NovelToon NovelToon
Pernikahan Luar Biasa

Pernikahan Luar Biasa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:14.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Dipinang adiknya, tapi dinikahi kakaknya. Loh!! Kok bisa? Terdengar konyol, tapi hal tersebut benar-benar terjadi pada Alisya Mahira. Gadis cantik berusia 22 tahun itu harus menelan pil pahit lantaran Abimanyu ~ calon suaminya jadi pengecut dan menghilang tepat di hari pernikahan.

Sebenarnya Alisya ikhlas, terlahir sebagai yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan tidak dapat membuatnya berharap lebih. Dia yang sadar siapa dirinya menyimpulkan jika Abimanyu memang hanya bercanda. Siapa sangka, di saat Alisya pasrah, Hudzaifah yang merupakan calon kakak iparnya justru menawarkan diri untuk menggantikan Abimanyu yang mendadak pergi.

*****

"Hanya sementara dan ini demi nama baikmu juga keluargaku. Setelah Abimanyu kembali, kamu bisa pergi jika mau, Alisya." ~ Hudzaifah Malik Abraham.

Follow ig : desh_puspita

******

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama konten kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32 - Abimanyu Tahu?

Alisya terdiam, dia berpikir keras sebelum menjawab agar tidak salah dimengerti. "Anggap saja ada ... karena sewaktu pria itu melakukannya, Neng mendengar suara pukulan atau tendangan sampai akhirnya bisa lepas."

"Oh iya?"

"Iya, sepertinya begitu," sahut Alisya menghela napas panjang.

"Siapa kira-kira? Tidak tahu juga?"

Sedikit berat hati dia harus menggeleng lagi, tapi memang dia tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut dan jelas pada sang suami.

Karena memang faktanya Alisya tidak bisa melihat apa-apa, semua terasa gelap dan memang dia setakut itu sampai hendak membuka mata juga tidak punya keberanian.

Hudzai menghela napas panjang, agaknya semua akan terasa rumit karena Alisya sebagai korban tidak mengetahui siapa pelakunya.

"Apa setelah memisahkan pria itu darimu dia tidak segera membantumu masuk atau semacamnya, Sya?"

"Tidak, A' ... Neng dibiarkan sendiri dan beberapa saat setelahnya, Kak Habil datang lalu langsung dibawa ke rumah sakit terus keesokan harinya baru Abi sama Umi datang."

"Habil?" tanya Hudzai mengerjap pelan.

Walau memang benangnya masih begitu kusut dan terkesan rumit. Akan tetapi, saat ini dia sudah mengantongi nama Habil yang bisa dia pertimbangkan untuk diselami baik-baik.

"Iya, Kak Habil yang bantuin, cuma yang pertama sepertinya bukan."

Masih banyak pertanyaan, tapi rasa penasaran Hudzai cukup berkurang. Dia mengangguk berkali dan kini mengeratkan pelukan. Tidak ada perasaan jijik atau menyesal telah menyentuh Alisya, dia hanya sedikit kecewa saja pada orang-orang di sekitarnya.

Bagaimana bisa rahasia sebesar ini dijaga dengan sebegitu baiknya. Walau sebenarnya Hudzai mengerti, kemungkinan disembunyikan karena dianggap aib dan hal itu juga demi menjaga mental Alisya sebagai wanita.

Akan tetapi, untuk beberapa alasan dia kecewa saja. Terlebih lagi, andai benar Abimanyu juga tahu dan menjadikan hal ini sebagai alasan kenapa dia sampai tega meninggalkan Alisya tepat di hari pernikahannya.

"A' Hudzai ...."

"Hem?"

"Aa' marah?" tanya Alisya begitu pelan dan hati-hati, khawatir jika pertanyaan semacam ini justru membuat suaminya emosi.

"Tidak, Sya."

"Tapi kecewa?" terka Alisya sebenarnya tepat sasaran, tapi Hudzai menggeleng cepat.

Kecewa mungkin iya, tapi bukan pada Alisya dan bukan pula perihal pera-wan atau tidaknya. Hanya saja, saat ini Hudzai merasa bak boneka yang tidak tahu apa-apa, itu saja.

"Apa benar tidak kecewa?"

"Tidak, sewaktu menikahimu Aa' tidak berekspektasi apa-apa," tutur Hudzai tampak begitu pasrah.

Selapang itu dadanya menerima Alisya. Terlebih lagi, setelah mendengar pengakuan sang istri, dia berusaha untuk paham dan menempatkan diri di posisi sang istri.

