NovelToon NovelToon
Pesona Duda Perjaka

Pesona Duda Perjaka

Status: tamat
Genre:Duda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bareta

“Jangan berharap anak itu akan menggunakan nama keluarga Pratama ! Saya akan membatalkan pernikahan kami secara agama dan negara.”

Sebastian Pratama, pewaris tunggal perusahaan MegaCyber, memutuskan untuk membatalkan pernikahannya yang baru saja disahkan beberapa jam dengan Shera Susanto, seorang pengacara muda yang sudah menjadi kekasihnya selama 3 tahun.
Shera yang jatuh pingsan di tengah-tengah prosesi adat pernikahan, langsung dibawa ke rumah sakit dan dokter menyatakan bahwa wanita itu tengah hamil 12 minggu.

Hingga 1.5 tahun kemudian datang sosok Kirana Gunawan yang datang sebagai sekretaris pengganti. Sikap gadis berusia 21 tahun itu mengusik perhatian Sebastian dan meluluhkan kebekuannya.

Kedekatan Kirana dengan Dokter Steven, yang merupakan sepupu dekat Sebastian, membuat Sebastian mengambil keputusan untuk melamar Kirana setelah 6 bulan berpacaran.

Steven yang sejak dulu ternyata menyukai Kirana, berusaha menghalangi rencana Sebastian.
Usaha Steven yang melibatkan Shera dalam rencananya pada Sebastian dan Kirana, justru membuka fakta hubungan mereka berempat di masa lalu.



Cover by alifatania

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Jangan Dendam

Mama Lia tersenyum melihat reaksi putrinya yang mudah menggebu-gebu saat rerpancing emosi.

“Jangan menyimpan amarah di hatimu, semua sudah bisa kita lewati, kan ?”

Mama Lia mengusap-usap punggung putrinya. Diberikan segelas air putih untuk Kirana supaya bisa menenangkan emosinya.

“Mengaku keluarga kaya dengan tata krama seperti sultan, tapi otak dan mulut mereka meleibihi orang-orang yang tidak pernah mengenal bangku sekolah,” Kirana masih melontarkan kata-kata kemarahan.

“Tidak ada gunanya kamu marah-marah begitu. Fokuslah pada hubunganmu dengan Sebastian. Mama melihat Sebastian seorang pria yang baik dan bertanggungjawab, bukan karena umurnya sudah matang, tapi memang sifat aslinya seperti itu.”

“Lalu kenapa mama sampai harus mengganti nama panggilan ?”

“Atas saran papa juga,” mama Lia tersenyum. “Saat mama memutuskan untuk menerima jahitan di rumah, papa menyarankan memberi nama Lia Modiste. Biar nama Dewi tidak terlalu sering disebut. Papa takut mama masih tidak nyaman dengan sisa-sisa gosip yang masih beredar di lingkungan tempat tinggal kita yang lama. Di sekolah, banyak guru dan karyawan sekolah yang sudah mengetahui duduk persoalannya, tetapi di lingkungan tetangga kita dulu, mereka kan tidak tahu siapa itu Tuan Roland. Papa juga sengaja membeli rumah yang letaknya jauh dari rumah lama. Gara-gara nama Lia dipergunakan untuk modiste mama, orang-orang mengenal mama sebagai Ibu Lia bukan Dewi.”

“Iya Dewi itu seorang guru sedangkan Lia itu oenjahit rumahan yang terkenal,” ledek Kirana. Keduanya pun tertawa bersama.

“Ma, kadang Kiran berpikir, kenapa Tuhan tidak langsung menghukum manusia yang bersikap jahat pada orang lain ?”

“Tuhan itu Maha Pengampun, sayang. Tuhan selalu sabar menunggu umat milik-Nya sadar sendiri atas perbuatan jahat mereka dengan berbagai cara. Tapi kalau umat-Nya tetap menolak kembali ke jalan yang benar, Tuhan tidak akan memaksa. Manusia diberi akal budi dan kebebasan untuk menentukan pilihan dalam hidupnya, namun harus berani juga mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan Sang Pemilik hidup.”

Kirana memeluk mama Lia dengan erat. Mama Lia membalasnya dan menepuk-nepuk punggung putrinya.

“Jangan pernah berpikir untuk menjadi hakim atas perbuatan manusia lain, Kirana. Karena apa yang kamu lakukan pada orang lain, itu juga yang akan diperlakukan bagimu.”

“Terima kasih, Ma.” Kirana melerai pelukan mereka.

”Terima kasih karena mama sudah menjadi ibu yang luar biasa untuk Kiran dan Kendra.”

“Kalian juga anak-anak yang luar biasa dan anugerah terindah untuk papa dan mama. Tidak pernah kalian mengeluh meskipun harus ikut sama mama di sekolah sampai sore setiap hari. Tidak menuntut papa memberikan apa yang tidak bisa kami berikan sebagai orangtua.”

