AZRIL FATHURLUTFI ( Antara 3 Cinta )
Ada kalanya hidup terasa mudah dan menyenangkan, tetapi kadang juga terasa berat.
Dalam menikmati liku kehidupan ini aku membutuhkan rasa sabar, ikhlas, dan semangat yang begitu kuat.
Aku membutuhkan semangat yang begitu kuat agar aku bisa bangkit dan tak berhenti begitu saja dalam menghadapi tantangan kehidupan yang begitu kejam.
Untuk bisa bangkit dari keterpurukan bukan perkara yang mudah.
Saat hampir ingin menyerah dalam menjalani dan menggapai tujuan hidup, aku membutuhkan kalian untuk wadah bercerita dan kalian yang akan menyaksikan betapa kejamnya
kehidupan yang ku jalani sekarang.
" Tiga hal penting dalam hidupku, kesehatan, misi, dan orang yang aku cinta "
Cintaku adalah ibuku..
Cintaku adalah ibuku..
Cintaku adalah ibuku..
Cintaku adalah bapakku..
Dan..
Cintaku adalah kamu..
Ya! Kamu,
perempuan yang akan menempati kekosongan hati ini, mampukah kamu menjalani kehidupan yang kejam ini bersamaku?
mampukah kamu menjalani kehidupan yang serba kekurangan ini bersamaku?
mampukah kamu menerima kenyataan yang ada pada diriku?
Dan..
mampukah kamu menjadikan aku sebagai wadah cinta terakhir mu?
sebagai bandara pesawat cinta yang selama ini kamu terbangkan seorang diri?
sebagai pilot yang akan ikut membawa pesawat cinta kita kembali terbang ke udara...
~Azril Fathurlutfi
AUTHOR POV
April - 04 - 2000
" Akkhhh "
teriakan seorang wanita di dalam sebuah gubug kecil yang tengah berjuang melahirkan bayinya
" Ayo bu, sedikit lagi kepalanya sudah keliatan " ucap Mak Rum
" Akkhhhh "
Beberapa saat kemudian yang di penuhi dengan teriakan sang ibu bayi akhirnya selesai dan bayi itu lahir dengan selamat
" Oek oek oek " Tangis bayi itu mulai terdengar di pendengaran sangat ibu bayi
Helaan nafas lega terdengar dari mulut Linda ketika sudah berhasil melahirkan bayi nya tanpa seorang suami yang mendampingi nya
" Allhamdulilah, selamat bu Linda, anaknya laki-laki, sehat Wal'afiat " Ucapan Mak Rum dengan bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan Linda di kedua tangannya
" Allhamdulilah Mak " ucap Linda saat melihat bayi nya yang berada di gendongan Mak Rum
***
" Mak, Mas Anwar dimana? " Tanya Linda yang sedang menyusui bayi nya
" suamimu masih di jalan pulang Lin, mungkin sebentar lagi juga datang " Linda hanya mengangguk dan sedikit senyum tipis di bibirnya
Mak Rum mendekati Linda yang tengah setengah berbaring di ranjang yang terbuat dari bambu itu
" Bayimu tampan sekali Lin "
" iya, dia tampan sekali seperti mas Anwar "
Tak lama setelahnya suara ketukan pintu terdengar dan Mak Rum berjalan ke arah pintu dan membukanya
" Assalamu'alaikum " ucap Anwar sambil menyalimi tangan Mak Rum
" Waalaikumsalam "
" Mak, dimana Linda dan anak Anwar? "
" Mereka ada di kamar war "
" anak dan istri Anwar selamat dan sehat kan Mak? " Mak Rum terkekeh pelan mendengar laki-laki di depannya yang baru sama menjadi seorang ayah
" Iya, dua-dua nya sehat "
" Anak Anwar laki-laki apa perempuan Mak? "
" Laki-laki, sehat Wal'afiat "
" Alhamdulillah ya Allah, ya sudah Mak, Anwar mau ke kamar dulu, assalamu'alaikum "
tanpa menunggu jawaban salam dari Mak Rum Anwar segera masuk kedalam kamarnya
Mak Rum kembali terkekeh sambil melihat kepergian Anwar " Waalaikumsalam "
***
" Linda, assalamu'alaikum " ucap Anwar sambil memasuki kamar kecil mereka
" waalaikumsalam mas Anwar " sahut Linda dan menyalimi suaminya dan Anwar mengecup kening istrinya
Anwar duduk di sebelah Linda yang tengah memangku putranya yang sudah tertidur
" Assalamu'alaikum putra nya bapak " Bisik Anwar di telinga kecil putra nya
Anwar mengambil alih putra nya dan mulai mengadzani anaknya di telinga sebelah kanan
Setelah selesai Anwar mengecup kening putra nya dan meletakkannya di ranjang
Dilihatnya Linda yang tengah tidur mungkin istrinya itu lelah Anwar sekali lagi mengecup kening Linda
" Terimakasih, terimakasih, terimakasih banyak Linda "
***
10 tahun kemudian..
