Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Feng Yie tersadar lalu turun dari ranjangnya ia masuk ke kamar mandi.
Setengah jam sudah Feng Yie keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian. Lalu keluar dari paviliun.
''Ji Yu,'' teriak Feng Yie.
''Ya nona,'' Ji Yu berlari menyudahi latihan pedangnya.
''Hehe, Ji Yu bantu aku mengurus rambutku! tanganku sangat payah.''
''Baik nona.''
Feng Yie dan Ji Yu masuk lagi kedalam paviliun meninggalkan Feng Yun.
''Nona terlihat sangat bahagia sekali hari ini.''
''Tidak, biasa saja.''
Ji Yu dengan sigap menyisir rambut Feng Yie yang panjang dan indah itu.
''Nona sudah selesai.''
''Hem, apa kalian sudah sarapan?''
''Belum Nona, Tuan muda Feng bilang akan menunggu Nona.''
''Baiklah, sekarang kamu ambil sarapan kita dan bawa ke gajebo aku lebih suka makan di sana!''
''Baik nona,'' Ji Yu langsung berlari untuk mengambil sarapan.
Feng Yie keluar dan duduk di gajebo, Feng Yun yang melihatnya ikut duduk bersama Adiknya.
''Yie'er, Kakak lihat kamu terlihat bahagia.''
Feng Yie hanya tersenyum.
''Yie'er, apa dia yang memberikan kamu cincin sepesial itu ?''
''Iya Kakak ini pemberian dari Ah zhang.''
''Wah laki laki itu hebat dan juga seorang Kaisar, kapan Yie'er bertemu dengan nya? Kaisar pasti sangat hebat, Yie'er sangat hebat bisa membuat Kaisar jatuh cinta pada Yie'er.'' Feng Yun sangat antusias.
Feng Yie mengusap hidungnya melihat Kakaknya begitu antusias.
''Nona, Nona, Nona gawat Nona,'' Ji Yu membawa nampan sambil berteriak karna posisi masih jauh.
''Aish anak ini selalu berteriak.''
Feng Yun tersenyum, ''bukan kah jika Ji Yu berteriak itu ada masalah.''
Feng Yie mengangguk, Ji Yu pun datang ke gajebo.
''Huh Nona ini gawat, ini benar benar gawat.''
''Haha, Ji Yu jika kamu panik kamu terlihat lucu.''
''Nona.'' reflek Ji Yu memukul Nona mudanya.
''Ah sial, aku punya teman yang selalu memukulku.''
''Maaf Nona, tapi ini sungguh gawat, saat Ji Yu mengambil sarapan untuk kita, para pelayan sedang membicarakan selir Wang.''
''Apa yang di bicarakan mereka hingga kamu panik?'' tanya Feng Yie dengan malas.
''Nona tahu , selir Wang dan Anaknya pergi ke kediaman Guo, untuk mengirim kan hadiah lamaran pada Tuan muda Guo untuk Nona.''
''apa??'' Feng Yie dan Feng Yun bersamaan mereka kaget dengan cerita Ji Yu.
''Ji Yu, apa kamu tak salah dengar?''
''Aish Tuan muda, pendengaran Ji Yu masih bagus, jadi tidak mungkin Ji Yu salah dengar, '' Ji Yu dan Feng Yun melihat ke arah Feng Yie.
''Kurang ajar kedua ja Lang itu belum kapok aku kerjain awas saja kalian .''
''Yie'er bagai mana ini?''
''Kita harus beraksi lagi, Kakak jangan membiarkan mereka tenang.''
'' Yie'er kamu tahu saat Ibu menikah dengan ayah, Ibu membawa mahar perhiasan serta satu toko pakaian dan satu toko obat.''
Feng Yie mengusap hidungnya ia melupakan sesuatu, padahal malam itu Feng Yie mendengar pembicaraan Ayah dan selir Wang tentang salah satu toko Ibunya.Tapi Feng Yie melupakannya.
''Kakak kita harus mulai membalas dan mengambil apa yang seharusnya menjadi milik kita.''
''Ya, kita tidak boleh membiarkan mereka terlalu lama bersenang senang.''
''Nona, dan Tuan muda kita sarapan dulu, baru memikirkan dari mana kita memulai balas dendamnya.''
mereka pun sarapan tanpa suara, setelah beberapa saat sarapan pun selesai.
''Kakak, pertama aku ingin membuat gundik itu bertengkar dengan Ayah .''
''Dengan cara apa?''
''Hehe kita rampok lagi saja koin emas milik Ayah.''
''Rampok lagi? berarti sebelumnya Yie'er pernah melakukannya.''
''Ya Yie'er pernah merampok koin emas milik gundik jahat itu.''
''Apa mereka mengetahuinya bahwa Yie'er yang merampok mereka?''
''Haha tentu saja tidak, Kakak harus bangga punya Adik yang cantik juga pintar.''
''Kakak memang bangga padamu, apa kita merampok harta milik jendral Feng saja? ''
''Ya itu ide bagus, kita akan beraksi sekarang sebelum gundik itu datang.''
Terimakasih. Jangan lupa kasih like😁
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.