ke tingkat enam, “Awal Tingkat Enam,” gumam Liu Bai setelah merasakan kultivasinya telah meningkat.

Xiu Lei menghampiri Liu Bai yang baru saja selesai berkultivasi, dia memang tidak bisa melihat tingkat kemampuan Liu Bai karena perbedaan tahapan, namun Xiu Lei dapat merasakan kekuatan Liu Bai jauh lebih kuat dari sebelumnya.

“Apakah kamu berhasil?” tanya Xiu Lei.

Liu Bai tersenyum hangat seraya mengangguk, dia mengepalkan tangannya dan elemen angin terkumpul di sana, “Kamu tidak perlu ikut bertarung, biar aku yang menghadapi pria tua itu!” kata Liu Bai lalu dengan sekali gerak, tubuhnya sudah melesat keluar meninggalkan ruang bawah tanah.

Xiu Lei yang tidak sempat mengatakan sesuatu hanya bisa menatap sisa angin dari gerakan Liu Bai, dan akhirnya hanya bisa melangkah meninggalkan ruang bawah tanah, hanya saja dirinya tidak akan bisa berbuat apa-apa selain berharap pertempuran segera berakhir.

***

Selepas melenyapkan kedua tubuh bayangan hitam, kedua rantai hitam kembali menargetkan tubuh bayangan Liu Bai, hanya Liu Bai cukup cepat menghindari setiap rantai yang datang.

“Ternyata kamu memiliki Inti Elemen Angin, pantas saja tubuhmu begitu gesit,” kata pria tua itu yang muncul di belakang Liu Bai.

Tubuh bayangan Liu Bai tidak sempat menjauh karena pria tua itu lebih dulu melepaskan serangan energi tajam yang dari telapak tangannya, serangan tersebut tidak sempat di hindari sehingga berhasil memotong lengan tubuh bayangan Liu Bai.

Pria tua itu tersenyum puas setelah berhasil memotong lengan Liu Bai, sedangkan yang lainnya terkejut melihat kejadian tersebut ,namun kejutan lain menyusul yang tidak hanya mengejutkan semua orang, bahkan pria tua yang tersenyum puas mengubah ekspresi nya saat melihat tidak ada darah dari bekas potongan di lengan Liu Bai.

“Tubuh Bayangan?”

Pria tua itu sama sekali tidak menduga jika dirinya hanya berhadapan dengan tubuh bayangan, padahal dua tubuh bayangan hitam sebelumnya sudah berhasil dilenyapkan, namun sosok di hadapannya benar-benar seperti nyata sehingga dirinya tidak bisa membedakan antara yang asli dan palsu.

Mata Pria tua itu menyala, dan energi di tubuhnya terbang tinggi dan berubah menjadi makhluk aneh menyerupai rusa raksasa bertanduk banteng, setelah itu, keenam kaki Rantai melilit seluruh tubuh makhluk besar tersebut sehingga terlihat seperti rusa besi raksasa dengan tanduk bantengnya.

“Berani sekali kamu mempermainkan ku anak muda, akan aku hancurkan tempat ini, aku yakin tubuh aslimu pasti bersembunyi di sekitar tempat ini,” kata pria itu yang sangat marah karena merasa dipermainkan oleh Liu Bai.

Tubuh bayangan Liu Bai yang hanya memiliki satu lengan melepaskan beberapa pisau bayangan ke arah Rusa besi, namun semua pisau-pisau itu terpental, rantai yang melilit tubuh Rusa raksasa itu benar-benar kuat sehingga senjata apapun tidak bisa menembusnya.

Rusa besi mengeluarkan suara keras sekaligus menghentakkan kaki depannya dengan keras ke tanah yang membuat getaran hebat di seluruh wilayah Bulan Emas, beberapa bangunan juga ada yang roboh, bahkan aula juga ikut retak.

