Pesona Duda Perjaka

Pesona Duda Perjaka

Bab 1 Hari Pernikahan

Sebastian Pratama, pria berusia 26 tahun, putra tunggal dari Richard dan Amelia Pratama dan merupakan pewaris tunggal dari perusahaan berbasis teknologi MegaCyber.

Dengan wajah sumringah, dia menatap calon istrinya berjalan dengan calon mertuanya menuju altar. Shera, gadis cantik berusia 23 tahun, seorang pengacara muda yang cantik dengan penampilan yang selalu menarik banyak pria. Gadis yang resmi menjadi kekasih Sebastian Pratama sejak 3 tahun 3 bulan lalu.

Upacara pernikahan berlangsung hikmat disaksikan keluarga, para sahabat dan tamu undangan.

Sebastian masih dengan wajah penuh bahagia menerima ucapan selamat, berbeda dengan Shera yang terihat sedikit lesu dan lemas.

“Kamu kenapa sayang ?” Sebastian dengan wajah khawatir menatap istrinya sambil menggenggam erat tangannya.

“Nggak apa-apa, sepertinya aku hanya kecapekan aja.”

“Kita istirahat dulu, ya ?” Sebastian menggandeng Shera meninggalkan tempat pemberkatan menuju mobil pengantin yang sudah terparkir di depan pintu masuk.

“Mom, aku jalan duluan mau ke hotel langsung. Sepertinya Shera perlu istirahat sebentar sambil makan siang.”

Sebastian pamit pada mommy nya yang masih bercengkerama dengan beberapa kerabat.

Mommy Amelia menatap Shera yang memang terlihat pucat dan lemas.

“Ya sudah biar dia istirahat dulu. Kalau perlu acara berikutnya diundur saja ke jam 2 atau 3. Nanti mommy akan minta Dion menghubungi pihak WO.”

Sebastian hanya mengangguk dan menuntun Shera menuju mobil pengantin.

Sampai di dalam mobil, gadis itu langsung merebahkan kepalanya ke pintu samping. Sebastian merentangkan tangannya sebelah dan membawa kepala Shera supaya bersandar pada bahunya.

Sebastian memandangi wajah Shera yang sedang memejamkan matanya. Kekhawatiran begitu terlihat di wajahnya.

Shera adalah gadis pertama yang membuatnya jatuh cinta setelah bertahun-tahun memfokuskan dirinya pada pendidikan hingga meraih gelar S2, demi tanggungjawabnya sebagai pewaris tunggal MegaCyber. Perusahaan yang sudah dirintis oleh opanya, diwariskan pada daddy Richard dan sekarang tongkat estafet perlahan dipindahkan pada Sebastian.

Sebastian mengenal Shera saat acara gala dinner yang diadakan oleh MegaCyber dengan tujuan memperkenalkan Sebastian Pratama yang kala itu baru kembali dari studi S2 nya di Amerika, sebagai penerus dari Richard Pratama.

Shera yang mendekatinya dengan sejuta pesona ditambah sikapnya yang penuh keramahan, bersahabat dan berwawasan luas itu membuat Sebastian akhirnya mulai melirik juga pada wanita. Shera sendiri adalah anak dari Herman Susanto, salah satu penaehat hukum MegaCyber.

Perkenalan singkat pun berlanjut menjadi sepasang kekasih setelah 5 bulan menjalin komunikasi secara intens. Shera yang sering datang ke perusahaan MegaCyber menemui sang papa, selalu menyempatkan diri menemui Sebastian hanya untuk sekedar berbincang atau bertukar pikiran.

Sudah sejak 2 tahun yang lalu Sebastian meminta Shera untuk menjadi istrinya. Namun dengan alasan ingin menyelesaikan studinya dan mencari pengalaman bekerja atas usahanya sendiri, Shera pun menunda permintaan Sebastian.

Dan setelah 3 tahun lebih menjadi sepasang kekasih akhirnya Shera pun menerima pinangan Sebastian untuk menjadi istrinya.

Kebahagiaan luar biasa yang dirasakan oleh Sebastian. Dia ingin menjadikan Shera sebagai wanita pertama dan terakhir dalam hidupnya. Sebastian yang selalu ingat pesan daddynya tentang posisi dan tanggungjawabnya sebagai penerus tunggal MegaCyber, menghindari segala kenikmatan semu termasuk hubungan dengan wanita, agar jangan sampai dirinya terjebak dalam hal-hal yang menyulitkannya di masa depan.

