NovelToon NovelToon
Santri Badung Pemikat Hati

Santri Badung Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Gombalan dan Kelucuan Di Hari Pertama Ujian

Setelah kejadian beberap hari yang lalu, Gus Ahtar semakin lengket berssama Mala dan Gus Ahtar makin bucin pada Mala.

"Yang" Panggil Gus Ahtar

"Heem" Jawab Gus Ahtar

"Kamu tahu gak bedanya aku dengan kamu ?" Tanya Gus Ahtar

"Aku perempuan dan kamu laki-laki" Jawab Mala sekenanya

"Salah" Ucap Gus Ahtar

"Lalu apa dong ?" Tanya Mala

"Kalau kamu tulang rusuk ku sedangkan aku pelengkap hidup ku" Jawab Gus Ahtar

"A, apa persamaan kamu dengan garam di lautan ?" Tanya Mala

"Sama-sama dalam cintanya" Jawab Gus Ahtar

"Salah" Ucap Mala

"Lalu apa jawabannya ?" Tanya Gus Ahtar

"Tidak terlihat namun akan selalu ada untuk selamanya" Jawab Mala

"Ada lagi, awan apa yang membuatku bahagia ?" Tanya Gus Ahtar

"Awan cerah" Jawab Mala

"Salah lagi" Ujar Gus Ahtar

"Kenapa salah Mulu sih" Ucap Mala kesal

"Kamu aja yang gak pinter jawabnya" Jawab Gus Ahtar

"Jawabannya apa gitu ?"Tanya Mala

"Awan be with you" Jawab gus Ahtar

"Hahaha..... Inget umur gus udah tua masih aja suka gombal" Ucap Mala

"Dih siapa yang udah tua si Mala" Jawab Gus Ahtar tidak terima

"Masa ?" Tanya Mala

"Buktinya belum ada yang panggil aku baba, abi, ayah, papa. Em aku mau di panggil Buya aja" Jawab Gus Ahtar

"Iya deh terserah kamu" Ucap Mala

"Nanti kamu dipanggil uma" Jawab Gus Ahtar

"Anaknya juga belum ada, udah sibuk dengan panggilan untuk ayah ibunya" Ucap Mala

"Ayo sekarang aja kita bikin anaknya, biar cepat punya" Jawab Gus Ahtar

"Eh itu mulutnya, kaya ingin di sumpek aja" Jawab Mala

"Ayo cepat siap-siap, aku mau ke kelas" Ajak Mala

"Kan kataku jangan masuk kelas dulu sayang" Ucap Gus Ahtar

"Engga ah, aku gak mau susulan" Jawab Mala

"Ya udah iya, ayo" Ucap Gus Ahtar

"Ayo aa" Jawab Mala

*****

Hari ini adalah hari pertama semua siswa kelas 12 melaksanakan ujian akhir, di sela-sela kebingungan dengan soal ujian yang bikin kepala pusing. Ada hal lucu yang bikin mereka tertawa keras.

"Duh, soalnya ko susah banget sih"

"Iya bener ih"

Tiba-tiba Mala menepuk pundak temannya yang sedang kebingungan dengan soal ujian yang susah itu.

"Heh......"

"Iya Ning Mala, ada apa ?"

"Pada pusing ngerjain soal ya ?"

"Iya"

"Mending kaya aku nih, makan coklat biar gak pening"

"Ampun Ning kita mah pusing mikirin soalnya, lah anjeun (kamu) malah makan coklat"

"Di kasih tahu malah ceramah"

Mereka berdua geleng-geleng kepala, sedangkan Mala dengan santainya memakan coklat. Tiba-tiba Gus Ahtar menghampiri Mala sambil menjewer kuping Mala.

"Enak banget ya, makan coklat di kelas"

Semua santri tertawa melihat Mala yang di jewer oleh Gus Ahtar.