Di saat yang sama, pria tua yang berdiri di atas kepala rusa menyerang tubuh bayangan Liu Bai dengan energi-energi cahaya bulat sebesar kepalan tangan yang melesat dengan sangat cepat ke bawah.

Dengan langkah angin, Tubuh bayangan Liu Bai dengan leluasa menghindari setiap tembakan energi, dia juga bergerak maju agar bisa melompat menyerang pengendali rusa tersebut.

“Keluarlah..!”

Rusa itu sekali lagi menghentakkan kakinya ke tanah menciptakan gelombang kejut yang sangat besar, gelombang kejut itu tidak hanya membuat tubuh bayangan Liu Bai terhempas, bahkan tembok tebal yang melindungi Sekte Bulan Emas juga hancur akibat getaran dahsyat dan gelombang kejut yang sangat kuat.

Melihat tubuh bayangan Liu Bai yang terhempas, Pria tua itu menggerakkan Rusa nya untuk menyerang Liu Bai sebelum dia mendarat di tanah. Dengan kaki besarnya, rusa itu dapat menyusul Liu Bai yang masih terpental di udara, rusa itu berniat menyeruduk tubuh Liu Bai, namun tubuh Liu Bai justru menghilang seperti tidak pernah ada.

Hantu ketujuh belas menyadari jika tubuh bayangan itu tidak menghilang, melainkan sudah lenyap, dia yakin jika penggunanya telah menarik kembali tubuh bayangannya.

“Berada di mana kamu?” gumam pria tua itu seraya mencari keberadaan Liu Bai.

Saat masih berusaha menemukan keberadaan Liu Bai, tiba-tiba saja dia merasakan energi tidak jauh di belakangnya, ketika menoleh kebelakang, dia menemukan Liu Bai dengan tubuh yang dilindungi oleh Aura Kematian sudah mengayunkan Pedangnya yang berwarna hitam kelam.

“Kau..!”

Pria tua tersebut yang masih terkejut hanya bisa mengumpat dan terpaksa melompat dari kepala rusa sebelum pedang Liu Bai mengenai tubuhnya, walau dia berhasil selamat dari tebasan pedang Liu Bai, namun pedang itu jatuh tepat di atas rantai yang melindungi tubuh rusa hingga rantai itu hancur dengan sendirinya.

Liu Bai mengalirkan Qi yang sangat besar dan kembali menebas tubuh Rusa yang sudah tidak memiliki pelindung menjadi dua, energi Pedang besar dengan mudahnya membelah tubuh rusa itu hingga rusa itu jatuh dan kembali berubah menjadi energi lalu menghilang, sedangkan pria tua yang melayang dengan keenam kaki Rantai nya di udara dengan marahnya melesat menyerang Liu Bai.

“Akan aku hancurkan tubuhmu menjadi kepingan daging kecil anak muda..!” seru pria tua itu yang melepaskan serangan rantai hitamnya tanpa henti.

Pria tua itu menyadari jika sosok di hadapannya itu bukan lagi tubuh bayangan, melihat tangan Liu Bai yang terpotong sudah kembali, itu artinya sosok pemuda itu adalah Liu Bai yang asli.

Liu Bai dengan cepat menaiki pedang satunya dan terbang tinggi hingga tubuhnya berada di atas lawannya, tubuhnya yang dilindungi oleh Aura Kematian membuat gerimis racun yang mengenainya berubah menjadi uap, karena itulah Liu Bai sudah tidak lagi mengkhawatirkan gerimis racun tersebut, dia memperhatikan Pria tua yang masih menatap dirinya dengan tatapan marah padanya seraya memeriksa kemampuan pria tua tersebut.

“Tahap Raja Awal Tingkat Satu, dia lebih lemah dari Hantu ketujuh belas!” gumam Liu Bai.

Walau kemampuan pria tua tersebut lebih lemah dari Hantu ketujuh belas, namun dia tetaplah berkemampuan Raja, tidak mudah untuk mengalahkan seseorang berkemampuan Raja, bahkan sesama Raja Tingkat satu sekalipun juga tidak mudah untuk saling membunuh.

