queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teman baru
Nadine hanya menatap kasihan pada gadis cupu itu, rupanya sangat sakit bila melihat orang yang sedang di bully.
Tapi Nadine dulu hanya membully mereka yang mendekati kakak nuelnya saja..tidak lebih dari itu..tapi kalau pertengkaran dengan Evelyn mungkin memang terjadi setiap hari di antara mereka.
PRANGGGGG.....
PRANGGGGG.......
terdengar suara pecahan piring dan gelas di kantin itu..semua orang terdiam memperhatikan perbuatan Evelyn yang membuang semua makanan yang sudah susah payah di pesanan oleh Rina.
"kenapa lo pesan nasi goreng...gue kan maunya ayam geprek" teriak Evelyn menggelegar di kantin itu.
"tapi kan tadi kak Eve bilang nasi goreng" sahut gadis itu menunduk ketakutan.
"ngelawan Lo ya....kita bilang geprek ya geprek" bentak kara pada gadis itu.
Rina hanya menunduk takut dengan tubuh gemetar.
"hah...drama apa lagi ini" ucap Willy jengah, dia sedang makan di meja pojok bersama keempat temanya.
"seperti biasa...kalau tidak Evelyn ya Nadine" jawab Raksa menimpali.
"kasihan banget Rina" ucap Rere kasihan melihat gadis cupu itu.
mereka semua membenarkan tapi tidak ada satupun dari mereka yang mau menolong gadis itu.
.
.
Nadine yang menyaksikan kejadian itu sangat geram melihat perlakuan Evelyn pada Rina.. Apalagi sekarang cewek menor itu menumpahkan air dingin yang ada di meja sampingnya pada rina.
sungguh Nadine tidak terima itu... Dia Bangkit dan mulai melangkah ke tempat kejadian itu.
Dia menarik Rina agar berdiri dari duduknya, lalu membersihkan pakaian Rina menggunakan tisu yang ada di Meja kantin itu.
Evelyn yang melihat itu marah karna Nadine ikut campur urusan dia dan gadis cupu itu.
"apa-apaan Lo anjing" teriak Evelyn pada Nadine.
"kenapa tante" jawab Nadine tenang.
"anjing lo...gue gada urusan ya sama lo" marah Evelyn.
"mau jadi pahlawan kesiangan Lo hah....mau narik perhatian Ethan dkk Lo...sadar Lo itu hanya parasit bagi mereka" ucap Evelyn menambahkan.
Nadine hanya diam sambil terus membersihkan pakaian Rina.
"ya... Lo budek" ucap kara marah.
"dan Lo juga parasitnya bitch" ucap Nadine dingin.
"dan ya gue sangat suka cara Lo tadi...sepertinya gue juga ingin mencobanya" ucap Nadine seraya mengambil dua gelas teh dingin yang ada di meja belakangnya dan menyiramnya ke wajah mereka.
Dia berlalu dari Sana dengan membawa Rina bersamanya dan di susul oleh raya.
"aaahhhhhh...." teriak Evelyn emosi dan mengacak meja kantin itu.
"apa lo lihat-lihat" bentak Evelyn pada semua orang yang kini memperhatikan nya.
dia berlalu dari sana dengan emosi yang meluap-luap.
"wah.. sungguh pertarungan yang sengit...tapi kenapa hari ini pertarungan mereka sangat berbeda?" tanya Willy heran.
"iya betul..biasanya mereka akan saling jambak-jambakan dan berteriak memaki satu sama lain...tapi pertarungan kali ini sungguh berkelas" ucap Rakha menambahkan dengan semangat.
"sungguh Nadine sangat keren tadi" ucap raksa terpukau dengan kehebatan Nadine.
"betul banget" ucap mereka bertiga bersamaan.
"apa dia baik-baik saja" batin Dion menghawatirkan adiknya itu.
"dia sungguh sudah mengabaikan ku" batin Ethan resah.
.
.
.
...Toilet...
"terimakasih Nadine" ucap Rina saat mereka sedang di toilet membersihkan baju nya.
"iyaa..lain kali Lo harus lebih berani melawan mereka...klo di biarkan mereka akan semakin menjadi-jadi pada Lo" ucap Nadine memberi nasehat.
"iya Rina Lo harus bisa lawan mereka" tambah raya pada gadis itu.
"aku ga berani ngelakuin itu" ucap Rina menunduk sedih.
"Lo harus berani..apa Lo mau terus-terusan hidup dengan tekanan mereka? Lo harus lawan ketakutan Lo" ucap Nadine.
"orang tua ku akan semakin acuh padaku kalo aku membuat masalah di sekolah" balas Rina sedih.
Nadine terdiam.. nasib gadis di depannya ini ternyata sama dengan nasibnya yang selalu di abaikan keluarganya.
"mau temenan gak" ucap Nadine menjulurkan tangannya dengan tersenyum manis.
Rina terdiam melihat itu...dia bimbang dengan sikap Nadine kepadanya..tapi setelah itu dia tersenyum dan menerima uluran tangan Nadine padanya.
"teman" jawab Rina.
"Lo juga teman gue berarti" ucap raya melakukan hal yang sama dengan Nadine.
Rina menjabat tangan raya dengan tersenyum manis kepada dua teman barunya itu.
"yaudah yuk ke kelas" ucap Nadine memberi komando.
.
.
.
jam pulang sekolah Nadine bejalan sendirian di koridor sekolah dikarenakan dua teman nya itu sudah duluan pulang dengan mobil jemputan mereka.
Sebenarnya tadi mereka bertiga sudah di depan gerbang, tapi karna Nadine yang teledor melupakan buku catatannya, alhasil dia harus kembali untuk mengambil nya.
"Nadine" terdengar suara pria yang sangat di kenal Nadine.
Nadine menoleh ke belakang ke asal suara itu terdengar, di mendapati Ethan yang berdiri di belakangnya.
"apa kak Ethan manggil Nadine?" ucap Nadine seraya celingak-celinguk melihat ke sekitarnya, dia takut tapi perasaan benci itu lebih mendominasi.
TO BE CONTINUE.............