NovelToon NovelToon
Pesona Setelah Menjadi Janda

Pesona Setelah Menjadi Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Saras Wati

Alyssa tidak menyangka jika kedatangan nya kerumah sang mertua adalah untuk diceraikan oleh sang suami. Dan lebih tragisnya lagi, disaat ia dijatuhi talak 1 itu disaksikan langsung oleh calon istri baru dari suaminya. Tanpa disangka-sangka ia menjadi Janda dalam hitungan menit. Apa alasan sang suami menceraikan Alyssa? itu semua karena Alyssa tidak bisa menjaga penampilan nya sehingga memiliki badan gendut tak terawat. Hal itu lah yang memicu keinginan cerai dari suami nya. Padahal ia gendut karena ada faktor penyebabnya, namun semua itu disangkal oleh Reza, suami Alyssa. Dia tetap ingin berpisah.

Bagaimana kah kehidupan Alyssa setelah diceraikan secara tiba-tiba oleh suami nya? Bisa kah Alyssa bangkit dari keterpurukannya? mari kita temani perjalanan hidup Alyssa selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Darren dan Ibu nya Arra

Tok... tok... tok...

Terdengar suara ketukan saat Darren sedang memakai jas nya. Dia langsung beranjak untuk membuka pintu yang sebenarnya tidak terkunci.

Saat pintu terbuka, dia melihat putri nya, Arra berdiri dengan senyuman lebarnya.

" Selamat pagi, dad..... " suara riang Arra membuat Darren tersenyum.

" Pagi. ada apa? Nggak biasa nya kamu pagi-pagi datang ke kamar daddy? " tanya Darren sambil kembali masuk ke dalam kamar nya.

Dia berdiri di depan kaca, memperhatikan penampilannya yang sudah sempurna. Setelan jas berwarna hitam dengan kemeja putih dan dasi berwarna gelap, membuat penampilannya mengagumkan.

Arra pun mengikuti langkah ayahnya memasuki kamar.

" Dad.... Arra boleh nggak ikut Brandon liburan ke jepang? " tanya Arra dengan suara yang sangat menggemaskan.

Darren langsung menoleh ke arah putri nya itu, tatapan hangat seorang ayah terpancar dari matanya.

" Kita sudah pernah ke jepang. Ngapain kamu ikut orang lain liburan? Kalau kamu mau akhir tahun nanti kita akan ke jepang lagi. " ucap Darren yang berjalan menuju nakas nya untuk mengambil dompet dan ponselnya.

" Tapi dad, Brandon kan bukan orang lain. Dia masih keluarga kita. Boleh ya? " tanya Arra dengan menunjukkan tatapan memohon.

" Arra, mereka bukan keluarga inti kita. Mereka hanya sepupu jauh. Daddy tidak akan mengijinkan kamu pergi bersama orang lain selain daddy dan oma. " jawab Darren dengan tegas. Dia menatap lurus ke mata indah putri nya. Dia berharap sang anak tidak lagi membahas hal ini.

Ya, Brandon adalah anak dari sepupu Darren. Jelas bukan termasuk keluarga inti. Tapi karena bersekolah di tempat yang sama, Brandon dan Arra menjadi akrab.

" Tapi Arra janji akan jaga diri dengan baik. Daddy juga bisa nyuruh orang buat ikut jagain Arra. Arra .......... " belum selesai Arra bicara, Darren sudah menatap marah pada anaknya itu.

" Cukup Arra, jangan lagi membantah! Sekarang kembali ke kamar kamu, bersiap untuk sarapan. " bentak Darren tanpa di sadari nya.

Arra yang terkejut karena bentakan ayahnya. Mata nya berkaca-kaca, lalu tanpa bicara langsung berlari meninggalkan kamar sang ayah.

Darren yang menyadari jika dia baru saja membentak putri kesayangannya, berniat menyusul Arra untuk meminta maaf. Namun belum dia keluar dari kamar nya, Sarah sudah berdiri di hadapannya.

" Darren, kenapa kamu membentak Arra? " tanya Sarah yang menatap ke mata tajam putra nya itu.

