sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Karena merasa sudah tak ada lagi yang perlu dibicara oleh keluarga Ayumi, apalagi mereka sudah mengutarakan niat mereka datang kerumah mertuanya, mereka segera berpamitan sebab hari mulai gelap apalagi perjalanan kerumah orang tuanya memakan waktu beberapa jam.
"kalau begitu kami permisi dulu Ris, tolong sampaikan pada Dirga niat kami datang kemari, dan jika memang dia pria baik-baik katakan padanya untuk memulangkan Ayumi kami secara baik-baik juga". Ujar Farhan begitu menohok pada sahabatnya itu.
Melihat anaknya sudah tak lama lagi akan bercerai dengan Dirga, hatinya begitu sakit. mengingat dialah yang menyuruh Ayumi menerima perjodohan ini bahkan sedikit paksaan.
"maafkan papa Ayumi. Papa belum bisa mendidik Dirga dengan baik". Ucap Haris mencoba menetralkan emosinya. Pria paru baya itu tertunduk merasa bersalah dia juga mempunyai keterlibatan dalam perjodohan ini.
Ayumi tertunduk, sebenarnya dia tidak tega melihat mertuanya sedih. Ada rasa sesak di dada nya yang menghampiri. Mereka sangat baik padanya selama ini bahkan sangat memanjakan nya layaknya anak kandungnya sendiri.
"papa tidak perlu meminta maaf. Papa tidak salah apa-apa. aku yang seharunya meminta maaf pada papa dan mama karena belum bisa menjadi menantu yang baik selama menjadi suami mas Dirga". Balas Ayumi dengan kepala masih tertunduk.
Haris segera menggeleng kan kepalanya. "kamu sudah menjadi istri yang baik nak bahkan sangat sempurna untuk Dirga. Makanya papa memilih kamu untuk mendampingi Dirga karena papa Sudah tahu sifat kamu tapi sayangnya Dirga menyia-nyiakan kamu. atas nama Dirga papa meminta maaf yang sebesar-besarnya". Ucap Haris dengan wajah sendu.
"saya benar-benar kecewa dengan Dirga, setelah apa yang dilakukan pada anak kami selama ini. Seharusnya nya dari awal dia mengatakan Jika memang dia tidak ingin menikah dengan Ayumi, agar hal seperti ini tidak terjadi. Ayumi kami menjadi korban atas perbuatannya". Kata Farah berapi-api, dia tidak pernah membayangkan jika rumah tangga anaknya harus hancur seperti ini.
"kami minta maaf Farah, karena Dirga menyembunyikan semua ini dari kami orang tuanya". Kini Amira yang angkat bicara, dia tak enak hati sejak dari tadi.
Farah memalingkan wajahnya tak ingin melihat Amira. "saya akan tetap mendukung keputusan Ayumi, karena saya sendiri tidak ingin Ayumi kami kembali lagi pada Dirga suaminya".
"Bu sudah, jangan dilanjutin lagi". Cegah Ayumi karena tahu bahwa ibunya sedang emosi saat ini.
tatapan Ayumi beralih pada mertuanya yang tertunduk. "kami permisi dulu pa, ma".
Ayumi segera beranjak untuk memanggil Dania yang sedari tadi main dibelakang, tak lama merek akhirnya muncul dan segera berpamitan pada mertuanya.
Haris sudah menyuruh mereka untuk bermalam tapi Farah yang menolak, entah kenapa hatinya masih sakit pada Amira yang memarahi anaknya mengira memfitnah Dirga.
setelah berpamitan akhirnya mobil mereka keluar dari pekarangan rumah orang tua Dirga.
Karena mereka pulang saat malam akhirnya mereka sepakat untuk bermalam dirumah Ayumi dengan Dirga dan disini lah mereka sekarang rumah besar dengan dua lantai yang terasa sedikit sunyi sebab Ayumi memang tidak memiliki pembantu.
"ayo masuk pak, Bu". Ajaknya kemudian membuka pintu rumah.
Ayumi kembali ke mobil karena ingin mengangkat Dania yah sedang tertidur pulas padahal suasana masih menjelang magrib tapi anak itu sudah tertidur pulas, mungkin karena lelah harus naik mobil dengan perjalanan yang jauh.
"maaf mama nak". Ucap Ayumi mengecup kening sang anak. Entah kenapa setiap dia melihat Dania tertidur wanita itu selalu meminta maaf. Dia seakan merasa bersalah pada Dania akan perceraian nya nanti bersama suaminya.
Setelah keluar dari kamar anaknya ternyata orang tuanya sudah tidak ada diruang tamu, mungkin saja sudah masuk kamar untuk membersihkan diri dan memalukan sholat.
Ayumi bergegas naik kembali kelantai atas, tujuannya kini kekamar nya ingin bersih-bersih dan juga menunaikan kewajiban setiap muslim.
Setelahnya dia segera turun kembali untuk menyiapkan makan malam tapi langkahnya terhenti ketika melihat sang suami masuk dalam rumah dengan wanita disampingnya sedang bergelayut manja dan diwaktu bersamaan juga orang tua Ayumi keluar dari kamar mereka.
"mas ?".
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/