NovelToon NovelToon
Aku Istri Gus Zidan

Aku Istri Gus Zidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: triani

keinginannya untuk tidak masuk pesantren malah membuatnya terjebak begitu dalam dengan pesantren.

Namanya Mazaya Farha Kaina, biasa dipanggil Aza, anak dari seorang ustad. orang tuanya berniat mengirimnya ke pesantren milik sang kakek.

karena tidak tertarik masuk pesantren, ia memutuskan untuk kabur, tapi malah mempertemukannya dengan Gus Zidan dan membuatnya terjebak ke dalam pesantren karena sebuah pernikahan yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Malah kepikiran sama Gus Zidan

Aza berjalan santai menyusuri lorong menuju kamarnya. Udara sore yang sejuk menemaninya, namun hatinya tetap tenang, tanpa beban. seolah tidak peduli dengan ancaman dari Farah.

Padahal baru saja ia mendapat kabar kalau pacarnya—yang di ponselnya ia beri nama "Tukang Gorengan"—memutuskan hubungan secara sepihak. Alasannya? Karena Aza tidak merespon panggilannya selama beberapa hari terakhir.

Aza hanya menghela napas panjang. Putus? Ah, biasa saja. Lagipula, aku bahkan lupa sudah berapa lama pacaran sama dia. Pikirnya sambil melangkahkan kaki lebih cepat.

Sejujurnya, ia memang tidak pernah terlalu serius dengan hubungan itu. Hubungan mereka lebih seperti iseng-iseng saja, tanpa arah yang jelas. Mereka hanya terjebak cinta lokasi di sekolah.

Kalau dia minta putus, apa ruginya buat aku ...

Aza tersenyum kecil pada dirinya sendiri. Rasanya ada sedikit kebebasan yang menyelinap dalam hatinya sekarang. Ia tidak lagi harus menjelaskan padanya nanti saat ia kembali ke Blitar dan mengetahui jika ia sudah menikah.

Kemudian ia kembali mengingat bagaimana Farah selalu membuat masalah dengannya, ia pun kembali menghela nafas. Kenapa aku selalu ketemu sama orang yang hobinya bikin drama? pikirnya, teringat pada beberapa hubungan yang pernah ia jalani.

"Mungkin karena aku juga terlalu santai, ya. Orang lain ngerasa nggak dianggap. Tapi kalau kayak gini terus, capek juga." gumam Aza kemudian.

Saat tiba di depan pintu kamarnya, Aza berhenti sejenak. Ia menatap kamarnya yang terlihat kosong, Aza kembali menarik napas dalam-dalam, lalu mendorong pintu kamar dengan ringan. "Mungkin mereka sudah masuk kelas."

Dengan pikiran yang masih bercampur antara kesal dan lega, Aza melangkah masuk ke dalam kamar, membiarkan pintu tertutup perlahan di belakangnya.

Saat Aza menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, bukannya teringat pada "Tukang Gorengan"—mantan pacarnya di Blitar yang baru memutuskannya —pikirannya malah terbang melayang pada sosok yang jauh lebih rumit dan memusingkan: Gus Zidan, suaminya.

Kenapa harus dia yang terbayang?Aza bergumam dalam hati, mencoba mengusir bayangan Gus Zidan dari benaknya. dia tampan sih, tapi agak menyebalkan, dia juga tua kan.

Aza berbalik memandang langit-langit kamar, mencoba menata perasaannya. Sosok Gus Zidan yang terlihat begitu santai dan dewasa, tapi juga mampu membuatnya jengkel setengah mati, terus berputar dalam pikirannya. Aza teringat senyumannya saat mereka makan siang tadi—senyuman yang entah kenapa membuatnya merasa campur aduk. Gus Zidan selalu bisa membuatnya merasa kikuk dengan kehadirannya.

Apa sih maunya dia? Kadang serius, kadang suka godain. Kayaknya dia tahu banget gimana cara bikin aku kesel sekaligus deg-degan. batin Aza, ia merasakan wajahnya mulai memanas saat mengingat saat-saat Gus Zidan menggodanya tadi siang.

Tega banget, ya, dia malah protes soal ponsel. Nggak boleh bawa ponsel lah, nggak boleh ini lah ...., Aza mendengus kesal saat ingat Gus Zidan mengeluhkan peraturan pesantren yang melarang santri membawa ponsel dan berbagai aturan yang lain. Tapi di balik kekesalannya, ada perasaan hangat yang sulit diabaikan.

Kenapa sih aku harus mikirin dia? Harusnya aku marah. Dia bahkan dia bahkan membiarkanku tinggal di pesantren tanpa pesangon lagi. Namun, semakin Aza mencoba menolak, semakin kuat bayangan Gus Zidan menempel di benaknya.

Ia menutup matanya, tapi senyuman dan tatapan lembut Gus Zidan muncul di pikirannya lagi. Kok jadi kayak gini, ya? Tapi kenapa Gus Zidan beda?

Aza menarik napas panjang, lalu membalikkan badan, menenggelamkan wajahnya ke bantal. Ah, udahlah, Gus Zidan… kamu rumit banget. Jangan bikin aku makin pusing. Tapi dalam hati kecilnya, Aza tahu, Gus Zidan tidak akan semudah itu lepas dari pikirannya.