“Aku akui kamu memang berbeda dengan ahli lainnya, tidak hanya masih muda, namun teknik mu benar-benar sangat unik, sekarang apakah kamu masih memiliki Teknik lainnya untuk mengalahkan ku?” kata Pria tua tersebut yang meremehkan Liu Bai karena kemampuan tubuh aslinya masih sama dengan tubuh bayangannya, bedanya, kekuatan asli Liu Bai berada di tingkat enam.

“Aku rasa aku masih memiliki beberapa teknik lainnya, walau tidak bisa membunuhmu, namun aku yakin bisa membuat mu terluka,” jawab Liu Bai.

“Owh!? Aku pikir kamu bisu! Tapi baiklah, ayo tunjukkan teknik terbaikmu itu.”

Liu Bai tidak menjawab, dia mengalirkan Qi dalam jumlah besar ke Pedang hitamnya lalu melesat terbang menyerang pria tua yang masih menggantungkan tubuhnya di keenam kaki Rantai nya.

Tebasan Pedang Liu Bai di tahan dengan satu Rantai yang menghasilkan suara benturan besi keras, dan Liu Bai kembali melepaskan banyak tebasan beruntun yang membuat Rantai hitam itu mulai retak.

“Pedang anak ini?”

Melihat rantai hitam nya yang merupakan pusaka Kelas Serigala mulai retak oleh pedang hitam milik Liu Bai, pria tua itu menyadari jika pedang yang di gunakan juga merupakan Pusaka Kelas Tinggi, tidak hanya itu, bahkan pedang yang Liu Bai gunakan untuk terbang juga merupakan pusaka Kelas tinggi.

Melihat rantai nya yang hampir hancur karena tebasan-tebasan yang Liu Bai lepaskan, hati pria itu menjerit dan segera mundur menjaga jarak sekaligus memperhatikan rantai nya yang hampir putus.

“Kamu harus membayarnya dengan nyawamu, dan pedang mu akan menjadi milikku,” kata pria tua itu dengan suara berat lalu melepaskan serangan rantai yang muncul dari dalam tanah.

Liu Bai melesat menghindari setiap rantai yang datang dari bawah sekaligus mendekati pria tua tersebut, melihat jarak Liu Bai yang semakin mendekat, pria itu mengencangkan genggaman rantainya yang sudah di selimuti Aura Kematian.

Rantai hitam dengan aura kemerahan berputar ke arah Liu Bai yang sibuk menghindari serangan rantai dari bawah, putaran rantai berniat untuk menjebak tubuh Liu Bai sekaligus membatasi ruang geraknya agar tidak bisa kabur.

Menyadari rencana lawannya yang ingin menahan dirinya, Liu Bai melompat kedepan dengan tubuh berputar seperti gangsing, dengan pedang di arahkan lurus ke depan serta tubuh yang berputar kencang, energi angin ikut terbentuk sehingga tercipta pusaran angin tajam yang melesat melewati putaran rantai dan lurus menuju ke pria tua yang mengendalikan rantainya.

Pria tua itu memasang wajah suram melihat Liu Bai yang melesat bagai tombak angin, dia mempercepat jeratan rantainya agar dapat menghentikan Liu Bai, namun Liu Bai bergerak jauh lebih cepat dari yang pria tua itu bayangkan.

“Rasakan ini!”

“Pusaran Pedang Angin Hitam.”

Pria tua itu jelas tidak akan memiliki peluang untuk menghindari serangan Liu Bai, dia terpaksa menarik kembali rantai nya lalu menahan pusaran angin tajam itu dengan rantai yang sama, semakin lama, putaran angin semakin cepat dan tajam sehingga banyak benda-benda yang terseret oleh hisapan angin tersebut.

“Krakk!”

“Kraakk!”

“Trankk!!”

