NovelToon NovelToon
RAHASIA SANG SEKRETARIS

RAHASIA SANG SEKRETARIS

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Office Romance
Popularitas:341.8k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Dewasa🌶🌶🌶
"Temukan wanita yang semalam tidur denganku, dia harus bertanggungjawab karena telah mengambil keperjakaanku!"
—Bhaskara Wijatmoko—

"Gawat! Aku harus menyembunyikan semuanya. Kalau tidak, aku bisa dipecat!"
—Alicia Stefi Darmawan—
----
Bhaskara Wijatmoko dikenal sebagai CEO dingin yang tak pernah peduli pada wanita. Alasan dia memilih Alicia Stefi Darmawan sebagai salah satu sekretarisnya adalah karena sikap profesionalismenya yang luar biasa.

Namun, segalanya kacau setelah sebuah pesta topeng. Alicia tanpa sengaja menghabiskan malam dengan pria misterius yang ternyata adalah Bhaskara! Panik dan takut dipecat, Alicia pun kabur sebelum Bhaskara bangun.

Sialnya saat di kantor, Bhaskara malah memerintahkan semua sekretarisnya untuk menemukan wanita yang sudah bermalam dengannya. Alicia harus menyembunyikan rahasianya, tapi apa yang terjadi jika Bhaskara akhirnya tahu kebenarannya? Akankah karier Alicia hancur, atau sesuatu yang tak terduga akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Akrab

"Perkenalkan, ini Rendy, Niko, dan Alicia," Sekarang, Bhaskara ganti memperkenalkan para sekretarisnya pada Sabrina. "Mereka adalah para sekretaris yang membantu pekerjaanku selama ini,"

"Halo," Sabrina tersenyum ramah, ia menyalami mereka satu persatu. Alicia mencoba untuk tetap bersikap profesional, mencoba mengabaikan hawa panas yang ia rasakan saat melihat Sabrina bersama Bhaskara.

"Selamat datang Bu," Alicia menyapa ramah.

"Terimakasih, Alicia. Wah, saya senang sekali loh punya rekan kerja wanita di sini," Sabrina tampak berbinar. "Nanti saya boleh tanya-tanya sama kamu, kan?"

"Tentu saja boleh, Bu," Alicia mengangguk. "Silahkan tanya pada saya apa saja,"

"Baiklah, terimakasih ya Alicia," Sabrina berkata sambil menepuk lembut bahu Alicia.

Alicia sontak terpesona. Wah, bagaimana bisa ada wanita sesempurna ini? Sudah cantik, tutur katanya lembut pula. Berbeda jauh dengan tipikal bos lain yang pernah Alicia temui. Perasaan iri Alicia perlahan-lahan berubah menjadi rasa kagum.

"Ayo, biar aku tunjukkan ruangan kamu," tukas Bhaskara pada Sabrina setelah mereka selesai bercakap-cakap. Sebelum berbalik, pria itu sempat menoleh. "Oh ya, Alicia, nanti tolong bawakan kopi ya."

"Baik Pak," Alicia menganggukkan kepala. Diam-diam ia merasa lega. Sia-sia saja dia kebakaran jenggot tadi, karena buktinya Bhaskara masih bersikap sama seperti sebelumnya. Bahkan sekarang memintanya dibawakan kopi ke ruangan. Tentu saja Alicia tau maksudnya. Itu adalah kode kalau Bhaskara ingin bermesraan dengannya.

Alicia pergi ke pantry dengan semangat. Sekarang moodnya sudah membaik. Ia membuatkan kopi dengan sepenuh hati, lalu membawanya ke ruangan Bhaskara. Sebelum masuk, Alicia sempatkan diri untuk merapikan penampilannya dulu.

Tok, tok, tok.

Alicia mengetuk pelan pintu ruangan. Tanpa menunggu jawaban, ia langsung masuk begitu saja. Tapi, alangkah terkejutnya dia karena di sana Bhaskara tidak sendirian. Pria itu tampak sedang berbincang serius dengan Sabrina.