Hingga suara langkah kaki teman-teman sekamarnya terdengar mendekat, Aza terpaksa berusaha mengalihkan pikirannya dari sosok Gus Zidan. Pintu kamar terbuka, dan beberapa santri memasuki ruangan dengan wajah penuh rasa ingin tahu.

"Hey, Aza! Kamu kenapa? Dengar-dengar kamu sakit?" tanya Laila, salah satu teman sekamar yang paling perhatian, sambil melangkah maju.

Aza menarik napas dalam-dalam dan memaksakan senyum. "Sakit? Enggak kok, aku cuma… eh, perutku lapar," jawab Aza sambil berusaha mengubah fokus pembicaraan. "Tadi sempat mau ke apotek, tapi ternyata aku nggak perlu obat. Cuma butuh makan."

"Oh iya, ini dada om mu yang bawa jajanan banyak buat kamu!" sahut Rahm, teman lain yang menunjukkan sekantong besar berisi berbagai macam snack.

Aza seketika terduduk, "Apa? Om?" tanya Aza terkejut, "Paman Amir?" tanyanya lagi.

Rahma segera menggelengkan kepalanya, "Bukan, Mas Wahyu, asistennya Gus Zidan."

Aza semakin melebarkan matanya, "Kok bisa?"

"Harusnya aku yang tanya, kenapa nggak bilang kalau kamu masih kerabat sama mas Wahyu. kalau tau gitu bisa lah minta nomor telponnya Gus Zidan." ucap Rahma sembari membayangkan wajah tampan Gus Zidan.

"Oh itu..., sebenarnya hanya kerabat jauh. Om Wahyu yang menunjukkan pesantren ini untukku." ucap Aza beralasan, "Oh iya, tadi ketemu om Wahyu di mana?" tanya Aza mengalihkan pembicaraan.

"Tadi nggak sengaja ketemu di depan gerbang." jawab Rahma.

Aza tersenyum kecil, sedikit canggung, Apa ini kerjaannya Gus Zidan juga? Ternyata dia sweet juga ya ...., Gumamnya dalam hati.

"Ya sudah ayo kita makan bersama. lagi pula tadi aku sudah kenyang." ajak Aza dan dengan begitu bersemangat Laila, Rahma dan juga Nisa mulai memilih jajanan itu.

..."Tidak perlu sesuatu yang mahal untuk menunjukkan perhatian, cukup sesuatu yang sederhana tapi terasa istimewa" ~ Gus Zidan ...

Bersambung

Happy reading

1
dr
sukq
Sul Lasih
double up ...suka AU Thor🤗❤️semangat💪
ir
semangat belajar nya Aza, Gus Zidan mendidik Aza untuk serius dalam belajar, ntar giliran Aza terlalu fokus sama pelajaran dan kurang perhatian sama dia di complen lagi 😓😓
yuning
mulai ada yang nyelip ya za
fee2
mulai tak rela kan suami ada yang liatin dengan pandangan berbeda....
fee2
aza aza masih bingung jadi istri atau santri... cium tangan suami sudah biasa enak kok rasanya....
Aisyah
santri NE do ganjen yo za😏
Im4 niah
tolong lebih banyak LG up nya thorr
yuning
tak perlu kekerasan dengan kelembutanpun pasti bisa mencair
Tri Ani: setuju
total 1 replies
yuning
gak perlu instan , nikmati saja prosesnya
Tri Ani: setuju
total 1 replies
fee2
mau mengingatkan tapi terhalang status yang belum boleh di publikasikan.... dilema....
Tri Ani: iya, padahal pengen banget
total 1 replies
fee2
salting kan aza.... terasa degdegan gitu...
Tri Ani: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
ir
temen ku juga pernah, kaya Aza ginj tapi bukan sekolah, pas lagi nonton tv dia ketiduran, pas di bangunin suruh pulang malah nanyain sayur nangka fia 🤭🤭
Tri Ani: ngelindur itu🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Lutfi Alvian
semngt thor up nya
Tri Ani: siap kak
total 1 replies
ir
Za mending yg tua dari pada yg muda,
karna perempuan lebih baik di tinggal kerja dari pada di tinggal nongkrong
karna kita butuh nafkah bukan mkn cinta 😆😆
ir: makan cinta mah mana kenyang, sakit hati iyaa 🤣🤣
ir: karna kita butuh donatur 😆🤣
total 4 replies
Aisyah
sumpah aku suka banget sama alur cerita nya Thor,semangat Thor💪💪💪
Tri Ani: siap kak, makasih
total 1 replies
4_amiraa_ Tadzkiyaa_
ehhh di gantung lagi nih... kira2 kenapq ya Aza...
Tri Ani: kan udah musim hujan, jadi digantung dulu
total 1 replies
4_amiraa_ Tadzkiyaa_
kpn upnya nih thor
ir
kek nya leher nya si Farah perlu di tarik biar ga tegang 🤧🤧
Tri Ani: sabar kak, nunggu si kecil bobok dulu
ir: ayoo update, yg bnyak kaya kemarin mlm 😆😆
total 5 replies
fee2
bagus aza jangan mau di tindas....
Tri Ani: setuju deh pokoknya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!