Maret - 04 - 2010
" Azril... " Panggil Linda kepada putra nya itu tapi nihil tak ada suara apalagi jawaban dari dalam gubuk
saat Linda hendak memasuki gubuknya panggilan dari seorang warga menghentikan niatnya itu
" Iya ada apa pak? "
" Bu Linda, suami ibu- " ucapan warga tadi terpotong-potong karena lelah berlari
" Bapak tarik nafas dulu, lalu buang " Bapak tadi menuruti perkataan Linda
" Nah, sekarang bapak bisa bicara "
" suami bu Linda, kecelakaan di depan " ucap bapak tadi
bagai tersambar petir di siang bolong baru saja dia kembali dari pekerjaannya dan kenapa harus mendengar berita menyakitkan seperti ini
" B-bapak be-beneran i-itu s-suami saya? " tanya Linda dengan nada bergetar dan di angguki bapak tadi
" Beneran bu, tadi saya di suruh ibunya Lilis buat kasih tau bu Linda, dan mereka nanti akan membawa pak Anwar ke sini "
Tak lama setelahnya beberapa warga terlihat tengah menggotong tubuh Anwar yang penuh dengan darah segar
" Astaghfirullahalazim ya Allah " ucap Linda sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya tak percaya apa yang di lihat nya sekarang
Anwar sudah di baringkan di lantai, air mata Linda sudah menetes dia segera memeluk erat tubuh suaminya ternyata suaminya masih sadar
Dua orang warga sudah pergi untuk memanggil dokter puskesmas terdekat
" B-bu " Linda mendongakkan kepala nya melihat ke arah suaminya
" B-bapak masih sadar? " Dan di angguki oleh Anwar
" D-di ma-na A-azri-l? " Linda langsung menengok kiri dan kanan lalu menggeleng pelan
saat Linda hendak bicara teriakan seorang anak kecil terdengar lengkap dengan isak tangis nya
" BAPAKKKK "
Ya anak itu adalah Azril Fathurlutfi yang kini sudah berusia 10 tahun kurang 1 bulan
Azril berlari menuju gubuk nya di sana sudah ada beberapa warga dia masuk dan langsung melihat dengan mata kepalanya sendiri bapak nya terbaring di lantai dengan bersimbah darah
" Pakk " panggil Azril dengan air mata yang sudah banyak keluar dari mata nya
Anwar tersenyum dan mengangkat tangannya menyuruh Azril mendekat dengannya
Azril kini duduk di samping bapaknya anwar segera mengambil tangan kanan putra nya dan tangan kanan istri nya dan meletakkannya di dada nya
" Ja-goa-n bap-ak ja-nga-n nan-gis "
" enggak kok pak, azril nggak nangis hiks.. Hiks.. " ucap azril sambil menghapus pipi nya dengan kasar
" Bu, ja-ga ja-goa-n bap-ak ya "