"Jadi, aku baru saja baca laporan perusahaan tentang ekspansi ke Asia Tenggara. Menurutku menarik, tapi ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi," ujar Sabrina. "Misalnya, target pasarnya. Apakah kita benar-benar sudah memahami karakteristik konsumen di sana?"

Bhaskara mengangguk, menyilangkan tangan di depan dada. Tampak tertarik. "Itu memang salah satu tantangan utama. Makanya aku pikir kamu akan cocok memimpin tim ini. Kamu punya sudut pandang segar yang mungkin bisa membuka peluang baru."

"Jadi ini semacam ujian masuk, ya?" Sabrina tertawa kecil. "Tapi oke, kebetulan aku memang suka tantangan."

"Bagus," jawab Bhaskara, wajahnya tampak puas. "Kita harus bicarakan ini lebih detail minggu depan. Untuk sekarang, fokus dulu ke persiapan peluncuran produk baru."

Sabrina menyandarkan punggungnya ke kursi. "Baik, aku akan mulai koordinasi dengan tim pemasaran hari ini. Oh, ngomong-ngomong, soal desain kemasan, aku lihat ada beberapa revisi yang bisa membuatnya lebih menarik. Nanti aku kirim detailnya ke emailmu."

Alicia masih berdiri di ambang pintu dengan segelas kopi di tangan, sementara Bhaskara dan Sabrina sepertinya terlalu sibuk mengobrol sampai tak menyadari kedatangannya. Alicia hanya terdiam, bingung mau berbuat apa. Rasanya kehadirannya di sini hanya akan mengganggu kegiatan mereka.

"Eh, Alicia? Sejak kapan kamu ada di situ?" Orang yang pertama kali menyadari keberadaan Alicia adalah Sabrina. Wanita itu melambaikan tangannya, menyuruh Alicia mendekat. "Kemarilah. Kamu bawa kopi yang dipesan Bhaskara, ya?"

"Eh," Alicia baru tersadar. "Maaf, Pak, Bu, saya hanya bawa satu kopi. Saya kira tadi cuma Pak Bhaskara aja yang minta,"

"Oh, tidak apa-apa Alicia," Sabrina berkata santai. "Lagipula saya nggak minum kopi. Nanti kalau saya butuh sesuatu, saya baru hubungi kamu,"

"Baik Bu," Alicia mengangguk dan meletakkan kopi di depan Bhaskara. "Silahkan diminum kopinya Pak,"

"Terimakasih," Bhaskara menatapnya sambil tersenyum singkat.

Alicia mengangguk dan mundur perlahan, berusaha menjaga ekspresinya tetap netral. Namun, hatinya tak bisa berbohong. Entah kenapa ia tak bisa mengabaikan percakapan antara Bhaskara dan Sabrina yang terdengar begitu natural dan akrab. Rasanya berbeda saat ia sendiri berbicara dengan Bhaskara, meskipun mereka punya hubungan yang, setidaknya menurutnya, lebih dari sekadar bos dan sekretaris.

"Eh, Bhas! Nanti aku boleh ajak sekretaris kamu makan malam bareng nggak?" tanya Sabrina dengan mata berbinar. Mata Alicia menangkap saat Sabrina menyentuh paha Bhaskara dengan santai.

"Tentu saja boleh. Memangnya ada acara apa?" Bhaskara bertanya heran.

"Kok kamu masih tanya kenapa, sih? Aku kan mau mengenal lebih dekat tim kamu. Lagipula, posisiku di sini kan sebagai orang baru. Aku mau menyogok mereka dulu sebelum minta bantuan besok-besok! Hahaha!" Sabrina berkata sambil tertawa. Tangannya yang semula ada di paha Bhaskara kini berpindah pada bahu pria itu. Menepuk-nepuk ringan.

