Pernikahan 99 Hari

Selesai menemani Rachel hingga sampai larut malam. Sky segera pulang karena mengingat ada hal penting yang ingin disampaikan Alana, dan sepertinya dia tahu apa yang akan disampaikan wanita itu mengingat foto dirinya dan Rachel yang hari ini tersebar luas menjadi berita utama di seluruh media online. Ya, meskipun di foto tersebut hanya punggungnya yang terlihat, namun jika orang yang sangat mengenalnya pasti tahu orang yang ada di foto tersebut dirinya.

"Al kau sudah tidur?" Sky berjalan menuju ranjang dengan kening yang berkerut, karena tidak biasanya Alana tidur sampai menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. "Al...!" panggil Sky lagi, namun tidak ada jawaban sama sekali.

Sky pun mendekat menyentuh Alana untuk membangunkan wanita itu, betapa terkejutnya ia saat melihat tidak ada siapa pun di balik selimut tersebut. Hanya ada batal guling yang sejak tadi ia ajak bicara.

"Kemana dia?" Sky pun mencari Alana ke dalam bathroom namun tidak ada, ia juga mencari keseluruh ruang apartemen tapi tidak menemukan keberadaan wanita itu. Tak kehilangan akal, Sky pun mengambil ponselnya yang ada di saku celana untuk menghubungi nomer Alana, namun ponsel wanita itu ternyata tidak aktif. "Ck, kemana dia? Dan kenapa tidak pulang?" tanyanya pada diri sendiri dengan bingung. "Apa Alana marah padaku karena tidak mengikuti keinginannya untuk pergi bersama?"

Karena tidak ingin terjadi sesuatu pada Alana apalagi sampai seluruh keluarganya tahu wanita itu pergi tanpa pemberitahuan alias melarikan diri, ia pun segera keluar dari apartemen untuk mencari Alana. Sky hanya berharap wanita itu tidak pergi ke mansion utama, karena bisa habis dirinya di tangan dua sepupu Alana yang bernama Boy Arbeto dan Agam Mateo.

Entah berapa lama Sky mencari ke seluruh tempat yang kemungkinan besar didatangi Alana, ia juga mencari sampai ke apartemen wanita itu tapi hasilnya nihil. Sky tidak menemukan keberadaan Alana dimana pun. Ingin mencari ke mansion Ricardo dan mansion Dwight tapi ia tidak berani karena takut seluruh keluarga mereka akan tahu saat ini mereka tidak bersama.

"Al, kau itu menyusahkan saja." Umpat Sky sambil mengendarai mobilnya kembali ke apartemen, karena hari semakin larut malam bahkan mendekati dini hari. Dengan langkah gontai Sky berjalan menuju kamarnya. Ia memutuskan untuk beristirahat dulu, dan akan melanjutkan mencari Alana besok pagi. "Kau benar-benar wanita aneh Alana Ricardo, seperti hantu yang selalu datang tiba-tiba dan pergi tanpa kabar berita." Sky membaringkan tubuhnya yang lelah sambil menghela napas.

"Kau yang aneh! Pulang pagi buta dan mengatai istri sendiri hantu."

"Karena memang hanya hantu yang —" Sky terdiam dan langsung menolehkan wajahnya kesamping. Betapa terkejutnya ia saat melihat wajah seseorang yang berwarna hitam keluar dari balik selimut. "Hantu..." teriak Sky sambil menjauh.

"Sky Dwight! Sekali lagi mengatai ku hantu, ku potong habis pisang mu itu supaya tidak bisa bangun lagi!" ancam Alana sambil melepaskan masker dari wajahnya. Tidak lupa ia juga melempar bantal pada pria itu dengan kesal. Bagaimana tidak kesal, setelah dibohongi pria itu yang berjanji akan pulang malam. Tapi kenyataannya Sky pulang sampai dini hari dan yang lebih parah pria itu mengatainya hantu.

"Al, kau benar Alana?" Tanpa mempedulikan ancaman dan kekesalan di raut wajah Alana, Sky langsung memeluk wanita itu dengan erat.

Alana sendiri hanya terdiam karena terkejut mendapatkan pelukan tiba-tiba dari suami kontraknya. Terlebih pelukan itu terasa begitu hangat dan tulus sampai membuatnya merasa terharu.