Tetesan air mata tidak mampu lagi ditahan keduanya. Kirana memeluk mama Lia dari samping dan kembali menyenderkan kepala di bahu wanita yang melahikannya.

“Kirana dan Kendra sudah semakin dewasa sekarang, Ma. Kaiau ada masalah yang perlu kami ketahui, jangan ragu untuk berbagi cerita dengan kami.”

“Iya sayang,” mama Lia mengusap pipi Kirana dan menghapus air mata dari pipi putrinya.

“Ma,” Kirana mengangkat wajahnya. “Bukannya setelah kita kembali ke Jakarta, mama sempat ditawarkan kembali bekerja menjadi guru ?”

“Iya karena pada akhirnya sekolah dibeli dan menjadi milik keluarga Nyonya Deswita. Papa sebetulnya memberikan kebebasan pada mama, tapi sepertinya menjadi penjahit dan memasak untuk keluarga di rumah lebih menyenangkan. Mama sempat menerima les privat saja pas kamu kuliah, Ki.”

“Mama is the best !” Kirana memeluk mama Lia kembali lalu mencium kedua pipinya.

“Ingat ya Ki, jangan menyimpan dendam apapun di dalam hatimu. Di dunia ini secara tidak sadar, setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tanpa sadar orang sering menganggapnya sebagai hukum alam. Hiduplah dengan jiwa yang terbuka menerima suatu masalah sebagai pelajaran berharga. Dendam hanya akan membuatmu menderita.”

Kirana hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum.

“Terus jadinya kapan Sebastian mau datang melamar ?” Goda mama Lia.

“Haaiss beneran mama ingin cepat-cepat mantu ? Kiran kan baru umur 22 tahun, itu pun masih sebentar lagi.”

“Kamu sendiri yang pilih pacar sudah berumur dan duda lagi. Sudah pasti Sebastian akan mengajak kamu segera menikah.”

“Papa dan mama sungguh-sungguh nggak keberatan ? Nggak takut digosipin sama tetangga ?” Kirana tersenyum sambil mengerjapkan matanya.

“Biar saja mereka mau gosip apa, yang penting kamu bahagia dengan Sebastian. Toh waktu juga yang akan menjawab kalau mereka sampai menggibahkan kamu.”

“Sebetulnya beberapa kali Sebastian menyinggung soal pernikahan. Tapi Kiran ingin kita memantapkan perasaan dulu, Ma. Pacaran saja belum sampai setengah tahun. Kiran tahu kalau Sebastian sangat menyayangi Kiran termasuk papa, mama dan Kendra, tapi kami belum terlalu mengenal sifat masing-masing.”

“Apa Nyonya Rosa sempat menghinamu lagi ?” Mata mama Lia menyipit, menanti pengakuan Kirana.

“Kiran sudah bilang kalau omongan pedas Tante Rosa tidak pernah nyangkut di hati. Tapi masalah Steven, Ma.”

“Kenapa dengan Steven ? Bukannya kalian bersahabat baik sejak SD ?”

“Steven tidak bisa menerima hubungan Kiran dengan Sebastisn. Ia mengganggap kalau perasaan Kiran pada Sebastian hanya pelarian saja dan alat untuk membuat Steven cemburu. Padahal Kiran tidak pernah menerima ajakan Steven untuk menjadi pacarnya sejak dulu sampai sekarang.”

“Apa karena mamanya kamu menolak Steven ? Padahal hati kecilmu mengharapkan lebih.”

Kirana terkekeh dan mengangkat jari telunjuk dsn tengahnya.

“Beneran deh, Ma. Dari dulu sampai sekarang, Kiran tidak bisa menganggap Steven lebih dari sahabat. Nggak terasa deg deg kan, Ma. Beda waktu berdekatan dengan Sebastian. Sebelum kami jadian saja, Kiran sempat beberapa kali panas dingin kalau terlalu dekat.”

Mama tertawa dan mencubit pipi Kirana dengan gemas.

“Jadi langsung jatuh cinta pada pandangan pertama ? Kamu harus berterima kasih banget loh sama Widya yang sudah menempatkan kamu dekat dengan Sebastian.”

“Mbak Widya akan jadi tamu kehormatan kalau kami sampai menikah, Ma,” Kirana mengangkat jempolnya sambil terkekeh.

”Kok rasanya malu ya masih umur segini, membahas soal pernikaha,” celoteh Kirana membuat mama Lia tertawa.

“Jodoh, hidup, mati dan rejeki sudah ada aturannya dari yang di atas, Ki. Kalau memang kamu tetap bahagia dengan menikah muda, papa dan mama akan selalu mendukung.”

“Tante Amelia, mommy Sebastian juga sangat baik, Ma. Mereka tidak melihat Kirana hanya dari sisi ekonomi saja.”