Darren menghela napas pelan sebelum menjawab pertanyaan ibu nya.

" Arra datang meminta ijin untuk ikut liburan bersama keluarga Tiara. Jelas aku tidak mengijinkan putri ku pergi bersama orang lain. Tidak akan pernah! " ada tekanan pada kalimat terakhir yang di ucapkan Darren. Tanda itu adalah hal mutlak yang tidak bisa diubah.

Sarah pun hanya bisa menghela napas mendengar kekeras kepalaan sang putra. Dia mengajak pria yang jauh lebih tinggi dari nya itu untuk duduk di atas ranjang putra nya.

Sarah mengenggam tangan Darren dengan lembut. Sambil menatap hangat sang putra yang juga sedang melihat ke arahnya. Sarah mencoba untuk berbicara dari hati ke hati.

" Nak, kamu tau kan Arra tidak punya teman yang banyak. Setau mama disekolah pun dia hanya akrab dengan Brandon, sepupu nya. Dia tidak seperti remaja lain nya yang bisa pergi jalan-jalan dengan temannya. Harusnya kamu tau bagaimana kehidupan putri mu kan? " ucap Sarah yang membuat Darren hanya bisa diam.

Sarah pun melanjutkan, " Arra juga berbeda dengan anak lain nya. Dia hanya mengenal mama sebagai oma nya, dan kamu sebagai ayahnya. Dia tidak pernah mengenal sosok perempuan yang berperan sebagai ibu nya. "

Rahang Darren langsung mengeras saat ibu nya mengungkit hal itu.

" Ma, kita sudah sepakat untuk tidak membahas hal ini lagi. " ucap Darren dengan nada tidak suka nya.

" Kenapa? kamu mau melupakan siapa ibu Arra, nak? Tidak bisa, baik kamu ataupun mama tidak bisa melupakan ibu nya Arra. Suatu saat ada dimana waktu nya kita harus menjelaskan siapa ibu nya. Kita tidak bisa terus merahasiakan hal ini selama nya. " jawab Sarah membuang pandangan nya kearah depan. Air mata terlihat menggenang di pelupuk matanya saat mengenang tentang ibu nya Arra.

Darren menunduk, wajahnya menjadi sendu. Karena ucapan sang ibu, membuat dia kembali teringat akan ibu nya Arra.

" Felisha, mendiang adikmu, ibu nya Arra tidak boleh kita lupakan bahkan sampai kita menghembuskan napas terakhir. " air mata wanita itu pun lolos membasahi pipi yang tetap mulus walau sudah berusia hampir setengah abad.

Ya, Arra bukan lah anak kandung dari Darren. Sebab pria itu belum pernah menikah walaupun usia nya sudah menginjak 33 tahun.

Arra adalah anak dari adik kandung Darren, Felisha Dara Cassius.

Kenangan tentang Felisha langsung berputar di kepala Darren.

######

Flashback On

######

Felisha adalah gadis cantik yang memiliki sifat ramah dan ceria. Selalu menjadi pusat perhatian di keluarga nya. Dia yang bisa membaur dengan siapa pun, begitu mudah untuk mengakrabkan diri dengan orang yang dia temui. Felisha juga mempunyai sifat mudah percaya pada siapa pun. Sehingga apapun yang orang lain kata kan, maka Felisha akan langsung percaya tanpa berpikir panjang.

Namun sifat itulah yang membawa malapetaka bagi kehidupan gadis berusia 17 tahun itu.

Saat itu Felisha yang duduk di kelas 3 SMA, sedang menjalin hubungan dengan seorang pria yang lebih tua dari nya. Pria itu bernama Bagas Wirya Adhitama. Seorang anak dari salah satu pengusaha batu bara. Waktu itu Bagas sudah kuliah semester 2.

Awalnya Bagas begitu menjaga Felisha. Dia tidak pernah menyentuh Felisha secara berlebihan. Hanya sekedar pegangan tangan, berpelukan, dan sesekali mencium kening kekasih nya. Bagas termasuk pria yang bertanggung jawab.

