Sequel novel Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA
Di harapkan baca kisah Daddy dan Mommy nya dulu ya.
Area 21 keatas!!!
Bocil harap mangkir karena penulis auka berfantasi riya.
Edzard Zeon Abraham (25) anak pertama Qenan Abraham dan Nadira Fazilla Zharifah. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Wajah tampan Daddy nya menurun padanya.
Memiliki kekasih bernama Anabella sudah berhubungan selama 2 tahun namun setahun belakangan menhalani hubungan jarak jauh.
Hingga suatu hari, kedua orang tuanya secara tiba-tiba meminta Edzard untuk menikah.
Tetapi bukan Anabella yang ia nikahi melainkan gadis culun.
Siapakah gadis culun itu?
Apakan pernikahan mereka pada akhirnya bahagia atau berpisah?
Lalu bagaimanakah dengan Anabella?
Bagaimana jika ada pria lain yang mencintai gadis culun tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Perlu pijatan
Setelah banyaknya perdebatan dengan Aaron dan membuang bahan ramuan aneh itu, akhirnya Edzard keluar dari ruang kerjanya. Ternyata sudah banyak para karyawan telah hadir. Pemandangan itu sungguh membuat hati merasa senang.
Seiring kaki melangkah, anggukan sesekali dilakukan demi membalas sapaan penuh hormat dari bawahan nya.
Sampai di Lobby Edzard melihat Ivy sedang berjalan beriringan bersama seorang wanita tidak tahu siapa namanya yang pasti seingat Edzard wanita itu juga hadir di Pernikahan dirinya dengan Ivy.
Langkahnya terhenti memerhatikan raut wajah Ivy yang berubah-ubah. Dari tawa berubah cemberut. Ah, wajah cemberut dan bibir mengerucut itu sungguh menggemaskan dan ingin sekali mencumbu bibir itu.
"Saya tunggu di ruangan saat jam makan siang," tuturnya setelah Ivy akan melewatinya.
Kedua wanita itu menunduk hormat dan sialnya Ivy tersenyum padanya. Senyuman yang mampu menggetarkan relung hatinya yang telah lama dipenuhi kekosongan dan ketakutan.
Edzard balik badan mengayunkan kaki menuju ruang kerja nya kembali. Seperti yang disepakati, Edzard akan menjadi atasan Ivy di Kantor.
"Selain tumpukan berkas ini, apa lagi pekerjaanku, Pat?" tanya Edzard baru saja tiba di ruang kerjanya.
"Carlos buat ulah. Harga pasaran untuk properti anjlok karena ulahnya. Dia nekad banting harga untuk setiap unit. Selain itu gak ada yang perlu dikerjakan lagi," tutur Aaron pada Edzard.
Edzard mengangguk. "Baiklah, biarkan aku kerjakan berkas ini semua. Kamu boleh pergi tapi siapkan kopi ku lebih dulu,"
Aaron mengangguk lalu setengah menunduk tsebagai tanda hormat. Edzard berpikir mulai saat ini juga harus memerhatikan bisnis properti milik Opa nya yang sekarang masih dikendalikan sang Daddy.
Tak ingin membuang waktu. Edzard kembali fokus pada pekerjaan. Bahkan Edzard tampak tak bereaksi ketika Aaron dan seorang Office Boy masuk ke dalam ruangan nya.
Begitulah Edzard bila sudah fokus dalam melakukan sesuatu maka bisa dipastikan apapun yang memengaruhi ataupun hanya sekedar lewat tak akan dapat perhatian darinya.
Dan hal itu juga menjadi pekerjaan tambahan Aaron. Dirinya sangat mengenal Edzard bahkan melebihi Daddy Qenan dan Mommy Nadira. Aaron lah yang membantu mengeluarkan Edzard dari Kubang hitam dan sekarang mulai membersihkan noda hitam itu.
Aaron jugalah yang menemani masa kelam itu walau sekarang harus menanggung beban berat yang sewaktu-waktu akan terkuak. Seperti bom waktu yang akan meledak dan harus ada yang menjadi korban.
Waktu makan siang telah tiba namun agaknya Edzard masih tenggelam bersama tumpukan berkas yang menggunung di atas meja kerja.
Ivy yang sedari tadi mengetuk pintu juga tak ada sahutan. Akhirnya Aaron membukakan pintu untuk Ivy.
"Seharusnya kamu masuk saja, Vy!" ujar Aaron.
"Aku gak enak, kak. Apalagi sekretaris Kak Ed serem."
Keduanya terkekeh lalu Aaron meninggalkan Ivy di dalam ruang kerja Edzard kemudian pergi ke luar untuk mencari makan siang.
Di dalam ruang kerja, Ivy masih mengamati gerak gerik Edzard. Ia merasa gemas dan damai sekaligus menatap wajah Edzard. Wajah kaku namun ia tahu setiap ucapan yang dilontarkan adalah bentuk perhatian.
Hanya cara bicara Edzard saja yang kurang tepat.
Ivy tersenyum ketika melihat dahi Edzard mengerut menatap berkas lalu beralih ke laptop di depan Edzard.
Ivy yakin suaminya tengah kesal saat ini. Terlihat jelas dari raut wajah Edzard apalagi tangan itu dengan cekatan mencoret bagian-bagian tulisan itu.
Aku akan membuat mimik wajahmu lebih banyak tersenyum, Kak Ed.
"Kak Ed," panggil Ivy meletakkan dua bungkus makanan ke meja lalu mendekati Edzard.
Edzard tersentak lalu menoleh ke sumber suara. "Kenapa lama sekali datangnya?" tanya Edzard. Sepertinya kesal karena pekerjaan membuat Edzard melampiaskan pada Ivy.
Reaksi Ivy yang tenang apalagi senyuman itu mampu meredam rasa kesal yang dirasakan Edzard.
Ivy meletakkan kacamata besarnya di meja. Lalu berjalan ke belakang tubuh Edzard yang masih duduk di kursi kebesaran nya.
"Perlu pijatan?" bisik Ivy membuat Edzard meremang.
❤️
TBC