NovelToon NovelToon
Toxic Love

Toxic Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College
Popularitas:567
Nilai: 5
Nama Author: Eka Lita

Abigail, seorang murid Sekolah Menengah Atas yang berprestasi dan sering mendapat banyak penghargaan ternyata menyimpan luka dan trauma karena di tinggal meninggal dunia oleh mantan kekasihnya, Matthew. Cowok berprestasi yang sama-sama mengukir kebahagiaan paling besar di hidup Abigail.

Kematian dan proses penyembuhan kesedihan yang tak mudah, tak menyurutkan dirinya untuk menorehkan prestasinya di bidang akademik, yang membuatnya di sukai hingga berpacaran dengan Justin cowok berandal yang ternyata toxic dan manipulatif.

Bukan melihat dirinya sebagai pasangan, tapi menjadikan kisahnya sebagai gambaran trauma, luka dan air mata yang terus "membunuh" dirinya. Lalu, bagaimana akhir cerita cinta keduanya?

© toxic love

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Godaan di Kelas

"Hai, Bi. Kemarin Kak Clara menghubungi aku, katanya ada yang ingin disampaikan!"

Di pagi yang cerah itu, Yeon menarik tangan Abigail agar mereka bisa berjalan beriringan. Senyum hangatnya yang khas terlihat seperti biasa. Abigail lalu menyelipkan secarik kertas dari buku pemberian mantan kekasihnya, Matthew.

Buku itu bernuansa merah muda dan biru, seolah masih menyimpan jejak cinta yang pernah ada.

"Duduk dulu, Yeon!" ajak Abigail.

Yeon duduk dan menatap Abigail yang tampak bahagia. "Ada apa, Abi? Ceritakanlah!"

"Tadi malam, aku memotret bintang, lalu aku gabungkan dengan foto kita berdua. Akhirnya, aku cetak foto itu dan menyimpannya dalam buku ini."

Abigail menyerahkan bukunya kepada Yeon. Mereka duduk di bangku yang biasa ada di koridor kelas, seakan tempat itu berubah menjadi lokasi pertemuan kecil mereka. Tak jauh dari sana, dinding mading sekolah turut menghiasi suasana.

"Indah sekali, Bi. Terima kasih!" Yeon tersenyum lebar, namun pandangannya beralih pada buku yang Abigail berikan. Itu adalah buku kenangan dari mendiang Matthew.

"Eh, bukunya nih," Yeon menggoda, membuat Abigail tertawa.

Di kejauhan, Justin melihat Abigail sedang bersama Yeon. Dengan langkah perlahan, ia mendekat, tatapannya dingin. Justin tiba-tiba meraih buku dari tangan Abigail dan membuangnya ke tempat sampah. Kebetulan, tidak ada orang yang melihat aksi tersebut. Terutama Anya, yang jika melihatnya, bisa saja merusak reputasi Justin.

"Abigail itu pacarku, seharusnya ia lebih banyak meluangkan waktu untukku, bukan untukmu. Mengerti?" sindir Justin tajam.

Yeon terdiam sejenak sebelum menjawab, "Memangnya ada aturan seperti itu?"

"Bukuku!" Abigail terlihat lemas, kecewa melihat bukunya terbuang.

"Ambil saja di tempat sampah, nanti temui aku di kelas!" ucap Justin, kemudian berbalik sebelum banyak orang melihat, terutama para penggemarnya. Justin meninggalkan keduanya begitu saja.

"Abigail, kenapa kamu bisa punya pacar yang seperti itu?" tanya Yeon, tidak terima sahabatnya diperlakukan demikian. "Kalau dia terlalu mengendalikanmu, apa kamu harus tetap bersama dia?"

"Mungkin karena cinta, dia ingin aku lebih banyak meluangkan waktu bersamanya. Tapi tenang saja, aku selalu punya waktu untukmu. Kalau begitu, aku pamit dulu, ya. Sampai ketemu lagi, Yeon!"

"Abi, tunggu!" panggil Yeon, namun Abigail sudah terlanjur berlari mengejar Justin.

"Kenapa, ya? Kalau sedang jatuh cinta, seseorang bisa berubah begitu drastis," batin Yeon.

Tanpa memikirkan lebih jauh, Yeon berbalik ke kelas, memastikan dari kejauhan bahwa Abigail baik-baik saja meski bersama Justin.

"Sayang, bisa bantu aku buat PR nanti sore?" tanya Justin. Abigail yang duduk di sampingnya hanya mengangguk.

Kebetulan, Yeon duduk di belakang bangku Justin. Ia menyelipkan secarik kertas ke arah Abigail. Tak lama, wali kelas masuk dan menyadari hal itu, langsung memberikan teguran.

"Yeon, buang sampah pada tempatnya, ya, bukan pada temanmu," kata Pak Guru, membuat seisi kelas memperhatikan Yeon.

Abigail menoleh ke belakang dan berbisik, "Psst, ada apa?"

