" Sah..."
Kanaya tertegun mendengar kata sakral yang keluar dari mulut seseorang pria yang dia rindu kan selama ini.
matanya menatap nanar sepasang pengantin yang tersenyum bahagia.
Apa ini???....bukankah dia yang seharusnya duduk di sana,bukankah seharusnya namanya yang di sebut dalam janji suci itu,bukankah gaun pengantin itu seharusnya dirinya yang memakainya, itu adalah gaun pilihannya.
Apa ini?... Sandiwara apa ini?....lelucon apa ini?...
Di tempat lain seorang pria duduk di sebuah restoran yang berkelas, ia tersenyum bahagia menatap kotak kecil yang ada ditangannya.
" Aisar...naura sudah berangkat ke luar negeri pagi tadi " mendengar itu pria yang dipanggil Aisar itu sontak melempar kotak kecil yang di pegangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PULANG
Seorang gadis cantik tersenyum menatap layar ponselnya, ia duduk di sebuah kursi tunggu, di sebuah bandara internasional di pulau dewata.
" Sebentar lagi kita akan menikah, dan kita akan bisa hidup bersama, jarak tak akan menjadi penghalang bagi kita lagi, tunggu kedatanganku mas farrel, aku akan memberikan mu kejutan " gumam kanaya.
Kanaya putri seorang gadis berusia 25 tahun, yang bekerja di sebuah restoran sebagai seorang manager, walaupun pendidikan nya hanya sebatas SMA ,tapi semangat kerjanya begitu besar, sehingga dalam beberapa tahun dia sudah di angkat menjadi seorang manager, dia bekerja di tempat itu setelah lulus dari sekolahnya dengan di mulai menjadi cook helper dan kemudian menjadi seorang chef, dan kini dia sudah menjadi seorang manager di restoran itu.
Tapi sayangnya setelah pertunangannya dia di pindahkan di pulau dewata untuk membuka cabang di sana, dan setelah hampir dua tahun di sana, dan restoran pun sudah berjalan lancar,kini ia kembali ke pusat.
Seharusnya ia masih harus kembali ke pusat seminggu lagi, tapi atasannya memberikan cuti untuk mempersiapkan pernikahan yang akan di gelar tiga minggu lagi .
Jadi di sinilah dia, dia akan memberi kejutan pada tunangannya, karena dia balik seminggu lebih awal dari hari yang di tentukannya.
Kanaya tersenyum...rasanya seperti tidak sabar untuk cepat sampai di kora s dan memberikan kejutan untuk tunangannya .
Farrel 27 tahun bekerja di minimarket milik keluarga sendiri, dia seorang anak tunggal jadi dia yang meneruskan usaha orang tuanya.
Kanaya bertemu farrel saat kanaya membeli sesuatu di mini market dan saat itu farrel sedang menjadi kasir ,karena kasir yang bekerja sedang cuti.
Di saat itulah farrel langsung tertarik dengan kanaya yang sedang berdiri dengan senyum manis di hadapannya. dari situlah kedekatan mereka berjalan, hingga sampai saat ini .
Setelah pesawat yang di tumpangi oleh kanaya mendarat, ia langsung bergegas turun dan mengambil kopernya.
" Apa aku langsung ke minimarket ya? " pikir kanaya.
" pulang dulu saja, mandi dan ganti baju dulu, biar nggak kelihatan kucel, nanti siang atau sore saja ke sana " kata kanaya pelan.
Ia menyeret koper dan menentang tas tangannya. berdiri di luar dan menunggu taksi yang sudah dei pesannya, sengaja ia tidak menghubungi keluarganya, jarak dari bandara tak terlalu jauh, kalau gak macet paling juga satu jam sudah macet, keluarga kanaya tinggal di pinggiran kota.
" Dengan mbak kanaya " kanaya tersenyum dan mengangguk, ia langsung masuk ke dalam mobil setengah dia dan di bantu drivernya memasukkan koper dan tas besar kedalam bagasi mobil.
Di dalam mobil kanaya memeriksa ponselnya dan melihat pesan yang di kirim ke farrel masih centang satu,ia mencoba menghubungi nya tapi ponselnya tak aktif.
" Kemana mas farrel, tumben ponselnya nggak aktif dari tadi pagi, apa dia sibuk " pikir kanaya.
Setelah satu jam lebih di perjalanan akhirnya dia sampai di sebuah rumah yang tak terlalu besar, rumah sederhana yang ia tempati sejak lahir.
saat akan turun , kening kanaya berkerut, kanaya melihat sebuah tenda si rumahnya, dan ada banyak orang di sana.
