Ling Yuan melihat bagaimana keluarganya dibantai di depan matanya sendiri. Hidupnya yang dipenuhi dendam dan kebencian membuat dirinya bertekad untuk membalaskan kematian keluarganya.
Mendapatkan kekuatan dari sebuah artefak yang mampu membuatnya menjadi lebih kuat dengan sistem kultivasi, Ling Yuan akhirnya menjadi kultivator yang disegani di dunia persilatan.
Namun belum lama ia membantai banyak organisasi kriminal dengan kekuatan barunya, dirinya sudah dijebak oleh mereka dengan cara mengepungnya.
Ling Yuan terbunuh di sana namun ternyata itu bukanlah akhir dari kisahnya.
Ling Yuan terlahir kembali tepat sebelum keluarganya terbunuh. Menyadari ada kesempatan untuk mengubah takdirnya, Ling Yuan berusaha menjadi lebih kuat dan melindungi keluarganya di kehidupan keduanya ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myuran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 28 — Dua Tamu
Nenek Yun tak lama kemudian memanggil cucunya yang merupakan seorang gadis cilik berusia 7 tahunan.
Gadis kecil itu membawa handuk sebelum diberikan pada Ling Yuan dan Lang Mu. Nenek Yun lalu memperkenalkan cucunya itu pada keduanya yang ternyata bernama Yun Li.
"Karena tidak ada pengunjung disini kalian bebas memilih kamar yang kalian suka, setelah berganti pakaian turunlah ke bawah, aku dan Li'er akan memasak sup dan daging yang hangat." Ucap Nenek Yun.
Ruangan kamar berada di lantai dua bangunan sementara untuk lantai satu digunakan sebagai restoran sederhana di penginapan tersebut.
Ling Yuan segera masuk ke salah satu kamar sebelum mengganti pakaiannya yang baru, disisi lain Lang Mu juga melakukan hal serupa di kamar yang berbeda.
Ling Yuan turun kembali ke lantai satu dan menemukan sudah ada berbagai hidangan di salah satu meja.
"Ah, kau sudah turun, sebentar... Sup daging sapinya belum matang." Kata Nenek Yun sambil membawa sup sayur ke meja.
Ling Yuan mengangguk, ia memilih menunggu di mejanya, menonton Nenek Yun dan cucunya bekerja.
Walaupun Yun Li masih kecil, ia ternyata cukup cekatan bekerja membantu neneknya bekerja. Mendadak Ling Yuan jadi teringat dengan dirinya di kehidupannya yang lalu.
Sesudah Keluarga Ling dibantai, Ling Yuan pergi ke berbagai tempat untuk terus melanjutkan hidupnya. Waktu itu Ling Yuan masih remaja dan ia belum jadi seorang kultivator, agar dirinya bisa makan, terpaksa Ling Yuan harus melakukan pekerjaan apapun untuk mendapatkan uang termasuk menjadi pelayan seperti Yun Li ini.
Kenangan Ling Yuan langsung terhenti ketika Lang Mu keluar dari kamarnya dan turun ke lantai pertama.
"Nenek Yun, bukankah hidangan ini terlalu banyak..." Lang Mu mengerutkan dahi ketika melihat jumlah makanan yang disediakan di meja makan.
Nenek Yun tertawa sambil meletakan sup daging sapi yang baru matang. "Tuan muda becanda, anda memberiku satu keping emas padaku, hidangan ini belum cukup untuk seharga itu."
Memang untuk tinggal di penginapan ini Lang Mu sempat memberikan satu keping emas pada Nenek Yun.
Satu koin emas bernilai tinggi bagi Nenek Yun, seharga tiga bulan dari total penghasilannya. Tidak heran jika Nenek Yun memasak banyak hidangan untuk Ling Yuan dan Lang Mu karena sejatinya mereka juga tidak merugi.
Ling Yuan langsung menyantap makanan di meja, ia sudah lapar sejak tadi dan masakan sup Nenek Yun yang beraroma membuatnya tergiur untuk menikmati makanan tersebut.
Selama makan, Nenek Yun tidak beranjak dari meja makan Ling Yuan, ia bahkan mengobrol dengan Lang Mu sambil menceritakan tentang hidupnya.
Dari cara Nenek Yun bercerita, menunjukkan ia sangat sering membicarakan kehidupannya ini pada orang lain.
Ling Yuan mendengar percakapan Lang Mu dan Nenek Yun sambil makan, Lang Mu sesekali menanggapi cerita Nenek Yun dengan ramah.
Dari ceritanya, Nenek Yun ternyata tidak tinggal berdua saja di penginapan ini melainkan bersama anak dan menantunya.
Anak dan menantunya tersebut saat ini sedang bekerja di kota terdekat, mereka akan datang ke sini setidaknya selama seminggu sekali.
