Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuduhan Bu Teri
Hampir hingga dini hari Ikhsan terus berkeliling mencari Mawar tapi hingga ikhsan lelah dirinya tak bisa menemukan jejak Mawar dimana pun.
" aku akan terus mencari kamu dan aku yakin cepat atau lambat kita pasti akan bisa bertemu lagi " ucap Ikhsan yang memilih pulang ke rumah dan berharap baik ibunya ataupun Sesil masih terlelap dalam tidurnya.
Dengan perasaan dan tubuh yang lelah Ikhsan memasukan motornya ke dalam rumah dan saat Ikhsan akan mengunci pintu rumah tiba tiba saja lampu di ruang tamu menyala.
" Sesil ?" tanya Ikhsan cukup terkejut dengan keberadaan Sesil yang menyalakan lampu ruang tamu dengan sengaja.
" bagaimana ? Apa kamu bisa menemukannya ?" tanya Sesil yang sudah bisa menebak dari mana Ikhsan malam malam seperti ini.
* tapi jujur aku sangat berharap jika kalian tak akan pernah bisa bertemu agar aku tak harus mengotori tangan ku untuk memisahkan kalian berdua " ucap Sesil yang sudah menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Ikhsan memilih untuk diam karena tak ingin terpancing dengan apa yang Sesil katakan, sedangkan Sesil yang melihat ikhsan terdiam semakin yakin jika tebakannya memanglah benar jika Ikhsan sudah mencari Mawar.
" terserah tapi aku sangat yakin jika aku akan bisa menemukan Mawar dan kamu tak akan pernah bisa menyakiti ataupun menyentuhnya walau hanya seujung kuku " ucap ikhsan sambil berlalu meninggalkan Sesil yang cukup terkejut dengan kata katanya.
" kita lihat saja nanti " gumam Sesil yang masih bisa di dengar oleh Ikhsan yang lewat tepat di sampingnya.
Keduanya pun memilih masuk ke dalam kamar meski keduanya tak saling bicara dan tak lama setelah keduanya merebahkan diri mereka pun terlelap dalam tidur dan juga dalam bayangan mimpinya masing masing.
Seperti janjinya pada Kiran dimana setelah pulang sekolah Kiran Mawar dan Randi menuju sebuah mall yang cukup besar di tengah kota dan karena hal itu Kiran terlihat sangat bahagia berjalan bergandengan dengan Mawar sedangkan Randi mengikuti keduanya dari belakang.
" kenapa aku seperti sedang mengasuh dua anak gadis " ucap Randi tapi masih tetap mengikuti Kiran dan Mawar yang sedang menyusuri setiap lorong mencari bahan makanan dan juga kebutuhan dapur di ruang Randi.
" Mawar..." panggil seseorang dari ujung lorong swalayan yang berhasil menarik perhatian bukan hanya Mawar tapi juga Kiran dan Randi.
" pantas kamu begitu percaya diri keluar dari rumah, ternyata kamu memiliki laki laki idaman lain di luaran sana " tuduh Bu Teri yang sedang berbelanja bersama ikhsan dan juga Sesil tapi kedua anak dan menantunya berada di lorong yang lain.
" maaf maksud ibu apa ?" tanya Randi yang merasa tuduhan yang wanita paruh baya itu di tujukan pada dirinya.
" Bu jangan membuat keributan di tempat umum seperti ini " ucap Mawar yang sangat paham bagaimana sikap ibunya mertuanya.
" keributan !!"
" ini kenyataan !!" bentak Bu Teri semakin membuat keributan yang hingga terdengar ke telinga ikhsan dan juga Sesil.
" Bu... Mawar bukan lagi menantu ibu dan ibu tau itu !!" ucap Mawar yang merasa harus membela diri karena semua orang semakin memperhatikan mereka.
" Mawar kamu disini ?" tanya Ikhsan yang tak percaya bisa kembali bertemu dengan Mawar.
" pak bisa kita pulang sekarang ?" tanya Mawar yang tak ingin Randi dan Kiran semakin di permalukan di tempat ini.
" ayo " ajak Randi yang mencoba memahami apa yang saat ini Mawar rasakan.
" tunggu Mawar " ucap Ikhsan sambil menahan tangan Mawar yang hendak pergi meninggalkan swalayan.
