Seorang gadis cantik dan baik hati bernama Tasya .
Tasya terlahir dari keluarga kaya.
ayah Tasya bernama Pak Santo merupakan seorang pengusaha terkaya dan terkenal.
ibu Tasya juga seorang designer terkenal.
Tasya memiliki kekasih bernama Rio ,yang juga bekerja sebagai menejer di perusahan ayah nya Tasya .Namun Rio Tidak mengetahui kalau Tasya adalah anak dari pemilik perusaan tempat ia bekerja.
Tasya yang bosan dengan kehidupan nya yang bergelimang harta ingin bekerja ,namun ia lebih memilih bekerja sebagai pelayan di sebuah supermarket ,Tasya tidak ingin jika kekasihnya mengetahui bahwa ia adalah anak dari pemilik perusaan tempat nya bekerja .
keluarga Rio sangat Tidak menyukai Tasya sebab yang mereka ketahui Tasya hanya seorang pelayan di supermarket dan tidak cocok bersanding dengan anaknya yang menejer di sebuah perusahaan yang sangat besar dan terkenal.
hingga suatu hari Rio ingin menikahi Tasya walaupun tanpa restu dari orang tuanya serta persetujuan dari saudaranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idam Kristiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rena hamil
Beberapa Minggu setelah kejadian di hotel antar dua pasangan kekasih itu ,kini Rena tengah merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya . Sudah beberapa hari Rena merasa tidak enak badan,namun ia selalu pergi ke kampus . Namun saat ia hendak mandi saat bangun pagi ia merasakan mual yang sangat hebat ,Rena merasa seluruh isi perutnya ingin di keluarkan. Rena segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semuanya rasanya ia lemas namun ia tepis .
Mulai muncul perasaan curiga dalam dirinya ia mulai menghitung kapan ia terakhir datang bulan dan Rena baru menyadari jika sudah dua Minggu dirinya tidak datang bulan . Mulai muncul kecemasan dalam dirinya namun ia tetap berusaha terlihat baik-baik saja
" Ada apa dengan ku tidak mungkin aku hamil kan kami selalu memakai pengaman , apa aku masuk angin tapi rasanya ada yang aneh dalam tubuhku ,bagaimana kalau aku beneran hamil ,bagaimana kalau mas Sean tidak mau bertanggung jawab" segudang pertanyaan muncul di benak Rena saat ia selesai mandi dan bersiap
" Aduh bagaimana ini aku takut kalau sampai aku hamil ibu akan mengusirku dari rumah ini ,tapi kalau di pikir- pikir....astaga aku belum datang bulan selama dua Minggu terakhir ini apa mungkin aku benar-benar hamil " mulai muncul pikiran-pikiran buruk dalam benak Rena
" Arghhhh aku harus memastikan dulu kalau aku beneran hamil ,aku harus membeli alat testpack nanti di apotik " ia mulai curiga kalau ia benar-benar hamil
" Kalau aku benar-benar hamil itu artinya aku secepatnya memberitahu mas Sean dengan begitu ia akan segera menikahi ku . Aku tidak peduli apakah ibu akan mengusirku dari rumah ini atau tidak toh ada mas Sean yang akan bertanggung jawab " ucap Rena lalu pergi ke kampus tak lupa ia mampir ke apotik membeli sesuatu
Saat sampai di apotik Rena langsung membeli sesuatu yang akan ia gunakan nanti untuk memastikan kalau ia benar hamil atau tidak . Setelah selesai membeli barang yang ia mau kemudian ia pergi ke kampus
Saat tiba di kampus ada beberapa temannya yang memperhatikannya hingga ia bertemu seseorang perempuan yang ia rasa menatapnya dengan tatapan aneh
"Kamu kenapa menatap ku begitu apa ada yang aneh dari penampilanku ,atau kamu iri melihat kecantikanku" bentak nya pada temannya yang sedari tadi memperhatikannya itu
" Kepedean banget kamu ,eh asal kamu tau ya dari tadi semua orang itu melihatmu begitu karena kamu memang agak sedikit aneh kau sangat kelihatan pucat dan ditambah perutmu yang semakin hari semakin membuncit sementara tubuh semakin kurus " ucap temannya itu dengan suara keras seperti suara Rena
" Ah masa sih saya ras biasa-biasa aja tidak ada yang aneh kalian tuh yang aneh mata Kalian tuh rusak semua kayaknya " ucap Rena menutupi kegugupannya Sambil terbahak karena terpaksa agar orang tidak curiga padanya
" Ehhh jangan- jangan kamu lagi hamil yah makanya perubahan mu begitu menonjol sekali" celetuk salah satu teman nya yang lain
" Heh tutup mulutmu yah jangan asal ngomong entar aku sobek tuh mulut biar bisa diam" Rena mulai emosi dengan tuduhan aneh para teman-teman kampusnya
Saat suasana perdebatan Rena dengan teman-temannya sedang memanas tiba-tiba ada seorang anak lelaki yang melerai mereka
" Hey kalian bisa diam Tidak kalian itu bukan anak-anak dan kalian tau ini kampus tempat belajar bukan tempat beradu mulut ,sudah sana kalian bubar" ucap si lelaki yang bertubuh kekar dan tampan itu. Kemudian semua mahasiswa yang ada di sana bubar dan meninggalkan Rena dan pemuda itu. Setelah semua pergi kemudian Rena berlari ke toilet karena ia merasa mulai mual lagi
" Aduhhh aku kenapa sih apa benar aku lagi hamil ,atau aku cek aja dulu biar bisa tau apa sebenarnya yang terjadi di dalam tubuhku ini " Rena mengambil alat dari dalam tas nya dan mencelupkan kedalam urin yang sudah ia tampung .
