NovelToon NovelToon
Bos ,Gadis Ku

Bos ,Gadis Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bryan Wijaya

apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merawat Bu Dewi

Mendengar candaan ku Stefani langsung tertawa, tiba tiba bersin nya Bu Dewi mengagetkan kan kami yang sedang bercanda .

" ehem ada apa ini , kelihatan nya seru banget " ucap Bu Dewi.

" eh , kakak , enggak ini lagi ngobrol sama kak Raka" ucap Stefani canggung .

" aku ikutan dong " pinta Bu Dewi.

aku langsung berdiri dan ku dorong ia kembali menuju kamar nya " gak bisa , kamu harus istirahat dulu , mau sembuh gak ?" ucap ku .

" tapi temenin ya " ucap Bu Dewi sedikit manja .

" iya " jawab ku .

Pokok nya hari ini tugas ku layak nya baby sitter , Bu Dewi yang sakit ternyata lebih merepotkan dari pada Bu Dewi yang biasa nya tapi paling tidak ia tidak marah marah .

Hari ini aku sungguh merasa sangat lelah sekali , sore nya Edo sudah berjaga di pos nya , sembari beristirahat iseng iseng ku bawakan dia kopi , niat nya mau cuma mau berduaan aja sama Edo , tiba tiba Stefani memanggil ku .

" mas Raka , mau kemana ?" tanya Fani .

" mau ke pos , nyari teman ngobrol " jawab ku .

Aku terus berjalan menuju pos , sedangkan Fani terus mengikuti ku dari belakang , di pos Edo sedang asik menikmati rokok nya .

" woi , do ini gue bawain kopi" ucap ku .

Edo langsung menoleh kearah ku " tumben banget lu ka , eh ada non Fani juga " ucap nya .

Fani melambaikan tangan nya sembari tersenyum,

" ada apa fan, kok ngikutin saya terus ?" tegur ku , karena aku merasa tidak nyaman di ikut oleh nya .

" enggak cuma lagi bosen aja " jawab nya santai .

Melihat Edo yang sedang asik dengan rokok nya ,tanpa permisi langsung kuambil rokok nya sebatang , Stefani menatap ku tampak nya ia penasaran dengan rokok .

" mas apa enak nya ngerokok sih , cuma buang buang uang dan juga kan gak bagus buat kesehatan" ucap Stefani .

" eh jangan salah Non ,merokok itu bisa ngilangin stres , pikiran kita juga bisa tenang , non mau coba ? Kakak mu pernah juga kok merokok " ucap Edo .

lalu ia menyodorkan rokok nya pada Stefani , langsung aja akun timpuk kepala nya .

" Dasar lu ! jangan ngajarin yang enggak enggak sama Fani , cukup lu aja yang rusak " omel ku .

Edo meringkuk sambil memegang kepala nya , wajar saja kerena gue timpuk dia cukup keras .

" jangan pernah sekali kali kamu nyoba ni rokok , Anggap aja yang disini contoh buruk yang gak boleh kamu tiru !" jelas ku .

Stefani mengangguk sambil terus memperhatikan ku .

" Ka ! Bu bos lagi sakit ya ?" tanya edo .

" iya , nih baju gue penuh sama ingus nya " jawab ku sambil memperlihat kan baju ku .

" mas Raka baik ya , mau ngerawat kakak " ucap Stefani.

" ya , mana tega saya lihat kakak mu seperti itu " ucap ku .

Tak lama kemudian sebuah mobil hendak masuk , dengan cepat Edo langsung membuka pagar , saat kaca mobil di buka ternyata ayah nya Bu Dewi .

Setelah memarkirkan mobil nya ia keluar dan langsung menghampiri kami , pak Toni ayah nya Bu Dewi langsung duduk bersama kami sambil menyalakan rokok nya , aku baru tahu ternyata beliau merokok juga .

" Bagaimana keadaan Dewi ? Kata nya dia sakit " tanya pak Tomi .

" sudah mendingan pak , cuma flu biasa " jawab ku .

" tadi dia bilang kamu yang merawat nya , terimakasih ya ka " kata pak Tomi .

" iya pak sama sama " kata ku.

" kakak manja banget pa sama mas Raka " celetuk Stefani.