" maaf mas, tapi sudah tak ada yang perlu kita bahas lagi " ucap Mawar sambil mencoba melepaskan tangan Ikhsan yang masih menggenggam tangannya.
" kita belum berpisah yang artinya kamu masih istriku yang sah " ucap Ikhsan yang tak memikirkan perasaan Mawar ataupun Sesil.
" benarkah ?" tanya Mawar sambil melihat ke arah Ikhsan yang tak membiarkan dirinya pergi begitu saja.
" jika aku masih istrimu lalu wanita itu siapa ?"
" madu ku ??" tanya Mawar sambil menunjuk ke arah Sesil yang masih terlihat angkuh saat di sebut madu oleh Mawar.
" aku !!"
" madu !"
" tidak !!"
" aku tak akan Sudi menjadi madu untuk wanita seperti mu " ucap Sesil penuh keangkuhan.
" Ikhsan menikahi ku secara sah setelah ikhsan menjatuhkan talak yang kamu minta " ucap Sesil penuh percaya diri.
" kamu dengar mas apa yang istri muda mu katakan ?" tanya Mawar sambil menatap ke arah Ikhsan dan dengan cepat Mawar melepaskan tangan ikhsan yang masih menggenggam erat lengannya.
" kita sudah berpisah sebelum kamu menikah dengannya dan kini di antara kita sudah tak memiliki hubungan apapun lagi " ucap Mawar yang langsung bergegas pergi di ikuti Kiran dan Randi yang bahkan tak banyak bertanya ataupun berkomentar apapun tentang rumah tangga Mawar dan laki laki yang baru Randi lihat.
" tentu saja kamu berkata seperti itu karena kamu sudah memiliki laki laki yang akan bisa menjadi ATM berjalan bukan ?" tuduh Bu Teri sengaja mengatakan itu agar Mawar di pandang buruk oleh semua orang yang ada di sana.
" lihat kan semuanya !" ucap Bu Teri sengaja mempermalukan Mawar dan Randi di depan umum.
" jika memang mereka tak memiliki hubungan apapun harusnya mereka menjawab ataupun membantah apa yang kami katakan "
" tapi lihatlah, mereka bahkan memilih untuk pergi tanpa menjelaskan apapun lagi " ucap Bu Teri semakin menggiring opini buruk untuk Mawar dan Randi.
" Bu... Jangan membuat Mawar harus mengatakan apa yang ingin Mawar tutupi tentang ibu " ucap Mawar yang tak ingin Randi terbawa pusaran masalah antara dirinya ikhsan dan juga Bu Teri.
" sudah lah Bu biarkan wanita itu pergi karena Sesil yakin hidupnya tak akan pernah bahagia sampai kapanpun karena begitu lancang dan berani pada ibu mertuanya sendiri " ucap Sesil yang tak bercermin diri saat mengatakan semua itu.
" menantu baru ibu benar,biarkan Mawar pergi dan Mawar harap ibu tak akan pernah menyesali pilihan yang sudah ibu buat hanya demi harta " ucap Mawar yang langsung mengena di hati Bu Teri.
" dan untuk mu mas "
" biarkan Mawar hidup tenang karena kita sudah memiliki kehidupan kita masing masing" ucap Mawar sebelum benar benar pergi meninggalkan Ikhsan Sesil dan Bu Teri.
Ikhsan pun terdiam mencerna apa yang baru saja Mawar katakan seolah Mawar bisa merasakan jika apa yang dirinya lakukan ini salah dan suatu saat akan dirinya sesali.
" tunggu, apa kamu akan kembali jika aku dan Sesil berpisah ?" tanya Ikhsan yang langsung mendapat tatapan yang cukup tajam dari Sesil.
" tapi ibu tak akan membiarkan kamu untuk kembali dengan wanita miskin yang hanya menjadi benalu di rumah kita selama pernikahan kalian "
" ibu tenang saja, sampai detik ini Mawar tak menyesal mengambil keputusan untuk berpisah dengan mas Ikhsan dan Mawar semakin yakin jika keputusan Mawar sudah sangat sangat benar "
✍️✍️✍️ apa setelah pertemuan yang memalukan ini membuat ikhsan sadar jika Mawar sudah tak ingin bersama nya lagi ?
Dan bagaimana sikap Randi setelah tau bagaimana pernikahan toxic Mawar dan suaminya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