Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecewa
..." Aku selalu berpikir kita punya kesempatan, sampai akhirnya aku menyadari bahwa kamu sudah memilih orang lain " ...
...-Azril Fathurlutfi- ...
***
Bell istirahat berbunyi Lisa berjalan keluar dari kelas dengan Nita teman di sebelah meja nya
azril yang melihat itu dengan cepat mengejar lisa yang sudah menghilang dari pintu masuk tapi baru saja dia melangkah keluar dari kelas dirinya di cegat oleh dinda dan sasha
" etttt, mau ke kantin kan, yuk bareng " ucap dinda dengan memegang pergelangan tangan azril
azril menatap dinda lalu beralih menatap lengannya yang di pegang dinda dengan cepat azril menghempaskan tangan dinda
" berapa kali gue bilang, gue paling gak suka ada yang megang tangan gue " ucap azril dengan menatap tajam dinda
sedangkan sasha yang berdiri di sebelah dinda hanya tersenyum tipis dengan di tutupi oleh jari telunjuk nya
" sorry, tadi kan lo cepet banget jadi gue pegang deh biar lo stop " ucap dinda dengan melipat bibir nya
" ya azril, lagian dinda refleks aja tadi gak papa dong " ucap sasha turut membela dinda
azril menatap sasha " tumben kalian akur " ucap azril dengan bergantian menatap antara dua gadis di depannya
" gak papa dong, lagian kita gak mungkin juga kali ngejar lo terus, karena kita tau sekarang lilis sudah kembali " ucap sasha membuat azril mengkerut kan kening nya bingung
" dari mana lo tau? " sasha hanya mengendikan bahu nya dengan wajah sok polos itu
" gak penting zril sasha tau darimana, sekarang mending kita ke kantin gue udah laper " ucap dinda
***
Azril, sasha, dan dinda memasuki kantin dengan azril yang berada di tengah-tengah mereka
mata azril langsung mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan lisa, saat sudah menemukan lisa dia langsung melangkah menjauh dari sasha dan dinda
azril melangkah menuju meja di mana lisa makan bersama nita tanpa permisi azril duduk di sebelah lisa
" Hai " lisa menoleh menatap azril dan mengangguk lalu kembali menyantap bakso nya
" lahap banget makan nya lis, pagi tadi gak sarapan? " tanya azril masih menatap lisa yang makan dengan lahap
lisa meminum es jeruk nya lalu menatap azril yang tengah tersenyum menatap nya
" iya, gue belum sarapan takut telat soalnya, lo gak makan zril? " tanya lisa menatap azril yang menggelengkan kepala nya
" gak lis, oh iya gue mau ngomong sesuatu sama lo " lisa mengerutkan kening
" soal apa? "
" ada, ayo ikut gue " azril hendak menarik tangan lisa tapi dengan cepat gadis itu menghindar
" why? " azril nampak tidak senang dengan penolakan lisa
" gue bisa sendiri lo duluan aja " ucap lisa bagaimana pun itu demi kesehatan perasaan nya untuk saat ini
" oke, gue tunggu di taman " azril lalu beranjak dari sana dan mengabaikan dinda dan sasha yang sudah memanggilnya
" din, Kira-kira apa yang azril dan lisa obrolin ya " ucap sasha sambil mengaduk es teh nya
" gak tau, yang jelas gue sedih karena azril udah berubah sejak gadis itu kembali lagi " ucap dinda sambil menyuap nasi goreng
mata sasha tak sengaja melihat lisa berjalan keluar dari kantin rasa penasaran nya pun kembali membara
tanpa pikir panjang sasha segera beranjak dari duduk nya dan mengikuti lisa
kemana dia, gue harus ikutin siapa tau gue dapet info lagi batin sasha
" eh sha, lo kemana "
" ke kelas, duit gue ketinggalan " dinda membiarkan saja karena dia percaya dengan alasan sasha
***
Lisa menuju ke taman untuk menemui azril entah kenapa perasaan nya gelisah dengan langkah kaki mulai ragu
tak lama terlihat azril sudah menunggu di kursi besi taman itu dengan menarik nafas dalam lisa memberanikan diri untuk mendekat
" zril "
azril mendongak menatap lisa di depan nya mata nya tergelitik karena kedua tangan lisa memilin ujung baju nya
" duduk lis, ada hal yang harus gue omongin "
" apa penting? " azril berdiri berhadapan dengan lisa dia menatap lisa tak percaya
" penting menurut gue " lisa menelan saliva nya gugup menatap azril dia refleks mundur dua langkah
" a-apa "
" gue langsung to the point lis, gue gak suka mengulur-ulur waktu " azril menatap tajam lisa terlihat dengan jelas guratan kegugupan di wajah cantik itu
" ada hubungan apa lo sama abram? "
bagai di sambar petir di siang bolong, lisa sangat terkejut dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut azril
tangan nya basah keringat dingin mulai keluar dari pelipis nya seperti telah terciduk berselingkuh oleh sang pacar
" kak abram.. " lisa kembali menelan saliva nya dan menghembus nafas kasar
azril masih menunggu jawaban dari lisa, dia harap jawaban gadis itu sesuai dengan harapan nya
" kak abram.. dia.. " lisa tambah gugup karena azril semakin menatap nya dengan intimidasi yang kuat
lisa menutup mata nya lalu kembali membuka mata nya dan menatap azril
" k-kenapa.. lo tiba-tiba nanya soal dia? " azril meraup wajah nya frustasi lisa terlalu berlama-lama menurut nya
" tadi pagi, gue liat lo keluar dari mobil bang abram, dia jemput lo kan? " lisa hanya mengangguk
" ada hubungan apa lo sama dia? " lisa hanya menggeleng
" dan saat kita di desa, di rumah lo juga ada abram kan? " lisa mengangguk
" ngapain dia disana, gak mungkin kalian gak ada hubungan kan? "
lisa menatap mata azril apakah dia harus jujur sekarang mungkin saja persahabatan antara kedua laki-laki itu akan hancur dan lisa tidak ingin hal itu terjadi
" jawab lisa, ada hubungan apa lo sama abram! " ucap azril kini sudah suaranya sudah naik satu oktaf dan itu membuat lisa terkejut
" gak semua hal lo harus tau zril.. " lisa membalikkan badan nya membelakangi azril bertepatan dengan itu air mata nya jatuh lisa langsung menghapus nya
azril terkekeh pelan namun sangat menyanyat hati di dengar oleh lisa
"gue kecewa sama lo sa " mata lisa terbuka saat azril berujar
" gue kira, kita sama-sama suka dan sama-sama menunggu.. tapi nyata nya cuma gue ya..? " azril menundukkan kepala nya
maafin gue zrill, gue gak bermaksud ngecewain lo batin lisa
azril mundur perlahan menjauh dari lisa dan lisa merasakan kepergian azril dia langsung membalikkan badan nya disana azril sudah tidak ada
lisa duduk di kursi besi yang tadi di duduki oleh azril dia menunduk dada nya sesak ini sangat menyakitkan
" gue gak bermaksud buat lo kecewa zril, andai lo tau keseharian gue setelah kepergian lo, gue hancur zril, dan sekarang saat kita sudah kembali bertemu keadaannya malah semakin rumit, gue cinta sama lo tapi gue jauh lebih cinta ibu gue.. " lirih lisa sambil terisak
^^^18 Maret 2025^^^