Tapi pada suatu hari saat dia berada di salah satu rumah temannya, seorang teman nya yang ada disana membuat permainan dimana jika yang kalah harus mengikuti permintaan yang lain nya. Bagas yang sudah terlanjur berkumpul mau tidak mau mengikuti permainan teman-teman nya itu. Dan entah bagaimana, Bagas kalah. Sehingga dia harus menerima hukuman dari teman-temannya.

Mereka semua saling pandang dengan senyum penuh arti. Dan akhirnya salah satu pria berambut gondrong memberikan hukuman untuk Bagas, yaitu harus berani membawa kekasihnya ke atas ranjang, tentu saja itu adalah Felisha.

Bagas yang mendengar hukuman tidak masuk akal dari temannya, langsung bediri menampilkan wajah marahnya. Dia tidak terima jika sang kekasih di jadikan bahan permainan seperti ini.

Dia menolak dengan tegas, dan berniat untuk pergi namun temannya yang lain langsung mencegah dan menarik tangan Bagas agar kembali duduk.

" Santai bro, kalau memang lo nggak mau ya nggakpapa. Tapi lo harus bayar pake uang sebagai ganti hukumannya. " ucap pria berambut cepak itu.

Bagas menyetujui hal itu. Lebih baik dia mengeluarkan uang, daripada harus menghancurkan masa depan wanita yang dicintai nya itu.

Setelah membayar sejumlah uang yang lumayan banyak, permainan di lanjutkan. Namun sebelumnya, seorang pria bertubuh sedikit gemuk datang membawa aneka camilan dan minuman. Mereka langsung menyerbu dan menyisakan minuman teh kemasan dalam botol. Dan itu diberikan pada Bagas.

Bagas meminum minuman itu sampai habis karena ukurannya yang kecil. Teman-temannya yang lain melihat dirinya dengan pandangan serius, seperti menunggu sesuatu terjadi. Dan benar saja, setelah beberapa menit Bagas menghabiskan minuman nya, tubuh nya menjadi gelisah.

Bagas merasa kan panas di dalam tubuhnya. Ada sesuatu yang mendesak untuk di keluarkan. Pria itu terus mengipasi wajahnya, sambil menepuk keras pipi nya agar tetap sadar, karena saat itu penglihatannya mulai kabur.

Tanpa di sadari Bagas, minuman yang dia minum sudah di campur obat p3rangs4ng dosis tinggi.

Teman-teman nya yang melihat Bagas mulai tidak bisa mengendalikan diri, langsung mengangkat Bagas dan membawa nya masuk ke dalam mobil jeep yang sudah terparkir di depan rumah. Mobil tersebut langsung melaju menuju tempat yang sudah mereka siapkan.

Tak memakan waktu lama, mobil jeep itu sudah terparkir di depan sebuah hotel bintang 4. Di dalam mobil ada 5 pria yang merupakan teman-teman Bagas. 4 pria bertugas untuk mengangkat Bagas, dan satu nya mengkonfirmasi ke resepsionis karena sebelumnya mereka sudah memesan kamar secara online.

Setelah mendapatkan kunci kamar, mereka berlima membawa Bagas menuju kamar yang berada di lantai 18. Menggunakan lift mereka akhirnya sampai di kamar 205 yang di mana akan menjadi saksi perjalanan terbaru dalam hidup teman mereka ini.

Setelah meletakkan Bagas yang masih belum sadar di atas ranjang, mereka langsung mengunci pintu dari luar.

Salah satu dari mereka mengeluarkan ponsel dan terlihat menghubungi seseorang. Setelah memastikan jika orang yang dihubungi akan segera datang, mereka semua langsung pergi meninggalkan hotel.