Dengan sangat hati-hati dan gemetaran Rena mencelupkan alat itu dan sambil menutup mata .setelah 5 menit ia mengangkat alat tersebut dari dalam urine nya kemudian ia menarik nafas dan membuka matanya untuk melihat hasil dari alat tersebut
" Astaga aku beneran hamil ,bagaimana ini apa yang harus aku lakukan " Rena agak syok melihat hasil tespek di tangannya tubuhnya gemetaran dan matanya meneteskan air mata
" Aku harus menghubungi mas Sean ia harus tau kalau aku mengandung anaknya " kemudian ia mengambil ponselnya dan menghubungi Sean namun beberapa kali ia coba hubungi nomor yang ia hubungi ternyata sudah tidak aktif
" Kok nomor mas Sean tidak aktif yah ,selama dua Minggu ini dia juga tidak pernah lagi menghubungiku . Apakah dia benar-benar sedang sibuk" gumam Rena merasa aneh karena nomor Sean tidak bisa di hubungi . 2 Minggu yang lalu Sean terakhir menghubungi Rena ia mengatakan bahwa beberapa Minggu ke depan ia akan sangat sibuk dengan urusan kantor. Namun sebenarnya Sean bukan sibuk dengan kantor melainkan sibuk mengurus dan merayu sang istri yang sudah memergoki dirinya sedang berselingkuh
" Yaudah lah nanti aku coba hubungi lagi sekarang aku ke kelas dulu sebelum dosen masuk " Rena berjalan menuju kelas dimana di dalam semua temannya sudah duduk dengan rapi menunggu dosen .
Selama jam pelajaran Rena Tidak fokus belajar ,yang ada di pikirannya adalah bagaimana caranya memberitahu kepada Sean bahwa dirinya sedang mengandung . Sementara Sean Tidak pernah memberitahu alamat rumah nya kepada Rena,setiap kali Rena bertanya tentang alamat rumahnya ia selalu mengeluarkan sejuta alasan yang membuat Rena percaya
Setelah jam pelajaran di kelasnya selesai Rena memilih untuk langsung pulang dan beristirahat karena ia merasa badannya sangat tidak sehat .sesampainya di rumah ia hendak langsung ke kamar dan beristirahat
" Kok kamu pulang cepat ren biasanya sore ,dan itu kamu kok keliatan sangat pucat " ibu Hanin heran dengan anak gadisnya itu biasanya pulang sore bahkan sampai malam namun kali ini ia pulang sebelum jam makan siang dan yang membuatnya penasaran kenapa anaknya itu sangat kelihatan pucat
" Rena tidak apa-apa kok Bu hanya sedikit pusing makanya Rena minta ijin sama dosen untuk pulang cepat " jawab Rena ke ibunya namun Bu Hanin tidak puas dengan jawaban Rena karena ia memperhatikan Rena sangat berbeda
"Benar kamu tidak apa-apa ren,awas aja ya kalau kamu sampai kenapa-kenapa ibu akan usir kamu dari rumah ini " ucap Bu Hanin yang sebenarnya beberapa Hari ini memperhatikan Rena yang agak berbeda
" Ibu apa-apaan sih pikirannya buruk terus ,Aku capek Bu mau istrahat " Rena meninggalkan Bu Hanin Karena ada rasa ketakutan dalam dirinya kalau sampai ia ketahuan
" Aku harus mencari tau kenapa Rena sebenarnya " ucap Bu Hani lalu pergi menuju kamarnya .
Sedangkan di luaran sana Hendra tengah di landa kesialan. Hendra yang kegiatan sehari-hari mencopet untuk mendapatkan uang hari ini mendapat masalah .
Saat ia hendak mencopet seseorang di terminal ia ketahuan karena sasaran nya menyadari aksi Hendra hingga si sasaran langsung berteriak dan Hendra di pukul habis-habisan dan di bawa ke kantor polisi.