Zhang Wei akhirnya memulai petualangannya di Benua Tengah, tanah asing yang penuh misteri dan kekuatan tak terduga. Tanpa sekutu dan tanpa petunjuk, ia harus bertahan di lingkungan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.
Dengan tekad membara untuk membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan, Zhang Wei harus menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap rahasia yang tersembunyi di benua ini, dan melewati berbagai ujian hidup dan mati.
Di tempat di mana hukum rimba adalah segalanya, hanya mereka yang benar-benar kuat yang bisa bertahan. Akankah Zhang Wei mampu menaklukkan Benua Tengah dan mencapai puncak dunia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Para Penguasa
Di sebuah ruangan luas yang dipenuhi aura menindas, para penguasa besar dari berbagai kekuatan di Benua Tengah berkumpul.
Di atas meja bundar yang terbuat dari Batu Lunar Abadi, berkumpul para tokoh paling kuat di benua ini, mereka yang telah berdiri di puncak Martial Sovereign selama bertahun-tahun. Setiap dari mereka memancarkan tekanan yang mampu menghancurkan kultivator biasa hanya dengan kehadiran mereka.
Seorang pria tua dengan jubah emas, matanya tajam bagaikan elang, membuka pembicaraan dengan suara berat, "Seperti yang kita semua ketahui, Alam Rahasia Qianlong akan segera terbuka pada akhir tahun ini."
Seorang wanita berambut perak yang duduk di seberangnya menyilangkan tangannya. "Hanya mereka yang berusia di bawah lima puluh tahun yang bisa masuk ke sana. Namun, kita semua tahu bahwa tempat itu menyimpan sesuatu yang sangat berharga. Tidak hanya harta tak terhitung jumlahnya, tapi juga kemungkinan untuk menembus Deific Realm."
Mendengar itu, beberapa tokoh lain mengangguk.
Seorang pria bertubuh besar dengan jubah hitam dan bekas luka di wajahnya menyeringai. "Harta itu sudah ada selama ribuan tahun dan tidak ada satu pun yang berhasil mengklaimnya. Mungkin tahun ini, salah satu dari kita bisa memperoleh seseorang yang cukup berbakat untuk mengambilnya."
Seorang pria berjanggut panjang yang duduk di ujung meja mengetuk meja dengan jarinya. "Pertanyaannya bukan hanya siapa yang bisa mengambil harta itu, tapi siapa yang akan mengatur semuanya."
Seketika, suasana menjadi sedikit lebih tegang.
Seorang pria dengan mata tajam dan rambut hitam pekat berbicara dengan suara rendah, "Wilayah Aliansi Langit Timur memiliki sumber daya terbaik dan pasukan terkuat. Jelas, kami yang paling pantas memimpin ekspedisi ini."
"Tidak begitu cepat," sela pria lain berbaju biru tua, "Wilayah Sekte Lautan Surgawi memiliki koneksi paling luas, dan kami memiliki armada yang bisa bergerak cepat ke lokasi manapun. Jelas kamilah yang harus mengaturnya."
"Omong kosong!" seru seorang pria berambut merah yang mewakili Pagoda Api Emas. "Kami memiliki para pendekar pedang dan pejuang paling kuat. Jika ada yang pantas memimpin, maka itu kami!"
Perdebatan mulai meningkat, suara mereka bertabrakan dengan penuh ketegangan.
Namun, tiba-tiba, seorang lelaki tua berambut putih yang duduk dengan tenang sejak awal berbicara. "Berhentilah bertengkar seperti anak kecil."
Suasana langsung sunyi.
Dengan nada lembut namun penuh wibawa, lelaki tua itu melanjutkan, "Setiap kali Alam Rahasia Qianlong terbuka, gerbang masuknya selalu muncul di lokasi yang berbeda. Tidak ada yang bisa memprediksi di mana itu akan terbuka kali ini."
Dia menatap satu per satu para penguasa di ruangan itu. "Jadi mengapa kita tidak membiarkan alam rahasia itu sendiri yang menentukan?"
Mereka semua terdiam, mempertimbangkan kata-kata itu.
Seorang pria tua lainnya mengangguk. "Benar juga. Jika gerbang masuknya muncul di wilayah Aliansi Langit Timur, maka mereka yang akan menjadi pengelolanya. Jika muncul di wilayah Sekte Lautan Surgawi, maka mereka yang akan mengaturnya. Ini akan lebih adil."