30 menit kemudian mobil pengantin yang membawa pasangan baru ini pun berhenti di lobby hitel berbintang lima di pusat kota Jakarta.

Sebastian melirik jam tangan mewahnya. Jam 12.15. Di perjalanan dia sudah mengirimkan pesan pada Dion, asistennya sekaligus sahabat baiknya, untuk menunda prosesi acara adat keluarga yang semula dijadwalkan jam 2 siang mundur ke jam 3.30 sore.

Dibantu oleh pihak WO, Sebastian membawa Shera ke kamar pengantin yang sudah disiapkan di lantai eksekutif hotel tersebut.

Pihak WO pun sudah berkoordinasi dengan pihak hotel untuk menyiapkan makan siang di kamar pengantin.

Pihak MUA yang khusus mendampingi Shera sepanjang hari itu pun sudah siap di kamar untuk membantu Shera melepaskan gaunnya dan riasan rambutnya. Pakaian dan tatanan yang berbeda pun sudah disiapkan pihak MUA untuk acara resepsi nanti malam.

Selesai membantu Shera mengganti bajunya dengan pakaian tidur berbalut jubah mandi, semua orang baik MUA maupun WO meninggalkan sepasang pengantin baru di kamar mereka.

“Makan dulu, ya,” Sebastian menyiapkan nasi dan lauk di piring. “Aku suapi,” lanjut Sebastian.

Shera yang merasa tidak enak badan hanya bisa menelan 3 sendok makanan.

“Perut aku nggak enak Bas, aku mau tiduran aja.”

Semula Sebastian ingin memaksa supaya Shera memakan beberapa suap lagi, namun melihat mata istrinya begitu sayu, akhirnya Sebastisn menuruti permintaan Shera.

Sebastian merentangkan tangannya sebelah untuk dijadikan bantal untuk istrinya. Semula Shera masih merasa ragu dan canggung. Sebastian memberi kode untuk mendekat dan menepuk- tepuk lenganny. Selama mereka berpacaran, Sebastian selalu memperlakukannya dengan sopan. Sebatas pegangan tangan, pelukan dan kecupan di bibir saja. Menurut Sebastian, semua itu dia lakukan karena menghargai Shera sebagai kekasihnya. Sebastisn kembali menepuk-nepuk lengannya hingga akhirnya Shera pun merebahkan tubuhnya di samping Sebastian dengan bantalan lengan pria itu. Sebastian langsung memeluk Shera seperti guling, membuat Shera semakin canggung. .

Namun merasa badannya semakin lemas dan tidak enak, akhirnya Shera hanya bisa pasrah dan tertidur dalam pelukan Sebastian.

Jam 1.40, telepon hotel yang berada di meja nakas sisi Sebastian berbunyi. Keduanya reflek terbangun dalam posisi duduk di atas ranjang. Dengan kepala sedikit pusing, Sebastian meraih gagang telepon.

Ternyata pihak WO yabg mengingatkan kalau tepat jam 2, pihak MUA akan datang untuk mempersiapkan Shera.

Keduanya pun bergantian ke kamar mandi untuk membasuh wajah. Tidak lama bel kamar berbunyi dan langsung dibukakan oleh Sebastian.

Sambil menunggu Shera selesai dipersiapkan, akhirnya Sebastian memilih untuk mandi dulu aebelum bersiap-siap untuk acara resepsi, yang akan dahului dengan upacara adat berupa pemberian teh untuk para tetua atau yang dituakan oleh keluarga dua belah pihak secara bargantian.

Jam 3.15, sepasang pengantin ini memasuki ruangan yang sudah disiapkan. Terlihat para kerabat sudah berkumpul. Beberapa dari mereka tampak menggoda Sebastian dan Shera.

Tepat jam 3.30 akhirnya acara dimulai. Pemberian pertama diberikan untuk kedua orang tua masing-masing mempelai, dilanjutkan secara berurutan dimulai dari keluarga Daddy Richard.