" Ada acara apa di rumah, kenapa aku tidak tahu kalau ayah mengadakan suatu acara, seperti sebuah pesta perayaan." gumam kanaya.
" Maaf mbak ,apa benar tempatnya di sini "
" iya mas , maaf..bisa bantu keluarkan koper saya "
" Siap mbak "
kanaya turun dan masih menatap rumahnya yang ramai oleh orang-orang yang hilir mudik.
" ini mbak kopernya " kanaya menoleh ke arah driver itu, dab tersenyum ramah dab mengeluarkan lembaran untuk untuk di berikan pada driver itu.
" makasih mbak " kata driver itu dan kemudian meninggalkan kanaya yang masih berdiri di depan rumah nya.
kanaya berjalan perlahan dengan menyeret kopernya.
" Assalamualaikum..." sapa kanaya dan langsung membuat beberapa orang terkejut saat tahu dan melihat siapa yang mengucapkan salam.
" Kanaya..." beberapa orang bergumam pelan menyebut namanya, kanaya semakin heran melihat tatapan mereka.
" Ada apa ini..." gumam kanaya pelan dan terus meneruskan langkahnya ,untuk masuk ke dalam rumah.
Saat di pintu masuk kanaya di hadang oleh dua orang yang ia kenal sebagai om dan tantenya, kakak dari ibunya.
" Naya, kamu pulang nak" tanya tantenya dengan muka yang terlihat khawatir.
" tante ,om ada apa ini, kenapa rumah naya seperti ada acara, kenapa naya nggak di kabari " Om tantenya saling berpandangan, tapi sebelum kedua orang di hadapannya menjawab ,tiba-tiba terdengar suara dari pengemasan suara.
Tubuh kanaya bergetar hebat saat mendengar sebuah ikrar suci di ucapkan oleh seseorang disana dan di susul kata ....
" Sah.."
tubuh kanaya membatu, tas yang ada di tangannya terjatuh ke lantai.
" naya" kata tantenya pelan.
" kita pulang kerumah tante dulu ya, nanti kita bicara di sana" kanaya tak menghiraukan ucapan tantenya, dia berjalan dan menyingkirkan tubuh om dan tantenya yang menghalangi dirinya.
kanaya langsung masuk ke dalam rumah, dan di situ ia langsung terhenyak saat matanya menatap sepasang pengantin yang saling bertatapan dan tersenyum bahagia.
"Apa ini? ada sandiwara apa ini? ada lelucon apa ini, kenapa ada pernikahan di rumah ini, bukankah aku yang seharusnya menikah, bukankah namaku yang seharusnya di sebut tadi, dan kebaya itu, bukankah kebaya itu milikku yang akan aku pakai saat pernikahan ku nanti , ada apa ini sebenarnya, kenapa kakak ku yang duduk di samping mas farrel ,kenapa nama kakakku yang disebut oleh mas farrel,dan kenapa kebayaku di pakai oleh kakakku, ada apa ini...apa ini sebuah mimpi, apa ini hanya sebuah ilusi, tolong bangunkan aku jika ini mimpi, ini mimpi yang sangat menyakitkan " pikir kanaya.
Tapi sebuah tepukan di bahunya menyadarkan dirinya, bahkan semua yang ada di hadapanya bukanlah mimpi, tapi sebuah kenyataan yang pahit dan menyakitkan bagi nya.
" Naya, kita kerumah tante ya " kata tantenya lagi dan mencoba menarik tangan kanaya untuk pergi dari sana, beberapa orang pun hanya terdiam melihat semua itu ,tapi beberapa orang yang duduk di dalam belum menyadarinya jika ada seorang yang berdiri kesakitan menatap mereka.
" naya..." kata omnya yang mencoba untuk mengajaknya pergi dari situ.
kanaya menepis tangan om dan tantenya, ia berjalan mendekati orang orang yang berkumpul di dalam rumahnya.
Ia berhenti dan menatap tunangannya dan kakaknya bergantian, ada air mata yang keluar dari pelupuk matanya saat melihat tunangannya mencium kening kakak nya dan melihat senyum bahagia kakaknya.
" Ya Allah semoga ini hanya mimpi, tolong bangunkan aku Yaa Alloh, tolong...ini bukan kenyataan ini hanya mimpi..." pikir kanaya lagi.
" Naya....."
........
#####
Assalamualaikum readers...
ketemu kembali di novel author yang ketiga ....semoga berkenan di hati para readers...salam sehat selalu.
jangan lupa jejak untuk vitamin author...