NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dari Seorang Gus

Menjadi Istri Dari Seorang Gus

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: pinkberryss

Akibat kenakalan dari Raya dan selalu berbuat onar saat masih sekolah membuat kedua orangtuanya memasukkan Raya ke ponpes. setelah lulus sekolah.

Tiba disana, bukannya jadi santri seperti pada umumnya malah dijadikan istri kedua secara dadakan. Hal itu membuat orangtua Raya marah. Lalu apakah Raya benar-benar memilih atau menolak tawaran seperti orangtuanya?

Tingkah laku Raya yang bikin elus dada membuat Arsyad harus memiliki stok kesabaran yang banyak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pinkberryss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sah

Menjelang hari h acara pernikahan yang akan digelar besok pagi. Malamnya Raya tak bisa tidur, sudah dicoba berkali-kali namun hasilnya nihil.

Sampai dimana dia melihat tutorial agar cepat tidur bagaimana. Percobaan pertama kurang berhasil hingga saat dia berhasil menguap dan mencoba memejamkan mata menunggu hingga beberapa menit tapi tak kunjung tertidur.

"Kalau nggak tidur takutnya hasil makeup jelek, wajah nggak fresh."

Dia mencoba lagi namun ketukan pintu membuatnya harus duduk kembali.

"Umi?" Bu Sofiyah tersenyum lalu masuk ke dalam kamar Raya dan duduk disisi ranjang.

"Umi bawa apa?"

"Sini nak," Raya duduk disampingnya lalu beliau membuka kotak yang ternyata isinya adalah sebuah gelang berwarna emas.

"Punya siapa umi kok dibawa kesini?" tanya Raya penasaran.

"Dulu umi pernah beli ini dengan harapan dipakai oleh istrinya Arsyad, jadi gelang ini umi berikan untukmu nak." Sungguh rasanya seperti mimpi, Raya menatap binar gelang simpel warna emas yang berkilau.

"Kenapa nggak dikasih ke Ning Inayah saja?"

"Inayah sudah pernah umi belikan, kamu lihat kan pergelangan tangan sebelah kirinya ada satu gelang?" Raya menggeleng.

"Ada dua kok umi," Bu Sofiyah terkekeh.

"Iya maksud umi itu gelangnya salah satunya dari pemberian umi," mulur Raya membentuk huruf o.

Bu Sofiyah lalu menarik tangan Raya dan memasangkan gelang di tangan mungil Raya.

"kok bisa pas ya?"

"Umi memang sengaja bikin yang sesuai dengan tanganmu agar tidak kegedean,"

"Lah emang Tante Sarah dulu juga dikasih beginian umi?"

Bu Sofiyah menggelengkan kepalanya, dia dari awal menentang keras pernikahan secara dadak antara Arsyad dan Sarah. Karena feeling-nya sangat tidak enak bahkan berkali-kali mimpi tentang rumah tangga anaknya.

"Hanya kamu yang pantas nak. Sudah jam sepuluh malam mending tidur ya, meski masih ramai karena ternyata ada tamu yang belum pulang juga, apalagi rewang rewang di dapur sepertinya kedengaran sampai sini. Kamarnya tidak kedap suara."

"Iya umi dari tadi udah dicoba tapi susah tidur," keluhnya.

"Nggak papa umi juga pernah nggak bisa tidur tapi tetap merem saja nanti ketiduran sendiri." Bu Sofiyah mematikan lampu utama kamar dan menggantikan dengan lampu tidur. Dia mengecup pucuk kepala Raya dengan penuh sayang,lalu keluar kamar.

...----------------...

Paginya alarm berbunyi pukul tiga. Disitu MUA sudah datang beserta asistennya yang lumayan banyak. Raya masih mengumpulkan nyawa untuk bisa bangkit dari tidurnya lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Inayah datang bersama dengan Fira untuk menemui Raya sekaligus ingin melihat proses make up Raya.

"Sudah fresh banget Ning, sini duduk saya akan mulai memoles make up nya ya," Raya mengangguk.

pertama-tama pakai skincare basic agar hasil makeup bagus dan tahan lama. Mua nya dengan telaten merias Raya menjadi pengantin yang sangat cantik bahkan manglingi. Meski terkesan polesan sederhana namun membutuhkan waktu berjam-jam. Hingga pada pukul delapan semuanya sudah siap tinggal menunggu akad yang diucapkan oleh Arsyad didepan.

Kedatangan orangtua Raya beserta keluarganya yang lain pun turut hadir menyaksikan momen sakral hari ini tepat hari Jumat. Resepsi akan digelar setelah solat Jumat sampai sore dilanjut malam.

Saat kata sah menggema, membuat mereka menangis terharu apalagi orangtua Raya yang awalnya memang menentang keras karena tidak setuju dengan usia Raya yang masih terlalu muda bagi mereka.

Diana memeluk sang putri dan tak lupa menciumnya. Inayah terharu akan kedekatan mereka, dia juga membantu menghapus air mata yang jatuh di pipi Raya dengan pelan.

