Follow ig Asri Faris ya : mazarina_asrifaris
Dia sangat dingin dan cuek. Aku membencinya dia pun begitu. Kami tidak saling mencintai namun di takdirkan hidup satu atap karena adanya sebuah ikatan suci pernikahan.
Aku semakin membencinya tatkala dia secara terang-terangan memberikan luka, luka yang tidak berdarah namun bisa menghancurkan raga dan sukma.
Akankah ada mentari setelah sekian purnama hanya gulita yang nampak. Jawabannya ada di novel ini cus... mulai baca
Warning!!!
Cerita ini mengandung bawang, 21++, dan poligami harap bijak dalam membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33
Asher berjalan gontai memasuki rumahnya. Hari ini belum berhasil membujuk Yuki lagi, kesalahan yang ia perbuat memang begitu besar jadi sangat wajar jika Yuki masih enggan memaafkan.
"Belum mau pulang?" Mama menatap prihatin putranya
"Sabar aja, kalau kamu memang sayang jangan menyerah. Kesalahan kamu udah termasuk fatal jadi wajar kalau Yuki masih belum bisa memaafkan."
"Apa Yuki bakalan maafin aku ya Ma, Asher takut dia bakalan nekat minta cerai dan mengajukan gugatan."
"Semoga saja tidak, mama berharap Yuki cuma marah karena terlalu kecewa dengan sikap kamu. Hanya waktu yang bisa menjawab."
"Yuki punya teman lelaki Ma, dan itu sangat mempengaruhi bisa berimbas pada hubungan kami yang sudah retak."
"Yuki itu cantik Asher... wajar saja banyak yang suka. Kamu nya aja yang baru nyadar karena otak kamu isinya wanita itu saja."
"Ma, aku nggak setuju sama pendapat Mama, bahkan sebelum Zumi pergi aku sudah menjatuhkan pilihan ke Yuki."
"Iya, tapi sayangnya kamu mengatakan semuanya pada saat hati Yuki sudah hancur, mama nggak bisa ngomong apa-apa lagi kalau masalah ini."
"Bisa tolong Asher ma, tolong bujuk Yuki untuk pulang."
"Mama nggak bisa bantu, mama cuma bisa bantu doa yang terbaik untuk kalian." Mama menepuk pundak Asher yang terlihat lelah. Garis wajahnya yang tampan tertutup oleh muramnya masalah.
"Jangan menyerah, terus berjuang tunjukin ke Yuki kalau kamu sayang."
Asher baru sadar ternyata di tinggal Yuki membuat hidupnya klimpungan. Makan tak enak, tidur tak nyenyak, badan tak terawat. Semua dirasa begitu berat. Benar-benar paket lengkap.
Dulu waktu masih punya banyak waktu bersama, Asher selalu memprioritaskan Zumi tanpa peduli perasaan Yuki. Sekarang baru terasa, sakitnya di tinggal sendiri, diabaikan, di acuhkan untuk menemui saja Yuki ogah-ogahan.
Ketidak adilan nya kezolimannya karena memperlakukan Yuki begitu buruk membuatnya harus menerima konsekuensi membayar mahal di benci seumur hidup. Tapi ia tidak akan menyerah karena kini namanya sudah terukir indah di relung hatinya yang paling dalam.
Merana, tersiksa, menahan rindu yang tak berujung.
Aku kangen sama kamu Ki... pulang Ki.... aku rindu...
Asher memeluk gulingnya sendiri, membayangkan bahwa itu Yuki istrinya. Bahkan ia selalu berucap sendiri menggumamkan namanya seperti orang gila. Sehancur ini kah perasaanya? Iya, sangat sangat menyiksa batin dan raga.
Sudah tiga hari ini Asher jarang memperhatikan pola makan, menyendiri di kamar dan terlihat menyedihkan. Menatap langit-langit kamarnya yang cerah tersorot lampu sangat berbanding terbalik dengan hatinya yang gelap. Sudah selarut ini masih belum bisa tidur, pikirannya menerawang jauh, sepi, sendiri tak berkawan. Untung ada Mama yang dengan suka rela menyambutnya walaupun anaknya sudah berbuat kesalahan sebesar apapun seorang ibu tetap memaafkan.
Namun tentunya ia masih punya harapan bukan? Karena secara hukum dan agama Yuki nya masih sah sebagai istrinya. Jadinya tentu ia akan berjuang lebih keras lagi.
***
Semenjak kejadian malam itu sebenarnya Asher sudah berniat memperbaiki diri. Ia menyesal karena lagi-lagi sikapnya yang keras menyakiti Yuki, tapi sungguh ia hanya cemburu, cemburu dengan pria itu, lagi-lagi karena cemburu membuatnya memaksa keinginannya. Asher sadar sesadar sadarnya, bahwa melihat Yuki yang terluka malam itu menangis karena penyatuannya, juga membuat hatinya sakit.