"Aduh-aduh ampun Gus, ini kuping loh Gus bukan bangkai tikus" Ucap Mala

Hahahaha

"Ya saya tahu ini kuping kamu, siapa bilang bangkai tikus" Jawab Gus Ahtar

"Ya sudah lepasin ih" Ucap Mala

"Cepat sini coklatnya" Ujar Gus Ahtar

"Jangan dong sayang, inikan enak mau aku makan" Goda Mala

"Astaghfirullah Mala" Ucap Gus Ahtar memijit pangkal hidungnya karena pusing menghadapi istri badungnya itu

"Ahahaha......... Cie Ning Mala bucin cie" Ucap para santri

Gus Ahtar berbisik kepada Mala

"Mala apan sih kamu, ini di kelas loh" Ucap Gus Ahtar

"Lah emang kenapa ?" Tanya Mala

"Ya gak etis aja di kelas manggil sayang" Jawab Gus Ahtar

Mala malah berteriak meminta masukkan kepada yang lain.

"Gimana anak-anak kalau aku manggil sayang pada Gus Ahtar ?"

"Lanjut Ning ..........."

"Tuh mereka aja setuju"

Gus Ahtar melenggang ke depan dengan wajah kesal.

"Tolong kerjakan soal kalian dengan benar, jangan main-main"

"Baik gus"

Semua kembali melanjutkan soal ujian. Gus Ahtar melototi Mala dari depan sambil mendumel di dalam hati. Mala yang melihat itu ikut melototi Gus Ahtar sambil mendumel juga

"Awas ya kamu Mala"

"Pengen gue colok rasanya mata si gus. Timbang gitu doang pake harus di jewer kuping segala heran"

Beberapa saat kemudian waktu mengisi soal telah selesai.

Kring Kring Kring

"Baiklah waktu sudah habis, mohon tidak ada lagi yang mengerjakan soal" Ucap Gus Ahtar

Semua siswa berhenti mengerjakan ujian mereka.

"Silahkan kalian istirahat" Ucap Gus Ahtar

"Yeyyyyy" Ujar semua siswa

"Kecuali Nirmala Syaqila Ramadhani, kamu bantu saya semua lembar soal dan jawaban yang ada di meja" Lanjut Gus Ahtar

"Hishhh.......bikin kesel aja" Dumel Mala

Mala menuruti perintah Gus Ahtar tanpa berkata apapun, sedangkan Gus Ahtar sibuk mengintrogasi Mala.

"Berapa soal yang barusan kamu kerjakan Mala ?" Tanya Gus Ahtar

"Kepo" Jawab Mala

"Jawab Nirmala" Ucap Gus Ahtar penuh penekanan

"Kamu nanya ?" Tanya Mala

"Bukan, saya ngeledek" Jawab Gus Ahtar kesal

"Oh" Ucap Mala

"Marah gara-gara di jewer ?" Tanya Gus Ahtar

"Pikir aja sendiri" Jawab jutek Mala

"Lagian kamu siapa suruh makan coklat di kelas" Ujar Gus Ahtar

"Kan aku gak bikin gaduh" Jawab Mala

"Tapi tetep aja kamu melanggar aturan, kamu gak sopan Mal" Ucap Gus Ahtar

"Ya sudah kalau gitu beresin aja nih sendiri, mau ke kantin laper. Bye" Jawab Mala melenggang pergi dari hadapannya

Gus Ahtar geleng-geleng kepala sambil ngedumel

"Astaghfirullah, punya istri kok sikapnya gitu banget ya. Bikin saya naik darah dan stres"

Beberapa saat kemudian Mala sampai ke kantin.

"Udah Mala bantuin a Ahtarnya ?" Tanya Ning Hani

"Udah Han, Cika tumben jajan biasanya kalau ujian suka diet" Ucap Mala

"Kan pelajaran ke dua udah di luar kepala Mala" Jawab Cika

"Cie elah gaya kamu Cik, di luar kepala" Ucap Ririn

"Sekali-kali boleh dong ke gini Rin, he he he" Jawab Cika cengengesan

"Kalau gitu nanti aku nyontek sama kamu" Ucap Luthfi

"Enak aja, ora iso fi" Jawab Cika

"Hehehe, udah ih kalian ngoceh Mulu. Kamu juga Mala mau pesen apa enggak, entar keburu masuk kelas loh baru tahu rasa" Ucap ning Hani

"Mau dong masa engga, Rudi dong" Jawab Mala

"Rugi Mala bukan rudi" Ucap Sri memperbaiki ucapan Mala

"Lah sama aja" Jawab Mala

Mala melenggang ke salah satu kantin di sana karena di sana ada 8 kantin yang berjejer.

