NovelToon NovelToon
Anak Untuk Kakakku

Anak Untuk Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Penikahan yang seharusnya berjalan bahagia dan penuh dengan keharmonisan untuk sepasang suami istri yang baru saja menjalankan pernikahan, tapi berbeda dengan Evan dan dewi. Pernikahan yang baru saja seumur jagung terancam kandas karena adanya kesalah pahaman antara mereka, akankah pernikahan mereka bertahan atau apakah akan berakhir bahagia. Jika penasaran baca kelanjutannya di novel ini ya, jangan lupa tinggalkan komen dan like nya… salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir saja.

Evan menghentikan mobilnya dan keluar terlebih dahulu dari mobil, dia berjalan untuk membukakan pintu mobil di samping dewi. Terlihat wajah Evan masih di selimuti amarah, dewi yang merasa takut memilih diam tanpa berkata apapun.

Mengikuti langkah Evan dan diam adalah pilihan dewi, dia tidak berani berkata apapun selama melihat Evan yang masih dalam mode marah dan kesal,

Evan berjalan sambil menggenggam tangan dewi dengan erat, dewi merasakan genggaman tangan Evan tidak seperti biasa.

sampai di depan unti apartemennya Evan segera menekan tombol smart door nya, terdengar bunyi kunci terbuka. Evan segera masuk dan menarik dewi untuk masuk ke dalam, Evan menunggu dewi masuk ke dalam dan dengan segera dewi menutup pintu apartemen Evan.

Dengan tidak sabar Evan mengunci tubuh dewi di belakang pintu, sampai dewi tidak bisa bergerak. Dewi menatap wajah tampan Evan yang terlihat semakin tampan karena rasa emosi Evan, dewi memberanikan diri memegang pipi Evan.

Dewi ingin memeteraikan rasa nyaman dan menurunkan rasa kemarahan Evan, ternyata apa yang dewi lakukan bisa membuat Evan menurunkan emosinya yang tadi sudah siap meledak dna ingin dia tumpahkan ke dewi.

“Apa kamu marah kak, maaf kan aku ya… Karena sudha membohongi kamu.”

Evan tidak menjawab dewi, dia hanya memandang ke dua mata dewi. Melihat ketulusan dewi meminta maaf dan mengakui kesalahannya, terlihat mata dewi yang terlihat sangat ketakutan. Evan merasa sangat bersalah, dengan perlahan dia mencium kening dewi, kemudian Evan mencium hidung dewi dan terakhir dia melumat bibir dewi yang sudha membuatnya candu.

Dewi membalas ciuman Evan dan merangkul kan kedua tangannya ke leher Evan, merasakan dewi yang membalas ciumannya Evan merasa di atas awan. Mereka terbuai satu sama lain merasakan rasa takut, marah, cemburu dan rasa sayang mereka.

Evan menumpahkan semua kemarahan dengan melumat bibir dewi dengan sangat brutal, berulang kali Evan menghisap bibir dewi sampai dewi melenguh karena isapan kuat dari Evan.

Evan yang terpancing akan hasratnya dengan segera menggendong tubuh dewi ala bridal style, dia membawa tubuh dewi ke dalam kamarnya dengan posisi masih saling melumat satu sama lain.

Evan melemparkan tubuh dewi ke atas ranjang, sampai dewi menjerit karena rasa keterkejutannya. Dengan perlahan Evan membuka sweter yang dewi pakai, melihat kancing baju seragam milik dewi yang masih rapi bertaut Evan melepaskannya satu persatu.

Dewi pun hanya diam tidak menolak ataupun menghentikan kegilaan Evan, setelah selesai melepaskan semuanya Evan menanggalkan baju milik dewi. Terlihat bra hitam yang dewi pakai, Evan yang terpana melihat tubuh indah dewi dengan berat menelan salivanya sediri.

Evan segera melepaskan kemeja dan kaos yang dia pakai, tampak kulit putih Evan dan otot perut yang terlihat six pack yang pertama kali dewi lihat.

“Oh indah sekali sayang…”

Evan menyentuh squisy milik dewi dan dengan gemas menciumnya dnegan sangat lembut, terdengar lenguhan sekali lagi dari mulut dewi. Otak Evan segera merespons dan seketika sesuatu di diri Evan terbangun, Evan segera melumat bibir dewi yang terlihat bengkak.

