Merayu Guru Keponakanku

Sarah hanya menatap dingin ke arah Fani yang nyaris tersungkur karena didorong kasar oleh Abimanyu. Sarah kali ini tidak akan membiarkan seorang pun menghinanya. Begitu pun dengan para pengawalnya. Dengan cepat mereka bangkit dan berdiri mengelilingi Sarah. Abimanyu pun tak kalah sigap, dia menempatkan Sarah di balik punggungnya.

Fani yang melihat Abimanyu begitu melindungi Sarah, hatinya panas dan diliputi oleh cemburu. Padahal dia dan Abimanyu sama sekali bukan teman apalagi kekasih. Dia hanyalah seorang anak teman dari teman arisan Inggit ibu Abimanyu. Kebetulan saat pertama kali berkenalan dengan Inggit, Fani ikut menemani ibunya yang saat itu berkunjung ke rumah salah satu temannya yang tengah mengadakan pertemuan arisan bulanan. Dan pada saat itu Inggit yang di jemput oleh Abimanyu hanya sekilas melirik Fani tanpa dikenalkan oleh tuan rumah.

Fani langsung tertarik pada Abimanyu berusaha menarik perhatian Abimanyu saat itu, hanya saja baik Abimanyu maupun Inggit tidak merespon dan tidak menanggapi usaha Fani. Fani dengan segala cara berusaha mencari tau tentang Abimanyu dan setiap ada kesempatan bertemu dengan Abimanyu berusaha untuk menarik perhatian Abimanyu. Termasuk ketika ada acara dinner kerjasama perusahaan ayahnya yang ternyata bekerja sama dengan perusahaan milik Abimanyu. Juga ketika keluarganya tengah berlibur ke luar negri dan di tengah perjalanan dirinya bertemu dengan Abimanyu yang juga sedang melakukan perjalanan ke negara yang sama dengan tujuan wisata keluarga Fani.

Bedanya, keluarga Fani tengah berlibur dan menginap di penginapan termurah di kota tujuan, sedangkan Abimanyu tengah melakukan kunjungan untuk bekerja sama dengan salah satu perusahaan di negri itu dan menginap di salah satu hotel bintang lima.

Abimanyu yang saat ini tengah berbahagia karena bisa bertemu dengan Sarah, amat marah ketika Fani tiba-tiba datang dan mengganggu obrolannya dengan Sarah.

"Beb, maafkan aku karena menunjukkan sisi kasarku dihadapanmu. Aku tak suka jika ada orang yang menyela pertemuan kita atau obrolan kita. Apalagi orang itu tidak aku kenal." ucap Abimanyu tanpa sadar keterusan memanggil Sarah dengan panggilan kesayangannya.

Sarah hanya tersenyum maklum. Dia sebenarnya mengetahui jika Abimanyu banyak dikejar oleh perempuan. Mengetahui jika Abimanyu banyak berkenalan dan melakukan kencan bahkan sampai berpacaran dengan berpuluh orang wanita cantik. Abimanyu pacaran dengan wanita bagaikan dia berganti pakaian saja. Sebulan bisa dua apa tiga kali berganti pasangan. Oleh karena itu dia berusaha menjaga jarak dengan Abimanyu. Tak ingin terlibat dan termasuk kedalam daftar perempuan mantan pacar Abimanyu.

Abimanyu yang saat ini tengah merasakan manisnya jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sarah, kini berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika Sarah lah yang selama ini perempuan yang dia inginkan. Kepribadian Sarah yang unik dan kelembutannya ketika menghadapi Bagas membuat dia tertarik untuk mengenal lebih dalam Sarah. Sayangnya usahanya terancam gagal dengan hadirnya para mantan pacarnya dan para wanita yang mengejar cintanya.

"Kenapa sekarang Mas Abi memanggilku Beb ? Aku kan bukan pacar Mas Abi." ucap Sarah pada Abimanyu yang menggenggam erat tangannya.

"Kamu memangnya keberatan aku memanggilmu dengan sebutan itu ? Atau mau aku panggil dengan sebutan yang lain ? Honey ? Ayang? Sweetheart ?" ucap Abimanyu tanpa melepaskan genggaman tangannya.

"Aku kan bukan pacar atau kekasih Mas Abi. Bagaimana nanti jika pacar Mas Abi tiba-tiba datang dan melabrakku terus menampar pipiku dan menjambak rambutku. Percis seperti adegan di sinetron-sinetron di salah satu stasiun televisi swasta nasional yang sering banget nenekku tonton." ucap Sarah sambil berusaha melepaskan genggaman Abimanyu pada tangannya. Tetapi Abimanyu tidak membiarkan tautan tangan mereka terlepas.