Satu per satu, mereka mulai mengangguk, menerima keputusan itu.
"Ada satu hal lagi," kata wanita berambut perak. "Jika kita ingin memperoleh harta yang belum pernah tersentuh itu, kita harus mengirimkan yang terbaik dari generasi muda."
Pria berjanggut panjang menyeringai. "Bagaimana kalau kita mengadakan turnamen untuk memilih jenius terbaik yang akan kita kirim ke dalam alam rahasia?"
Mereka semua menyetujui ide itu. Turnamen ini tidak hanya akan menjadi ajang untuk mengukur kekuatan generasi muda, tetapi juga kesempatan bagi mereka untuk memilih kandidat terbaik yang bisa membawa harta legendaris tersebut kembali kepada mereka.
Sementara itu, jauh dari perdebatan para penguasa, Zhang Wei tengah menikmati waktunya sendiri di dalam hutan.
Api unggun menyala terang di malam yang dingin, memantulkan cahaya ke pepohonan di sekitarnya. Aroma daging panggang memenuhi udara.
Di atas api itu, tergantung seekor Binatang Roh Tingkat 7 yang dagingnya terkenal lezat dan kaya akan energi. Zhang Wei dengan santai membalik daging itu, membiarkannya matang sempurna sebelum mengiris sepotong dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Dia mendesah puas. "Tidak buruk."
Malam ini, tidak ada perkelahian, tidak ada gangguan. Hanya dia, api unggun, dan makanan enak.
Dengan santai, dia mengeluarkan kantung anggur yang dia ambil dari salah satu bandit sebelumnya dan meneguknya. Rasanya sedikit kasar, tapi cukup untuk melengkapi makanannya.
Sambil menikmati santapannya, dia berpikir tentang langkah berikutnya.
Dia masih harus mencari tanaman roh yang bisa menutrisi jiwa agar bisa segera membangunkan Pak Tua Menyebalkan itu. Semakin cepat dia sadar, semakin cepat perjalanannya memiliki arah yang lebih jelas.
Tapi sebelum itu…
Zhang Wei mengambil potongan daging lainnya dan tersenyum tipis. "Tidak ada salahnya menikmati malam ini sedikit lebih lama."
***
Pagi hari menyapa dengan sinar matahari yang menembus dedaunan lebat di hutan tempat Zhang Wei beristirahat semalam. Udara segar menyelinap di antara pepohonan, membawa aroma tanah lembap dan embun pagi. Api unggun yang semalam menyala kini tinggal bara yang perlahan memudar.
Zhang Wei duduk di atas batang kayu, menggulung peta kecil yang dia peroleh dari cincin penyimpanan para bandit. Semalam, sebelum tidur, dia memeriksa barang rampasan dan menemukan beberapa informasi menarik. Salah satunya adalah tentang sebuah hutan purba yang berada di selatan kota ini.
Menurut informasi, hutan itu bukan hanya sekadar lebat dan luas, tetapi juga sangat berbahaya. Binatang roh ganas berkeliaran di dalamnya, dan kabarnya, ada daerah tertentu di mana bahkan para pemburu bayaran sekalipun enggan mendekat.
Tapi bagi Zhang Wei, tempat berbahaya sering kali menyimpan sesuatu yang berharga.
Dengan langkah ringan, dia merapikan barang-barangnya dan bersiap melanjutkan perjalanan. Angin pagi berhembus pelan saat dia meninggalkan hutan kecil ini, menuju arah selatan.
Beberapa jam perjalanan membawanya semakin jauh dari keramaian kota Luoyang. Jalanan mulai berubah, dari tanah berbatu menuju tanah yang lebih lembut dengan akar-akar pohon besar yang menjalar di permukaan.
Di kejauhan, samar-samar terlihat bayangan pepohonan raksasa yang menjulang tinggi. Itu adalah gerbang menuju hutan purba yang terkenal.
Zhang Wei tersenyum tipis.
"Semoga saja tempat ini memang menyimpan sesuatu yang layak untuk dicari," gumamnya sebelum melangkah masuk ke dalam bayangan hutan yang semakin menelan sinar matahari.
up
up
up
up
up
ditunggu story line berikutnya.
Bravo!
Muantebz