"Bu, ibu, ibu kantin yang gendut, ibu kantin yang imut, ibu kantin yang cerewet. Bu pesen dong bu" Ucap Mala meledek

"Ning Mala, beraninya kamu ngeledek saya" Jawab Bu kantin

"Becanda Bu keep calon Bu. Kalau kata Sundanya mah ulah diasup keun kana mamah (jangan dimasukkan ke dalam hati)" Ucap Mala

"Ya sudah mau pesen apa ?" Tanya Bu kantin

"Biasa mie ayam bakso bu" Jawab Mala

"Ya sudah sekarang akan di bikinin. Mangga antosan hela sakedap (silahkan tunggu dulu sebentar)" Ucap Bu kantin

"Hatur nuhun (terima kasih) bu" Jawab Mala

"Sami-sami (Sama-sama) ning" Ujar Bu Kantin

Mala kembali ke tempat duduknya, untuk menunggu pesanan yang iya pesan. Sedangkan ibu kantin sedikit ngedumel.

“Kalau bukan istrinya gus Ahtar, sudah saya sentil”

“Gimana Mal, udah pesen ?” Tanya ning Hani

“Udah” Jawab Mala

Beberapa saat kemudian ibu kantin datang.

“Ini ning pesanannya” Ucap bu kantin

“Makasih bu” Ujar Mala

“Iya, sama-sama ning” Jawab bu Kantin

Mereka berenam melanjutkan memakan pesanan yang mereka pesan sambil berbincang-bincang tentang perkuliahan. Setelah itu mereka kembali ke kamar asrama mereka karena ujiannya hanya satu mata pelajaran saja, sesampai di kamar asrama mereka merebahkan tubuh mereka sebentar.

Cek Lek

“Haduh gerah-gerah” Ucap Sri

“Iya cuaca hari ini panas banget ya” Jawab Ririn

“Minum yang dingin-dingin kayaknya enak” Ucap Mala

“Iya bener” Jawab ning Hani

“Udah jam berapa sekarang ?” Tanya Luthfi

“Baru jam setengah 11” Jawab Ririn

“Beli sirup yu ke depan haus ih” Ajak Mala

“Iya ayo” Jawab Cika

“Aku teraktir deh kalian sekarang” Ucap Luthfi

“Beneran ?” Tanya Mala antusias

“Iya bener, ayo”Jawab Mala

Mereka pergi ke depan buat beli sirop. Tiba-tiba mereka berpapasan dengan gus Ahtar.

“Mau pada kemana ?” Tanya gus Ahtar

“Mau cari selingkuhan” Jawab Mala

“Berani yak amu selingkuh” Ucap Gus Ahtar

“Ya elah biasa aja gus. Becanda kali” Jawab Mala dengan cengiran

“Cie cemburu cie. Guys gus Ahtar cemburu” Ucap Mala

“Seius a Ahtar cemburu ?” Tanya ning Hani

“Enggak, siapa yang cemburu” Jawab gus Ahtar

“Lah terus kenapa barusan marah ?” Tanya Mala

“Udah ah gak jelas kalian” Jawab gus Ahtar

“Dih, situ yang gak jelas” Ucap Mala

Gus Ahtar melenggang pergi, sementara Mala menertawakan kelakuan gus Ahtar.

“Gus-gus, udah yu ah lanjut” Ajar Mala

“Yu”

“Misi bang”

“Iya neng”

“Beli yang dingin-dingin dong”

“Silahkan neng pilih mau yang mana ?”

“Yang ini deh bang”

“Saya ini”

“Kalau saya ini”

“Saya Mau ini”

“Bentar ya neng”

“Oke”

Pesanan mereka sudah selesai, mereka kembali ke kamar. Di tengah jalan ada yang ngisengin ning Hani.

“Ning Hani, cantik deh”

“Apasih gak jelas deh mereka”

“Cieee yang di godaiin kecebong”

“Apaan sih Mala”

Mereka kembali ke kamar asrama mereka, sambil membawa minuman yang mereka beli tadi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!