Alisya gadis yatim piatu yang masih berkuliah di sebuah universitas ternama, karena mendapatkan beasiswa dari kecerdasannya,
Alisya bekerja paruh waktu di sebuah Cafe setelah pulang dari kampusnya.
Dia selalu di bully karena di anggap gadis miskin yang tak layak untuk di jadika teman.
Suatu hari dia di jadikan bahan taruhan oleh pria populer yang ada di kampus tersebut.
Hingga menyebabkan alisya hamil di luar nikah. Namun pria tersebut tidak mau bertanggung jawab.
Erik Putra Dinata, pria berusia 22th yang menghamili Alisya namun tidak mau bertanggung jawab.
Dia anak orang kaya namun memiliki sifat yang sombong dan angkuh.
Arsen Davidson lelaki tampan dan baik hati yang selalu menolong Alisya merupakan seorang CEO dari Global Group namun dia selalu merahasiakan identitasnya.
Penasaran kan siapa yang akan di pilih Alisya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
*Flasback On*
Pada waktu itu Dosen menyuruh mahasiswanya membentuk sebuah kelompok untuk mengerjakan sebuah tugas yang akan dia berikan.
Namun tidak ada yang mau satu kelompok sama Alisya dengan alasan gadis itu miskin tak selevel dengan mereka yang kaya.
Namun tiba-tiba salah satu pria populer di Kampus tersebut menawarkan diri pada Alisya untuk masuk ke kelompoknya. Alisya tidak tau kalau di balik itu semua ada sebuah bahaya yang tengah mengintainya.
"Hai kau sudah punya kelompok belum" tanya Erick penuh maksud.
"Belum ka" jawab Alisya sambil menundukan kepalanya. Alisya lebih muda dua tahun dari Erick, jadi dia memanggilnya dengan sebutan kakak.
"Mau tidak kau masuk ke kelompok kami, kebetulan kelompok kami kurang satu orang" ucap Erick tersenyum.
Alisya mendongakkan kepalanya ke atas. Dia merasa senang ada seseorang yang mau menerima dia, karena teman-teman yang lain tidak ada yang mau menerima nya.
"Serius kak" tanya Alisya sambil menatap ke arah Erik.
"Iya, nanti sepulang sekolah kita akan mengerjakan tugas kita di rumah Irfan" jawab Erik.
"Apa tidak bisa di kerjakan di kampus saja ka" tanya Alisya, dia merasa takut karena semua anggota mereka pria semua kecuali Alisya.
"Hei apa kau takut dengan kita? apa kamu pikir kita akan nafsu dengan tubuh jelekmu itu ha?" sarkas Erik dengan tatapan sinis.
"Kalau tidak mau jangan di paksa Rik" ucap Andra. Padahal dia juga merencanakan sesuatu dengan Erik untuk mengerjai Alisya.
"Aku mau ka" Pekik Alisya, dia takut tidak akan mendapatkan nilai nantinya, dia pingin cepat-cepat menyelesaikan study nya biar bisa bekerja di tempat yang layak yang lebih besar gajinya dari sekedar pelayan cafe.
"Bagus, nanti setelah pulang dari kampus kau akan ikut naik mobil dengan kami, tinggal saja sepeda bututmu itu di kampus" ucap Erick, Alisya tidak pernah merasakan sakit hati dengan hinaan orang tentang dirinya yang miskin, toh itu kenyataan Alisya tidak bisa menyangkalnya.
"Baik ka" ucap Alisya.
Setelah beberapa jam, kelas pun selesai, kini mereka melajukan mobilnya menuju ke rumah Irfan. Kebetulan di rumah Irfan tidak ada orang tuanya, orang tua dia lagi perjalanan bisnis ke Luar Negeri. Sehingga mereka bisa melancarkan rencananya tanpa ada yang bisa menganggu.
*
*
*
Di sebuh rumah yang begitu megah. Tiga mahasiwa dan satu mahasiswi sedang mengerjakan tugas kuliahnya. Alisya sedang fakus dengan laptopnya.
Tak lama minuman pun datang.
Alisya yang haus langsung saja meminum minumanya hingga tandas tanpa sisa.
Alisya tidak menyadari ada seseorang yang tersenyum menyeringai tanpa di lihat oleh siapa pun.
Lima belas menit kemudian badan Alisya terasa panas.
Alisya terus saja mengipas badannya menggunakan telapak tanganya, lalu di membuka satu kancing kemejanya.
"Ka Ac nya mati ya" tanya Alisya yang sudah mulai gelisah degan kondisi tubuhnya.
"Tidak Alisya, ini malah terasa dingin" jawab Irfan dengan muka tanpa dosanya.
"Tapi badan aku panas banget ka" ucap Alisya yang sudah menggeliat tak karuan.
"Toilet dimana ya ka" tanya Alisya, dia ingin mendinginkan tubuhnya dengan air.