Tak berselang lama, terlihat seorang gadis dengan wajah panik memasuki hotel. Dia langsung menuju lift untuk pergi ke lantai 18. Ya, seseorang yang dia kenal sebagai teman kekasihnya, menelpon nya mengatakan jika sang kekasih sedang tidak sadarkan diri di sebuah kamar hotel. Mereka beralasan jika sedang mengikuti ujian sehingga tidak bisa datang menjemput teman mereka itu. Tanpa berpikir panjang, gadis itu langsung pergi bahkan saking terburu-burunya dia tidak sempat pamit pada orang rumah.

Saat sudah berada di depan kamar bernomor 205, gadis yang tak lain adalah Felisha, melihat kunci tergantung di pintu luar. Tanpa rasa curiga, Felisha langsung membuka pintu kamar dan masuk. Dia melihat Bagas terbaring di atas ranjang dengan masih menggunakan sepatu. Berarti benar yang dikatakan teman-teman Bagas, jika pria itu sedang tidak sadarkan diri.

Felisha mencoba mendekati sang kekasih yang masih belum membuka mata nya itu. Dia menggoyangkan tangan Bagas sambil memanggil nama pria itu.

" Gas, bangun. Kita ke dokter yuk. " ucap Felisha sambil terus berusaha membangunkan Bagas.

Tak lama pria itu mulai terlihat membuka mata nya secara perlahan. Felisha merasa lega melihat sang kekasih mulai sadar. Setelah Bagas bisa membuka seluruh mata nya, Felisha langsung membantu sang kekasi untuk duduk.

" Gas, kok bisa kamu pingsan disini? Memang kamu ngapain tidur di hotel? " tanya Felisha setelah ikut duduk di depan sang kekasih.

Bagas yang belum benar-benar sadar itu, tidak terlalu mendengar apa yang ditanyakan oleh Felisha. Bahkan dia tidak tau jika yang duduk di depan nya itu adalah sang kekasih.

Rasa panas kembali Bagas rasakan. Tubuh nya terasa terbakar dari dalam. Kepala nya berdenyut keras, namun tidak hanya itu, ada sesuatu yang mulai mengeras di bagian tubuh Bagas.

Felisha melihat gelagat yang aneh dari pria yang di cintainya itu. Terlihat Bagas bergerak gelisah, bahkan mulai membuka baju nya. Otot-otot tubuh yang terbentuk sempurna itu, membuat mata Felisha melotot. Terdengar gumaman tidak jelas dari mulut Bagas.

" Panas. Sshhhh..... " Bagas kembali bergerak dengan gerakan yang tidak jelas.

" Gas, kamu kenapa? " tanya Felisha dengan suara sangat lembut.

Mendengar suara lembut itu, Bagas semakin terbakar gairahnya. Tanpa bisa dia kontrol di menarik seseorang yang tidak dia tau siapa itu ke arahnya. Dan ya, tanpa bisa di hindari oleh Felisha, Bagas melakukan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya. Sesuatu yang dia jaga dengan baik, sudah di renggut paksa oleh sang kekasih. Walaupun Felisha sudah memberontak, tapi tenaga gadis itu tetap saja kalah dengan kebuasan Bagas.

setelah 2 jam barulah Bagas kembali tertidur. Felisha yang berada di samping nya terisak menangis tidak menyangka hal ini akan terjadi kepadanya. Dan yang lebih menyakitkan, sang kekasih lah yang merusak masa depan nya. Walaupun dia mencintai Bagas, tapi dia tidak akan pernah mau memberikan 'mahkota' yang dia jaga sebelum dia menikah nanti. Tapi sekarang, entah apa yang terjadi pada pria itu, dengan buas nya dia menyentuh seluruh tubuh Felisha. Bahkan tangisan Felisha pun tidak di dengarnya.

Setelah bisa mengendalikan diri, Felisha bangkit dan memunguti baju nya yang tersebar di lantai. Bagas dengan kasar melucuti pakaiannya dan melempar ke sembarang arah.

Felisha langsung mengenakan kembali pakaiannya, dan pergi meninggalkan Bagas yang masih tertidur akibat kelelahan. Dia tidak memperdulikan pria itu lagi. Bahkan dia tidak memiliki niat untuk menanyakan alasan pria itu melakukan hal ini kepadanya. Dia membenci pria itu sepenuh hati nya.

