NovelToon NovelToon
Hati Yang Kau Sakiti

Hati Yang Kau Sakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hawa zaza

Apa pun itu, perihal patah hati selalu menjadi bagian kehidupan yang paling rumit untuk diselesaikan.

Tentang kehilangan yang sulit menemukan pengganti, tentang perasaan yang masih tertinggal pada tubuh seseorang yang sudah lama beranjak, tentang berusaha mengumpulkan rasa percaya yang sudah hancur berkeping-keping, tentang bertahan dari rindu-rindu yang menyerang setiap malam, serta tentang berjuang menemukan keikhlasan yang paling dalam.

Kamu akan tetap kebasahan bila kamu tak menghindar dari derasnya hujan dan mencari tempat berteduh. Kamu akan tetap kedinginan bila kamu tak berpindah dari bawah langit malam dan menghangatkan diri di dekat perapian. Demikian pun luka, kamu akan tetap merasa kesakitan bila kamu tak pernah meneteskan obat dan membalutnya perlahan.

Jangan menunggu orang lain datang membawakanmu penawar, tapi raciklah penawarmu sendiri, Jangan menunggu orang lain datang membawakanmu kebahagiaan, tapi jemputlah kebahagiaanmu sendiri.

Kamu tak boleh terpuruk selamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hawa zaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Laras terdiam, memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini. Untuk memenuhi keinginan Rani itu adalah hal yang tidak mungkin. Laras bukan orang kaya, untuk makan sehari hari saja dia harus bekerja keras. Namun Laras juga tak ingin ambil pusing, baginya semua pasti ada jalannya.

"Lagian aku hanya hidup berdua dengan Luna, insyaallah cari kos mungkin sudah cukup. Mau menentang pun juga percuma, karena memang sertifikat atas nama budhe. Lebih baik aku mulai menabung dari sekarang. Karena aku sadar, aku tidak punya siapa siapa, semua harus aku jalani dan pikirkan sendiri." Gumam Laras yang memijat keningnya. Saat tengah larut dengan pikirannya, ada suara salam yang tak asing di telinga Laras. Saat Laras membuka matanya, Bimo sudah masuk ke dalam rumah yang memang sedang terbuka pintunya dengan wajah tanpa berdosanya.

Pria tinggi kurus itu, sedikitpun tidak merasa bersalah ataupun malu dengan tingkahnya. Padahal sudah berbulan bulan tidak pulang, bahkan tidak memberikan nafkah untuk andk istrinya. Dengan santainya Bimo datang seperti seorang suami yang tanpa melakukan kesalahan. Dengan wajah datar, Laras menatap malas ke arah Bimo yang sudah duduk di sofa tak jauh dari tempat Laras.

"Luna belum pulang, Ras?" Tanya Bimo dengan wajah biasa saja.

"Menurutmu?" Sahut Laras ketus, hatinya berubah buruk dan rasa sakit atas penghinaan dan pengkhianatan yang dilakukan Bimo kembali mengiris hatinya.

"Kalau ditanya suami itu jawabnya yang sopan, suami pulang bukannya seneng malah memasang wajah masam. Gini kok aku bisa betah lama lama disini." Sungut Bimo yang kesal dengan respon yang diberikan Laras untuknya.

"Lagian juga gak ada tuh yang ngarep kamu pulang. Hidupku dan Luna baik baik saja tanpa kamu. Kami masih bisa makan, dan Luna juga masih bisa sekolah dan beli jajan." Sahut Laras dengan tatapan tajam.

"Ada apa kamu tiba tiba pulang?" Sambung Laras dengan nada tajam.

"Kangen sama anakku lah." Sahut Bimo enteng, membuat Laras tertawa mendengarnya.

"Kangen? Hahahaha, gak salah denger aku?" Sahut Laras yang tertawa geli dengan jawaban Bimo.

"Basi, Bim! Apa kamu kira aku bodoh apa, paling juga kamu lagi ada masalah sama pelakor murahan kamu itu. Dasar laki laki gak punya nurani kayak kamu itu gak bakalan ingat anak kalau gak kena masalah. Emang selama ini kamu mikir, anakmu makan sama apa, gimana sekolah nya, dia sehat apa gak. Kamu mikir ke sana, enggak kan? Asal kamu senang sama pelacurmu dan anak hasil zina kalian, mana ada kamu ingat sama Luna, cih!" Sahut Laras panjang lebar, meluapkan emosi dan kesal yang selama ini hanya bisa di pendamnya.

"Tutup mulutmu, Ras! Aku ini suami kamu, hargai aku, jangan ngoceh terus!" Bentak Bimo yang tak terima mendengar ocehan istrinya.

"Suami macam apa dulu, ogah menghargai orang yang bahkan tidak menghargai aku sebagai seorang istri. Kamu sudah memilih pelacur itu, ceraikan aku, Bimo!" Teriak Laras yang terpancing emosi. Tiba tiba merasa jijik melihat laki laki di depannya. Membayangkan bagaimana laki laki di depannya itu berhubungan dengan selingkuhannya.

"Aku pulang karena aku kangen sama Luna, dan aku juga mau memperbaiki hubungan kita. Maafkan aku, aku sudah berpikir dan memutuskan untuk memilih kamu. Aku sudah menceraikan Munaroh." Sahut Bimo dengan percaya dirinya. Laras berdecih dengan senyum menyeringai. Tiba tiba mual mendengar ocehan Bimo yang menurutnya begitu memuakkan.