" Iya Pak, kita akan jaga jagoan kita sama-sama " Anwar hanya menggeleng pelan dengan wajah yang menahan sakit
" Ja-goa-nnya bap-ak, ma-u ka-n wujud-in im-pia-n bap-ak mu i-ni " Azril lngsung mengangguk
" Ja-ga, ib-u mu na-k, ja-dil-ah or-ran-g suk-sess, ja-nga-n sep-ert-ih bap-ak, bu-at bap-ak m-u in-i ba-ngg-ah " azril langsung mengangguk Anwar mengusap kepala azril dan mengusap pipi Linda sembari menggeleng
" Bap-ak per-gi du-lua-n buuu " Linda dan Azril langsung menggeleng
" Enggak pak, enggak pak, bapak jangan ngomong kaya gitu " ucap Linda
Dokter puskesdes baru saja datang dan langsung memberikan pertolongan pertama tapi Anwar menggeleng kepada sang dokter
" Say-ya, tid-ak kua-t lag-ih do-ok "
" bapak bertahan ya " hanya itu yang di ucapkan sang dokter
Tapi apa mau di kata kalau takdir sudah berkata Anwar menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengucapkan syahadat
Tangan Anwar yang menggenggam tangan Linda dan Azril sudah terjatuh ke atas dada nya dan melepaskan tangan kedua orang itu
dokter segera memeriksa pernafasan Anwar di hidung dan memeriksa denyut nadi di leher dan tangan nya
Dokter itu melepaskan tangan Anwar dan berdiri sambil menunduk rasa bersalah terbesit di hatinya
" Dok, suami saya kenapa. Massssssss "
Azril berdiri di hadapan dokter tadi dengan air mata " Om dokter, bapak azril nggak kenapa-kenapa kan? Hiks.. Hiks.. "
" Maafkan om dokter nak, bapak kamu, sudah pergi " Linda yang mendengar itu langsung histeris
" NGGAK!!! MASSSS BANGUN MASSSS " ucap Linda sambil menggoyangkan badan suaminya yang sudah tak bernyawa
Azril langsung memeluk Linda dia pun sedih bahkan sangat sedih tapi sekarang dia harus di paksa kuat oleh keadaan dia tidak boleh lemah di hadapan ibu nya
Linda kemudian pingsan di pelukan azril, azril yang tidak siap menopang tubuh Linda sedikit terhuyung kebelakang untung saja ada ibu-ibu yang menahan bahunya
" ibuuu " pecahlah tangis bocah itu ketika melihat ibunya menutup mata di pelukannya
Dokter langsung memeriksa Linda yang sudah dibaringkan di ranjang bambu di temani azril di samping nya
" Nak, kamu tenang saja, ibumu hanya kelelahan dan shock secara bersamaan, tugasmu adalah merawat ibumu ya. " ucap dokter itu sambil menepuk punggung kanan Azril dan berlalu ke luar dari kamar
salah satu ibu-ibu masuk kedalam kamar dan duduk di samping azril
" Azril, Almarhum bapakmu lagi di mandikan, kamu tidak mau melihat?"