Sebagai korban, jelas dia tidak menginginkan. Wanita mana yang mau direnggut kesuciannya secara paksa? Rasanya tidak ada.

"Tap_"

"Shuut, tidurlah ... sudah terlalu larut, besok masih panjang, masih banyak waktu untuk kita menemukan pelakunya."

"Aa' mau cari orangnya?" tanya Alisya takut setengah mati.

Tak bisa dia bayangkan bagaimana andai dipertemukan dengan pria itu nantinya.

"Iya, akan Aa' cari."

"Buat apa? Semua sudah berlalu dan Neng sudah lupakan hal itu."

"Kenapa dilupakan? Perbuatannya tidak dibenarkan ... minimal penjara, Sya, atau kalau bisa habisi nyawanya," ucap Hudzai mulai dikuasai amarah.

Ucapannya tak lagi baik-baik saja, terbukti bahwa dia memang sangat marah. Hanya saja mungkin karena di hadapan Alisya, Hudzai berusaha tenang sebisanya.

Tak peduli dadanya sepanas apa, karena jika dia terang-terangan meluapkan amarahnya, bisa jadi Alisya semakin terpukul dan merasa bersalah.

Untuk sejenak, dia meredam amarah dan terus mendekap sang istri agar tidur segera. Hanya Alisya, sementara dirinya tidak punya keinginan.

Tepatnya tidak bisa, mulutnya saja mengatakan lelah, ingin tidur dan sebagainya. Akan tetapi, hingga Alisya mendengkur pelan mata pria itu masih menatap nanar tanpa arah.

Rasa kantuknya seketika musnah, mau dia paksakan juga percuma. Cukup lama Hudzai menikmati keresahannya, hingga kini mengalihkan perhatian ke wajah ayu sang istri.

Semakin lama dia pandangi, semakin iba dirinya. Baru Hudzai mengerti kenapa tadi Alisya sampai memintanya berjanji, dan itu harus berkali-kali.

.

.

"Jam dua ...." Hudzai menghela napas kasar.

Sudah menjelang pagi dan dia belum juga bisa terlelap walau sedetik saja. Pikiran Hudzai begitu berisik, begitu banyak keinginan yang ingin dia lakukan sebenarnya.

Sebagai pria, dia tidak lagi bisa menahan dan memutuskan untuk keluar kamar segera. Bukan tanpa tujuan, tapi Hudzai keluar saat ini untuk menemui Habil.

Walau dia sendiri yang mengatakan akan mencaritahu besok, tapi jiwa ingin tahu dalam dirinya menggelora hingga nekat datang ke kamar Habil walau mungkin akan dianggap tak tahu waktu.

Tanpa mengetuk pintu kamar saudara sepupunya, Hudzai masuk dan kebetulan pria itu belum tidur juga.

"Kak Hudzai?"

"Kau belum tidur?"

"Baru mau, kenapa memangnya?"

"Bisa kita bicara?" tanya Hudzai basa-basi yang kemudian Habil angguki.

Sejak kapan juga harus ada izin, jika. ingin bicara ya bicara saja. "Bicara soal apa?"

"Apa yang kalian sembunyikan tentang Alisya?" Langsung pada intinya, Hudzai melemparkan pertanyaan yang sukses membuat Habil menganga.

"Kau sudah tahu?"

"Langsung saja, siapa pelakunya?"

"Alisya sudah cerita?"

Ditanya apa jawabnya apa, begitulah ketika cucu Mikhail bersatu. Sama-sama merasa harus diutamakan, sampai pertanyaan justru dijawab dengan pertanyaan juga dan hal itu tidak berkesudahan.

"Jawab dulu pertanyaanku, Habil, apa kau tahu siapa orangnya?"

Habil terdiam, dia tak segera menjawab dan menatap Hudzai dengan tatapan tak terbaca. "Tidak, hingga saat ini kami tidak tahu siapa orangnya."

"Tidak tahu?"

"Hem, sebelumnya maaf ... kemungkinan besar kau kecewa, tapi waktu itu Abi bilang selama pelakunya belum tertangkap biar menjadi rahasia keluarga kami karena ini termasuk aib dan juga menjaga mental Alisya sendiri."

Sesuai dugaan Hudzai, mereka memang menyembunyikan hal itu dengan alasan demi Alisya sendiri.

"Bisa kau ceritakan sedikit berdasarkan versimu?"

