NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu

Pendekar Pedang Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mengubah Takdir / Perperangan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Si Mujur / Pendamping Sakti
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Zhang Wei, seorang pelayan rendahan berusia 15 tahun, terusir dari salah satu keluarga besar di Kekaisaran Qin. Dalam usahanya bertahan hidup sebagai pemburu spiritual beast, ia menemukan sebuah pedang tua yang ternyata menyimpan roh seorang kultivator legendaris bernama Lian Xuhuan.

Dengan kekuatan dan pengetahuan mendalam tentang kultivasi, Lian Xuhuan menawarkan bimbingan kepada Zhang Wei untuk menjadi pendekar hebat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan Sikap dan Harapan Baru

Pagi yang tenang menyelimuti desa elf. Zhang Wei duduk di ruangannya sambil memikirkan apa yang harus dilakukan berikutnya. Ketika pintu diketuk pelan, dia segera membuka dan menemukan Liora berdiri di sana dengan ekspresi formal.

“Selamat pagi, Saint Zhang Wei,” kata Liora sambil membungkuk hormat.

Zhang Wei langsung merasa canggung dengan formalitas itu.

“Liora, aku sudah bilang, panggil saja aku Zhang Wei. Tidak perlu seserius itu,” katanya dengan nada memohon.

Liora tampak ragu, tetapi dia tetap menjaga sikapnya. “Maafkan saya, Saint, tapi Anda adalah harapan suku kami. Saya tidak bisa memperlakukan Anda seperti sebelumnya.”

Zhang Wei menggaruk belakang kepalanya. “Ini membuatku tidak nyaman. Aku lebih suka saat kau memperlakukanku seperti biasa. Lagipula, aku cuma bocah 15 tahun, bukan seorang pahlawan.”

Namun, sebelum suasana menjadi lebih canggung, pintu terbuka lebar, dan Rania masuk dengan berlari.

“Kak Zhang Wei! Kak Zhang Wei! Aku menemukan bunga yang lucu sekali di luar, kau harus lihat!” teriak gadis kecil itu dengan penuh semangat, menarik lengan bajunya.

Zhang Wei terkekeh melihat tingkahnya. “Tunggu, Rania, aku sedang bicara dengan kakakmu.”

Tapi Rania bersikeras. “Ah, kakak Liora selalu serius. Kau butuh istirahat dari semua formalitas ini, kak Zhang Wei!”

Liora memelototi adiknya. “Rania, jangan mengganggu Saint! Dia adalah—”

“Kak Zhang Wei, bukan Saint! Kau selalu memanggilnya begitu, kak! Kenapa tidak panggil saja dia seperti dulu?” sela Rania sambil menyilangkan tangan, membuat Liora sedikit memerah.

Zhang Wei tidak bisa menahan tawa kecilnya. “Lihat? Bahkan adikmu setuju denganku. Kita semua bisa lebih santai, Liora.”

Liora menghela napas panjang, wajahnya sedikit memerah. “Baiklah, aku akan mencoba. Tapi jangan harap aku bisa sesantai dia.”

“Yeay! Aku menang!” Rania melompat girang.

Zhang Wei tersenyum hangat, suasana yang semula kaku akhirnya mencair berkat gadis kecil itu.

Setelah suasana tenang kembali, Zhang Wei menatap Liora. “Ngomong-ngomong, aku ingin menanyakan sesuatu.”

“Tentu, apa itu?” jawab Liora dengan lebih santai kali ini, meskipun masih ada sedikit formalitas.

Zhang Wei mengeluarkan pedangnya yang rusak. “Aku ingin tahu apakah di desa ini ada refiner tingkat tinggi. Pedang ini sangat penting bagiku, dan aku ingin memperbaikinya.”

Liora melihat pedang itu dan mengerutkan kening. “Aku tahu itu pedang yang istimewa, tapi sayangnya, suku kami tidak memiliki ahli refiner. Elf tidak berbakat dalam bidang itu. Kami hanya memiliki ahli formasi dan para petarung yang cerdas.”

Mendengar itu, Zhang Wei merasa kecewa. “Begitu ya… Aku kira kalian mungkin punya seseorang yang bisa membantu.”

Namun, Liora melanjutkan, “Tapi, ada satu tempat yang mungkin bisa membantu. Di balik gunung itu,” katanya sambil menunjuk gunung besar di kejauhan, “terdapat sebuah suku dwarf. Mereka terkenal sebagai para refiner terbaik di dunia ini.”

Mata Zhang Wei berbinar. “Benarkah? Jadi aku bisa pergi ke sana dan meminta bantuan mereka?”

Namun, Liora menggeleng dengan serius. “Itu tidak semudah yang kau kira. Suku dwarf membenci manusia. Kekaisaran Xue dari barat benua utara sering membuat masalah dengan mereka. Akibatnya, mereka menutup diri dari siapa pun, terutama manusia.”

“Tentu saja ada hambatan,” Zhang Wei menghela napas, merasa sedikit kesal dengan nasibnya yang selalu rumit.

Rania, yang sejak tadi diam mendengarkan, tiba-tiba berkata, “Tapi kakak, kak Zhang Wei kan bukan manusia biasa. Dia anak ramalan! Dwarf mungkin akan menerimanya.”

Liora tertawa kecil. “Rania, itu tidak sesederhana itu. Dwarf sangat keras kepala. Bahkan jika Zhang Wei adalah anak ramalan bagi suku kita, mereka tidak akan peduli.”

Zhang Wei tersenyum tipis. “Aku tetap akan mencobanya. Pedang ini terlalu penting bagiku, dan aku tidak bisa menyerah begitu saja.”

Melihat tekad Zhang Wei, Liora hanya bisa mengangguk. “Kalau begitu, aku akan membantu mempersiapkan perbekalan untuk perjalananmu. Tapi hati-hati, wilayah di sekitar pegunungan itu penuh bahaya. Selain para dwarf, banyak beast kuat yang berkeliaran di sana.”

Rania melompat kegirangan. “Aku ikut! Aku ikut!”

“Tidak, kau tidak ikut,” jawab Liora tegas.

“Tapi kenapa?! Aku kan kuat!” protes Rania dengan wajah cemberut, membuat Zhang Wei dan Liora tertawa kecil.

Zhang Wei mengacak-acak rambut Rania. “Kau tetap di sini dan jaga desa, oke? Kalau aku butuh bantuan, aku akan memanggilmu.”

Rania mendesah kecewa, tetapi akhirnya mengangguk. “Baiklah, tapi kau harus berjanji akan kembali dengan selamat!”

Zhang Wei tersenyum hangat. “Aku janji.”

Dengan tekad yang baru dan dukungan dari para elf, Zhang Wei mulai merencanakan perjalanannya menuju suku dwarf, mencari harapan untuk memperbaiki pedang kelabu yang berarti segalanya baginya.

Setelah memastikan tekadnya, Zhang Wei kembali menemui para tetua elf di ruang pertemuan desa. Para tetua, yang masih memanggilnya Saint, mendengarkan dengan saksama ketika Zhang Wei menjelaskan tujuannya menemui suku dwarf.

“Saya ingin memperbaiki pedang ini,” katanya sambil meletakkan pedang kelabunya yang rusak. “Sayangnya, kemampuan saya sebagai refiner masih rendah untuk menangani pedang ini. Saya dengar para dwarf adalah ahli refiner terbaik, jadi saya harus menemui mereka.”

Tetua Thalion, pemimpin para tetua, mengelus janggut putihnya sambil merenung. “Keinginanmu untuk memperbaiki pedang itu adalah hal yang penting, Saint. Namun, seperti yang kau tahu, para dwarf sangat tertutup, terutama terhadap manusia. Mereka tidak akan mudah menerima permintaan darimu.”

Zhang Wei mengangguk, memahami situasi itu. “Karena itulah saya ingin meminta saran dari kalian. Bagaimana caranya agar mereka mau menerima saya?”

 

Para tetua berbincang-bincang, saling bertukar pendapat. Akhirnya, Tetua Sylvara, seorang elf wanita yang terkenal bijaksana, menyarankan sebuah rencana. “Jika Saint Zhang Wei pergi ke sana sendirian, kemungkinan besar ia akan ditolak. Namun, kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk mempererat hubungan suku kita dengan mereka. Bagaimana jika kita mengirim delegasi untuk membeli persenjataan dari mereka sekaligus menyertai Saint dalam misinya?”

“Itu ide yang bagus,” ujar tetua Thalion. “Suku kita memang membutuhkan persenjataan baru, terutama dengan semakin banyaknya pergerakan beast belakangan ini. Dengan begitu, kita punya alasan resmi untuk menemui mereka.”

Zhang Wei merasa bersyukur dengan dukungan para tetua. “Kalau begitu, siapa yang akan dikirim untuk menemani saya?”

Tetua Thalion mengangguk kepada seseorang di sudut ruangan. “Liora, ayahmu adalah pilihan terbaik untuk memimpin delegasi ini.”

 

Ayah Liora, Jendral Ardyn, berdiri dari kursinya. Ia adalah seorang elf dengan tubuh tegap dan tatapan tajam, kultivasinya adalah Martial Grandmaster Bintang 4, lebih rendah satu bintang dari Zhang Wei. Rambutnya berwarna keperakan, dan sikapnya tegas namun penuh kebijaksanaan.

“Jika itu perintah tetua, maka saya akan memimpin perjalanan ini,” katanya.

Selain Ardyn, ada dua elf lainnya yang ditunjuk untuk ikut serta :

Kaelen , seorang pemanah handal dengan kultivasi Martial Master Bintang 9. Ia dikenal karena sikapnya yang santai namun sangat tajam dalam bertarung. Kaelen adalah elf muda dengan rambut cokelat gelap yang selalu tersenyum.

Eryndor, seorang ahli formasi yang juga merupakan Martial Master Bintang 8. Ia adalah seorang elf tua dengan penampilan sederhana, tetapi memiliki pengetahuan luas tentang teknik formasi.

Liora, yang semula hanya mendengarkan, terkejut ketika ayahnya menunjuknya. “Liora juga akan ikut, untuk memastikan bahwa Saint mendapat perlindungan maksimal.”

“Apa?” Liora terperangah. “Ayah, aku hanya seorang Martial Master Bintang 7. Apakah tidak lebih baik mengirim orang lain?”

Namun, Ardyn tersenyum kecil. “Kau mengenalnya lebih baik daripada kami semua, dan kau telah membuktikan bahwa kau dapat dipercaya. Itu sudah cukup.”

Liora hanya bisa mengangguk, meskipun tampak ragu. “Baiklah, jika itu keputusan ayah dan para tetua.”

 

Setelah diskusi selesai, para elf segera mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. Termasuk barang dagangan seperti kristal ajaib dan bahan-bahan yang hanya bisa ditemukan di wilayah elf, untuk ditukarkan dengan persenjataan dwarf.

Zhang Wei berdiri di tepi desa, melihat ke arah pegunungan bersalju yang akan mereka lewati. “Sepertinya perjalanan ini tidak akan mudah.”

Liora berdiri di sampingnya, mengenakan mantel tebal yang melindunginya dari hawa dingin. “Kau tidak perlu khawatir. Ayahku adalah salah satu petarung terbaik di suku kami. Dia pasti akan memastikan kita semua sampai dengan selamat.”

Kaelen muncul dari belakang mereka, menyeringai. “Dan tentu saja, aku juga akan memastikan kita tidak tersesat. Jangan lupa, aku ahli berburu.”

Eryndor yang berjalan pelan di belakang hanya tertawa kecil. “Selama kalian mendengarkan instruksi saya soal formasi pertahanan, semuanya akan baik-baik saja.”

Ardyn, dengan sikap tegasnya, memimpin rombongan. “Kita berangkat sekarang. Waktu adalah hal yang berharga, terutama di wilayah yang berbahaya ini.”

 

Rombongan mulai berjalan keluar dari desa, melewati hutan salju yang masih dipenuhi hawa dingin. Zhang Wei sesekali memperhatikan para elf di sekitarnya.

“Bagaimana menurutmu? Apakah mereka akan menerima kita?” tanyanya pada Liora.

Liora mengangkat bahu. “Aku tidak tahu. Para dwarf sangat keras kepala. Tapi dengan bantuan barang-barang dari desa, kita punya peluang untuk berbicara dengan mereka.”

Rania, yang tetap tinggal di desa, melambai dari kejauhan. “Kak Zhang Wei! Jangan lupa kembali dan cerita semuanya padaku!”

Zhang Wei tertawa kecil dan melambaikan tangan. “Tentu, Rania! Jangan terlalu nakal di sini, ya.”

Dengan itu, perjalanan mereka menuju suku dwarf dimulai. Tidak ada yang tahu apa yang menanti mereka di balik pegunungan bersalju itu, tetapi Zhang Wei tahu satu hal: dia tidak akan menyerah sampai pedang kelabunya diperbaiki.

1
saniscara patriawuha.
gasdddd pollll manggg minnnnn
saniscara patriawuha.
nahhhh begiiittttooooo kerennnnn....
saniscara patriawuha.
lari itu tidak menyelesaikan masalahhh manggg zhonkkk,, hadapiiiiii secara jantan,,, tenang aeee ada mang otor yang akan membantumu....
saniscara patriawuha.
harusssnyaaaa bantaiii habisss tuhhh manggg zhonkkkk...
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg zhonkkk....
saniscara patriawuha.
mantaffffffff manggg minnnnn...
saniscara patriawuha.
gassdsd terussss manggg minmnn...,
saniscara patriawuha.
cumunguttttt manggg minnnn,,,, gasssssss pollllllll...
saniscara patriawuha.
gassssddd maninggg manggg minnnn ojooo kendorrrr...
saniscara patriawuha.
sikattttt manggg zhonkkkkk,,,
Ismaeni
Luar biasa
saniscara patriawuha.
gassssskeunnnn manggg zhonkkkk....
saniscara patriawuha.
gassss gasdd pollllll...
saniscara patriawuha.
MC nya jangan mirip yang ono mang min, ,,,,
saniscara patriawuha.
mantavvvvvv manggg zhonkkkkk....
saniscara patriawuha.
gassssss pollllll manggg minnn...
saniscara patriawuha.
sikatttyy sudahhhh manggg zhonkkkkk...
saniscara patriawuha.
gasssskeunnnn manggg zhooonnnnkkkkk... ojo kendorrttt
saniscara patriawuha.
sikattttt sudahhhh manggg zhonkkkkk....
saniscara patriawuha.
jangan terlalu sering di gunakan kata kata ini baru permulaan,,, soalnya hampir tiap episode ada terusss kata kata tersebut...... gassss lahhh...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!