Felisha kembali kerumah saat jam menunjukkan pukul 10 malam. Rumah sudah terlihat sepi. Pasti ibu nya sudah tidur, dan kakak laki-laki nya yang sedang tugas ke luar kota belum pulang. Dengan langkah pelan Felisha masuk menuju ke kamarnya. Sesampainya dikamar Felisha langsung masuk ke dalam kamar mandi. Dia menyalakan shower dan duduk di bawahnya. Gadis itu mulai menggosok seluruh tubuhnya dengan kasar. Dia merasa jijik pada tubuhnya yang sudah disentuh oleh pria iblis itu. Dia menangis meratapi apa yang akan terjadi jika ibu dan kakaknya tau. Dia tidak bisa membayangkan wajah sedih mereka.

Setelah berjam-jam duduk dalam guyuran air shower, Felisha memutuskan untuk menyudahi mandi nya. Dia membuka pakaian yang sudah basah itu lalu membuangnya ke tempat sampah. Dia mengambil bathrobe yang tergantung di sana dan menggunakan nya lalu keluar dari kamar mandi.

Tanpa menggunakan pakaian terlebih dahulu, Felisha langsung menuju ranjang nya dan merebahkan dirinya. Dia kembali menangis sambil memeluk guling. Dia benar-benar merasa hancur. Felisha terus menangis hingga tidak sadar dirinya ketiduran.

Keesokan hari nya, Sarah yang dari kemarin sore tidak bertemu sang putri, berniat untuk pergi ke kamar anak gadisnya itu. Dia mencoba mengetuk pintu, namun tidak ada sahutan sama sekali dari dalam. Karena merasa khawatir dia mencoba membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Saat masuk Sarah melihat putri nya masih tidur. Dia berjalan mendekati sang anak, namun saat melihat wajah pucat anak nya Sarah panik. Dia mencoba membangun kan Felisha tapi tidak ada respon sama sekali. Sarah memegang kening putri nya, dia semakin kaget karena suhu tubuh anaknya sangat panas.

Sarah berteriak memanggil asisten rumah tangga nya. Dia ingin membawa Felisha ke rumah sakit. Terdengar suara langkah kaki mendekat, yang Sarah pikir itu adalah Mbok Nur, ART dirumahnya. Tapi suara pria membuat Sarah menoleh dan mendapati anak sulungnya berdiri dengan tatapan penuh tanya.

" Kenapa mama teriak-teriak? " tanya Darren.

" Nak, tolong adik kamu. Badan nya panas, wajahnya pucat, mama takut dia kenapa-kenapa. " ucap Sarah dengan wajah khawatirnya.

Darren yang mendengar hal itu langsung mendekat ke arah adiknya, dan benar, wajah adiknya sangat pucat. Dia langsung menyingkap selimut yang membalut tubuh sang adik, dan terkejut jika sang adik hanya tidur menggunakan bathrobe. Tanpa berpikir lama dia langsung menggendong adik kesayangannya itu dan membawa nya ke rumah sakit terdekat. Tapi sebelum keluar kamar dia meminta sang ibu untuk menyiapkan pakaian adiknya.

Setelah 30 menit, mereka akhirnya sampai di rumah sakit, dan Felisha sudah terbaring di atas ranjang pasien yang di dorong oleh perawat dan dokter yang berjaga di depan. Felisha diarahkan menuju ruang UGD.

Darren dan Sarah ingin ikut masuk ke dalam, namun seorang perawat menghentikan mereka dan meminta untuk menunggu di luar. Setelahnya pintu tertutup rapat.

Darren dan Sarah menunggu di luar dengan rasa khawatir. Bahkan tubuh lelah nya tidak lagi di rasakan oleh Darren, padahal baru 2 jam yang lalu dia mendarat kembali ke kota nya ini. Sarah bahkan sudah menangis, takut akan terjadi hal yang buruk pada sang putri. Karena Felisha tidak pernah sakit sampai pingsan seperti tadi.