Azril hanya menggeleng dan menatap Linda dengan pandangan sedih dia sangat sedih ketika melihat ibunya pingsan
" Azril, kamu yang tabah ya, semua sudah di atur sama yang di atas, kamu harus menjadi kuat untuk ibumu, hanya beliau satu-satunya harta yang kamu miliki di dunia ini, bahagia kan dia ya nak " Azril hanya mengangguk sambil mengusap pipinya
Ibu-ibu tadi keluar dari kamar tak lama kemudian Linda tersadar dari pingsan nya azril langsung memberikan air minum untuk ibunya
" Nak, dimana bapakmu? "
" Bapak sudah tenang bu, ibu yang ikhlas yang tabah, in sya allah, bapak menunggu kita di surga, ikhlasin bapak ya bu "
ya itulah Azril sekarang umurnya sangat lah muda bahkan baru 10 tahun tapi dia di paksa dewasa oleh keadaan menyemangati ibunya supaya kembali seperti sedia kala
" I-ibu, a-akan berusaha ikhlas nak, bapakmu pergi ninggalin kitaaaa hiks. Hiks. " Pecahlah tangis Linda di pelukan putra nya jagoan nya dan suaminya
" Bu Linda, Nak Azril. Almarhum pak Anwar sudah selesai di mandikan dan akan di kafankan, bu Linda dan Nak azril mau melihat untuk yang terakhir kalinya? "
Linda menatap putra sambil mengangguk dia sadar tidak seharusnya dirinya larut dalam kesedihan di hadapan putra nya seharusnya dirinya lah tempat bersandar untuk azril bukannya azril. Anak itu masih terlalu muda untuk mengerti semua yang terjadi
" Ayo nak, kita liat bapakmu "
" Ibu udah nggak papa? " Linda tersenyum dan mengangguk azril langsung memeluk Linda
" Ibu nggak papa nak " ucap Linda sambil mengelus kepala belakang putra nya
" Ya sudah yuk kita liat bapakmu "
Linda dan Azril keluar dari kamar dan duduk di sebelah tubuh Anwar di baringkan
darah segar masih terlihat menetes dari telinga Anwar dan membuat noda di kain kafan kepalanya yang menutupi telinga nya
Linda meraba wajah yang terlihat begitu tenang dalam tidur panjang nya
Mas Anwar, in sya allah Linda sudah ikhlasin mas Anwar pergi, mas.. Linda janji akan buat jagoan kita sukses bagaimanapun caranya, Linda janji nggak akan biarin jagoan kita hidup seperti kita. pergi yang tenang ya sayang tunggu aku.. Istrimu di surga sana ya Batin Linda dan di akhiri kecupan yang sangat lama di kening suaminya
kini azril yang tengah menghadap ke arah bapaknya ya laki-laki ini lah yang sudah memberinya kasih sayang tiada tara, laki-laki ini lah yang mengajarkannya segala hal, laki-laki ini lah yang mengajarkan nya cinta, ya cinta keduanya setelah ibunya
Pak, pergi yang tenang ya pak, azril sayang bapak, in sya allah, keinginan terindah bapak akan berusaha azril wujudin semampu azril, membangun musholla dan bisa di jadikan tempat beribadah kepada Allah, dan in sya allah, azril akan sukses dan banggain bapak, azril nggak peduli berapa banyak rintangan yang harus azril hadapi, azril nggak peduli kalau ada kerikil tajam yang akan melukai azril dalam impian yang sudah bapak kasih, do'akan azril pak, supaya mampu dan bisa mewujudkan semua impian bapak yang sudah bapak kasih ke azril, tunggu azril dan ibu ya pak di surga, Batinnya
***
Hujan rintik-rintik menemani mereka dalam proses pemakan almarhum Anwar
kini sebagian warga yang membantu pemakan almarhum Anwar pun sudah pulang dan tinggallah azril dan Linda yang tengah menatap batu Nisan yang bertuliskan Anwar Nawawi
" Ibu, kita pulang yuk, udah hampir maghrib " Linda hanya mengangguk dan berjalan bersama azril menjauhi area pemakaman
Dunia hanya tempat persinggahan maupun penginapan untuk menunggu hari akhirat.
Kematian itu seperti 'Alif Lam Mim' ayat pertama surat Al-Baqarah yang berarti hanya Allah yang tau.
Kematian juga tak memandang jabatan, status, paras, usia, dan waktu
Hanya kematian yang akan menutus segala kenikmatan dan kebahagiaan yang dirasakan di dunia, dan kehidupan akhirat adalah abadi.
...___________________________...
..."Sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kita semua pasti akan kembali." (Q.S Al-Baqarah: 156)...
...___________________________...
~Azril Fathurlutfi
^^^Kuala Kapuas, 23 Februari 2025^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments