TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
Setelah usai mata perkuliah hari ini, violleta berjalan bersama sahabatnya Erika dan Eldara, Mereka ber-iringan melewati koridor kampus.
"Pulang dengan siapa let? Bareng gw aja kuy, sekalian kita cari makan" ujar Eldara mencoba mengajak Violleta pulang bersamanya.
"Sorry ya El, aku pulangnya bareng kak Ken" ucap violleta sambil meminta maaf.
"What? Kak ken? Serius? Yaudah gimana kalau gw pulang bareng lu?." Seru Eldara antusias sebab ia sangat berharap bisa dekat dengan kakak sahabatnya itu, kedua sahabatnya juga tau bahwa Eldara sangat tergila-gila dengan Arkena villiando Zealand, laki-laki itu terlihat sangat tampan walaupun usianya sudah menginjak 27th. Ia masih terlihat amat tampan dimata Eldara Dengan muka yang maskulin dan tubuh tinggi tegapnya. Siapapun yang melihatnya pasti bakal jatuh cinta, salah satunya ya Eldara Pramosa.
"Gila lu ya, mobil lu mau ditarok dimana hah? Bisa-bisanya lu mau pulang bareng dengan abang nya leta" ujar Erika dengan matanya mendelik kearah sahabatnya yang sedikit gila dalam mendekati cowok.
"Hehe iya juga ya, yaudah kapan-kapan aja deh" ucap Eldara sambil mengelurakan sengiran tak berdosanya.
"Yaudah lu mau bareng gw ga ika? Kalau mau ayok" lanjut Eldara lagi sambil menawarkan tumpangan dengan Erika.
"Engga deh Emak gw udah jemput tuh didepan" sambil menujuk sang empu yang dibicarakan "Oo yaudah kalau gitu gw pulang dulu, lu gapapa sendirian disini leta? " ucap Eldara
"Gapapa El, bentar lagi kak ken jemput kok" sahutnya
"Oo yaudah gw duluan, ya titip salam buat si Ganteng nya aku" Eldara pun mulai beranjak meninggalkan mereka berdua, namun sebelum benar-benar pergi Eldara tak lupa mengedipan mata yang terlihat menjijikkan dimata kedua sahabatnya
"iyuhh.. Jijik banget gw liatnya, yaudah gw juga mau pulang duluan ya, takutnya singa betina ngamuk kalo gw telat kesana, bye Violleta!" Ujar Erika sambil berlari menuju ibunya.
_____oOo_____
Setengah jam kemudian
"Ihhh kesel banget deh sama kak ken katanya mau jemput kok lama banget sih, mana pegel banget nih kaki kelamaan berdiri" gerutu Violleta sedikit mengeluh
Drtt..
Drtt..
Tiba-tiba handphone Violleta bergetar menandakan ada pesan masuk.
Kakak
Leta, Maafkan kakak tidak bisa menjemput mu. Kakak ada urusan mendadak di kantor yang tidak bisa kakak tinggal, jadi sebagai gantinya teman kakak yang akan menjemput mu, kamu tunggu disana okey.. sebentar lagi dia akan datang, Sorry to say adek ku and See you at home leta.
Violleta
Ihh.. Kakak kebiasaan banget deh! Harusnya dari tadi bilangnya, setidaknya aku bisa pulang dengan teman ku tanpa menunggu lebih lama lagi kak, kalau kayak gini aku yang capek nunggu lama.
Setelah membalas pesan sang kaka, violleta pun menyimpan handphone didalam saku tasnya. Tidak menjelang lama sebuah mobil mewah berhenti didepan violleta, dan sang empunya pun keluar dari dalam mobil menghampiri violleta.
"Kamu violleta kan? Kakakmu menitipkan pesan kepadaku untuk mengantarkanmu pulang" ujar laki-laki itu terlihat dingin dengan tatapan mata yang lekat kearah violleta.
"H-hah? Ii-iya kak aku violleta" violleta sedikit terpaku sesaat, saat matanya tajam laki-laki tersebut mengarah kepada nya, laki-laki tersebut terlihat sangat tampan dan begitu maskulin. namun laki-laki ini seperti memiliki aura intimidasi yang sangat kuat, siapapun yang berhadapan dengannya pasti akan merasa kecil seperti violleta sekarang ini.
"Yaudah ayok masuk kemobil" titahnya "Ii-iya kak"
Laki-laki itupun menarik tangan violleta dan membawanya sampai kedepan pintu mobil dan tak lupa membukakan pintu mobil untuk violleta.
"Maaf kak aku bisa jalan sendiri, tidak perlu tangan ku ditarik dan juga dibukakan pintu mobilnya"
violleta sedikit jengah dengan sikap teman kakaknya ini, menurutnya teman kakaknya ini sedikit tidak sopan, dihari pertama pertemuan saja sudah lancang memegang tangannya.
"Tidak ada penolakan terhadap sikap ku little rabbit" ujar sang laki-laki
"H-hah maksudnya kak? "
violleta sedikit bingung memahami ucapan teman kakaknya ini yang menganggap dirinya kelinci kecil dan apa tadi katanya tidak ada penolakan apa? Violleta memang dibuat bingung dengan sikap teman kakaknya ini.
"Tidak ada lupakan saja, mari kita pulang kerumah" Violleta merasa laki-laki ini bukan hanya punya jiwa intimidasi tapi juga selalu mengucapkan kata-kata yang sangat ambigu.
"Kk-kerumah aku kan? Ini aku kasih tau alamatnya" violleta pun mengeluarkan handphonenya, namun sebelum ia menujukan alamat laki-laki itupun lebih dulu menyela-nya.
"Tidak perlu aku sudah tau alamat rumah kamu girl" jawab sang laki-laki tersebut.
Laki-laki itu pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang,
***
beberapa saat Violleta kembali membuka percakapan, ia kembali bertanya kepada laki-laki tersebut.
"Kalau boleh tau nama kakak siapa ya?" tanya violleta, sebab sedari tadi ia tidak mengetahui nama teman kakaknya ini, lagipula ia juga bingung mau berbasa-basi seperti apa.
"Zanendra Erland Davidson" jawab sang empu
Violleta pun mengingat kejadian tadi pagi dimeja makan, saat kakaknya bilang akan membawa temannya kerumah karena sudah lama tidak bertemu. Namanya juga tadi zanendra saat disebut kakaknya. Mungkin temannya ini yang mau main kerumah.
'Hm pantesan dijemput rupanya searah' batin violleta
"Kalau namaku violleta Arrabelle Zevalethea" ujar violleta
"Aku sudah tau baby, semuanya tetang mu aku tau dan _" ucapan zanendra pun terhenti seiring dengan mobil yang ia bawa berhenti dihalaman rumah violleta.
"Kita sudah sampai baby girl, ayo turun atau mau aku yang turunin?" tanyanya sedikit menggoda.
"Ee-engga kak aku bisa sendiri" jawab leta gugup.
'Mungkin ini cowok pemain kali ya, mudah banget dia ngegoda cewek yang baru ia kenal' batin violleta
_____oOo_____
Flashback
Zanendra Erland Davidson
Drt..
Drt..
"Halo ken, ada apa?" tanya Zanendra
"Zanen, lu jadi kerumah gw kan? Tanya Arkena disebrang sana.
" iya jadi, mungkin sekitar jam 15.00 gw otw kesana" jawab Zanendra
"Gw bisa minta tolong sama lu ngga?" tanya Arkena lagi
"Minta tolong Apa? " jawab Zanendra
"Nanti sebelum lu datang kerumah gw, tolong lu jemput adek gw dikampus nya alamatnya nanti gw sherlock, gw tadi ada janjian dengan violleta mau ngejemput dia saat pulang kuliah, cuman kerjaan gw banyak bnget ga bisa ditinggalin, lu bisakan jemput vio? " tanya Arkena kepada Zanendra
"Dengan senang hati gw ngejemput violleta nya gw" jawab Zanendra dengan sedikit candaan
"Ingat jangan lu apa-apain adek gw ya, awas aja lu apa-apain dia" ujar Arkena
"Lu tenang aja, ga mungkin juga gw nyakitin dia" jawab Zanendra
"Yaudah makasih ya, gw mau lanjut kerja dulu" pamit Arkena
Panggilan pun terputus sesaat, Arkena sebenarnya tau perasaan Zanendra sahabatnya itu dengan adeknya violleta. Namun waktu itu violleta masih sangat kecil saat disukai oleh temannya sendiri yang dimana umur mereka sangat jauh terpaut 7th, maka dari itu Arkena dulu sangat menjaga adeknya dari Zanendra, Arkena mikir perasaan Zanendra hanya sesaat saja untuk violleta. Namun dugaannya itu sangat salah, bahwa Zanendra sampai sekarang masih sangat terobsesi dengan violleta. Dan hal itu cuma Zanendra sendiri yang tau.