"Siapa juga yang sudi menerima kamu lagi, aku sudah bilang, aku sudah mati rasa sama kamu. Dan aku gak bakalan percaya lagi sama semua ucapan kamu itu. Sudah berapa kali ku bilang kalau sudah tidak ada hubungan dengan jalang itu, tapi nyatanya kalian masih tetap menjalin hubungan. Jangan kamu pikir aku bodoh dan mau terus kamu tindak dan bohongi." Balas Laras yang sudah tak lagi mau terbujuk sama ucapan palsu Bimo yang ujungnya kembali membuatnya terluka dan terluka lagi.

"Tapi kali ini aku serius, dia selingkuh. Aku sudah gak ada hubungan sama perempuan itu lagi." Balas Bimo yang masih berusaha meyakinkan Laras agar percaya dengan ucapannya. Dan memang apa yang di katakan Bimo ada kebenaran, dia dan istri sirinya memang baru bertengkar hebat karena Bimo cemburu mengetahui istrinya ada main dengan teman satu pabriknya.

"Aku gak perduli, itu urusan kamu sama perempuan murahan itu. Lagian, aku sangat yakin sekali, sebentar lagi kalian juga akan baikan lagi. Apa gunanya keluarga lacur yang pintar dukun itu, di kasih satu mantra kamu juga akan kembali tunduk, menjijikan!" Sengit Laras yang sudah sangat paham bagaimana permainan selingkuhan suaminya yang suka main dukun. Bahkan selama ini, Laras sering merasakan kiriman itu. Tapi nasib baik selalu melindungi Laras dari tujuan jahat Munaroh dan keluarganya. Itulah kenapa setiap kali Laras dan Bimo berhubungan selalu ada bau tidak sedap dalam penciuman Bimo, padahal tidak terjadi apa apa pada Laras dan tidak ada bau apapun dari area sensitifnya. Semua memang ulah kiriman Munaroh dengan bantuan pakde nya. Agar Bimo jijik dan meninggalkan istri pertamanya.

1
neng ade
dihh .. dasar ga tau malu .. si Dewi hamil sm si Roy yg udah kabur eh malah mau jerat si Wawan buat nikahan Dewi yg perut nya udah kelihatan lagi hamil .. apa. benar si Wawan sebodoh itu
neng ade
menyesal ?? udah pasti itu .. tapi sayang nya semua udah terlambat
neng ade
bener2 manusia ga tau diri.. !
neng ade
diihh.. dasar ga tau malu .. masih aja mau memanfaatkan Laras ..
neng ade
lagi satu masalah besar akan muncul . Dewi hamil Roy kabur
neng ade
eh ga. nyangka. ya si Munaroh itu jadi pemuas nafsu teman2 nya si Bimo .. jangan2 keputihan yang di alami nya itu suatu penyakit .
neng ade
ya liat aja Bim.. karma buruk mu itu udah datang menghampiri mu .. bukan nya sadar diri tapi masih aja menghina Laras
neng ade
haha .. Bimo .. Bimo yang cuma mau ngincar uang nya Laras tuh kamu .. jangan ngomong sembarangan karena kamu blm tau siapa tuh calon suami nya Laras ..
neng ade
Iya bener tuh kata bule Tini jngn mimpi klo Laras mau balik an lagi ..
diihh .. khayalan nya terlalu tinggi pake segala ingin ibu nya tinggal disitu .. hadeuuhh .. dasar ga tau malu .. semoga aja Laras bisa melindungi diri nya dan Luna ..
neng ade
Itu si Bimo yg datang .. dasar udah putus urat malu nya .. ah .. kirain Laras udh nikah sm mas Dana ternyata baru mau lamaran besok .. semoga lancar acara nya
neng ade
dasar keluarga ga tau malu .. emang nya Laras mau balik an lagi.. dia udah menikah dan jadi juragan kos .. jngn halus km Bimo
neng ade
Udah keras ikan iblis tuh si Bimo
neng ade
Ga nyangka ya keluarga Bimo kelakuan nya sangat buruk
neng ade
mau mau mas Dana .. ayo gas poll .. 😁😍
Lusia Ani Hermawati
lanjutkan tor
neng ade
si lis mah udah ke enakan di melanin sm si Bimo bukan nya usaha cari kerja sendiri .. maka nya jadi orang tuh jngn sombong selalu menghina Laras miskin dan ga bisa kerja .. akhir nya km juga ga bisa kerja dan bakalan jadi miskin
neng ade
bagaimana pun keadaan anak nya seorang ibu selalu melimpahkan kasih sayang nya dan menerima semua nya dngn hati yang lapang karena anak adalah pelita bagi ibu nya
neng ade
yah memang begitulah sikap nya si Bimo .. baru nyadar ya ..
neng ade
kamu memang orang baik rezeki mu juga lancar dan tak disangka sangka datang nya hingga Allah pertemukan dngn orang baik juga yaitu mas Wardhana . semoga km berjodoh dngn nya
neng ade
Ya walaupun saudara kadang mereka tak mau peduli karena keadaan kita yg kekurangan dan enggan membantu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!