“Bersyukurlah karena itu adalah anugerah besar dalam hidup perkawinan. Memiliki calon mertua yang menyayangimu seperti anaknya sendiri. Dan jangan lupa, kamu tetap harus bersikap hormat pada mereka. Karena harus ingat, tanpa kedua orangtuanya, tidak akan ada Sebastian yang sekarang.”

“Hanya satu yang jadi batu sandungan, Ma,” bibir Kirana mengerucut. “Tante Rosa.”

Mama Lia malah tertawa melihat wajah Kirana.

“Justru yang harusnya panas dingin itu Tante Rosa -nya, karena seumur hidup harus sering bertemu denganmu dan menerima kalau kamu itu istri keponakannya.

“Kalau sampai aku dan Sebastian menikah, berarti saatnya hukum alam berbicara pada Tante Rosa dong, Ma,” ucap Kirana sambil terkikik.

“Kamu tuh, Ki,” mama Lia mengibaskan tangan di depan wajah putrinya. “Ingat, jangan menjadi hakim

atas perbuatan jahat orang lain kepadamu. Jangan biarkan kesombongan memenuhi hatimu karena mendapat kesempatan untuk membalaskan rasa sakit hati dan dendam dalam hidupmu. Percayalah, pertanggungjawaban manusia terhadap Tuhan atas perbuatannya jauh lebih berat daripada pembalasan manusia lainnya.”

“Duh mama, co cweet banget yaa,” ujar Kirana dengan suara anak kecil yang dibuat manja.

Mama Lia hanya tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

1
Srimuliana
karma menghampiri Tante rosa
Nining Chili
😊😊😊
Kimchi
thor ank serah bapak siapa ya ,,? apa steven
Baretta: Iya Kak Steven
total 1 replies
Marina Tarigan
resiko perdarahan dgn persalinan belum ada jarak 2 thn paling tidak
Marina Tarigan
wah kebangetan gantengnya kamu Sebastian hingga setiap wanita didekatmu pingin bersamamu sabar Kirana jgn marah cari jln utk menjaga suamimu
Marina Tarigan
sekarang kamu sadar steven mencintai orang lain malah istri sepupumu sendiri yg tak pernah mencintaimu se bgi laki 2 sadarlah kamu lebih dari segalanya carilah wanita sederhana yg bisa menyayangi Revan sbgai anaknya juga kamu agar hidupmu tenang
Marina Tarigan
kinara kamu jgn pasang hati kepada ular beludak Shiera itu Revan punya keluarga lengkap yv bisa merawatnya resiko besar bisa menimpa keluargamu dengar apa kata Sebastian jgn caro masyalah
Marina Tarigan
suamimu super dari segala Kinara yg dari dulu banyak wanita mengidola dan berusaha mau mendekati jgn kamu ngambek terus sm Bastian suamimu kasihan kamu harus banyak belajar menghadapi pelakor2 itu dan percaya sm Sebastian dia kuga sangat terganggu dari itu semua bekerja samalah dgn suamimu oke
Marina Tarigan
suka2nyà diditu
Marina Tarigan
benar pak Bas suntuk kok dirumah dari pagi sampai sore tdk mgapa2in dirumah orang Kirana sdh pernah bekerja dari pagi sampai sore
Marina Tarigan
banyak dr muda yg kamu bisa dapat Steven dan yg berhati tulus nerdamamu Kiran bukan jodohmu juga Sjeira laknat itu
Marina Tarigan
luar biasa kelakuanmu Sheira semoga kamu dpt karma yg sesuai utkmu kalau neraka tdk cukup Kirana kau korbankan tapi hasinya apa mungkin setelah kejadian ini Steven sangat membencimu karena kelicikanmu
Rami
mantap jiwa
Marina Tarigan
s
hera tdk pintar tapi songong rela memperkosa Steven demi cinta amburadul tdk punya harga diri jalang berkedok pengacara
Resti Yuliani
ihhh seneng deh novel model begini.... deg deg an seru gitu... kayaknya karakter tokohnya pada cerdas nih
Marina Tarigan
iqdi shera jalang yà yg memperkosa Steven dgn obat perangsang
Marina Tarigan
semoga kirana menghilang dari permukaan
Marina Tarigan
mampus kamu Ki nara biadap semoga kamu sampai diperkosa Steven agar bastian mem bunuh stevan dan kamu dibuang bastian dan kamu hamil anak ste an tapi stevan sdh dibunuh bastian dan kamil tdk punya suami
Marina Tarigan
tak usah ikut campur urusan orang laina Kinara siapapun ayah Revan bukan urusanmu musuhmu ada di mana2 ibu dan ayah mertuamu berada disisimu
Marina Tarigan
hati2 kamu Bastian wanita yg nekat bisa melakukan hal hal yg keji sekalipun dan selama kamu pergi tolong buat penjaga utk Kirana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!