NovelToon NovelToon
RAHASIA SANG SEKRETARIS

RAHASIA SANG SEKRETARIS

Status: tamat
Genre:CEO / One Night Stand / Office Romance / Tamat
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: HANA ADACHI

🥈🏆 Juara 2 YAAW 2025 Periode 1 Kategori II🏆
Dewasa🌶🌶🌶
"Temukan wanita yang semalam tidur denganku, dia harus bertanggungjawab karena telah mengambil keperjakaanku!"
—Bhaskara Wijatmoko—

"Gawat! Aku harus menyembunyikan semuanya. Kalau tidak, aku bisa dipecat!"
—Alicia Stefi Darmawan—
----
Bhaskara Wijatmoko dikenal sebagai CEO dingin yang tak pernah peduli pada wanita. Alasan dia memilih Alicia Stefi Darmawan sebagai salah satu sekretarisnya adalah karena sikap profesionalismenya yang luar biasa.

Namun, segalanya kacau setelah sebuah pesta topeng. Alicia tanpa sengaja menghabiskan malam dengan pria misterius yang ternyata adalah Bhaskara! Panik dan takut dipecat, Alicia pun kabur sebelum Bhaskara bangun.

Sialnya saat di kantor, Bhaskara malah memerintahkan semua sekretarisnya untuk menemukan wanita yang sudah bermalam dengannya. Alicia harus menyembunyikan rahasianya, tapi apa yang terjadi jika Bhaskara akhirnya tahu kebenarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Akrab

"Perkenalkan, ini Rendy, Niko, dan Alicia," Sekarang, Bhaskara ganti memperkenalkan para sekretarisnya pada Sabrina. "Mereka adalah para sekretaris yang membantu pekerjaanku selama ini,"

"Halo," Sabrina tersenyum ramah, ia menyalami mereka satu persatu. Alicia mencoba untuk tetap bersikap profesional, mencoba mengabaikan hawa panas yang ia rasakan saat melihat Sabrina bersama Bhaskara.

"Selamat datang Bu," Alicia menyapa ramah.

"Terimakasih, Alicia. Wah, saya senang sekali loh punya rekan kerja wanita di sini," Sabrina tampak berbinar. "Nanti saya boleh tanya-tanya sama kamu, kan?"

"Tentu saja boleh, Bu," Alicia mengangguk. "Silahkan tanya pada saya apa saja,"

"Baiklah, terimakasih ya Alicia," Sabrina berkata sambil menepuk lembut bahu Alicia.

Alicia sontak terpesona. Wah, bagaimana bisa ada wanita sesempurna ini? Sudah cantik, tutur katanya lembut pula. Berbeda jauh dengan tipikal bos lain yang pernah Alicia temui. Perasaan iri Alicia perlahan-lahan berubah menjadi rasa kagum.

"Ayo, biar aku tunjukkan ruangan kamu," tukas Bhaskara pada Sabrina setelah mereka selesai bercakap-cakap. Sebelum berbalik, pria itu sempat menoleh. "Oh ya, Alicia, nanti tolong bawakan kopi ya."

"Baik Pak," Alicia menganggukkan kepala. Diam-diam ia merasa lega. Sia-sia saja dia kebakaran jenggot tadi, karena buktinya Bhaskara masih bersikap sama seperti sebelumnya. Bahkan sekarang memintanya dibawakan kopi ke ruangan. Tentu saja Alicia tau maksudnya. Itu adalah kode kalau Bhaskara ingin bermesraan dengannya.

Alicia pergi ke pantry dengan semangat. Sekarang moodnya sudah membaik. Ia membuatkan kopi dengan sepenuh hati, lalu membawanya ke ruangan Bhaskara. Sebelum masuk, Alicia sempatkan diri untuk merapikan penampilannya dulu.

Tok, tok, tok.

Alicia mengetuk pelan pintu ruangan. Tanpa menunggu jawaban, ia langsung masuk begitu saja. Tapi, alangkah terkejutnya dia karena di sana Bhaskara tidak sendirian. Pria itu tampak sedang berbincang serius dengan Sabrina.

