# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maafkan Aku...!
Xyan tidak menyia nyiakan waktu yang dia miliki saat itu untuk membaca diary usang itu .
Di sana hanya kata kata pendek pendek saja. isi diary tersebut.
Hingga di lima lembar bagian belakang itu yang baru menarik perhatian Xyan saat membaca diary tersebut.
......10 Oktober, 20.00 PM. ......
...Hari ini aku pulang agak malam karena habis kerja kelompok di rumah Fani. Tapi entah mengapa hatiku tidak tenang sejak aku keluar dari rumah Fani tadi, Aku merasa ada yang mengikuti aku. Seperti waktu di kampus kemarin saat kampus sepi kemarin....
...Kak Anx, juga lagi sibuk , sehingga tidak bisa menemani aku hari ini dan kemarin....
...Sebenarnya aku sangat ketakutan kak Anx, Tapi aku tidak tahu harus minta tolong pada siapa?...
...Siapapun bisakah tolong aku???...
...11 Oktober, 12.00 PM...
...Aku tadi merasa ada yang mengintai aku di toilet siapa dia ya? Jangan jangan ada yang iseng sama aku?...
...12 Oktober , 15.00 PM...
...Aku tiba tiba dipanggil oleh dosen pembimbing ke gedung lama, sepertinya ada tugas baru yang harus dilakukan untuk ujian aku. Mungkin memang ada di perpustakaan yang ada di gedung lama ya bukunya....
...Baiklah nanti sore habis kelas aku akan kesana semoga saja aku sungguh temukan buku buku yang cocok untuk tugas dan ujian aku lusa....
...13 Oktober, 16.00PM...
...( Lembaran ini Kosong dan ada sedikit bercak darah. )...
...Tapi ada stempel yang sepertinya di coba untuk di teken ke sebuah buku . Stempel perpustakaan....
Xyan langsung tercengang , seakan ingin memahami situasi si penulis diary saat itu.
"Hmm, Hari sebelumnya Dia juga di panggil ke bangunan gedung lama. Yang rupanya ada perpustakaan disana. Mungkin perpustakaan lama. Sebelum di pindah ke gedung baru. " analisa Xyan.
(Buku diary pun berakhir hari itu. Hari dimana sang penulis diary itu terakhir bernapas di dunia fana ini. )
Kedua tangan Xyan pun mengepal kuat. Dan tak terasa titik bening membasahi tangannya.
Ada nama dan tanda tangan pemilik diary itu.
Xyan mulai memutar otak, dan dia bongkar bongkar di almari serta di laci atau di rak buku buku di kamar Valdish, dan tiba tiba dia melihat ada diary yang sama persis dengan diary usang itu bentuknya. Tapi yang beda diary itu kosong hanya ada tulisan "Thank you."
Akhirnya diary kosong itu yang di kembalikan oleh Xyan dalam brankas besi kecil itu.
Tak sengaja dia melihat sebuah alat rekam unik yang sangat kecil berbentuk seperti pulpen. Xyan pun akhirnya menekan tombol play di sana. Terlihat menyala dan aktif. Tak sengaja , karena dia menyenggol alat rekam itu , tanpa sengaja alat rekam seperti pulpen itu mengarah ke dinding.
Tak lama Xyan membelalakkan matanya lebar lebar, saat dia melihat adegan yang di luar dugaan dan buat dia terkejut bahkan syok. Xyan memegangi dadanya yang tiba tiba saja terasa sakit sekali melihat tayangan di rekaman tersebut.
Dalam tayangan itu terlihat seorang gadis yang dipegang lima pemuda , dan diikat seperti layaknya aksi BDSM . Gadis itu teriak teriak dan akhirnya tak sadarkan diri.
Adegan selanjutnya Xyan menutup mata dan napas dia memburu, tersenggal senggal , merasakan sakitnya dada itu di merasa sangat sakit hati melihat semua itu... Hingga napasnya memburu seperti menahan ledakan amarah yang luar biasa.
Sampai akhirnya dia melihat sang gadis, suatu ketika saat dia ada kesempatan lepas dari lima pemuda itu, sang gadis yang malang itu, menabrakkan dirinya ke pancang besi sebuah gedung yang hampir runtuh karena mau di renovasi. Segera tubuh itu menancap dalam . Dan meninggal.