20 menit kemudian, pintu UGD terbuka. Dokter dan seorang perawat keluar dan melihat kesekeliling seperti mencari seseorang. Darren dan Sarah yang melihat dokter keluar dari ruangan UGD, langsung berlari menghampiri.

" Dok bagaimana keadaan anak saya? Tidak ada penyakit yang berbahaya kan? " tanya Sarah dengan nada bergetar.

Ekpresi dokter wanita itu terlihat seperti ragu untuk mengatakan hal yang juga membuat dirinya terkejut saat melakukan pemeriksaan tadi.

" Maaf, saya harus menyampaikan kabar kurang baik. Pasien mengalami demam akibat syok yang berat. Tubuhnya terkejut karena belum siap menerima hal baru yang masuk ke dalam tubuh nya secara tiba-tiba. " ucap dokter itu sambil bergantian menatap Darren dan Sarah.

Mereka berdua terkejut mendengar hal itu, tapi belum terlalu paham apa yang di maksud oleh sang dokter. Karena melihat wajah bingung dua orang di hadapan nya itu, si dokter kembali melanjutkan penjelasannya.

" Seperti nya pasien baru saja melakukan hubungan intim secara paksa. Karena saat saya melakukan pemeriksaan tadi, terlihat luka robek di di bagian alat v1tal nya. " jelas dokter itu dengan tatapan iba. Pasti penjelasan nya itu membuat dua orang yang ada di depan nya ini terpukul.

Seperti mendengar petir menyambar di telinga mereka, Darren dan Sarah terkejut bukan main. Mereka tidak pernah terpikirkan hal ini sebelumnya. Mereka hanya berpikir jika Felisha sakit biasa.

Rahang Darren terlihat mengeras, tangannya mengepal kuat. Sedangkan Sarah jatuh terduduk sambil menangis. Dia tidak menyangkan putri satu-satu nya mengalami hal ini.

Darren langsung menerobos masuk ke ruang UGD. Di dalam terlihat seorang perawat baru selesai mengganti bathrobe yang di pakai Felisha dengan baju pasien. Darren mendekat ke arah adiknya yang masih belum membuka mata.

Wajah cantik itu terlihat pucat seperti tidak ada aliran darah sama sekali. Hati Darren merasa sakit saat melihat keadaan sang adik. Dia akan mencari tau siapa yang sudah melakukan hal ini kepada adik kesayangannya.

Setelah menunggu 3 jam, Felisha yang sudah berada ruang perawatan akhirnya mulai terlihat membuka mata nya. Saat baru membuka mata, gadis itu meringis pelan karena merasa kepala nya sakit. Saat mata nya terbuka sempurna, hal pertama yang dilihatnya adalah ruangan berwarna putih. Dia mengedarkan pandangannya dan melihat di ujung ruangan, ibu dan kakak nya duduk sambil menunduk. Dia mencoba untuk duduk, dan hal itu membuat Darren dan Sarah terkejut karena Felisha sadar dan mereka tidak menyadari hal itu.

Darren dan Sarah langsung berjalan mendekati Felisha yang sudah berhasil duduk di ranjangnya.

" Siapa yang sudah melakukan hal itu sama kamu? Jangan berusah menutupi apapun, Sha. Kakak tidak akan bisa kamu bodohi. " tanya Darren yang membuat Felisha terkejut.

Dia langsung teringat hal yang menimpanya kemarin. Dia berusaha untuk tidak meneteskan air mata nya kembali. Dengan senyuman tipis, dia berusaha menjawab pertanyaan sang kakak.

" Maksud kak Darren apa sih. Emang apa yang sudah terjadi sama aku? Aku cuma nggak enak badan kak, ma. " jawan Felisha sambil menatap ke arah kakak dan ibu nya. Dapat dia lihat jika mata sang ibu sudah sembab seperti habis menangis lama.

" Jangan berbohong, Felisha! Siapa yang sudah memperkosa kamu?! " bentak Darren karena kesal sang adik masih tidak mau jujur.