Alicia, yang masih berdiri di dekat pintu, merasa jantungnya berdetak lebih cepat melihat pemandangan itu. Kenapa Bhaskara tidak masalah saat wanita itu menyentuhnya? Bukankah selama ini Bhaskara sangat anti dengan wanita? Seakrab itu kah hubungan mereka? Pertanyaan demi pertanyaan terus berputar di kepala Alicia.

"Baiklah, aku setuju," kata Bhaskara sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Tapi karena mereka adalah sekretarisku, tidak etis rasanya kalau kamu yang membayar. Biar aku saja yang traktir,"

"Wah! Asikk!" Sabrina bertepuk tangan girang. Ia lalu menoleh ke arah Alicia yang masih berdiri di depan pintu. "Alicia, nanti tolong kabari teman-temanmu ya. Nanti malam, kita akan makan malam di restoran mahal!"

Alicia tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaannya yang getir. "Baik Bu,"

"Oke, sekarang tinggal cari restorannya," Sabrina tampak melihat ponselnya dengan serius. "Kira-kira mana yang paling mahal?"

"Hei, jangan yang mahal-mahal juga dong. Mentang-mentang aku yang traktir," Bhaskara memprotes.

"Astaga, Bhaskara! Apa kamu lupa kalau kamu adalah CEO di perusahaan ini? Masa bayar makanan mahal aja nggak bisa! Dasar pelit!"

"Bukannya pelit, Sab. Aku hanya tidak suka menghamburkan uang hanya untuk makan,"

"Halah! Alasan! Memang dasarnya kamu pelit!"

Alicia menundukkan kepala. Perdebatan kecil Bhaskara dan Sabrina masih berlanjut, sampai-sampai mereka tak mendengar saat Alicia berpamitan. Perlahan, Alicia pun keluar dari ruangan itu. Setelah pintu sudah tertutup, Alicia menghela napas berat. Ia berusaha menenangkan pikirannya. Tapi, suara tawa Bhaskara dan Sabrina yang terdengar dari dalam membuatnya sulit untuk mengabaikan perasaan aneh yang sekarang bergelayut di hatinya.

"Apa gue cuma terlalu banyak berpikir?" gumam Alicia, lalu ia berjalan kembali ke ruang sekretaris.

1
Dewi @@@♥️♥️
Alicia sama Niko aja ya,,biar aman gak banyak yg julid nanti ,,masalah restu juga pasti akan lebih mudah di dapatkan
wiemay
akhirnya happy ending
maksh kak
SAL💞🇲🇾
happy ending 👍🏼🥰, tahniah autornya sudah menulis sebuah karya yang menarik..,.moga berjaya dkarya yg akn dtg,ku tggu...yer🥰🥰💓
HANA: terimakasih ❤
total 1 replies
Siti Nina
visual nya cakep" banget 👍
Siti Nina
yah akhirnya selesai juga di tunggu kisah yg baru nya kak semangat terus ya 🤗
mery harwati
Makasih author novelnya ya
Semangat ya bikin karya novel yang menghibur readers
yellya
tuuuhh bener kan, end , good stories kak hana 👍👍👍🫰🏻
さくら- SAKURA 🇮🇩🇸🇩
Thor di tunggu novel selanjutnya ya
Kusii Yaati
ku tunggu karyamu selanjutnya Thor... pokoknya semangat terus 💪💪💪😘
Eva Diana
ahhhhh sdh tamat 😢😢
HANA
Makasih banyak ya guys🥰
Sarman Doang: tengyu
total 1 replies
Susanti
bau bau mau tamat
Eva Diana
kyknya sih mo the end
yellya
bab ni heppy semua,jgn2 😁
dewi oktaviah
Luar biasa
HANA: terimakasih kak🥰
total 1 replies
wiemay
kayaknya mau mendekati ending nih
Dewi @@@♥️♥️
ketika masa lalu datang menghantui
Kusii Yaati
sudah end apa masih lanjut nih Thor 🤭
Supryatin 123
lnjut thor
Nora♡~
lanjut ke bab2 seterusnya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!