Saat itulah sebuah pesan masuk dari Clara. Kak Clara meminta Yeon dan Abigail untuk mengantar gaun rancangannya ke pelanggan nanti sore. Di akhir pesan, Clara menambahkan, "Tenang saja, nanti kalian mendapat upah. Lumayan untuk jajan!"

"Kak Clara meminta kita mengantar gaun sore ini!" bisik Yeon. Namun, tatapan Justin langsung berubah tidak suka.

"Abigail, sayang!" panggil Justin.

"EKHEM!" kali ini Pak Guru berdehem keras. "Justin, ini di kelas. Jadwalnya untuk belajar, bukan untuk pacaran!"

"Kalau mau pacaran, lakukan di luar saja!" Pak Guru menambahkan dengan tegas.

Abigail menunduk malu. Namun, beberapa siswi di belakangnya justru tersenyum, berbisik dalam hati bahwa Abigail beruntung memiliki pacar yang perhatian seperti Justin, bahkan di tengah jam pelajaran.

"Aku ingin seperti Abigail!" batin Anya yang duduk beberapa bangku di belakang.

Jam pelajaran pun berlalu. Saat istirahat, Yeon memandang Abigail dari kejauhan di kantin, sementara di sampingnya, Anya juga memperhatikan Abigail dan Justin dari jauh.

"Sedang apa kamu di sini?" tanya Yeon ketus kepada Anya.

"Aku memperhatikan Justin. Kamu sendiri?" balas Anya.

"Aku mengamati Abigail," jawab Yeon dengan kesal. Rupanya, keduanya memperhatikan orang yang berbeda di waktu yang sama.

"Kenapa rasanya jadi seperti ini, ya?" ujar Yeon.

"Maksudmu?" tanya Anya, yang meski biasanya dingin, kali ini bertanya dengan nada peduli.

"Kedekatan Abigail dengan Justin membuatku merasa..."

"Heh, kalian ngapain di sini? Kembali ke kelas!" tiba-tiba Roy dan George datang, dua sahabat Justin yang tak suka jika ada laki-laki lain mendekati Abigail. Tugas mereka adalah memastikan bahwa Abigail tidak memiliki teman dekat laki-laki selain Justin.

"Aku ingin tahu tentang Justin," ucap Yeon penuh kesungguhan.

"Tak ada yang perlu diketahui. Justin sangat mencintai Abigail," jawab Roy tegas, membuat Anya semakin terpikat.

"Tapi ini menyangkut sahabatku!" protes Yeon, namun tak dihiraukan oleh Roy dan George.

Abigail pun berpamitan pada Justin, "Aku ingin bertemu Yeon sebentar."

Namun, tatapan Justin kali ini berbeda, seolah menyiratkan sesuatu yang belum ia ungkapkan.

"Kamu adalah milikku, Abigail, hanya aku yang berhak berada di sisimu selamanya. Aku bisa memberikan apa pun yang kamu inginkan," ucap Justin dengan lembut, membuat Abigail tersenyum tipis.

Yeon yang memperhatikan dari jauh merasa bingung, sementara Roy dan George menatapnya seakan memberikan peringatan.

Di kantin, Justin menatap dalam mata Abigail. "Mengapa?" tanya Justin.

"Harusnya aku yang bertanya, kenapa?" Abigail mengernyit.

"Jika kamu bicara tentang cinta, aku bisa memberikan lebih dari sekadar usaha. Aku mampu memberimu apa pun. Buku seperti itu bisa kubeli lagi, bahkan dari pabriknya!"

Abigail hanya mengangguk. "Baik, aku mengerti!"

"Yang aku inginkan hanyalah kita semakin dekat sebagai pasangan. Mungkin itu sebabnya kamu melihat aku menjauhkanmu dari orang lain. Aku juga ingin menunjukkan rasa sayangku dengan memberikanmu hadiah. Dengan satu syarat, barang-barang lama dari masa lalumu harus kamu singkirkan."

Abigail terdiam sejenak.

"Sore ini, setelah bel pulang, kita pergi ke lapangan. Aku akan memberimu buku apa pun yang kamu inginkan, dan kita bisa menerbangkan balon berdua," ucap Justin.

"Oke," Abigail menyetujuinya.

O0O

Di tempat lain, Clara sedang merapikan desain-desainnya di butiknya, sebuah rumah yang telah menjadi pusat rancangannya. Di kota kecil ini, hampir semua orang mempercayakan gaya busana mereka kepada Clara, sang desainer.

Rumah butik Clara penuh dengan manekin, kain, dan catatan-catatan desain yang memenuhi meja kerjanya. Sembari mempersiapkan pesanan, Clara mengirim pesan kepada Yeon.

Clara: "Yeon, bisa temani Abigail mengantar pesanan nanti sore?"

Yeon pun segera membalas.

Yeon: "Bisa, Kak Clara. Nanti aku sampaikan ke Abigail, ya!"

Clara: "Siap, terima kasih!"

Setelah bertukar pesan dengan Yeon, Clara kembali fokus pada pekerjaannya, sementara Yeon di koridor sekolah tampak bersemangat untuk memberitahu Abigail tentang rencana tersebut.

1
Achazia_
awas naksir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!