Rantai hitam yang di selimuti Aura Kematian langsung retak sebelum akhirnya hancur menjadi serpihan besi kecil, sedangkan serangan Liu Bai yang tidak bisa lagi di tahan langsung menembus tubuh pria itu yang membuat tubuh bagian dada hingga perutnya hancur.

Liu Bai muncul tiga meter di belakang pria tua yang kini hanya menyisakan kepala, kedua tangan, dan kakinya yang jatuh terpisah di beberapa pecahan rantai yang juga hancur berserakan.

Liu Bai berbalik lalu membuat segel untuk menangkap Sisa Jiwa pria tua tersebut, begitu cahaya samar terlihat merayap untuk melarikan diri, dengan cepat Liu Bai mengisap Sisa Jiwa itu masuk kedalam segelnya.

“Anak muda, ampuni aku, tolong keluarkan aku dari tempat ini, aku berjanji tidak akan lagi mengusik Bulan Emas!”

Suara pria itu terdengar meminta pengampunan Liu Bai seraya menjerit pilu, sayangnya Liu Bai mengabaikannya dan dengan cepat mengirim sisa Jiwa tersebut masuk ke dalam segel di dahinya.

“Akhirnya aku bisa menangkap Roh berkemampuan Raja!” gumam Liu Bai dengan nafas yang tidak beraturan, namun dia tidak menyangka salah satu Teknik Kelas Singa milik Hun Fao mampu membunuh pria tua itu yang merupakan seseorang berkemampuan Raja.

Liu Bai benar-benar kehilangan banyak Qi nya, menggunakan Teknik Kelas Singa memang sangat membebani dirinya, walau hasilnya tidak mengecewakan, namun Liu Bai telah menggunakan lebih dari setengah Qi yang di milikinya, sayangnya itu tidak berlangsung lama, karena setelah berhasil mengekstrak Roh milik seorang Raja, Qi Liu Bai yang menghilang langsung kembali, dan Liu Bai pulih dengan sangat cepat.

“Sangat menguntungkan!” gumam Liu Bai yang merasa sangat beruntung bisa mendapatkan Teknik milik Hantu ketujuh belas.

Liu Bai mengambil cincin hitam di jari pria tua yang baru saja di kalahkan olehnya, dia menggosok cincin itu seraya bergumam, “Semoga isinya sebanding dengan usahaku,” kata Liu Bai lalu dia memperhatikan pertarungan di langit dan melihat Jiu He yang berhasil memojokkan lawannya, sedangkan Xu Xixi masih bertarung sengit, dan keduanya berimbang kecuali Ketua Yin Fei dan Ketua Liao Jie.

Karena pada dasarnya Yin Fei sudah terluka dan lawannya setingkat lebih tinggi dari Yin Fei, wanita itu harus mendapatkan lebih banyak luka dari serangan Xao Zan, hal itu membuat Liu Bai segera mengepalkan tangannya dan energi angin terbentuk di kepalan tangan tersebut.

“Ini cukup beresiko, karena aku hanya bisa menggunakannya satu kali, maka serangan ini harus tepat mengenai Ketua Rantai Api itu,” kata Liu Bai yang siap untuk membantu Yin Fei dengan Teknik Pukulan Angin Penghancur nya.

1
Andipujiwahono
mantap thor ayo up lg
algore
joz
algore
jos
RahmanKikip
mntappppp,lnjutt trussss
Sarip Hidayat
lanjut upload nya yg banyak kk
Sarip Hidayat
waaah mantaap
Roni Yakub
terimakasih sudah up boskuhhh ditunggu kelanjutannya sehat selalu dan tetap semangat
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Derajat
Lanjuuuuuuit
annaza ibenk
adu pasukan ya thor
Dafa Riski
mantap
Dafa Riski
lanjut tor bagus
annaza ibenk
datang bulan jd sensi
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Andri Iswanto
lanjot terus thorr
Andipujiwahono
mantap thor ayo up lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!