"Pakai saja kamar mandi di kamarku Sya" ucap Irfan.
"Tapi aku tidak tahu letak kamar kaka" ucap Alisya yang masih saja mengipas tubuhnya.
"Ayo aku antar" ucap Erik menawarkan diri.
Tanpa pikir panjang Alisya langsung mengikuti langkah Erik menuju ke kamar Irfan yang ada di lantai atas.
Sesampainya di kamar Irfan, Erik langsung memojokkan tubuh Alisya ke dinding.
Gluk
Erik menelan salivanya kasar, dia melihat gundukan Alisya yang berada di dalam kemejanya yang terbuka kancing atasnya.
"Dibagian mana yang terasa tidak enak Alisya" bisik Erik di kuping Alisya sambil menggigit kecil kuping Alisya.
Mendapat sentuhan kecil di kupingnya, Alisya mulai terpancing hasratnya.
Uh
Alisya membusungkan dadanya hingga menempel dengan dada Erik.
"Panas kak" ucap Alisya mendesah lalu melingkarkan tanganya di leher Erik.
Melihat tingkah Alisya , Erik sudah tidak bisa lagi menahan hasratnya.
Sebelum melancarkan aksinya Erik sudah terlebih dahulu memasang kamera di kamar tersebut. dia tidak mau di salahkan nantinya.
(Emang laki-laki dakjal Erik mah).
Erik langsung mencium bibir Alisya dengan rakusnya dan di sambut baik oleh Alisya, Alisya sudah tidak bisa mikir lagi selain harus menuntaskan hasratnya, karena dalam pengaruh obat perangsang yang di berikan Erik.
Erik mengangkat tubuh Alisya seperti koala membuat aset berharga mereka saling bersentuhan.
Erik terus ******* bibir Alisya hingga membuat gadis itu mmelengus.
"Umhhppp" desah Alisya dalam ciumanya. Membuat Erik semakin bersemangat menyentuh tubuh Alisya.
Erik langsung saja menghempaakan tubuh Alisya ke atas ranjang empuk milik Irfan.
"Touch me pleas ka" pinta Alisya yang sudah mulai membuka kancing kemeja nya sendiri.
Erik langsung saja membantu melucuti pakaian Alisya hingga tanpa helai kain yang menempel di tubuh Alisya.
Dia langsung menyerang tubuh Alisya dengan penuh *****.
Tidak ada yang bisa lepas dari Erik. Apapun yang pria itu inginkan selalu ia dapatkan, termasuk tubuh Alisya.
Lahir dari keluarga kaya sudah terbiasa semua keinginanya terpenuhi.
Erik selalu berpikir semua masalah akan selesai dengan menggunakan uang. Dia tidak hancurnya Alisya setelah kejadian ini.
Setelah selesai menggarap tubuh Alisya, Erik keluar menemui Irfan Dan Andra yang ada di ruang keluarga sambil menonton tv. Dia membiarkan Alisya tertidur pulas setelah menuntaskan hasratnya.
Di dalam kamar.
Setelah dua jam, Alisya terbangun dari tidurnya. Dia merasakan tubuhnya terasa remuk. Alisya menengok ke dalam selimut ternyata dirinya dalam ke adaan polos.
Alisya menangis tanpa suara, dari sudut matanya terlihat cairan bening keluar dari matanya.
Dia masih ingat kejadian barusan yang menimpa dirinya.
Alisya mencoba bangkit dari ranjangnya, dia memaksakan tubuhnya untuk bangun lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, Alisya berjalan dengan langkah tertatih.
Ia membasuh tubuhnya di bawah air yang mengalir dari shower. Alisya terus menangis merutuki kebodohannya.
Selama ini tidak ada yang mau berteman dengan dirinya, tiba-tiba ada pria populer di kampusnya yang menawarkan diri untuk masuk ke kelompoknya, tidak mungkin kalau tidak ada yang mereka rencanakan.
"Kuat Alisya" ucap Alisya menyemangati dirinya sendiri.
Setelah selesai mandi Alisya memakai pakaiannya yang berserakan di lantai.
Dia keluar dari kamar dan berjalan menuruni anak tangga, Alisya melihat tiga pria yang sedang duduk santai sambil bercanda ria seolah-olah tidak ada yang terjadi. Alisya berjalan mengepalkan tanganya.
Erik melihat Alisya yang menuruni tangga dia langsung menyapa Alisya.
"Ternyata putri tidur kita sudah bangun" sindir Erik.
"Apa salah Alisya kepada kalian kak? sehingga kalian tega melakukan semua ini sama Alisya" ucap Alisya dengan bibir bergetar menahan tangis, tanganya meremas ujung kemejanya.
Bersambung
Kuat Alisya, masih ada Author yang akan mensupportmu.
Happy reading All🙏
Jangan lupa Like koment, Vote🙏
Dukung karya Author guys
yang ada keluarga pamannya alisya habis sama arsen & erik
mati2 deh sana