Saat pasangan ke-5 sudah bersiap-siap, tiba-tiba Shera mengeluh perutnya sakit. Tidak lama kemudian gadis itu pingsan dalam pelukan Sebastian.

Sebastian yang panik langsung menyuruh Dion memanggil dokter sambil mengangkat Shera menuju sofa.

“Sepertinya lebih baik kalau Shera dibawa ke rumah sakit, Bas,” tutur Daddy Richard sambil menunjuk ke arah kaki Shera.

Sebastian mengikuti arah pandang Daddy Richard dan mendapati aliran darah di kedua kaki Shera.

“Dion, siapkan mobil. Kita langsung ke rumah sakit sekarang.” perintah Sebastian sambil menggendong Shera yang masih pingsan.

Mobil sudah menunggu di depan lobby. Bukan mobil pengantin melainkan mobil Tuan Richard dengan sopirnya.

Jarak tempuh ke rumah sakit tidak terlalu jauh dan lalu lintas juga tidak sepadat hari kerja.

Sampai di rumah sakit, Sebastian langsung mmmenggendong Shera ke ruang UGD dan memanggil dokter.

Mendengar teriakan Sebastian, seorang dokter magang yang baru saja selesai makan siang segera berlari keluar.

“Steven, tolong Shera,” pinta Sebastian.

Steven, dokter magang yang bertugas membantu dokter jaga di UGD siang itu langsung mendekati Shera.

Steven adalah anak dari Raymond Pratama, kakak kandung Tuan Richard.

Steven sendiri adalah pewaris rumah sakit yang sedang didatangi Sebastian saat ini. Warisan dari opa yang diberikan untuk Tuan Raymond yang berprofesi sebagai dokter spesialis jantung.

Steven memberikan pemeriksaan awal, dan tidak lama datang dokter jaga yang bertugas.

“Tunggulah di luar Bas, biar dokter memeriksa Shera terlebih dahulu.” Steven merangkul bahu Sebastian yang terlihat begitu cemas dan membawanya keluar dari ruang UGD.

Sampai di luar ternyata sudah ada kedua orangtua Sebastian dan Shera.

“Bagaimana keadaan Shera, Steve ?” tanya Tuan Herman mendekati Steven yang keluar dengan Sebastian.

“Sedang diperiksa dokter, Om. Semoga semua baik-baik saja.”

“Tapi kenapa ada darah keluar dari kakinya ?” tanya Nyonya Mira, mama dari Shera, dengan nada cemas.

“Saya belum bisa bilang apa-apa Tante, kita tunggu ya hasil pemeriksaan dokter.” Steven menjawab dengan sabar.

Sebastian pun mendekati kedua orangtuanya yang duduk di kursi depan ruang UGD ditemani oleh Dion. Dia pun langsung duduk di sebelah Mommy Amelia.

“Tenang Bas, semua pasti baik-baik saja. Mungkin Shera terlalu capek karena pekerjaan dan persiapan pernikahannya.” Mommy Amelia mengelus-elus putranya.

Tidak lama terlihat seorang dokter didampingi oleh dua orang perawat yang mendorong alat terlihat memasuki ruang UGD.

20 menit kemudian, Dokter Indra yang menangani Shera keluar dari ruang UGD didampingi oleh dokter yang terlihat baru memasuki ruang UGD tadi.

“Perkenalkan ini dokter Imam, spesialis kandungan.” Dokter Indra sedikit membungkukan badannya lalu memperkenalkan rekannya pada Sebastian, Tuan dan Nyonya Richard juga Tuan dan Nyonya Herman.

Dokter Indra sudah mengenal Tuan Richard sebagai keluarga Pratama, pemilik rumah sakit ini.

“Bagaimana keadaan istri saya, Dok ?” tanya Sebastian dengan nada cemas.

Dokter Imam tadi malah tersenyum menanggapi Sebastian yang tidak mampu menyembunyikan kekhawatirannya.

“Istri anda baik-baik saja Tuan, sepertinya hanya kelelahan sampai mengalami pendarahan. Janin yang ada di kandungannya pun dalam keadaan baik.”

“Syukurlah,” para orangtua menarik nafas lega mendengar ucapan dokter Imam.

Sebastian yang menyimak betul ucapan dokter Imam langsung mengerutkan dahinya.

“Dokter bilang istri saya hamil ?”

Dokter Imam tersenyum dan mengangguk.

“Iya betul Tuan, istri anda sedang mengandung anak anda dan usia kandungannya sekarang sudah 12 minggu.”

Sebastian mengepalkan kedua tangannya di samping dengan wajah langsung merah padam.

Kedua orangtua dan mertuanya yang mendengar penjelasan dokter Imam pun nampak terkejut mendengarnya.

“Bas,” Mommy Amelia menyentuh bahu putranya perlahan.

Sebastian hanya diam saja dengan wajah semakin memerah menahan marah. Tangannya semakin kuat mengepal di sisi badannya.

“Dion !” Seru Sebastisn dengan suara cukup keras.

Dion pun mendekat dan berdiri di hadapan bossnya.

“Hubungi semua pihak yang berwenang dan batalkan pernikahanku dengan Shera ! Segera sebelum semuanya diproses !” perintah Sebastian dengan emosi yang meluap.

Semua yang ada di situ termasuk para dokter dan Steven, tersentak mendengar ucapan Sebastian.

Dion pun ikut terkejut namun tetap mengangguk menerima perintah bossnya.

“Batal ?” gumam Nyonya Mira dengan perasaan tidak menentu.

\=\=\=bersambung\=\=\=

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

lho dgn siapa shera hamil

2024-03-20

1

sastraaa sastra

sastraaa sastra

6ytyt6yt65putra

2024-02-12

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Berarti Bastian dan Steven sepupuan ya..

2023-07-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan
2 Bab 2 Pengkhianatan
3 Bab 3 Sekretaris Pengganti
4 Bab 4 Mulai Bekerja
5 Bab 5 Setelah 2 Minggu
6 Bab 6 Perpisahan Widya
7 Bab 7 Masa Percobaan
8 Bab 8 Bersikap Profesional
9 Bab 9 Mulai Perhatian
10 Bab 10 Undangan Pesta
11 Bab 11 Calon Istri
12 Bab 12 Memperkenalkan Calon Istri
13 Bab 13 Cerita Teman Lama
14 Bab 14 Minta Penjelasan
15 Bab 15 Keponya Mommy Amelia
16 Bab 16 Perkenalan Tak Terduga
17 Bab 17 Ketemu Mantan
18 Bab 18 Salah Orang
19 Bab 19 Pacaran Yuk !
20 Bab 20 Drama Honey Bee
21 Bab 21 Tamu Tak Diundang
22 Bab 22 Bukan Penculikan
23 Bab 23 Kenapa Kamu Mencintaiku ?
24 Bab 24 Ketapel Cinta
25 Bab 25 DLBK Bukan CLBK
26 Bab 26 Anak Siapa ?
27 Bab 27 Cerita dari Masa Lalu
28 Bab 28 Masih Cerita Masa Lalu
29 Bab 29 Ajakan Bertemu
30 Bab 30 Bertemu Tante Rosa
31 Bab 31 Selalu Ada Untukmu
32 Bab 32 Family Time
33 Bab 33 Sebuah Jawaban
34 Bab 34 Jangan Dendam
35 Bab 35 Panggilan Tugas
36 Bab 36 Pertemuan di Mal
37 Bab 37 Masih di Mal
38 Bab 38 Cinta yang Sesungguhnya
39 Bab 39 Pesan yang Menyakitkan
40 Bab 40 Menghilang
41 Bab 41 Bertemu Shera
42 Ban 42 Merindukanmu
43 Bab 43 Tidak Merindukanmu
44 Bab 44 Kemarahan Kirana
45 Bab 45 Dia Bukan Siapa-Siapa
46 Bab 46 Kecelakaan Kendra
47 Bab 47 Usaha Sebastian
48 Bab 48 Bertemunya Masa Lalu dan Masa Depan
49 Bab 49 Will You Marry Me ?
50 Bab 50 Rencana Lamaran
51 Bab 51 Meminta Restu
52 Bab 52 Tak Tergoyahkan
53 Bab 53 Lamaran dan Orang Ketiga
54 Bab 54 Dugaan yang Terbukti
55 Bab 55 Rencana yang Tertunda
56 Bab 56 Permintaan yang Sulit
57 Bab 57 Bertemu Mommy
58 Bab 58 Sisi Lain Mommy Amelia
59 Bab 59 Makan Siang
60 Bab 60 Pertemuan Sosialita
61 Bab 61 Wanita-wanita Kuat
62 Bab 62 Melepas Rindu
63 Bab 63 Provokasi Shera
64 Bab 64 Ajakan Makan Malam
65 Bab 65 Dukungan Sahabat Lama
66 Bab 66 Bantuan Sahabat
67 Bab 67 Sekelebat Fakta
68 Bab 68 Bertemu Steven
69 Jalur Koneksi
70 Bab 70 Tantangan Kirana
71 Bab 71 Keputusan Steven
72 Bab 72 Keputusan Sebastian
73 Bab 74 Rencana Sebastian
74 Bab 75 Memancing di Air Keruh
75 Bab 76 Pembiacaraan Dari Hati ke Hati
76 Menyetujui Permintaan Steven
77 Bab 78 Tes DNA
78 Bab 79 Rencana Masa Depan
79 Pengakuan Shera
80 Kenyataan yang Menyakitkan
81 Kekesalan Kirana
82 Aksi Dendam yang Gagal
83 Kemarahan Steven
84 Karena Aku Mencintaimu
85 Mengulang Kembali
86 Gara-gara Deja Vu
87 Hari Bahagia
88 Bukan yang Pertama dan Terakhir
89 Terima kasih dan Info
90 Kegundahan Hati Kirana
91 Berita Bahagia
92 Ingin Bertemu Steven
93 Para Wanita yang Merepotkan
94 Masa Lalu di Tengah Kebahagiaan
95 Berbagi Kabar Bahagia
96 Bumil yang Berubah-ubah
97 Tentang Renata dan Reina
98 Ngidam yang Aneh
99 Bagaikan Amplop dan Perangko
100 Pertemuan dengan Tuan Alexander
101 Ulat Bulu yang Bikin Mual
102 Obrolan Makan Siang
103 Kedatangan Sebastian
104 Pertengkaran Pertama
105 Maafkan Aku
106 Aksi Para Jones
107 Aksi Mommy Amelia
108 Sepenggal Cinta Bara
109 Kenangan Tentang Cinta
110 Mengusir Ulat Bulu
111 Istri Kesayangan
112 Makan Siang
113 Ungkapan Hati Bara
114 Bertemu Renata (Lagi)
115 Kekalutan Renata
116 Pamitan
117 Penyesalan Renata
118 Pengakuan Cinta
119 Kelahiran Para Penerus
120 Ronald dan Roland Pratama
121 Sisi Gelap Shera
122 Pillow Talk
123 Papa Pasti Kembali
124 Akhir Sebuah Rasa
125 Yang Pertama dan Terakhir
126 Ibarat Pohon Buah
127 Selalu Mencintaimu
128 Promo Novel Baru
129 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan
2
Bab 2 Pengkhianatan
3
Bab 3 Sekretaris Pengganti
4
Bab 4 Mulai Bekerja
5
Bab 5 Setelah 2 Minggu
6
Bab 6 Perpisahan Widya
7
Bab 7 Masa Percobaan
8
Bab 8 Bersikap Profesional
9
Bab 9 Mulai Perhatian
10
Bab 10 Undangan Pesta
11
Bab 11 Calon Istri
12
Bab 12 Memperkenalkan Calon Istri
13
Bab 13 Cerita Teman Lama
14
Bab 14 Minta Penjelasan
15
Bab 15 Keponya Mommy Amelia
16
Bab 16 Perkenalan Tak Terduga
17
Bab 17 Ketemu Mantan
18
Bab 18 Salah Orang
19
Bab 19 Pacaran Yuk !
20
Bab 20 Drama Honey Bee
21
Bab 21 Tamu Tak Diundang
22
Bab 22 Bukan Penculikan
23
Bab 23 Kenapa Kamu Mencintaiku ?
24
Bab 24 Ketapel Cinta
25
Bab 25 DLBK Bukan CLBK
26
Bab 26 Anak Siapa ?
27
Bab 27 Cerita dari Masa Lalu
28
Bab 28 Masih Cerita Masa Lalu
29
Bab 29 Ajakan Bertemu
30
Bab 30 Bertemu Tante Rosa
31
Bab 31 Selalu Ada Untukmu
32
Bab 32 Family Time
33
Bab 33 Sebuah Jawaban
34
Bab 34 Jangan Dendam
35
Bab 35 Panggilan Tugas
36
Bab 36 Pertemuan di Mal
37
Bab 37 Masih di Mal
38
Bab 38 Cinta yang Sesungguhnya
39
Bab 39 Pesan yang Menyakitkan
40
Bab 40 Menghilang
41
Bab 41 Bertemu Shera
42
Ban 42 Merindukanmu
43
Bab 43 Tidak Merindukanmu
44
Bab 44 Kemarahan Kirana
45
Bab 45 Dia Bukan Siapa-Siapa
46
Bab 46 Kecelakaan Kendra
47
Bab 47 Usaha Sebastian
48
Bab 48 Bertemunya Masa Lalu dan Masa Depan
49
Bab 49 Will You Marry Me ?
50
Bab 50 Rencana Lamaran
51
Bab 51 Meminta Restu
52
Bab 52 Tak Tergoyahkan
53
Bab 53 Lamaran dan Orang Ketiga
54
Bab 54 Dugaan yang Terbukti
55
Bab 55 Rencana yang Tertunda
56
Bab 56 Permintaan yang Sulit
57
Bab 57 Bertemu Mommy
58
Bab 58 Sisi Lain Mommy Amelia
59
Bab 59 Makan Siang
60
Bab 60 Pertemuan Sosialita
61
Bab 61 Wanita-wanita Kuat
62
Bab 62 Melepas Rindu
63
Bab 63 Provokasi Shera
64
Bab 64 Ajakan Makan Malam
65
Bab 65 Dukungan Sahabat Lama
66
Bab 66 Bantuan Sahabat
67
Bab 67 Sekelebat Fakta
68
Bab 68 Bertemu Steven
69
Jalur Koneksi
70
Bab 70 Tantangan Kirana
71
Bab 71 Keputusan Steven
72
Bab 72 Keputusan Sebastian
73
Bab 74 Rencana Sebastian
74
Bab 75 Memancing di Air Keruh
75
Bab 76 Pembiacaraan Dari Hati ke Hati
76
Menyetujui Permintaan Steven
77
Bab 78 Tes DNA
78
Bab 79 Rencana Masa Depan
79
Pengakuan Shera
80
Kenyataan yang Menyakitkan
81
Kekesalan Kirana
82
Aksi Dendam yang Gagal
83
Kemarahan Steven
84
Karena Aku Mencintaimu
85
Mengulang Kembali
86
Gara-gara Deja Vu
87
Hari Bahagia
88
Bukan yang Pertama dan Terakhir
89
Terima kasih dan Info
90
Kegundahan Hati Kirana
91
Berita Bahagia
92
Ingin Bertemu Steven
93
Para Wanita yang Merepotkan
94
Masa Lalu di Tengah Kebahagiaan
95
Berbagi Kabar Bahagia
96
Bumil yang Berubah-ubah
97
Tentang Renata dan Reina
98
Ngidam yang Aneh
99
Bagaikan Amplop dan Perangko
100
Pertemuan dengan Tuan Alexander
101
Ulat Bulu yang Bikin Mual
102
Obrolan Makan Siang
103
Kedatangan Sebastian
104
Pertengkaran Pertama
105
Maafkan Aku
106
Aksi Para Jones
107
Aksi Mommy Amelia
108
Sepenggal Cinta Bara
109
Kenangan Tentang Cinta
110
Mengusir Ulat Bulu
111
Istri Kesayangan
112
Makan Siang
113
Ungkapan Hati Bara
114
Bertemu Renata (Lagi)
115
Kekalutan Renata
116
Pamitan
117
Penyesalan Renata
118
Pengakuan Cinta
119
Kelahiran Para Penerus
120
Ronald dan Roland Pratama
121
Sisi Gelap Shera
122
Pillow Talk
123
Papa Pasti Kembali
124
Akhir Sebuah Rasa
125
Yang Pertama dan Terakhir
126
Ibarat Pohon Buah
127
Selalu Mencintaimu
128
Promo Novel Baru
129
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!