"Nak... Mama nggak tau harus bilang apa, sekarang tanggung jawab kami sebagai orangtua sudah pindah ke suamimu,"

"Mama ih jangan nangis mulu nanti ingusnya kena Raya gimana?"

"Aduh kok dicubit sih ma!"

"Lagian kamu mama masih nangis terharu malah diginiin."

Bu Sofiyah menyuruh Raya untuk keluar bersalaman dengan Arsyad.

Semua pasang mata tertuju pada keindahan dalam diri Raya. Mereka memandang pantas pada kedua pasangan suami istri yang baru saja sah Dinata agama juga negara.

Raya dengan tubuhnya yang kaku dan tangannya gemetar akibat nervous mencium punggung tangan Arsyad. Begitupun dengannya yang terpesona akan kecantikan seorang Raya. Lantas dia mendoakan tepat di ubun-ubun Raya dan tak lupa mengecupnya.

Banyak santri dan santriwati yang mengintip mereka, namun dibatasi agar tidak sumpek dan berkerumun. Mereka juga penasaran dengan Raya karena tak sepenuhnya mengetahui wajah Raya.

Disisi lain seorang perempuan tengah menahan rasa sesak di dadanya. Dia menahan tangis supaya tidak ada yang mengetahui, namun ada yang tahu bahwa dia sedang bersedih.

"Sudah lah mbak Zalima, dibilangin kok ngeyel saja kamu. Noh lihat Gus Arsyad saja bahagia banget malahan kayak nahan senyum, apalagi selalu curi-curi pandang sama Ning Raya."

Perempuan yang bernama Jihan berkata demikian agar Zalima sadar akan perbuatannya adalah salah besar. Jihan tahu bahwa Zalima pernah diam-diam mengambil foto Arsyad dan memajangnya sebagai wallpaper hp nya namun sekarang sudah diganti.

"Kamu nggak tau apa yang aku rasakan, Han!"

"Saya mah tau Zalima, makanya tak sadarkan kamu biar jauh-jauh dari Gus Arsyad lagipula gusnya nggak pernah ngelirik kamu sama sekali," jawabnya ketus diakhir.

"Harusnya aku yang disana..."

Demi apa ingin sekali Jihan memukul kepala Zalima barangkali dengan itu bisa sadar dan tak kembali berucap demikian yang membuatnya gatal mendengarnya.

"Ingat ya mereka sudah menikah bahkan disaksikan banyak sesepuh, banyak dari mereka diundang untuk menyaksikan akad pagi ini. Kalau kamu berbuat ulah terus ketahuan sama aku bakal tak aduin kamu, Zal!" ancam Jihan karena dia sudah lelah dengan sifat temannya yang keras kepala dan egois.

"Iya-iya." jawabnya lirih, kemudian dia balik ke pondok lagi.

"Lagian apa istimewanya Gus Arsyad sih? Banyak gus-gus yang lebih muda kok, eh bukan berarti Gus Arsyad nggak tampan ya cuma aku mikirnya umur. Tapi kalau soal jodoh mah bisa apa atuh." Jihan terus berjalan balik juga karena acara sudah selesai tinggal resepsi yang akan digelar nanti siang.

balik lagi ke Raya yang kini dalam sesi foto berdua bersama Arsyad. Dia ekspresi nya cemberut dari tadi entah apa yang dipikirkannya.

"Ada apa?" bisik Arsyad.

"Malah nanya balik, ente nggak kerasa ya menginjak sesuatu?" Arsyad melihat ke bawah ternyata dia menginjak kaki Raya hingga meringis kesakitan namun ia tahan.

"Dari tadi loh, ya ampun kaki gue," matanya berkaca-kaca.

"Sstt maafkan saya, oke? Saya benar-benar tidak sengaja,"

"Nggak sengaja apa sengaja nih, masa iya nggak kerasa sih!" gerutu Raya menatap sebal orang sebelahnya.

Tiba-tiba Arsyad jongkok untuk melihat kondisi kaki Raya yang kesakitan. Mereka melihat ada apa gerangan.

"Kenapa nak? Kok kaki Raya dilihatin begitu?" pak Umar menatap putranya.

"Digigit semut, abi," Raya yang menjawab bukanlah Arsyad. Dan jawaban itu membuat Arsyad tak percaya, bisa-bisanya dibilang digigit semut?

"Kalau gitu umi ambilkan minyak ya biar nggak membekas gigitannya,"

"Jangan umi. Kalau digarukin gini kan enak." jawab Raya membuat semua terkekeh tak terkecuali Arsyad yang menunduk agar tak ada yang tahu.

Sudah sah nih guys, gimana bab ini ada yang kurang apa gimana?

Nanti pas malamnya bagaimana ya, apa iya Raya siap? Kayaknya sih... (rahasia)

Oh iya terkait rumah yang ditinggali mereka masih belum jadi, jadi masih tinggal serumah dengan abi dan umi. Nggak mungkin dong tinggal di rumah Arsyad yang bersama mantan istrinya itu.

love sekebon...!

1
Sena Kobayakawa
Gemesin banget! 😍
_senpai_kim
Sudah berhari-hari menunggu update, thor. Jangan lama-lama ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!