NovelToon NovelToon
Gadis Pilihan Hati Erlangga

Gadis Pilihan Hati Erlangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:275.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Erlangga Putra Prasetyo, seorang pemuda tampan dengan sejuta pesona. Wanita mana yang tidak jatuh cinta pada ketampanan dan budi pekertinya yang luhur. Namun di antara beberapa wanita yang dekat dengannya, hanya satu wanita yang dapat menggetarkan hatinya.

Rifka Zakiya Abraham, seorang perempuan yang cantik dengan ciri khas bulu matanya yang lentik serta senyumnya yang manja. Namun sayang senyum itu sangat sulit untuk dinikmati bagi orang yang baru bertemu dengannya.

Aira Fadilah, seorang gadis desa yang manis dan menawan. Ia merupakan teman kecil Erlangga. Ia diam-diam menyimpan rasa kepada Erlangga.

Qonita Andini, gadis ini disinyalir akan menjadi pendamping hidup Erlangga.Mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Siapakah yang akan menjadi tambatan hati Erlangga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluarga besar

Setelah selesai mandi, keduanya masih menyempatkan diri melakukan shalat Dhuha. Setelah itu, mereka bersiap untuk keluar kamar. Keluarga mereka sudah menunggu di restoran hotel untuk sarapan bersama.

Mereka sudah keluar dari kamar, namun Rifka melihat ada tanda merah di leher suaminya. Ia mencegat tangan suaminya dan masuk ke kamar lagi.

"Ada apa, masih kurang sayang?"

"Ish, mesum. Bukan itu. Sini duduk dulu." Rifka membuka dompet make-upnya. Ia mencari cushion yang bisa menyamarkan tanda merah di leher suaminya. Ia pun memoleskannya.

Erlangga mengulum senyum, ia baru memahaminya.

"Ini kan tanda cinta, kenapa harus ditutupi?" godanya.

"Hem.. kamu senang banget kalau aku diledekin nanti."

"Hehe... ya kan aku bisa bilang, kalau ini digigit serangga raksasa."

Rifka menarik bahu istrinya.

"Kamu tuh! Sudah selesai. Ayo kita keluar!"

Mereka keluar kamar dan mengunci pintu. Erlangga menggandeng tangan istrinya, namun Rifka melepasnya. Erlangga menautkan jarinya kembali, namun Rifka menolaknya lagi.

"Malu!"

"Kenapa malu? Kita kan suami istri."

"Tapi malu, by. Pasti nanti mereka ngeledekin kita."

"Biarkan saja."

Erlangga justru merangkul istrinya. Ia berjalan pelan menyeimbangi jalan istrinya yang sangat pelan.

Keluarga mereka sudah mulai tampung di kursinya masing-masing. Maklum keluarga besar, bahkan hampir memenuhi restoran.

"Nah ini dia pengantinnya yang kita tunggu-tunggu. Kirain bakal molor sampe jam 9." Goda Rayyan.

Tahu sendiri lah ya bagaimana pandangan orang-orang kalau melihat pengantin baru seperti apa. Jika melihat jalan Rifka yang berbeda, para orang tua senang melihat pemandangan pagi ini. Sepertinya pengantin baru sudah gol, bagitu kira-kira batin mereka.

"Yaelah gandengan nie, nggak bakal ilang istrinya Er." Sambung Erik.

"Bilang aja kamu iri, karena belum ada gandengan haha.... "

"Sudah-sudah, ayo duduk. Sebentar lagi makanannya datang." Ujar Mami Fatin.

Mereka duduk bergabung bersama dengan yang lainnya. Meja mereka berpencar karena tidak cukup jadi satu. Kebetulan Erlangga dan Rifka duduk bergabung bersama keluarga Mami Fatin dan anak-anaknya.

Tidak lama kemudian, pelayan datang membawa makanan. Ada beberapa pelayan yang melayani mereka. Opa Tristan sengaja menutup hotelnya selama tiga hati untuk memfasilitasi tamu dan keluarga yang dari jauh.

"Selamat makan... " Ujar Opa Tristan.

Mereka pun menikmati makanannya.

"Makan yang banyak dek, kamu butuh amunisi yang cukup untuk ke depannya." Ujar Rayyan kepada Rifka.

Memang dari dulu Rayyan lah yang paling tengil dan usil di antara anak Mami Fatin yang lain. Berbanding terbalik dengan Rayhan yang cenderung cool dan tidak cuek meski sebenarnya penyayang.

