HATI-HATI DALAM MEMILIH BACAAN!
Serena dan Yuan terjebak di satu malam panas yang membuat mereka menyesali semuanya. Yuan yang memiliki kekasih dibuat bingung antara tanggung jawab dengan Serena atau memilih kekasihnya.
Semuanya menjadi rumit karen Yuan yang candu dengan tubuh Serena tidak bisa berhenti memaksa wanita itu untuk melakukannya. Yuan yang egois tidak ingin memutuskan pacarnya bahkan dia berkata tidak akan pernah merusak pacarnya.
Ketika ia mulai sadar bahwa rasa cintanya telah beralih kepada Serena, semuanya semakin rumit karena kekasih Yuan tidak ingin di lepaskan dan mengancam akan mengakhiri hidupnya jika Yuan meninggalkannya.
Kehadiran Johan di antara Yuan dan Serena juga membuat mereka semakin renggang.
Pernikahan Yuan dan Maudy tiba-tiba dipercepat karena wanita itu menjebak Yuan yang sudah menolaknya mentah-mentah padahal hubungan mereka tengah baik-baik saja pada saat itu.
Serena yang mendengar itu pun memilih untuk pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AICE PARK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngga Mungkin Ngerusak Cewek Gue
Serena memasuki ruangan divisi keuangan, kali ini dia datang sedikit terlambat daripada biasanya, namun tidak terlambat mmenurut jam kantor.
Sifa dan Rama yang sudah datang pun menyapa Serena.
“Tumben bu manajer baru datang?” tanya Sifa.
“Semalam begadang jadi agak kesiangan.”
Sifa tidak bertanya lagi, dilihat dari wajahnya seperti nya Serena sedang tidak baik-baik saja.
Selang beberapa saat datanglah Yuan dan Maudy.
Mereka duduk di kursi masing-masing dan mulai mengerjakan pekerjaan mereka.
********
Yuan memberikan laporan keuangannya kepada Serena, semua orang sudah keluar dari ruangan mereka dan hanya tersisa mereka berdua.
“Sudah jam istirahat, ayo sekalian makan siang bersama,” ajak Yuan.
“Maaf saya ada kepentingan diluar, harus menemui klien Bersama dengan CEO dan rekan yang lainnnya. Silahkan makan siang bersama yang lainnya saja Pak Yuan,” ucap Serena dengan sangat formal.
Bagaimanapun Yuan lebih tua dari Serena, jika dalam mode kerja Serena akan memanggilnya dengan sebutan “Pak” meskipun ia juga dipanggil dengan “Bu” karena jabatannya.
“Baiklah,” jawab Yuan yang langsung meninggalkan ruangan itu.
Serena bernafas lega, ia mengacak rambutnya karena frustasi, bagaimanappun kejadian semalam tidak bisa ia anggap sebagai angin lalu saja, namun Yuan juga membuatnya semakin rumit.
Sementara itu Yuan di kantin sedang memikirkan Serena yang berlagak tidak seperti sebelumnya, jika kemarin-kemarin Wanita itu marah-marah karena hal yan ia lakukan jika mereka sedang berduaan saja, kali ini Serena malah bersikap sangat formal dan seolah-olah tak terjadi apa-apa.
*******
Sekarang adalah weekend, Serena sedang berada di rumah saja. Karena memang dia jarang keluar.
Tiba-tiba ia mendapatkan telepon dari Tina. Serena pun mengangkat telepon dari sahabatnya itu.
"Halo Serena, ayo keluar. Dadakan banget ini temen-temen yang lain ngajak."
"Ada siapa aja?" tanya Serena.
"Lengkap pokoknya, tapi yang punya pacar pada bawa pacarnya sih."
"Hmm aku nyusul, lima belas menit mungkin sampai, shareloc aja!" ucap Serena sembari menutup buku yang sedang ia baca.
"Baiklah, kau juga sekalian ikut list pesanan ya di grup soalnya ini aku bentar lagi udah sampai jadi biar aku pesenin."
"Ok."
Panggilan berakhir, Serena segara berganti pakaian dan merias wajahnya.
********
Sesampainya Serena di restoran tempat mereka akan bertemu, wanita itu langsung menghampiri meja nomor 7 yang sudah di pesan Tina dan telah ia beritahukan kepada Serena lewat chat.
"Akhirnya bu manajer datang!" goda Tina.
Serena tersenyum kepada Tina, ia tampak lebih segar daripada biasanya. Bahkan Serena lebih banyak senyum sekarang.
"Wahh Serena cantik banget ya kalo kayak gini, ada yang beda dari dia tapi apa ya?" Surya memperhatikan Serena dengan intens.
"Heii jaga perasaan Sarah dong, jangan gitu ah!" Serena menatap Surya dengan sinis, namun bermaksud bercanda.
Sarah hanya tersenyum melihat interaksi sahabatnya dengan pacarnya. Dia juga tau kalau Serena tidak akan merebut lelakinya karena Surya bukan sama sekali tipe Serena, bahkan yang mendekatkan antara Sarah dan Surya adalah Serena.
"Emang beda loh, pake penjepit rambut dua sisi kayak anak kecil terus wajahnya lebih segar dan makeup nya kayaknya berubah," kali ini Lucas yang berkata.
Serena menggunakan kemeja oversize warna biru langit dengan dipadukan rok putih beserta beberapa aksesoris lucu, sepatu boots hitam dengan kaos kaki pendek hitam juga, penjepit rambut dua sisi yang lucu dengan rambutnya yang pendek, sangat pas.