"Jadi, aku baru saja baca laporan perusahaan tentang ekspansi ke Asia Tenggara. Menurutku menarik, tapi ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi," ujar Sabrina. "Misalnya, target pasarnya. Apakah kita benar-benar sudah memahami karakteristik konsumen di sana?"

Bhaskara mengangguk, menyilangkan tangan di depan dada. Tampak tertarik. "Itu memang salah satu tantangan utama. Makanya aku pikir kamu akan cocok memimpin tim ini. Kamu punya sudut pandang segar yang mungkin bisa membuka peluang baru."

"Jadi ini semacam ujian masuk, ya?" Sabrina tertawa kecil. "Tapi oke, kebetulan aku memang suka tantangan."

"Bagus," jawab Bhaskara, wajahnya tampak puas. "Kita harus bicarakan ini lebih detail minggu depan. Untuk sekarang, fokus dulu ke persiapan peluncuran produk baru."

Sabrina menyandarkan punggungnya ke kursi. "Baik, aku akan mulai koordinasi dengan tim pemasaran hari ini. Oh, ngomong-ngomong, soal desain kemasan, aku lihat ada beberapa revisi yang bisa membuatnya lebih menarik. Nanti aku kirim detailnya ke emailmu."

Alicia masih berdiri di ambang pintu dengan segelas kopi di tangan, sementara Bhaskara dan Sabrina sepertinya terlalu sibuk mengobrol sampai tak menyadari kedatangannya. Alicia hanya terdiam, bingung mau berbuat apa. Rasanya kehadirannya di sini hanya akan mengganggu kegiatan mereka.

"Eh, Alicia? Sejak kapan kamu ada di situ?" Orang yang pertama kali menyadari keberadaan Alicia adalah Sabrina. Wanita itu melambaikan tangannya, menyuruh Alicia mendekat. "Kemarilah. Kamu bawa kopi yang dipesan Bhaskara, ya?"

"Eh," Alicia baru tersadar. "Maaf, Pak, Bu, saya hanya bawa satu kopi. Saya kira tadi cuma Pak Bhaskara aja yang minta,"

"Oh, tidak apa-apa Alicia," Sabrina berkata santai. "Lagipula saya nggak minum kopi. Nanti kalau saya butuh sesuatu, saya baru hubungi kamu,"

"Baik Bu," Alicia mengangguk dan meletakkan kopi di depan Bhaskara. "Silahkan diminum kopinya Pak,"

"Terimakasih," Bhaskara menatapnya sambil tersenyum singkat.

Alicia mengangguk dan mundur perlahan, berusaha menjaga ekspresinya tetap netral. Namun, hatinya tak bisa berbohong. Entah kenapa ia tak bisa mengabaikan percakapan antara Bhaskara dan Sabrina yang terdengar begitu natural dan akrab. Rasanya berbeda saat ia sendiri berbicara dengan Bhaskara, meskipun mereka punya hubungan yang, setidaknya menurutnya, lebih dari sekadar bos dan sekretaris.

"Eh, Bhas! Nanti aku boleh ajak sekretaris kamu makan malam bareng nggak?" tanya Sabrina dengan mata berbinar. Mata Alicia menangkap saat Sabrina menyentuh paha Bhaskara dengan santai.

"Tentu saja boleh. Memangnya ada acara apa?" Bhaskara bertanya heran.

"Kok kamu masih tanya kenapa, sih? Aku kan mau mengenal lebih dekat tim kamu. Lagipula, posisiku di sini kan sebagai orang baru. Aku mau menyogok mereka dulu sebelum minta bantuan besok-besok! Hahaha!" Sabrina berkata sambil tertawa. Tangannya yang semula ada di paha Bhaskara kini berpindah pada bahu pria itu. Menepuk-nepuk ringan.

Alicia, yang masih berdiri di dekat pintu, merasa jantungnya berdetak lebih cepat melihat pemandangan itu. Kenapa Bhaskara tidak masalah saat wanita itu menyentuhnya? Bukankah selama ini Bhaskara sangat anti dengan wanita? Seakrab itu kah hubungan mereka? Pertanyaan demi pertanyaan terus berputar di kepala Alicia.