Setelah selasai sarapan, di antara mereka tidak langsung pergi. Sebagian menemani anak-anak main di playground samping restoran. Sebagian lagi ngobrol santai di tempatnya.

"Rifki, kembaranmu sudah menikah. Kamu kapan?" Tanya Ona Salwa.

"Hem... kalau sudah waktunya, Oma."

"Apa jangan-nangan di sana kamu pacaran sama temannya Nobita, dek?" Ujar Rayyan mengoda adiknya

Hal tersebut mengundang gelak tawa yang lain. Rifki hanya bisa menggelengkan kepala seraya mengulum senyum.

"Abang ini ada-ada saja."

Sejenak pandangan Rifki tertuju pada meja yang berada sedikit jauh dengan tempatnya duduk. Ia tak melihat gadis itu lagi. Ia seperti kehilangan jejak.

"Ke mana dia? tadi masih ada." Batinnya.

Oma dan Opa sudah lelah duduk, mereka kembali ke kamar diantar oleh Mami Fatin dan Papi Zaki. Bunda Winda dan papa Pras sertakan adik-adik Erlangga pun kembali ke kamar. Saat ini tinggal Erlangga, Rifka, dan saudara-saudara Rifka. Mereka masih bersenda gurau.

"Kapan kembali ke Jepang, dek?" Tanya Rayhan.

"InsyaAllah besok lusa, bang karena aku sedang melakukan observasi untuk skripsiku. Do'ain lancar ya semuanya. Jadi empat bulan lagi aku bisa lulus dan kembali ke sini."

"Amin.... "

Tak terasa hari sudah hampir siang. Mereka pun kembali ke kamarnya masing-masing. Bahkan sebagian dari mereka sudah cek out. Rifka dan Erlangga pergi ke kamar Nenek Fatimah. Kebetulan Nenek Fatimah sekamar dengan Aira.

Tujuan Erlangga membawa Rifka bertemu dengan Neneknya agar mereka bisa lebih dekat karena nantinya Nenek akan tinggal bersama Erlangga dan istrinya.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum."

Aira membuka pintu.

"Wa'alaikum salam.... eh Mas Er, Mbak Rifka. Masuk Mas, Mbak."

Aira pelan-pelan sudah bisa menetralkan perasaannya karena ia sangat sadar bahwa Erlangga bukan jodohnya. Selama ini ia yang memendam perasaan sendiri. Saat ini ia bahagia melihat orang yang dicintainya bahagia. Ia hanya bisa berdo'a aga Allah memberinya jodoh yang baik yang mencintainya dan menerima keadaannya. Aira pamit pergi ke kamar Mbah Endang dan Kakaknya agar mereka lebih leluasa ngobrol.

"Nenek kan sudah janji kalau Er sudah menikah, Nenek akan tinggal dengan kami. Nenek masih ingat dengan janjinya kan?"

"Iya Nenek ingat. Tapi apa ndak pa-pa kalau nenek tinggal sama kalian? Apa Rifka tidak keberatan?"

"Tentu saja tidak Nek." Sahut Rifka.

"Tapi bagaimana dengan Aira?"

"Kalau Aira mau, Aira juga boleh ikut tinggal bersama kami nek."

"Sayang... "

"Iya, Bang. Bukankah selama ini Aira yang merawat Nenek? Mungkin Nenek berat untuk berpisah dengan Aira. Jadi nggak pa-pa Aira tinggal bersama kita juga. Dia juga bisa melanjutkan kuliahnya nanti kalau dia mau."

"Kamu tidak keberatan dengan itu?" Tanya Erlangga.

"Tentu saja tidak. Aira sudah seperti adikmu sendiri bukan?"

"Iya, dia anak yang baik."

"Alhamdulillah, makasih ya nak."

Nenek Fatimah memeluk Rifka untuk yang pertama kalinya. Ternyata Nenek sudah salah sangka kepada Rifka. Ia pikir Rifka adalah wanita independen yang keras kepala dan susah diatur. Namun pemikirannya ternyata salah besar. Saat ini mereka Nenek hanya harus memikirkan agar Aira mau ikut tinggal bersama mereka.

Setelah pembahasan mereka selesai, Rifka dan Erlangga kembali ke kamarnya. Aira pun kembali ke kamar Nenek.

Rifka dan Erlangga baru saja sampai di kamar.