"Aku tidak bisa banyak bercerita, karena pada kenyataannya aku menemukan Alisya secara tidak sengaja ... niatnya mau merokok sembunyi-sembunyi di belakang Abi, jadi memilih tempat yang sunyi dan setibanya di sana, aku menemukan Alisya dalam keadaan menyedihkan akibat perbuatan badjingan itu."

"Saat kau di sana, apa mungkin tidak ada orang lain?"

"Tidak ada, hanya Alisya sendiri."

Cerita yang disampaikan Habil dan Alisya terdengar masuk akal, tidak ada yang berbohong di sini.

"Kejadiannya di rumah Om Cakra, 'kan?"

"Iya, dekat taman belakang dan waktu itu lampunya sempat rusak sejak sore hari."

Hudzai kembali berpikir keras, seorang Cakra Dharmawangsa adalah pria yang begitu peduli tentang keamanan di rumahnya. Bisa dipastikan, jejak itu tidak semudahnya hilang.

"Bagaimana dengan CCTV atau saksi mata? Apa tidak ada?"

"Aku sempat meminta rekaman CCTV keesokan harinya setelah ulang tahun Ganeeta."

"Hem, lalu?"

"Nihil, seperti ada yang menyabotase karena semua kejadian di sekitaran tempat itu tidak terekam sewaktu kejadian."

"Wah, terniat ... apa mungkin memang direncanakan?"

"Kurang tahu, sampai saat ini kami juga masih menerka-nerka siapa pelakunya."

Hudzai menarik napas dalam-dalam, masuk ke kamar Habil ternyata tidak menyelesaikan masalah, semakin sakit kepala iya. "Tapi siapa, apa Alisya disukai seseorang?"

"Dia Alisya, Abimanyu yang berandal dengan tato sebadan itu saja taubat hanya demi Alisya ... jelas saja ada."

"Ck, jangan sebut badjingan itu, kalau memang suka kenapa dia melarikan diri tepat di hari pernikahan? Pasti alasannya karena tiba-tiba tahu masalah ini, 'kan?"

Habil menggeleng. "Jauh sebelum pernikahan, bahkan sebelum meminangnya Abimanyu sudah tahu ... Abi sudah membuka rahasia itu, tapi penghuni pulau Socotra itu mengatakan mau dan bukan masalah sekalipun Alisya memang ternoda."

"Apa? Jadi sejak awal monyed itu tahu?"

.

.

- To Be Continued -

1
Anik Ekawati
aku suka gayamu mas abim
Anik Ekawati
kalo.nenek peyot langsung tlpon laki lu. video call biar kapok nenek peyot ga ganggu kamu.lagi
kartika wayankartika
ada ada aja masak di blang ampas'bukan susu cai ya
kartika wayankartika
wkwkwk
Anik Ekawati
kalo opa.khail tau cucu kesayangan nya ngekost bisa di amuk papa zean helloooowww keluarga megantara ngekost
Anik Ekawati
kan ada apartmen siap huni tinggal pindah
Anik Ekawati
mau main main ama keluarga megantara
Anik Ekawati
aku suka gayamu pohon kurma kalo dah ngamuk beringas juga sikaatttt
Anik Ekawati
samperin tuh nenek peyot kalo dibiarin makin meresahkan dia kudu kasih ultimatum dikit...abim...mana abim...
She Jutex MImi
mengandung bawang 😭
Danil Islami Dynan
Luar biasa
She Jutex MImi
diam² menghanutkan hati² ya sya...
Lina farlina Farlina
aku suka
Anik Ekawati
astagaaa si bocah birahi ternyata pelaku nya hadeh kacau nih pelaku nya anggota megantara piye jaallll
Anik Ekawati
thor novelmu ini coba tawarin ke produser pasti laku keras cerita nya bagus semua novelmu ini ketimbang sinetron ikan terbang
Anik Ekawati
abimanyu + azka + opa mikhail pasti bikin ngakak 3tokoh megantara yg paling kusuka jiahahaaa koplak mereka
Anik Ekawati
ya allah ngakak pasti penghuni socotra yg nongol jiahahahaaaa ya allah ulah cucumu opa ada ada aja bikin ngakak
Anik Ekawati
woooiiiiii pohon kurma bini lo kedinginan di kamar semoga alisya tak sebodoh itu bisa pake baju pohon kurma timbang nahan dingin dasar laki lo sinting lo aduin ama opa khail biar digantung dipohon toge
aryuu
papa lukutan rupanya
aryuu
Gusti ngakak sampe ginjal bergetar/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!