" ya gak apa apa lah , kan sama calon suami nya " ucap pak Tomi yang membuat mata ku terbelalak mendengar nya , bukan cuma aku tapi Edo juga .

setelah mengatakan itu ia langsung masuk untuk melihat keadaan putri nya .

Stefani terus menatap ku , seolah ada yang ingin dia katakan " mas Raka , kalau nanti kalau kakak jadi .." ucap Stefani y g langsung ku potong aja ucapan nya .

" hush , jangan ngaco kamu , itu cuma akal akalan kakak mu aja , jangan di anggap serius" sela ku .

" sumpah bikin gue stroke ringan ka " ucap Edo .

" sekarang coba kalian pikir , mana level Bu Dewi sama aku " ucap ku .

" ya iyalah , masak Bu Dewi naksir lu , amit amit kalau sampai lu jadi bos gue " gerutu Edo .

" gue juga gak mau punya bawahan kayak lu " balas ku .

Stefani hanya tersenyum mendengar pembicaraan gak jelas kami berdua , tak lama kemudian Stefani pun ikut masuk kedalam rumah , Stefani gadis yang sangat periang dan lugu , sangat berbeda sekali dengan Bu Dewi , andai aja Bu Dewi sama seperti Stefani .

ternyata sedari tadi Edo terus memperhatikan Stefani , dan seperti nya aku tahu apa yang ada di pikiran nya saat ini .

" ini otak pasti isi nya mesum semua " ucap ku sambil memegang kepala Edo .

" nyebut ka, jangan coba coba lu meracuni otak gue " Edo malah balik menyerang ku .

" Halah , emang gue baru kenal sama lu !" ucap ku .

" hehehehe, menurut lu gimana ka sama Stefani ?" tanya sambil terkekeh .

" Dasar om om pedofil " ucap ku sambil ke jitak kepala nya .

Edo hanya cengengesan sambil memegang kepala nya , secara emang Stefani masih duduk di bangku SMA , tapi emang perawakan nya seperti anak kuliahan wajar saja Edo melihat nya seperti itu .

Lagi asik asik nya ngobrol dengan Edo tiba tiba dini menelpon ku , langsung aja ku jawab telpon nya , terdengar suara merdu dini , ia menanyakan kenapa hari ini tidak kekantor dan juga kenapa Bu Dewi tidak masuk .

Edo yang tampak penasaran mencoba menguping Denga mendekat kan telinga nya ke arah ponsel ku .

" apa an sih lu , sana sana !" usir ku pelan .

Edo cemberut dan kembali ia menyalakan rokok nya .

Ke esokan hari nya , seperti biasa saat sampai di rumah Bu Dewi aku langsung masuk ke dalam rumah nya , hari ini dia sudah menunggu ku di ruang tamu , tampak Bu Dewi mengenakan masker .

" pagi Bu , gimana kondisi ibu ? udah mendingan?" tanya ku sembarangan mendekati nya .

" pagi juga " jawab nya dengan suara serak .

jika kondisi nya masih seperti ini berarti aku aman , gak bakal kena marah , soal nya gimna mau marah marah , ngomong aja masih susah.

" Ayo berangkat" ajak Bu Dewi.

aku mengangguk , dan bergegas menuju mobil , langsung kami berangkat menuju kantor .

Sesampai nya di kantor , aku lihat dini juga baru datang , aku langsung menyapa nya , sedang kan bu Dewi sudah berjalan lebih dulu di depan ku .

hari ini dino tampak berbeda , ia baru saja mewarnai rambut nya menjadi warna cokelat, wajah nya tampak lebih berseri menurut ku .

" pagi Dini , wih rambut nya ganti warna " sapa ku

" hehehe iya , gimana cocok gak ?" tanya dino sambil terkekeh dan tangan nya membelai rambut nya .

" cocok , tambah cantik " puji ku yang membuat wajah nya memerah karena malu .

Tiba tiba Bu Dewi berbalik arah dan menghampiri ku .

" kamu ini ya ! Jan..uhuk uhuk" dia langsung batuk saat mau menegur ku .

1
miilieaa
nih mawar thor biar semangat/Rose/
Donny Chandra
Ga sabar baca yang lain!
Bé Chun
Teruslah menulis, ceritanya bikin penasaran thor!
Bryan Wijaya: ok , terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!