"Baiklah, aku setuju," kata Bhaskara sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Tapi karena mereka adalah sekretarisku, tidak etis rasanya kalau kamu yang membayar. Biar aku saja yang traktir,"

"Wah! Asikk!" Sabrina bertepuk tangan girang. Ia lalu menoleh ke arah Alicia yang masih berdiri di depan pintu. "Alicia, nanti tolong kabari teman-temanmu ya. Nanti malam, kita akan makan malam di restoran mahal!"

Alicia tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaannya yang getir. "Baik Bu,"

"Oke, sekarang tinggal cari restorannya," Sabrina tampak melihat ponselnya dengan serius. "Kira-kira mana yang paling mahal?"

"Hei, jangan yang mahal-mahal juga dong. Mentang-mentang aku yang traktir," Bhaskara memprotes.

"Astaga, Bhaskara! Apa kamu lupa kalau kamu adalah CEO di perusahaan ini? Masa bayar makanan mahal aja nggak bisa! Dasar pelit!"

"Bukannya pelit, Sab. Aku hanya tidak suka menghamburkan uang hanya untuk makan,"

"Halah! Alasan! Memang dasarnya kamu pelit!"

Alicia menundukkan kepala. Perdebatan kecil Bhaskara dan Sabrina masih berlanjut, sampai-sampai mereka tak mendengar saat Alicia berpamitan. Perlahan, Alicia pun keluar dari ruangan itu. Setelah pintu sudah tertutup, Alicia menghela napas berat. Ia berusaha menenangkan pikirannya. Tapi, suara tawa Bhaskara dan Sabrina yang terdengar dari dalam membuatnya sulit untuk mengabaikan perasaan aneh yang sekarang bergelayut di hatinya.

"Apa gue cuma terlalu banyak berpikir?" gumam Alicia, lalu ia berjalan kembali ke ruang sekretaris.

1
Evi Aja
good
Axell Saimima
seru crtanya thor, sukses selalu thor
Imas Tuti
c Alice mulai panas.....c Bhaskara cuek Weh cuek c Sabrina deui mancing mancing 🤣🤣
Imas Tuti
emang kamu tau RS mana gitu Bhas pake mau nyusul segala
Imas Tuti
c Bhaskara baru pertama kali pacaran mungkin Lis jadi langsung bucin 🤣🤣
Ricka Monika
mantab 👍🥰💞🥰
Ricka Monika
visualnya keren Thor cocok banget 👍
Ricka Monika
Alicia mendadak kaya raya weeei, bravo
Ricka Monika
macam minum obat ya Bhaskara sehari 3x🤣
Ricka Monika
kenapa si Bhaskara gak renov aja rumah mertuanya ya,buka usaha sekalian masa jd pengangguran, kan duitnya banyak di ransel yg di bawak
Ricka Monika
emang bener pergaulan orkay tuh mengerikan,lebih baik hidup sederhana keluarga bahagia dan tidak punya intik di dalam rumah tangga
Ricka Monika
Leon aku padamu😁🤣
Ricka Monika
lah Bhaskara aja sudah menolaknya,perlu di ruqiah nih kakek sama cucu
Ricka Monika
pulang kampung bos
Ricka Monika
kalau demi nama keluarga kan bisa di ganti sama Leon,kok pada begok ya,kan gak mesti sm Bagas kara aja,perjanjiannya kan kakek Sama kakek,cucunya kan bukan Bhaskara aja
Ricka Monika
menghina secara halus atau kasar ya🤔🤔🤔🤔
Ricka Monika
keluarga sabrinq keluarga gak beres,demi menambah kekayaan menghalalkan segala cara
Ricka Monika
sadarlah Sabrina cinta tidak bisa di paksakan kalau pun kau berhasil memisahkan mereka dan kau mendapatkan si bos kau hanya mendapatkan tubuhnya tidak dengan hatinya
Ricka Monika
Alicia kan bisa nolak karena di luar jam kerja,jangan terlalu banyak gak enaknya jd orang harus tegas
Ricka Monika
Bagaskara ternyata orangnya gak tegas banget masa masalah seperti ini masih bisa di atur atur sm sabrina,yg punya perusahan siapa yang bos siapa, bodoh 😠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!