Felisha meneteskan air mata nya. Dia tidak menyangka jika kakak nya sudah mengetahui apa yang terjadi. Dia menggeleng kan kepala dengan keras, sambil menutup kedua telinga nya menggunakan tangan. Tangis Felisha pecah, tubuhnya bergetar. Hal itu membuat panik Sarah dan langsung memeluk sang anak.

Darren merasa bersalah karena membentak adiknya itu. Dia akhirnya menunggu sang adik untuk siap menceritakan apa yang terjadi dan dia berjanji akan membalas orang yang sudah membuat sang adik seperti ini.

Setelah hari itu, sebulan kemudian Felisha kembali terpukul mendapati jika diri nya hamil. Dia kembali pingsan di dalam kamarnya sambil memegang alat tes kehamilan yang menunjukkan garis dua tersebut. Hingga beberapa jam kemudian dia sadar kembali mendapati wajah sedih ibu nya. Dia pun menangis, meratapi nasib buruknya ini. Dia belum siap hamil, apalagi dari benih pria yang sangat dia benci saat ini.

Setelah kejadian di malam itu, Felisha tidak lagi bertemu dengan Bagas. Dia menghindar dengan cara pindah keluar kota. Dia juga tidak mencari tau apa yang terjadi pada pria itu.

Sarah merasa prihatin atas nasib putri semata wayang nya tersebut. Dia merasa gagal menjadi seorang ibu. Setelah menjadi korban p3m3rkosaan, kini putri nya hamil. Dia tidak kuat melihat keterpurukan Felisha.

Darren yang mendapat kabar kehamilan adiknya, langsung melemparkan ponsel yang dia pegang. Rahang nya mengeras dengan tangan mengepal kuat. Rasanya dia ingin membunuh pria yang sudah merusak adiknya itu. Tapi dia berjanji, akan menjadi ayah untuk keponakannya jika sudah lahir nanti.

Dan 9 bulan kemudian Felisha melahirkan setelah melewati perjuangan yang sangat besar. Depresi berat yang dialami Felisha saat hamil, syukurnya tidak menganggu janin yang di kandungnya.

ooeekkk... ooeekkk...

Suara bayi terdengar di telinga Darren yang saat itu menemani sang adik di ruang persalinan. Dia memberikan semangat untuk sang adik agar tidak merasa sendirian melewati ini semua.

Darren melihat senyum di wajah Felisha. Awalnya gadis itu berniat menggugurkan kandungannya, tapi Sarah tidak setuju. Dia merasa bagaimana pun janin yang ada di perut putrinya tidak lah bersalah sama sekali, Darren saag itu hanya diam, dia membiarkan sang adik yang mengambil keputusan. Apapun keputusan sang adik akan dia dukung. Jika ingin mempertahan kan maka bayi itu akan menjadi anak nya juga.

Dan kini gadis yang sudah berubah status menjadi seorang ibu itu, tersenyum bahagia saat bayi yang berjenis kelamin perempuan itu di letakkan di atas dadanya.

Dia menoleh kearah sang kakak sambil tersenyum, " Kak, anakku sudah lahir. Aku sudah menjadi seorang ibu. "

Darren ikut tersenyum mendengar ucapan penuh rasa bahagia sang adik. Dia lalu mengecup kening sang adik dengan lembut. Setelahnya mencoba mengelus kepala sang keponakan yang sibuk mencari sumber kehidupan di dada sang ibu.

" Dia cantik, Sha. Seperti kamu. " Senyum Darren terus terukir.

" Arrabella. Tolong berikan nama itu untuk anak ku kak. Dan tolong jaga dia seperti anak kaka sendiri. Aku merasa lelah kak. " ucap Felisha sambil memejamkan matanya

Darren menatap wajah sang adik, Memang jelas terlihat ekpresi lelah dari wajah ibu muda tersebut. Darren hanya mengangguk dan meminta perawat mengambil kembali keponakannya agar sang adik bisa beristirahat.

Darren memutuskan meninggalkan sang adik yang sudah memejamkan mata nya keluar untuk memberi tau sang ibu keadaan adiknya.

