Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DATANG LAGI
Suara teriakan sonya cukup nyaring sampai terdengar oleh sari dan teman-temannya yang masih berada di ruang tv.
"ehh suara siapa yang teriak tadi" tanya dina yang masih mencari dari mana suara teriakan tersebut berasal.
Entah kenapa sari mencurigai kalau itu adalah suara sonya "apa jangan-jangan itu sonya, ayok dina kita coba cek ke kamar sonya" ajak sari ke dina.
Yang lain pun tetap masih berkumpul di ruang tv lantaran mengira kalau teriakan tadi hanya mereka yang salah mendengar.
Sari dan dina pun menuju ke kamar sonya memastikan suara teriakan tadi.
Setibanya sari dan dina tiba didepan kamar sonya, dina pun mengetuk pintu kamar tersebut "sonya? Sonya kamu nggak papakan?
Karena panggilan mereka tak digubris, sari pun mencoba menelpon sonya. Dari luar terdengar suara handphone dari arah dalam kamar.
Mendengar itu sari dan dina saling bertatap-tatapan dengan ekspresi khawatir.
Sari pun mencoba membuka pintu kamar sonya dan ternyata kamar tersebut tidak sedang dikunci
Krieet....
Suara pintu kamar yang berderit, namun sari keheranan saat membuka pintu tersebut terasa berat, sekuat tenaga sari berusaha mendorong pintu sampai akhirnya walaupun hanya baru kepala sari saja yang baru bisa masuk.
Sari pun mencari-cari dimana keberadaan sonya. Saat sari menundukkan pandangan memastikan kearah bawah pintu apa yang membuat pintu saat didorong sangat berat.
Betapa terkejutnya sari ternyata pintu terhalang sonya yang berada dibelakang pintu "ya allah sonya kamu kenapa?" Sambil terus melihat kearah sonya yang masih terbaring yang untungnya masih sadar.
"din bantu aku dorong sedikit pintu ini biar aku bisa masuk terlebih dahulu biar sonya aku geser sedikit" ucap sari meminta bantuan kepada dina yang memang tenaganya lebih kuat dari sari.
Sari pun akhirnya berhasil masuk berkat bantuan dina. Setelah sari berhasil masuk, sari pun merangkul sonya agar dina bisa masuk dan membawa sonya beristirahat ke kasurnya.
"sonya kok bisa kamu jatoh?" Tanya sari sambil mengambil segelas air putih dan memberikannya kepada sonya.
Dina pun yang melihat sonya tampak masih syok pun keheranan. Dengan masih gelagapan dan jantung yang masih berdebar Sonya pun menjawab pertanyaan sari.
"nggak tau deh apa karna rambutku terasa berat karena tebal ya? jadi aku selalu merasa pusing semenjak pulang dari salon tapi aku merasa rambutku seperti ada yang jambak makanya aku teriak terus jatoh".
Sari pun termenung sebentar " apa ini gara-gara sosok wanita berambut pendek berantakan yang mengikuti sonya tadi ya? ucap sari didalam hati namun sari tidak mau menceritakannya karena takut akan makin membuat temannya khawatir.
"Sudahlah sonya kau cuma halu itu, rambut kau ini kan sudah tebal kau tambah lagi dengan rambut sambung ya makin berat lah rambut kau, wajar ajalah kau pusing dan berasa dijambak kalau rambut kau berat macam akar kayu" ucap dina berfikir positif agar tidak menyangkutkan semua hal dengan hal mistis.
Sari pun jua setuju, mungkin saja sosok tadi hanya iseng ikut dan sekarang sudah kembali ke tempatnya lantaran sari sudah tidak melihat sosok perempuan itu lagi sekarang.
"sudah lah, kalau gitu kamu istirahat dulu ya sonya. Nanti aku panggil teman-teman sekamar mu biar cepat ke kamar biar menemanimu disini". Ucap dina.
"iya deh, makasih sari, dina sudah bantu aku" ucap sonya.
Sari dan dina pun kembali ke ruang tv dan duduk di sofa tempat mereka duduk tadi.
Ratna pun melihat sari dan dina yang sudah kembali pun bertanya apa yang sebenarnya sudah terjadi "sar jadi suara teriakan siapa tadi?.
Belum sempat sari menjawab, dina langsung nyerobot menjawab " Halah itu si sonya dia bilang dijambak sampai dia jatoh. Padahal jatohnya juga karena keberatan rambut sambung macam akar kayu. Kau rini sama fitri cepatlah kembali ke kamar biar sonya ada temannya, nanti tergulung jatoh pula dia dari kasur keberatan rambut".
semua yang mendengar ucapan dina pun tertawa terbahak-bahak lantaran ucapan ceplas-ceplos dina.
Mendengar ucapan dina rini dan fitri pun kembali ke kamar mereke agar tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi pada sonya.
Setibanya fitri dan rini ke kamar. Sonya yang melihat rini pun bertanya "rin kamu tadi waktu aku masuk kamar, kamu ada ikut ke kamar juga nggak" memastikan kalau dirinya tidak salah lihat tadi.
"Nggak ada kok. Aku juga baru masuk, dari akukan di ruang tv sama anak-anak. Emangnya kenapa sonya?
Sonya yang mendengar ucapan rini pun kaget jadi sosok yang nangis meringkuk siapa. " oh e enggak kok cuman tanya aja rin".ucap sonya yang masih berusaha berfikir positif walaupun sebenarnya fakta mengatakan tidak.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam satu persatu anak asrama mulai masuk kedalam kamar mereka masing-masing untuk bersiap tidur.
Termasuk juga sari, ratna, dina dan ratih. Mereka berempat berjalan bersama-sama ke arah kamar mereka namun saat melewati kamar sonya. Sari lagi dan lagi melihat sosok perempuan yang di salon tadi baru saja masuk menembus ke kamar sonya.
Sari hanya bisa diam dan terus berjalan menuju kamarnya sambil berharap pikiran buruknya tentang sosok tersebut hanya sebuah bentuk kecemasan sari kepada sonya belaka.