Asher tidak pernah menyangka pemaksaan nya malam itu benar-benar menjadi titik awal bencana keputusasaan Yuki sehingga ia memilih pergi. Hingga masalah datang begitu cepat sebelum sempat ia berucap maaf. Menyesal tentu saja menyesal karena sedikit banyak telah menorehkan luka yang teramat.
"Maafkan aku Ki.... aku janji ingin memperbaiki semuanya, aku janji." Tekad Asher dalam hati
Pagi ini Asher sudah sangat bersemangat. Ia akan pergi ke rumah ayah untuk menemui Yuki lagi. Namun tiba-tiba percaya diri itu terkikis habis ketika bik Ema yang mengatakan ada pos pengantar surat dan setelah di buka isinya surat gugatan cerai dari Yuki. Harapan yang semalam sempat diukir hancur sudah, Yuki benar-benar melancarkan aksinya perpisahan. Nyata dan benar adanya.
PENGADILAN AGAMA JAKARTA SELATAN
Berasal dari: Panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Ditujukan kepada: Sdr. Asher Daharyadika bin Daharyadika,
Tempat dan tanggal lahir 17 September 19XX
Agama Islam. Pekerjaan Pengusaha..........
Sebagai Tergugat
Di harapkan kepada Asher Daharyadika bin Daharyadika untuk datang di muka sidang pengadilan agama Jakarta Selatan yang akan di laksanakan pada:
Hari /tanggal: Senin, 5 Juli 20XX
Pukul : 09.00 wib
Tempat : Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Atas gugatan cerai yang di ajukan oleh istri saudara bernama Yuki Tanzeela Ayunindya, tempat dan tanggal lahir 16 September 20XX. Agama Islam. Pekerjaan Mahasiswa.......
Panggilan ke 1
Begitu selesai membaca surat tersebut dada nya langsung bergemuruh hebat, rahangnya mengeras, kertas surat tersebut di remas bersama tangan yang mengepal kuat.
Damn!!!
Hhaaa
Huhf....
Di buangnya kertas surat yang sudah menjadi bola tak beraturan ke sembarang arah.
Prang.......
Asher melempar apa saja yang ada di dekatnya. Marah, iya marah lebih kepada diri sendiri. Yuki nya benar-benar menggugat dirinya.
Kepala Asher mendadak pusing, dadanya sesak dan ingin muntah. Reaksi tubuh nya bergejolak mengalami penolakan. Seperti ini selalu seperti ini jika sedang mempunyai masalah yang berat.
Mama Rianti yang baru saja datang sampai memekik keheranan melihat rumah yang berantakan dengan banyak barang pecah.
"Astaghfirullah aladzim..... ini ada apa bik, kenapa barang-barang hancur berantakan begini?"
"Maaf nyonya besar, i-itu Tuan Asher ngamuk?" Cicit bik Ema menjawab
"Kenapa lagi tuh anak, sekarang di mana bik?"
"Di kamarnya nyonya." Mama Rianti setengah berlari menuju lantai dua, persis dan sama seperti lantai satu tak kalah berantakan nya. Parah semuanya hancur."
"Asher...!!" Panggil mama Rianti cemas, mama langsung membuka pintu kamar yang sedikit terbuka. Ia terkejut melihat anak tunggalnya sedang duduk di lantai kamar dengan kaki kiri berselonjor dan kaki kanan di tekuk untuk menopang kepalanya lengkap dengan kedua tangan memegang kepala.
Mama Rianti bisa merasakan seberapa frustasi nya putranya itu.
"Ya Allah... Asher.... kenapa jadi seperti ini nak... apa yang terjadi?" Mama menatap prihatin dan sedih. Asher tak bergeming diam seribu bahasa, sudut matanya basah, dadanya sakit.
"Sayang.... apa yang terjadi?" Mama memeluk putranya yang tak lagi anak-anak itu tetapi masih bertindak melebihi remaja labil.
"Yuki ma...." Asher tersedu di pelukan Mama. Untuk pertama kalinya mama Rianti melihat seorang Asher Daharyadika begitu rapuh dan terpukul.
"Yuki kenapa sayang...." Mama Rianti seperti menunggu jawaban.
"Yuki menggugat cerai Asher Ma,"
Huhf....
Mama Rianti menghembuskan nafas berat. Akhirnya yang kita khawatir kan terjadi. Sedalam itu rasa sakit Yuki sampai tidak memberikan kesempatan kedua.
"Aku harus gimana Ma?"
"Masih belum final, nanti ada mediasi sidang. Kamu harus bisa meraih hatinya." Asher mengangguk mengerti
tpi klo ngak balikan.. ngak bakalan ada dong Dogan sky nya....😂😂😂😂