"Kenapa Nenek tidak menyewa pelayan atau koki saja untuk bekerja disini?" Tanya Lang Mu. "Bekerja di penginapan ini sendirian pasti sangat melelahkan."
Nenek Yun tertawa kecil. "Tidak juga Tuan muda Lang, lelah mungkin pasti tapi aku sangat menyukai bekerja disini."
Nenek Yun menambahkan bahwa penginapan ini biasanya sepi tamu, jarang sekali kamar yang mereka sediakan penuh oleh pengunjung sehingga ia tidak terlalu memerlukan pekerja bantuan.
Ling Yuan hanya mendengarkan percakapan keduanya sambil menghabiskan makanannya. Ling Yuan sebenarnya merasa kagum terhadap Lang Mu, cerita Nenek Yun sebenarnya terdengar membosankan namun Lang Mu dengan penuh kesabaran tetap menanggapinya dengan baik dan ramah.
Ling Yuan kemudian berpamitan ke kamar sesudah makan selesai sementara Lang Mu dan Nenek Yun tampak masih ingin mengobrol di lantai satu.
Diluar, hujan masih turun dengan derasnya, Ling Yuan menatap ke langit yang mendung di jendela sebelum menghela nafas panjang.
"Sepertinya hujan ini akan berangsur lama..."
Perkiraan Ling Yuan hujan berhenti ketika esok hari, untuk memanfaatkan waktunya ia berlatih teknik Pembentukan Raga Cahaya dikamarnya.
"Aku sudah merasakan bagaimana kekuatan fisikku meningkat tajam karena teknik ini jadi aku ingin melihat sejauh mana kekuatanku berkembang..."
Ling Yuan teringat ia membunuh kawanan serigala dengan koin hanya dengan kekuatan fisik belaka, padahal saat itu ia tidak mengerahkan seluruh kekuatannya tetapi ternyata hal itu sudah cukup untuk menghabisi serigala tersebut dengan mudah.
Semalaman itu Ling Yuan berlatih dikamarnya hingga esok hari, hujan benar-benar tidak reda bahkan semakin deras disertai angin kencang dan petir.
Keesokan paginya barulah langit menjadi cerah kembali. Matahari membasuh wajah Ling Yuan dengan lembut melalui jendela kamar, membuatnya menghentikan latihannya.
Ling Yuan merenggangkan tubuhnya yang sedikit kaku sebelum keluar dari kamar, Ling Yuan berniat sarapan namun sesuatu telah terjadi di lantai pertama.
Tiba-tiba ada dua tamu masuk ke penginapan dengan tergesa-gesa, wajah dua tamu itu tampak pucat dengan nafas yang memburu seolah dikejar seseorang.
Dua tamu itu adalah seorang gadis remaja berusia 17 dan 18 tahunan, mereka memakai gaun ungu yang bercorak bunga serta ada cadar tipis diwajahnya.
Ling Yuan menaikan alisnya, kedua gadis itu merupakan seorang kultivator yang memiliki kekuatan Kelas D dan E, yang membuat Ling Yuan tertarik adalah seragam yang mereka pakai, Ling Yuan sebenarnya mengenalinya bahwa mereka berasal dari sebuah sekte tertentu.
Nenek Yun terlihat kebingungan dengan dua tamu baru itu, pasalnya mereka langsung menutup pintu penginapan bahkan menahannya.
"Nona, apakah kalian baik-baik saja?" Tanya Nenek Yun pada mereka.
Kedua gadis itu baru menyadari ada orang lain di penginapan itu usai Nenek Yun berkata demikian.
"Itu Nek... Kami sedang dikejar oleh-..."
"Tidak Nek, kami kesini hanya ingin memesan makanan untuk sarapan."
Ketika salah satu gadis itu ingin menjelaskan, gadis satunya langsung menyikut perut temannya tersebut agar tidak berbicara seenaknya.
Nenek Yun jelas merasa curiga tetapi ia tidak bertanya lebih jauh apalagi mereka langsung memesan makanan, membuat Nenek Yun tidak punya pilihan selain kembali ke dapur.
"Kak Yuxi, bagaimana ini? Bagaimana jika mereka mengikuti kita sampai kesini." Keluh salah satu gadis itu dengan cemas.
Gadis yang dipanggil Yuxi itu menghela nafas, ia sama khawatirnya tapi ia berusaha tetap tenang dihadapan juniornya tersebut. "Seharusnya mereka akan kehilangan jejak kita tadi, kita sudah mengecohnya dengan bom asap yang kita lemparkan."
Meski berucap demikian, Yuxi sebenarnya tidak yakin terhadap perkataannya.
"Apa ada sesuatu? Kurasa kalian sedang dalam masalah?"
Dua gadis itu menjadi waspada ketika melihat Ling Yuan dan Lang Mu mendekati mereka. Ling Yuan tersenyum tipis saat melihat ketidaknyamanan dari tatapan dua gadis tersebut.