"Aku tidak akan memarahimu karena kau tidak punya pacar, Lucas. Tapi stop godain aku, nanti kalo jatuh cinta malah rumit!" ucap Serena dengan sedikit bercanda.
Semua orang disana tersenyum dan tertawa kecil, mereka benar-benar melihat perbedaan Serena daripada biasanya. Mereka juga suka dengan Serena versi ini, karena terlihat lebih cantik, ceria namun masih memiliki vibes elegan, bahkan tidak flat.
"Tapi kok bisa ya dia berubah dalam beberapa hari? Terakhir kita kumpul kan pas mabuk waktu itu," ucap Tina.
"Ngga tau juga ya, coba tanya Yuan yang sekantor dengannya," timpal Sarah.
Semua orang menoleh ke arah Yuan, begitu juga dengan Serena. Wanita itu baru menyadari keberadaan Maudy di samping Yuan juga, sedikit terkejut namun wajahnya tetap tenang.
"Ngga tau juga ya, di kantor ya kayak biasanya, baru hari ini dia gitu, ya kan sayang?" malah Maudy yang menyahuti sembari memeluk lengan Yuan, sedangkan sang lelaki hanya mengangguk lemah sembari menatap Serena dalam.
Posisinya Tina dan Devan duduk bersebalahan, bersebrangan dengan Sarah dan Surya. Lucas dan Serena duduk bersebelahan dengan Yuan dan Maudy yang berada di sebrang mereka.
"Kalian ini sih yang aneh, gue mau coba hal baru biar ngga kalian bilang lempeng-lempeng aja malah kaliannya ngga support aku," Serena cemberut.
"Hahaha ok deh, kita yang minta maaf!" ucap Lucas.
Makanan datang, mereka pun menyantap makanan yang telah disediakan.
Yang memiliki pacar saling bersuapan, sedangkan Lucas dan Serena hanya menatap mereka dengan senyum getir.
"Mending kamu suapin Serena deh, Lucas. Daripada natapin kita doang!" ucap Devan yang tengah menyuapi Tina.
"Iya tuh, kenapa kalian ngga suap-suapan aja," tambah Surya.
"Jangan!" Yuan reflek mengatakan itu dengan keras.
Semua orang menatap ke arah lelaki itu dan bertanya-tanya kenapa tiba-tiba dia berteriak.
"M-maksudku kan bukan muhrim mereka," Yuan nyengir kuda.
"Ya kalian juga ngga muhrim kan, ngapain pacaran?" sarkas Serena dengan sedikit tawa, ia tengah menikmati eskrim sekarang.
Para wanita yang disuapi pacarnya pun tersedak, tak terkecuali Maudy.
Serena melotot melihat semua orang tersedak berjamaah, dia seketika langsung tertawa.
"Hahaha, maaf ya teman-teman. Tidak bermaksud berkata seperti itu, tapi Yuan harus disarkasin balik kan?" alibi Serena.
"Iya tuh, makanya jangan ngeledek jomblo deh," timpal Lucas.
"Tapi kami udah nikah ibaratnya, sedangkan kalian punya hubungan aja kagak. Gitu sih kesimpulannya." ucap Maudy sebagai pembelaan untuk pacarnya.
"Ohh gitu ya, angkat tangan deh aku. Btw udah seranjang ya, kan udah nikah tuh?" tanya Serena dengan cengar-cengir.
"Iya dong!" jawab Maudy.
"Waduh halalin dong Yuan, kita pacaran bertahun-tahun juga tapi belum berani seranjang nih," ucap Surya.
"Betul, boro-boro seranjang. Masuk rumahnya aja masih takut-takut," timpal Devan.
Serena sibuk melahap eskrimnya, namun telinga dan otaknya tidak terfokus kepada eskrim yang tengah ia hadapi melainkan pembicaraan orang-orang disekitarnya.
"Itu cuma bercanda kok, lagian kita cuma pernah seranjang karena tidur bersama aja. Itupun ngga sengaja, malem-malem ujan dan dia kejebak ujan. Gue ngga bakalan ngerusak cewek gue lah bro," Yuan menjawabnya sembari tersenyum, sesekali mencuri pandangan ke Serena yang tengah menundukkan kepalanya.
"Owalah, kirain dah masuk!" ucap Surya.
"Udah ah, bahasannya malah kesana. Serena yang jomblo ngenes ntar malah meriang gara-gara ngga pernah dapat pelukan," canda Tina.
"Iya ah, bahasanya dewasa banget. Gue yang ngga paham jadi bingung!" tambah Lucas.
"Lihat tuh Serena sampe nunduk malu!" ucap Sarah yang membuat semua orang jadi menatap wanita itu.
"Ehh engga kok guys, gue cuma makan eskrim aja. Belepotan jadi malu buat lihatin muka!" Serena langsung mengangkat wajahnya yang memang sedikit terkena eskrim dibagian pipi.
"Semua hal bisa, kecuali makan eskrim dengan benar!" canda Sarah yang membuat semua orang tertawa.
Serena benar-benar membuat banyak hal lucu hari ini, mungkin dia sudah mulai berubah dan akan menjadi orang yang lebih seru lagi.
"Dia menjaga ceweknya, tapi tidak menjaga temannya. Mungkin yang dia maksud begitu," batin Serena.
Bersambung