Baru saja mereka merasakan kebahagiaan, tiba-tiba seorang perawat berlari keluar menuju ke arah mereka. Perawat itu mengatakan kondisi Felisha menurun, tiba-tiba pendarahan tidak bisa di cegah saat mengeluarkan ari-ari. Sang perawat meminta mereka untuk masuk mendampingi pasien karena detak jantung pasien semakin melemah.

Darren dan Sarah langsung masuk, namun kabar buruk mereka dapatkan. Felisha sudah menghembuskan napas terakhirnya sebelum mereka sempat masuk untuk menemani. Sarah berteriak memanggil nama putri nya, sedangkan Darren hanya bisa diam mematung tidak percaya jika sang adik pergi secepat ini.

#####

Flashback Off

#####

Terlihat kesedihan bercampur kemarahan yang sangat besar dari sorot mata Darren saat mengingat mendiang adik nya. Pria itu memutuskan untuk langsung pergi menuju ke perusahaannya. Dia akan meminta maaf pada Arra nanti malam, karena saat ini perasaan nya sedang kacau. Setelah berpamitan pada sang ibu, Darren pun pergi meninggalkan mansion mewahnya itu.

...****************...

Saat memasuki area perusahaan miliknya, Darren melihat sekretaris nya baru turun dari sebuah mobil yang terdapat stiker salah satu nama ojek online. Pria itu meminta sang sopir untuk melambatkan laju mobilnya, agar bisa mengikuti langkah sang sekretaris yang tidak sadar akan keberadaan mobil nya. Setelah memasuki area lobi, Darren langsung meminta sopir mempercepat laju kendaraannya, dan berhenti tepat di samping Alyssa.

Alyssa menoleh, dan berhenti melangkah. Dia menatap ke arah mobilnya. Darren dapat melihat wajah cantik Alyssa sepuas hati nya dari dalam mobil. Tanpa disadari nya senyuman melengkung di bibir nya walaupun hanya sebentar.

...****************...

" Setelah ini, langsung keruangan saya. Ada yang ingin saya bicarakan. " Darren mengatakan itu saat mereka sudah berada di depan ruangan Alyssa. Tanpa melihat ke arah sang sekretaris, Darren terus melangkah menuju ruangannya.

Tak berapa lama, terdengar suara ketukan pintu dan muncul lah Alyssa dengan wajah serius nya

" Ada yang bisa saya bantu, pak? " tanya Alyssa setelah wanita itu berada di depan meja Darren.

" Saya mau kita liburan ke Jepang akhir tahun ini. "

1
zahwan awan
iiich amit amit deh si mantan
Tirah Suranti
ko Darren di buat meninggal 😭😭😭
Jazila Yumna
novel ter-sad yg pernah ku baca 😭tanggung jawab thooorrrr 😭😭😭
Sinta Febrianti
cakepan leo ah
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Sarita
ga tau malu si Reza ,geli gua mah 🤑🤑
Ira Sulastri
Terima kasih kak author cerita nya berakhir dg happy ending👍👍👍👍

Terus lah semangat dalam berkarya, semoga karya barunya lebih ok lagi🔥🔥🔥😍
Lusianina
atur lah kak, kakak kan panitia😭🤣🤣
asya yussi
Luar biasa
strawberry milk
si Bagas kan dikasih obat perangsang. mana dia ingat itu si Feli atau bukan. mnrt aku si Bagas ga sepenuhnya salah, tp yg paling bersalah itu tmn² brengseknya
rama
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Rinda
thor ngomongnya harus ya lo gue,kayaknya gk sopan deh
Rinda
biar aja darren meninggoy, gantiin vincent aja
Ervina
Luar biasa
Ervina
si Boz jadi meresahkan gini sih 😁
Anita Nita
pasti farel
Anita Nita
😂😂😂😂😂😂 tanpa aba2 pak daren gercep ya
Maizaton Othman
👠 high heel
Lucky Andriani
aku sedih darren meninggal, tp gpp justru bikin cerita ini menarik thor.. Semangat Author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!