Xyan tidak tahan lagi dia berteriak teriak seperti orang gila melihat semua itu. Untung saja kamar Valdish kamar yang kedap suara. Hingga suara Xyan malam itu tidak terdengar ke seluruh rumah.
" Maafkan aku... Maafkan aku... Maafkan akuuuuu.... !!!"
" Haaaaaaaaaaa aku terlambat menolong muuuuuu... Aaaaaggghhh....!!!! teriak histeris Xyan.
Selanjutnya dalam rekaman itu dia melihat lima pelaku mulai memakamkan semua kekacauan dan mayat sang gadis itu di sana. Semua bukti kekerasan itu ada di dalam galian tanah di sisi yang belum di beri lantai.
Xyan Semakin merasakan sakit hati yang luar biasa yang bagaikan menusuk nusuk jantungnya juga.
Syok Rasanya Xyan menyaksikan semua kebiadaban itu. Dia sangat menyesali hal itu.
Satu jam kemudian, jantungnya seakan di tusuk tusuk belati beracun itu, mulai bernapas lebih baik tidak terengah lagi.
" Kalian berlima selalu lakukan itu kalo begitu. Sekarang jangan harap kalian targetkan, dan lukai atau siksa Zelene lagi. Kalian memang binatang. Tunggu saja aku balaskan semua perbuatan kalian itu lebih parah. "
" Mulai detik ini kita bersyukur bukan tidak lagi bertemu orang orang toxic macam mereka. Sekarang aku tidak ragu lagi. "
Kembali dia cari cari benda yang mirip dan di letakkan di dalam brankas itu seperti sedia kala. Karena seorang Valdish pasti tahu jika ada yang salah tempat dia pasti curiga.
Xyan pun mengamankan semua barang bukti itu di tempat yang aman. , sebelum Vara bangun dia harus amankan semua bukti.
Xyan pun keluar perlahan dan mulai kembali ke kamar Vara dan dia tidur di kursi ruangan kamar Vara.
Dengan demikian Vara tidak akan tahu. Dan tidak akan curiga bila Xyan sudah mengacak acak kamar kakaknya.
...****************...
Pagi itu Vara sudah bangun dan dia hanya sendirian di kamar itu.
Dia melihat dia tidur dengan sangat rapi tidak ada busana yang terbuka sedikit pun. Dan tidak merasakan kelelahan berlebihan tapi malah segar bugar dan sangat nyaman.
Vara termangu kembali menyatukan memorinya. " Hmmm kapan aku tidur ya? Dan kemana Xyan. Tidak ada siapapun di kamar ini. Semua masih rapi dan tidak ada yang berubah." gunam dalam hati Vara.
Saat dia ke kamar mandi dia juga melihat kamar mandi masih seperti biasa dan kering.
Setelah mandi , Vara pun keluar dan melihat Tidak ada siapapun di sana.
Saat mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya tapi juga masih seperti biasa tidak ada yang janggal.
" Bik... Bik Ratih..."
" Ya iya non...."
" Apakah ada teman aku ya g kemari semalam?"
" Lo kan sudah pulang non saat malam antar non kemudian non tidur dia sudah pulang non. Cuma antar non saja kan tadi malam? "
" Hah kok bisa bukannya dia aku suruh menginap ya?"
" Tidak ada yang menginap di rumah ini non. Dia cuma antar non saja kemudian pulang."
" Astaga aku cuma mimpi kalo begitu... Aduh.... Malu maluin sih!!!"
" Ada apa non?"
" Ah tidak ada apa apa bik. Kalo begitu saya ketiduran semalam sampai tidak tahu teman saya pulang...!"
" Iya non. Tidak ada yang menginap. "
" Baiklah. Mana sarapan aku bik?"
" Sudah siap non. Mau makan di meja makan atau di kamar non?"
" Di ruangan makan saja bik."
" Baiklah jika demikian saya siapkan dulu menu lengkap untuk non ya."
" Iya bik."
" Hah Xyan... Kenapa kamu pulang sih? Aku kan mau ditemani kamu hik.hik... Xyan jahat deh...!"
Dimanakah Xyan saat itu? Dan apakah yang sebenarnya terjadi di rumah Vara sebenarnya?
Bersambung...