"Mas, aku hamil." ujar Bella menemui laki-laki berperawakan tampan itu di kantornya. Laki-laki yang malam itu menghabiskan waktu bersama Bella.
"Hamil? yakin itu anak saya?" tanyanya dengan sinis sambil menatap Bella dengan tajam.
"Iya Mas, ini anak kamu." jawab Bella apa adanya.
"Bagaimana bisa saya percaya itu ajak saya, sedangkan di malam itu kamu saja tidak berdarah sama sekali!!" ujarnya tanpa perasaan.
DEG...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI
29
(Flashback on pulang pesta)
Bella menahan nafasnya kala laki-laki di depannya hendak melangkah mendekati dirinya.
"Sekali lagi maafkan saya Mas, saya benar-benar tidak sengaja." Setelah mengatakan itu, Bella langsung pergi dari hadapan Delano dengan hati berdebar kencang. Takut sekali rasanya Bella bertemu dengan laki-laki yang tidak mengakui darah dagingnya itu. Ntah kenapa yang jelas Bella juga tidak tahu.
"Bunda kenapa lama sekali jalannya sih? kami sudah kepanasan menunggu Bunda," tajuk Bintang menatap sang Bunda yang sudah berkeringat.
"Maafkan Bunda, Sayang. Tadi ada masalah sedikit makanya Bunda telat sampai disini." jawab Bella merasa bersalam pada ke-dua anaknya.
"Tidak apa-apa Bun, ayo kita pulang." Bella lantas mengangguk dan melakukan motornya.
Sebelum pulang ke rumah Bella membeli mangga dan juga jeruk untuk kedua anaknya. Mangga untuk Bintang sedangkan jeruk untuk Meureun.
Bintang dan Meureun berlari memasuki rumah meninggalkan Bella yang tengah memarkirkan motornya di garasi.
"Kenapa muka kamu tidak bersemangat gitu Bel? bukannya habis dari pertama teman kamu?" Meska ikut duduk di samping putrinya yang tak bersemangat. Bahkan gairah diwajahnya seakan meredup tidak seperti sebelum pergi ke pesta.
Bella menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.
"Kamu kenapa Bel? coba cerita sama ibu biar beban yang kamu rasakan berkurang." ujar Meska menatap lamat-lamat anaknya itu.
"Tadi aku bertemu dia Bu," jawab Bella membuat Meska bingung. Bingung siapa yang di maksud oleh anaknya itu.
"Dia siapa Bel? ibu tidak paham." tanya Meska.
"Ayah kandung Bintang, Bu. Tadi aku bertemu dia di pesta." jawab Bella dengan wajah sedih.
"Terus kenapa? bukankah dia tidak mengakui Bintang waktu itu?" ujar Meska.
Bella mengangguk. "Iya Bu, tapi aku takut saja jika nanti dia bakalan ngambil Bintang dari aku, Bu. Wajah Bintang tidak bisa menepis jika laki-laki itu bukan ayahnya. Mereka sama persis bahkan bagai pinang di belah dua Bu. Aku takut apa yang sekarang aku pikirkan akan terjadi Bu. Apalagi Bintang sering menanyakan tentang ayahnya, gimana wajannya, dan masih banyak lagi pertanyaan Bintang terkait ayahnya Bu," balas Bella panjang lebar.
"Saran ibu, kamu jujur saja pada Bintang. Lagian anakmu itu sudah bisa di ajak bicara dan ibu yakin dia akan paham dengan apa yang terjadi. Pelan-pelan saja kamu kasih tahu Bintang,"
"Tapi aku takut Bintang akan benci padaku Bu, apalagi dia hadir bukan dari sebuah pernikahan." Air mata Bella jatuh karena tak tahan lagi dirinya menahan rasa sedih dan takut.
"Kamu tidak usah takut, ibu yakin Bintang nggak akan mungkin benci sama kamu Bella. Apalagi selama ini hanya kamu yang merawat dan membesarkan dia. Lagian disini ayah kandungnya sendiri yang tidak mau mengakui anaknya sendiri. Percaya sama ibu, semuanya akan baik-baik saja." Meska memeluk anaknya menyalurkan kekuatan.
Bella menghapus air matanya, benar kata ibunya. Putranya tidak akan membencinya apalagi dia sendiri yang merawat putranya selama ini di tambah gimana putranya hanya dia yang tahu.
"Terimakasih Bu, nanti aku usahakan bicara sama Bintang." ujar Bella membuat Meska mengangguk. Karena hanya itu satu-satunya cara biar cucunya nanti tidak salah paham kepada sang putri, lagian disini jelas laki-laki itu dulu menolak kehadirannya.
****
Malamnya sehabis makan malam Bella mengajak putranya ke kamarnya. Sedangkan Meureun di minta Bella untuk menemani Meska terlebih dahu, karena gadis kecil itu hendak ikut dengan dirinya dan juga Bintang.
"Bunda mau ngomong apa? kenapa harus di kamar? bukankah di luar juga bisa Bun?" Bintang menatap ibunya bingung karena dirinya merasa kali ini cukup aneh. Biasanya juga kalau ada yang mau Bella sampaikan di depan keluarga mereka pasti akan tetap di ucapkan Bella.
TBC