"Sayang kamu yakin mau mengajak Aira tinggal bersama kita? Dia memang aku anggap adik, tapi dia adalah orang lain yang tidak memiliki ikatan apa pun denganku."

"Yakin, hubby. Aku lihat Aira adalah gadis yang baik. Suamiku juga laki-laki baik yang pasti bisa menjaga diri dan tahu tanggung jawabmu."

"Kamu sedang memujiku, hem?"

"Ah nggak.... "

"Iya.... "

Erlangga menggelitik pinggang istrinya.

"Geli hubby... "

Candaan mereka sampai di atas tempat tidur. Entah bagaimana mukanya, saat ini Erlangga sedang mengunci tubuh istrinya dengan kedua tangannya. Ia pun membuka hijab yang dipakai istrinya lalu membelai rambut indahnya. Hanya dengan begitu timun Jepang sudah mood on.

"Sayang...."

"Hem... "

Erlangga membuka kancing kemeja yang dipakainya. Tubuh kekarnya terpampang sangat jelas, membuat Rifka menelan salivanya sendiri. Bahkan tanpa aba-aba jari tangan Rifka melukis abstrak di sana. Erlangga menyunggingkan senyum. Dan terjadi lagi pergulatan panas mereka.

Bersambung....

...****************...

1
Iqlima Al Jazira
romantis nya
Jenong Nong
cieeee pengantin baru... selamat ya semoga samawa... 😁😁❤❤🙏🙏🙏
Bunda RH: amin, makasih kak 🥰
total 1 replies
Eka
zwmoga la car perkawinannya
Bunda RH: amin 😇
total 1 replies
Titin Maryati
jangan lama lama Thor kelanjutannya ceritanya 🙏🙏🙏
Titin Maryati
jangan lama lama Thor kelanjutannya ceritanya
Bunda RH: besok kak 😁
total 1 replies
secret
waduuu ga kaleng2 maharnyaa, alhamdulillah sudah halallll.. selamat bang Rifki dan Airaaa🤗🤗
Bunda RH: iya kak, alhamdulillah 😁
total 1 replies
Sri Rahayu
gimana ga jadi Trending Topik....Rifki memberikan mas kawin 100 juta dan 100 kg emas....belum seserahan nya, pantaslah Rifki kan anak sultan... lanjut Thorr 😘😘😘
Bunda RH: iya kak secara di kampung ya
total 1 replies
Samrotin
selamat menempuh hidup baru mas Ahmad dan mb Aira, smoga SAMAWA nggih
Bunda RH: amin, makasih kak
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Restu Ningsih
Selamat untuk pengantin baru, semoga SaMaWa til jannah Aamiin....
Bunda RH: amin 🙏😇
total 1 replies
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
double up date nya thor di tunggu
Bunda RH: siap kak 🥰
total 1 replies
Niken Dwi Handayani
Seserahan lemari, meja rias, tempat tidur. itu masih lepasan kan Thor? or sudah berbentuk? berpikir bagaimana cara bawa nya itu barang
Rabiah Adawiyah: hee iya klau bisa☺☺
Bunda RH: gantiin Aira ya kak
total 4 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
bener klu orang katuh cinta lautam jd daratan daratan jd lautan
Bunda RH: haha kebalik dah ya
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor gasss poll up nya 💪💪💪.otw mantenan nich
Bunda RH: hayuk 😁
total 1 replies
Shindy Yuliarti
fatan kan istrinya anisa thor ko jadi kamelia, kamelia kan istrinya fadil.
Bunda RH: wkwkk typo kali kak
total 1 replies
citra marwah
/Facepalm//Determined//Facepalm/
Bunda RH: haha, sudah pernah baca novelnya Om Fadil nggak kak?
total 1 replies
dewi rofiqoh
Bang rifki lagi demam merah jambu
Bunda RH: wkwkkk ada aja
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Bunda RH: thanks kak 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Sri Rahayu
om Fadil kyk ga pernah muda aja godain Rifki mlulu...sepertinya om Fadil jg bakal punya menantu, jgn tengil2 om 🤩🤩🤩🤩🤩...lanjut Thorr 😘😘😘
Bunda RH: haha iya Om Fadil otw punya mantu, tapi kelakuan mirip Opa Haris
total 1 replies
Tri Handayani
sabar rifki tinggal hitungan hari'nanti puas-puasin setiap hari sama istri.
Tri Handayani: wkwkwkwkkk
Bunda RH: bener itu, kokop terus 😄
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!