Entah setan apa yang merasuki mereka berdua sampai di detik selanjutnya Evan dan dewi sama sama menanggalkan pakaian mereka satu sama lain, posisi tubuh yang seperti bayi baru lahir membuat Evan bebas mengeksplor tubuh dewi.

Berbagai bercak kebiruan di tubuh dewi karena ulah Evan, terlihat di area dan dan juga perut dewi. Saat milik Evan akan dia masukkan ke milik dewi, terdengar retak kan kecil dari dewi.

Rasa kebas dan sakit dapat dewi rasakan, Evan yang mendengar teriakkan dewi segera tersadar akan kesalahannya.

“Oh my god, apa yang telah aku lakukan. Sayang.., maafkan aku, aku telah menyakitimu.”

Evan segera menggambil selimut di bawah tempat tidurnya, segera dia menutupi tubuh indah milik dewi. Segera dia menggambil boxer miliknya yang berada di dalam lemari, tapi naas bagi Evan. Tubuh dan milik Evan dapat dewi lihat dengan sangat jelas, dewi tiba tiba membayangkan jika milik Evan tadi jadi masuk ke dalam miliknya pasti itu akan sakit sekali.

Masih kepalanya saja dewi merasa perih dan sakit, apalagi jika sudha masuk sempurna. Yang ada dia akan menaggis ataupun bisa saja berteriak karena rasa sakitnya, setelah memakai boxer miliknya Evan segera berbaring di samping dewi.

“Sayang maafkan aku, seharusnya aku Nisa mengendalikan emosiku saat ini.”

Evan mencium kening dewi dengan penuh sayang, dewi merasakan ciuman Evan tidak seperti tadi. Dia merasakan Evan berpnar benar tulus meminta maaf karena kekhilafannya, dewi memeluk tubuh Evan yang masih terbuka. Kulit Evan yang terasa sangat lembut bercampur dengan keringat dapat dewi rasakan, aroma parfum dan keringat Evan menjadi candu untuk dewi saat ini.

Mereka pun berpelukan satu sama lain, Evan yang merasa sangat bersalah memeluk tubuh dewi dengan sangat erat. Dia tidak bisa membayangkan jika sesuatu yang tidak di harapkan terjadi saat ini juga, apa yang harus dia katakan nanti dengan om dan tantenya begitu juga dengan kedua orang tuanya.

Dewi dengan keusilannya memutar murtadkan ujung jarinya di dada Evan, merasakan jari dewi yang bermain di atas dadanya membuat singa yang tertidur kembali terbangun.

“Ugh… sayang cukup, kamu sudah kembali membangunkan singa milikku. Aku tadi sudah bersusah payah menidurkan dia, tapi kamu malah membuat dia kembali terbangun.”

Evan menggenggam tangan dewi dengan erat, agar tangan dewi berhenti bergerak di dadanya.

“Apa kakak punya singa, mana kak…”

Ucap dewi dengan polosnya, Evan yang ingin mengusili dewi segera mengarahkan tangan dewi ke aset miliknya. Terasa keras dan panjang yang dewi rasakan, dewi yang terkejut refleks menarik tangannya dan berteriak.

“Itu bukan singa kak, tapi uler kadut.”

Sontak Evan tertawa terbahak mendengar ucapan dewi, tawa pecah Evan menular ke dewi. Dewi ikut tertawa melihat tawa pecah Evan, dewi merasa kesal melihat Evan yang masih saja tertawa dengan segera mencubit perut six pack milik Evan.

“Auch… sakit sayang.”

“Habis kakak tertawa terus, emang apa yang lucu sih.”

“Kamu bilang milikku uler kadut, emang kamu tahu apa itu ulet kadut.”

“Tahulah…”

Yang penasaran penampakan uler kadut ini aku kasih lihat ya…

“Jangan salah kalau kamu sudah merasakan uler kadut milikku, kamu tidak akan bisa jalan dan setelah itu pasti kamu ketagihan sama uler kadut milikku.”

Senyum Evan terlihat sangat menakutkan bagi dewi saat ini, dewi segera menarik selimutnya dan hanya kepalanya saja yang terlihat.

Evan segera berdiri dan menggambilkan kaos miliknya, dia menyerahkan ke dewi. melihat kaos over siap milik Evan dewi segera memakainya, dia segera menuju ke kamar mandi. Tanpa dewi sadari Evan dapat melihat tubuh indah dewi yang hanya memaki bra dan celana dalam saja, Evan meraup mukanya dengan kasar.

1
Rohaniingsun09 Rohaniingsun09
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!