Mereka berdua mengobrol seperti itu sambil berjalan keluar dari restoran. Pembayaran pesanan makan siang mereka dan para pengawal Sarah telah dilakukan oleh Abimanyu. Abimanyu mengarahkan Sarah ke mobilnya, setelah Sarah duduk nyaman di dalam mobil, Abimanyu menghampiri para pengawal Abimanyu.

"Jika boleh aku akan membawa Sarah ke rumahku. Kalian bisa mengikuti mobilku. Jika ada apa-apa kalian bisa menghubungiku di nomor ini." ucap Abimanyu memberikan nomor handphone pribadinya pada Aris dan Agus juga Nova.

"Aku akan ikut menemani Non Sarah di mobilmu, karena keselamatan Nona Muda kami adalah tanggung jawab kami bertiga. Jadi salah satu diantara kami harus tetap berada disisi Nona Muda kami. Apapun alasannya tak akan kami biarkan Nona Muda sendirian di mobil orang lain."ucap tegas Nova pada Abimanyu.

"Aku tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Nona Muda kalian. Aku harap kalian memberikanku sedikit kepercayaan. Aku akan menjaga keselamatan Nona kalian."janji Abimanyu.

"Tidak, apapun alasannya Nona Muda harus tetap didampingi salah satu dari kami. Jika Anda tidak mau memenuhi persyaratan yang kami ajukan maka jangan harap Nona Muda akan kami izinkan bersama dengan Anda." ucap Aris sambil memberi isyarat kepada Nova agar membawa Sarah turun dari mobil Abimanyu.

Sarah yang melihat perdebatan antara para pengawal nya dengan Abimanyu segera turun dari mobil Abimanyu untuk menengahi perdebatan mereka.

"Nova , Aris ... kalian berdua ikut aku masuk ke mobil Mas Abi. Agus kamu ikut dibelakang kami dan jangan lupa hubungi yang lainnya untuk mengikuti kami." ucap Sarah setelah mendengar penjelasan dari Abimanyu jika dia keberatan apabila Nova ikut berada di mobilnya.

Abimanyu hanya bisa cemberut mendengar keputusan yang Sarah ambil. Padahal dia ingin berduaan dengan Sarah tanpa ada penonton ataupun gangguan dari orang lain. Tapi dia juga tidak bisa menolak keinginan Sarah yang menginginkan dua dari para pengawalnya berada didekatnya.

Akhirnya mereka pun berangkat menuju ke rumah Abimanyu untuk melihat keadaan Bagas.

Sepanjang perjalanan menuju ke rumahnya, Abimanyu berusaha mencairkan suasana yang sempat tegang tadi. Tetapi Nova dan Aris yang terlanjur kesal kepada Abimanyu hanya menanggapi seperlunya ajakan dan obrolan Abimanyu. Akhirnya Abimanyu berhenti berusaha mencairkan suasana.

Tak lama mereka pun sampai di rumah Abimanyu dan disambut oleh penjaga rumah yang dengan sigap membukakan pintu gerbang dan sesampainya di depan pintu rumah, asisten rumah tangga telah berdiri dan membukakan pintu mobil Abimanyu.

Maka turun lah mereka semua diikuti oleh dua mobil di belakangnya yang berisi para pengawal Sarah. Asisten rumah tangga Abimanyu memandang heran ke arah para pengawal Sarah tetapi tak mengatakan sepatah kata pun.

Sarah tersenyum ramah kepada para asisten rumah tangga Abimanyu yang telah membukakan pintu mobil. Sarah pun melangkah keluar dari mobil dikawal ketat oleh Nova dan Aris.

Dari arah dalam rumah muncullah seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik dan segar di gandeng oleh seorang lelaki paruh baya yang wajahnya plek ketiplek mirip dengan Abimanyu. Masih terlihat gurat ketampanan di masa mudanya. Abimanyu segera menghampiri kedua orang tuanya dan membisikan entah apa, kemudian kedua orangtuanya tersenyum hangat dan menganggukkan kepalanya sambil melirik ke arah Sarah.

"Selamat datang di rumah kami, ayo masuk ! Abi ayo ajak tamunya masuk, jangan dibiarkan berdiri di luar." ucap Arjuna, ayah Abimanyu, mempersilahkan Sarah dan para pengawalnya masuk ke rumah mereka.

"Ma, Pa.. kenalkan ini Sarah, dahulu dia yang mengajar Bagas di sekolahnya saat Bagas duduk di kelas mawar. Sarah, perkenalkan ini kedua orangtuaku, Arjuna dan Inggit. "ucap Abimanyu memperkenalkan mereka.

"Sedangkan yang berdiri di sebelah Sarah adalah ketiga sepupunya yang bernama Aris, Agus dan Nova. Dan lelaki yang datang bersama dengan Agus adalah teman-teman Agus yang kebetulan aku ajak Ma." sambung Abimanyu memperkenalkan Nova dan para pengawal Sarah tetapi di samarkan.